Apa itu instalasi listrik rumah tangga?

Memasang instalasi listrik untuk rumah tangga dengan benar memerlukan teknik perencanaan yang tepat selain bertujuan untuk keamanan dan kelayakan teknis instalasi juga akan membuat fungsi yang maksimal tanpa harus mengurangi estetika dasar sebuah bangunan rumah hunian.

Bukan hanya masalah penempatan titik atau poin dimana saklar, lampu dan stop kontak yang akan dipasang, namun juga aspek pemilihan bahan (material) seperti kabel, pipa kabel, sekering, isolator dan masih banyak lagi yang harus diperhitungkan tingkat kualitasnya.

Semakin baik kualitas bahan yang akan dipasang, maka akan memberikan keamanan dan meminimalisir dari segala resiko bahaya listrik terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya.

Untuk rumah tangga dengan daya 450 watt mungkin masih aman jika dipilih material kabel untuk istalasinya dengan ukuran kawat 1,5mm karena dengan daya sebesar 2 Ampere tersebut tentu saja akan lebih efektif dari pada penggunaan kabel berukuran besar yang justru akan banyak menyerap daya listrik tanpa menghasilkan energy yang bermanfaat bagi penggunanya meskipun notebane akan lebih aman.

Menghitung biaya instalasi listrik rumah tangga

Di luar dari biaya penyambungan jaringan dan kwh meter listrik oleh PLN, pemasangan instalasi di area bangunan rumah biasanya akan dikerjakan oleh tukang atau jasa instalatir sesuai permintaan pemilik bangunan.

Setiap tukang listrik dapat merencanakan poin poin yang akan dipasang dengan memperhitungkan fungsi, keamanan, efisien dan estetika yang tepat sebagaimana rumah hunian keluarga yang nantinya akan ada aktifitas yang selalu berhubungan dengan listrik.

Secara sederhana, dalam bangunan apapun akan dipasang sedikitnya satu unit box MCB sebagai pusat distribusi dan pengaman instalasi listriknya. Untuk setiap ruangan biasanya ditempatkan lampu penerangan di tambah sebuah stop kontak menyesuaikan dengan kebutuhan perkakas elektronik yang nantinya akan diletakkan.

Biaya yang harus disediakan meliputi keperluan belanja material dan jasa pemasangan setelah poin poin tersebut ditetapkan, dan pada umumnya akan dihitung per poin (titik) dengan harga pasaran sesuai kualitas alat yang di pasang dan ketentuan standart ongkos tukang yang berlaku di daerah masing masing.

Periksa kualitas kerja instalatir

Sebagai pemilik rumah hendaknya berhak untuk mendapatkan kualitas kerja yang baik dari jasa instalatir yang di pakai, sebab listrik ini akan menemani kehidupannya sehari hari yang mana harus dapat dijamin keselamatan dan keamanannya dari segala bentuk bahaya listrik.

Pastikan pemasangan kabel tertata dengan rapi dan jalur pemasangan jelas kemana arah dan dari mana sumbernya. Khususnya pada bagian atas plafon, meskipun nantinya tidak akan tampak, kerapian dan kekuatan sambungan yang baik tetap harus di utamakan.

Banyak terjadi masalah kebakaran hanya karena kualitas pemasangan kabel listrik yang kurang bagus seperti sambungan yang longgar dan jalur yang tidak rapi sehingga mengakibatkan beban listrik yang tidak efisien, bahkan tidak jarang pula memicu kesalahan sambungan jika suatu ketika ada perbaikan oleh instalatir yang lain.

Jika biaya memungkinkan, akan lebih aman lagi jika pada setiap jalur distribusi dibagi dalam beberapa group MCB untuk memudahkan perawatan dan menjaga dari kerusakan total jika terjadi masalah pada titik tertentu. Sebagai contoh misalkan untuk ruang depan di buat jalur MCB-1 dan ruang belakang jalur MCB-2 dengan ini jika terjadi konsleting di ruang belakang, maka tidak akan berimbas hingga ke depan.

Seperti pada artikel sebelumnya tentang pemasangan listrik untuk pompa air, memang di anjurkan untuk setiap perkakas rumah tangga yang berdaya besar seperti AC, Kompor Listrik, Pompa air, dan alat alat besar lainnya akan lebih aman jika dibuatkan jalur distribusi tersendiri untuk mencegah terjadinya overload (beban yang melebihi) karena dapat memicu terbakarnya jalur instalasi.<pompair.com>

Aktifitas offline sebagai tukang instalasi pipa air dan instalasi listrik. Menulis blog untuk berbagi pengalaman dan menambah persahabatan. Jika ada pertanyaan atau kesulitan, jangan segan untuk menyampaikan komentar disini. Komentar anda akan ditampilkan setelah mendapatkan balasan. Terimakasih sudah berkunjung di POMPAIR.com

Home » Kelas IX » Instalasi Listrik di Rumah Tinggal

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman mendefinisikan bahwa rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah tinggal dapat diartikan sebagai rumah yang digunakan sebagai tempat tinggal. Rumah tinggal berfungsi untuk tempat tinggal, menjaga keamanan dari gangguang luar seperti bencana alam, serangan binatang buas atau kejahatan manusia. Sebagai tempat tinggal rumah harus memiliki pencahayaan yang baik. Pencahayaan dalam sebuah rumah dapat berasal dari pencahayaan alami dari sinar matahari maupun pencahayaan buatan yang bersumber dari tenaga listrik.

Dalam kehidupan sehari-hari di sebuah rumah tinggal listrik dimanfaatkan untuk menunjang berbagai fungsi. Fungsi primer listrik dalam rumah adalah untuk pencahayaan. Cahaya sangat penting dalam rumah karena tanpa adanya cahaya rumah menjadi gelap sehingga sulit mengidentifikasi objek maupun lingkungan yang ada dalam rumah.Selain itu listrik juga berperan sebagai sumber energi untuk menyalakan alat-alat rumