Bagaimana Meningkatkan kinerja yang baik?

Salah satunya peranan HRD dalam mengurus karyawan ialah menolong mereka meningkatkan keproduktifan. Terus-terusan mengaryakan karyawan dengan kinerja jelek bisa bikin rugi perusahaan. Akan lebih bagus tidak untuk mengaryakan mereka.

Tetapi saat sebelum menghentikan mereka, HR bisa coba 5 cara berikut untuk menolong meningkatkan kinerja karyawan supaya jadi lebih produktif.

1. Penuhi Hak Karyawan Sama sesuai Peraturan

Karyawan memiliki hak yang wajib buat dipenuhi dengan faksi perusahaan. Terkait dengan hal itu, HRD sebagai seksi yang memperantai di antara kebutuhan karyawan dan perusahaan harus pastikan dan salurkan hak karyawan sama sesuai peraturan ketenagakerjaan yang berjalan.

Contoh hak dasar karyawan ialah memperoleh upah bulanan, mendapat cuti tahunan saat telah bekerja sepanjang 12 bulan beruntun, memperoleh agunan sosial, dan yang lain. Dengan demikian karyawan akan berasa nyaman dan tidak berasa khawatir sepanjang bekerja karena hak dasarnya telah disanggupi.

2. Kerjakan Penilaian Kinerja Secara Teratur

Perubahan kinerja karyawan tidak selamanya sama. Ada saatnya kinerja karyawan bertambah tapi ada pula karyawan yang alami pengurangan kinerja. Jika sudah ini, sebaiknya HRD melangsungkan penilaian kinerja untuk ketahui bagaimana perubahan kinerja karyawan.

Tetapi, harus diingat jika penilaian kinerja yang bagus ialah penilaian kinerja yang terbuka dan tidak berpihak. Karena itu janganlah lupa untuk menerangkan faktor dan point apa yang dipakai sebagai dasar penilain kinerja karyawan.

3. Beri Penghargaan Ke Karyawan Favorit

Karyawan favorit ialah karyawan yang bisa bekerja melewati harapan dan memberikan keuntungan faksi perusahaan. Sebagai wujud animo, perusahaan bisa memberi penghargaan atau penghargaan ke karyawan favorit berbentuk bonus, perayaaan simpel, sampai perkataan terima kasih langsung. Perhargaan berbentuk apa saja akan membuat karyawan berasa dipandang dan usaha untuk meningkatkan kekuatan dianya lebih baik.

4. Berikan Peringatan Khusus untuk Karyawan Memiliki masalah

Selainnya karyawan favorit, akan diketemukan karyawan memiliki masalah. Karyawan memiliki masalah ini ialah karyawan yang kerap menyalahi dan melanggar ketentuan perusahaan, misalnya kerap tiba telat, memiliki attitude jelek, dan lain-lain. Bila tidak ditangani, karyawan memiliki masalah akan memengaruhi rekanan kerja lainnya dan mengusik keserasian lingkungan kerja. Untuk menanganinya, HRD bisa memberi surat peringatan khusus ke karyawan itu hingga karyawan bisa membenahi sikapnya yang memiliki masalah.

5. Motivasi dan Berikan Saran yang Membuat

Karyawan akan sukai bila dikasih motivasi dan saran untuk meningkatkan performanya. Dengan demikian, karyawan berasa tertolong serta lebih memahami berkenaan faktor apa yang perlu diperbarui. Ini akan bermanfaat untuk menolong karyawan yang kerap berasa kurang percaya diri di lingkungan kerja. Tidak harus HRD, karyawan lain sebagai rekanan juga bisa juga memberi motivasi dan saran ke sama-sama karyawan.

Lewat modul Performnce Manajemen dari Software HRD LinovHR, penilaian bisa dilaksanakan serempak untuk banyak karyawan sekalian dengan beragam patokan yang sudah diputuskan awalnya. Seterusnya, HRD bisa membuat mekanisme pemberian saran atau masukan berdasar penilaian kinerja yang sudah dilakukan awalnya.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya kinerja yang baik adalah kinerja yang mengikuti tata cara atau prosedur sesuai standar yang telah ditetapkan.Akan tetapi didalam kinerja tersebut mesti harus memiliki bebeapa kriteria agar meningkatnya produktiitas sehingga apa yang diharapkan Perusahan tersebut biasa berjalan sesuai apa yang di inginkan.Tentunya itu semua tidaklah muda membalikan telapak tangan akan mesti ada peran langsung ke ikut sertaan dalam manajemen untuk bisa mengkontrol dan memberikan teknik cara agar bagaimana bisa terjaminnya mutu dan kualitas sehingga karyawan bisa dengan mudah bekerja tanpa ada rasa terbebenani dan hubungan antara pihak manajemen dengan bawahan semakin kuat.Tanpa disadari akhir-akhir ini mungkin di setiap perusahaan ada pihak manajemen yang maunya menang sendiri,akan tetapi pihak manajemen juga tidak bisa menyalahi bawahannya.Untuk dari itulah pihak manajemen terkait mesti turun langsung kelapangan agar bisa melihat bagaimana menciptakan teknik yang baik serta meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan .Menurut gilmer ada beberapa hal yang mempengaruhi kepuasan kinerja:

1.Kesempatan unutk maju

2.Keamanan kerja

3.Gaji

4.Perusahaan dan manajemen

5.Faktor intrinsik dan pekerjaan

6.Kondisi kerja

7.Aspek social dalam pekerjaan

8.Komunikasi dan

9.Fasilitas

Sedangkan Heidjrachman dan Husnan juga mengemukakan hal yang hampir sama, bahwa beberapa faktor di bawah ini adalah kebutuhan dan keinginan pegawai:
1.    gaji yang baik
2.    pekerjaan yang aman
3.    rekan sekerja yang kompak
4.    penghargaan terhadap pekerjaan
5.    pekerjaan yang berarti
6.    kesempatan untuk maju
7.    pimpinan yang adil dan bijaksana
8.    pengarahan dan perintah yang wajar
9.    organisasi atau tempat kerja yang dihargai oleh masyarakat

Menurut Loeke (dalam Sule, 2002: 211), kepuasan atau ketidakpuasan karyawan tergantung pada perbedaan antara apa yang diharapkan. Apabila yang didapat karyawan lebih rendah daripada yang diharapkan akan menyebabkan karyawan tidak puas. Begitu juga sebaliknya, apabila yang didapat karyawan lebih tinggi dari pada yang diharapkan, secara otomatis akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.Disamping itu ada beberapa hal yang mesti dijadikan pondasi bagi setiap manajemen untuk bisa menciptakan kinerja yang maksimal diantaranya :

1.Pihak manajemen harus mengetahui betul bagaimana teknik pengerjaan

2.Pihak manajemen harus mngetahui betul bagaimana kendala-kendala yang dihadapi

3.Pihak manajen harus turun langsung kelapangan,tujuannya agar menciptakan hubungan baik antar manajemen dengan karyawan

4.Pihak manajemen harus bisa memahami bagaimana tingkat kesulitan dari setiap proses

5.Pihak manajemen harus bisa menemukan teknik agar produktivitas bisa berjalan dengan baik

Ada pun juga sikap yang harus diambil dalam setiap manajemen Johan, R. (2002) :

1.Siap

2.Siaga

3.Cepat

4.Tanggap

5.Laksanakan

Itulah yang bisa meningkatkan bagaimana efektifitas waktu yang akan ditempuh dalam satu hari bekerja sehingga meningkatkan mutu efisiensi waktu dalam bekerja dan manajemen harus bisa menciptakan metode bekerja dengan baik dan bawahan merasa nyaman dalam metode yang ditemukan tersebut.Tidak dapat dipungkiri jika salah saja metode pada pihak manajemen maka akan berdampak pada kinerja bawahan sehingga bawahan akan trz selalu mengikuti metode yang telah diberikan oleh atasan. Suryabrata, S. (2002)

Jika suatu atasan menginginkan produktivitas meningkat maka pikah manajemen terkait mesti melakukan adanya perombakan sistem metode kerja,karyawan akan puas dalam bekerja tanpa adanya tekanan yang berdampak pada pisikologis bagi karyawan.Hal demikian akan terjalin hubungan antara manajemen dengan karyawan.Ada beberapa point penting yang perlu kita ingat dalam upaya menciptakan suasana kerja yang kondusif. Dibawah ini ada5 kunci dasar dalam mendongkrak kinerja. ;

1. Kekhususan

Karyawan membutuhkanspesifikasi. Informasi spesifik secara lengkap dengan tata cara pelaksanaan yang baik dan terarah sangat membantu stabilitas kinerja, sekaligus memperbaiki kekurangan. Manajer tak perlu sibuk memandori dan karyawan tahu keinginan perusahaan, ini menunjang kreativitas. Hal ini bisa dicapai dengan manajemenJob Description(pembagian bidang kerja, tugas pokok dan fungsi, kewenangan, dll) yang baik. Point ini dapat pula diwujudkan dengan penempatan orang yang tepat pada posisi/jabatan yang sesuai bidang keahliannya (right man in the right job) .

2. Konsistensi

Informasi sebaiknya tidak saling bertentangan. Misalnya penilaian berkala baik, tapi penilaian tahunan buruk. Inkonsistensi yang seperti ini dapat meresahkan dan menganggu kinerja. Pada point ini sistem monitoring dan evaluasi perusahaan harus mempunyai arahcapaian/standart kinerjadantarget yang jelas. Hal ini akan mempermudah perusahaan dalam melihat perkembangan kemajuan yang telah dicapai dan data laporan yang akurat. Sehingga dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang baik.

3. Waktu yang tepat

Umpan baliksebaiknya segera diberikan, agar karyawan termotivasi memperbaiki. Kalau kelamaan ada keengganan mengevaluasi. Mereka terlanjur merasa benar dan akan sangat terpukul jika dapat nilai rapor jelek.

4. Komunikasi yang efektif

Manajer harus mampu menciptakankomunikasi efektifuntuk menumbuhkan persamaan persepsi dengan karyawan. Jika pernyataan/instruksi manajer tidak dimengerti atau diterima sepotong-sepotong, sasaran tak akan tercapai.Komunikasi efektifsangat berperan vital dalam penciptaan suasana kerja yang sehat. Instruksi atasan yang jelas dan benar harus dapat dipahami oleh karyawan. Pada saat terdapat masalah, harus disecepatnya diselesaikan. Bila terdapat unsur-unsur konflik baik vertikal (manajer–karyawan)maupun horizontal (sesama karyawan) dalam suatu perusahaan dibiarkan berlarut, sangat berpotensi mengganggu stabilitas iklim kerja.

Page 2

Pada dasarnya kinerja yang baik adalah kinerja yang mengikuti tata cara atau prosedur sesuai standar yang telah ditetapkan.Akan tetapi didalam kinerja tersebut mesti harus memiliki bebeapa kriteria agar meningkatnya produktiitas sehingga apa yang diharapkan Perusahan tersebut biasa berjalan sesuai apa yang di inginkan.Tentunya itu semua tidaklah muda membalikan telapak tangan akan mesti ada peran langsung ke ikut sertaan dalam manajemen untuk bisa mengkontrol dan memberikan teknik cara agar bagaimana bisa terjaminnya mutu dan kualitas sehingga karyawan bisa dengan mudah bekerja tanpa ada rasa terbebenani dan hubungan antara pihak manajemen dengan bawahan semakin kuat.Tanpa disadari akhir-akhir ini mungkin di setiap perusahaan ada pihak manajemen yang maunya menang sendiri,akan tetapi pihak manajemen juga tidak bisa menyalahi bawahannya.Untuk dari itulah pihak manajemen terkait mesti turun langsung kelapangan agar bisa melihat bagaimana menciptakan teknik yang baik serta meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan .Menurut gilmer ada beberapa hal yang mempengaruhi kepuasan kinerja:

1.Kesempatan unutk maju

2.Keamanan kerja

3.Gaji

4.Perusahaan dan manajemen

5.Faktor intrinsik dan pekerjaan

6.Kondisi kerja

7.Aspek social dalam pekerjaan

8.Komunikasi dan

9.Fasilitas

Sedangkan Heidjrachman dan Husnan juga mengemukakan hal yang hampir sama, bahwa beberapa faktor di bawah ini adalah kebutuhan dan keinginan pegawai:
1.    gaji yang baik
2.    pekerjaan yang aman
3.    rekan sekerja yang kompak
4.    penghargaan terhadap pekerjaan
5.    pekerjaan yang berarti
6.    kesempatan untuk maju
7.    pimpinan yang adil dan bijaksana
8.    pengarahan dan perintah yang wajar
9.    organisasi atau tempat kerja yang dihargai oleh masyarakat

Menurut Loeke (dalam Sule, 2002: 211), kepuasan atau ketidakpuasan karyawan tergantung pada perbedaan antara apa yang diharapkan. Apabila yang didapat karyawan lebih rendah daripada yang diharapkan akan menyebabkan karyawan tidak puas. Begitu juga sebaliknya, apabila yang didapat karyawan lebih tinggi dari pada yang diharapkan, secara otomatis akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.Disamping itu ada beberapa hal yang mesti dijadikan pondasi bagi setiap manajemen untuk bisa menciptakan kinerja yang maksimal diantaranya :

1.Pihak manajemen harus mengetahui betul bagaimana teknik pengerjaan

2.Pihak manajemen harus mngetahui betul bagaimana kendala-kendala yang dihadapi

3.Pihak manajen harus turun langsung kelapangan,tujuannya agar menciptakan hubungan baik antar manajemen dengan karyawan

4.Pihak manajemen harus bisa memahami bagaimana tingkat kesulitan dari setiap proses

5.Pihak manajemen harus bisa menemukan teknik agar produktivitas bisa berjalan dengan baik

Ada pun juga sikap yang harus diambil dalam setiap manajemen Johan, R. (2002) :

1.Siap

2.Siaga

3.Cepat

4.Tanggap

5.Laksanakan

Itulah yang bisa meningkatkan bagaimana efektifitas waktu yang akan ditempuh dalam satu hari bekerja sehingga meningkatkan mutu efisiensi waktu dalam bekerja dan manajemen harus bisa menciptakan metode bekerja dengan baik dan bawahan merasa nyaman dalam metode yang ditemukan tersebut.Tidak dapat dipungkiri jika salah saja metode pada pihak manajemen maka akan berdampak pada kinerja bawahan sehingga bawahan akan trz selalu mengikuti metode yang telah diberikan oleh atasan. Suryabrata, S. (2002)

Jika suatu atasan menginginkan produktivitas meningkat maka pikah manajemen terkait mesti melakukan adanya perombakan sistem metode kerja,karyawan akan puas dalam bekerja tanpa adanya tekanan yang berdampak pada pisikologis bagi karyawan.Hal demikian akan terjalin hubungan antara manajemen dengan karyawan.Ada beberapa point penting yang perlu kita ingat dalam upaya menciptakan suasana kerja yang kondusif. Dibawah ini ada5 kunci dasar dalam mendongkrak kinerja. ;

1. Kekhususan

Karyawan membutuhkanspesifikasi. Informasi spesifik secara lengkap dengan tata cara pelaksanaan yang baik dan terarah sangat membantu stabilitas kinerja, sekaligus memperbaiki kekurangan. Manajer tak perlu sibuk memandori dan karyawan tahu keinginan perusahaan, ini menunjang kreativitas. Hal ini bisa dicapai dengan manajemenJob Description(pembagian bidang kerja, tugas pokok dan fungsi, kewenangan, dll) yang baik. Point ini dapat pula diwujudkan dengan penempatan orang yang tepat pada posisi/jabatan yang sesuai bidang keahliannya (right man in the right job) .

2. Konsistensi

Informasi sebaiknya tidak saling bertentangan. Misalnya penilaian berkala baik, tapi penilaian tahunan buruk. Inkonsistensi yang seperti ini dapat meresahkan dan menganggu kinerja. Pada point ini sistem monitoring dan evaluasi perusahaan harus mempunyai arahcapaian/standart kinerjadantarget yang jelas. Hal ini akan mempermudah perusahaan dalam melihat perkembangan kemajuan yang telah dicapai dan data laporan yang akurat. Sehingga dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang baik.

3. Waktu yang tepat

Umpan baliksebaiknya segera diberikan, agar karyawan termotivasi memperbaiki. Kalau kelamaan ada keengganan mengevaluasi. Mereka terlanjur merasa benar dan akan sangat terpukul jika dapat nilai rapor jelek.

4. Komunikasi yang efektif

Manajer harus mampu menciptakankomunikasi efektifuntuk menumbuhkan persamaan persepsi dengan karyawan. Jika pernyataan/instruksi manajer tidak dimengerti atau diterima sepotong-sepotong, sasaran tak akan tercapai.Komunikasi efektifsangat berperan vital dalam penciptaan suasana kerja yang sehat. Instruksi atasan yang jelas dan benar harus dapat dipahami oleh karyawan. Pada saat terdapat masalah, harus disecepatnya diselesaikan. Bila terdapat unsur-unsur konflik baik vertikal (manajer–karyawan)maupun horizontal (sesama karyawan) dalam suatu perusahaan dibiarkan berlarut, sangat berpotensi mengganggu stabilitas iklim kerja.


Lihat Lingkungan Selengkapnya

Page 3

Pada dasarnya kinerja yang baik adalah kinerja yang mengikuti tata cara atau prosedur sesuai standar yang telah ditetapkan.Akan tetapi didalam kinerja tersebut mesti harus memiliki bebeapa kriteria agar meningkatnya produktiitas sehingga apa yang diharapkan Perusahan tersebut biasa berjalan sesuai apa yang di inginkan.Tentunya itu semua tidaklah muda membalikan telapak tangan akan mesti ada peran langsung ke ikut sertaan dalam manajemen untuk bisa mengkontrol dan memberikan teknik cara agar bagaimana bisa terjaminnya mutu dan kualitas sehingga karyawan bisa dengan mudah bekerja tanpa ada rasa terbebenani dan hubungan antara pihak manajemen dengan bawahan semakin kuat.Tanpa disadari akhir-akhir ini mungkin di setiap perusahaan ada pihak manajemen yang maunya menang sendiri,akan tetapi pihak manajemen juga tidak bisa menyalahi bawahannya.Untuk dari itulah pihak manajemen terkait mesti turun langsung kelapangan agar bisa melihat bagaimana menciptakan teknik yang baik serta meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan .Menurut gilmer ada beberapa hal yang mempengaruhi kepuasan kinerja:

1.Kesempatan unutk maju

2.Keamanan kerja

3.Gaji

4.Perusahaan dan manajemen

5.Faktor intrinsik dan pekerjaan

6.Kondisi kerja

7.Aspek social dalam pekerjaan

8.Komunikasi dan

9.Fasilitas

Sedangkan Heidjrachman dan Husnan juga mengemukakan hal yang hampir sama, bahwa beberapa faktor di bawah ini adalah kebutuhan dan keinginan pegawai:
1.    gaji yang baik
2.    pekerjaan yang aman
3.    rekan sekerja yang kompak
4.    penghargaan terhadap pekerjaan
5.    pekerjaan yang berarti
6.    kesempatan untuk maju
7.    pimpinan yang adil dan bijaksana
8.    pengarahan dan perintah yang wajar
9.    organisasi atau tempat kerja yang dihargai oleh masyarakat

Menurut Loeke (dalam Sule, 2002: 211), kepuasan atau ketidakpuasan karyawan tergantung pada perbedaan antara apa yang diharapkan. Apabila yang didapat karyawan lebih rendah daripada yang diharapkan akan menyebabkan karyawan tidak puas. Begitu juga sebaliknya, apabila yang didapat karyawan lebih tinggi dari pada yang diharapkan, secara otomatis akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.Disamping itu ada beberapa hal yang mesti dijadikan pondasi bagi setiap manajemen untuk bisa menciptakan kinerja yang maksimal diantaranya :

1.Pihak manajemen harus mengetahui betul bagaimana teknik pengerjaan

2.Pihak manajemen harus mngetahui betul bagaimana kendala-kendala yang dihadapi

3.Pihak manajen harus turun langsung kelapangan,tujuannya agar menciptakan hubungan baik antar manajemen dengan karyawan

4.Pihak manajemen harus bisa memahami bagaimana tingkat kesulitan dari setiap proses

5.Pihak manajemen harus bisa menemukan teknik agar produktivitas bisa berjalan dengan baik

Ada pun juga sikap yang harus diambil dalam setiap manajemen Johan, R. (2002) :

1.Siap

2.Siaga

3.Cepat

4.Tanggap

5.Laksanakan

Itulah yang bisa meningkatkan bagaimana efektifitas waktu yang akan ditempuh dalam satu hari bekerja sehingga meningkatkan mutu efisiensi waktu dalam bekerja dan manajemen harus bisa menciptakan metode bekerja dengan baik dan bawahan merasa nyaman dalam metode yang ditemukan tersebut.Tidak dapat dipungkiri jika salah saja metode pada pihak manajemen maka akan berdampak pada kinerja bawahan sehingga bawahan akan trz selalu mengikuti metode yang telah diberikan oleh atasan. Suryabrata, S. (2002)

Jika suatu atasan menginginkan produktivitas meningkat maka pikah manajemen terkait mesti melakukan adanya perombakan sistem metode kerja,karyawan akan puas dalam bekerja tanpa adanya tekanan yang berdampak pada pisikologis bagi karyawan.Hal demikian akan terjalin hubungan antara manajemen dengan karyawan.Ada beberapa point penting yang perlu kita ingat dalam upaya menciptakan suasana kerja yang kondusif. Dibawah ini ada5 kunci dasar dalam mendongkrak kinerja. ;

1. Kekhususan

Karyawan membutuhkanspesifikasi. Informasi spesifik secara lengkap dengan tata cara pelaksanaan yang baik dan terarah sangat membantu stabilitas kinerja, sekaligus memperbaiki kekurangan. Manajer tak perlu sibuk memandori dan karyawan tahu keinginan perusahaan, ini menunjang kreativitas. Hal ini bisa dicapai dengan manajemenJob Description(pembagian bidang kerja, tugas pokok dan fungsi, kewenangan, dll) yang baik. Point ini dapat pula diwujudkan dengan penempatan orang yang tepat pada posisi/jabatan yang sesuai bidang keahliannya (right man in the right job) .

2. Konsistensi

Informasi sebaiknya tidak saling bertentangan. Misalnya penilaian berkala baik, tapi penilaian tahunan buruk. Inkonsistensi yang seperti ini dapat meresahkan dan menganggu kinerja. Pada point ini sistem monitoring dan evaluasi perusahaan harus mempunyai arahcapaian/standart kinerjadantarget yang jelas. Hal ini akan mempermudah perusahaan dalam melihat perkembangan kemajuan yang telah dicapai dan data laporan yang akurat. Sehingga dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang baik.

3. Waktu yang tepat

Umpan baliksebaiknya segera diberikan, agar karyawan termotivasi memperbaiki. Kalau kelamaan ada keengganan mengevaluasi. Mereka terlanjur merasa benar dan akan sangat terpukul jika dapat nilai rapor jelek.

4. Komunikasi yang efektif

Manajer harus mampu menciptakankomunikasi efektifuntuk menumbuhkan persamaan persepsi dengan karyawan. Jika pernyataan/instruksi manajer tidak dimengerti atau diterima sepotong-sepotong, sasaran tak akan tercapai.Komunikasi efektifsangat berperan vital dalam penciptaan suasana kerja yang sehat. Instruksi atasan yang jelas dan benar harus dapat dipahami oleh karyawan. Pada saat terdapat masalah, harus disecepatnya diselesaikan. Bila terdapat unsur-unsur konflik baik vertikal (manajer–karyawan)maupun horizontal (sesama karyawan) dalam suatu perusahaan dibiarkan berlarut, sangat berpotensi mengganggu stabilitas iklim kerja.


Lihat Lingkungan Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA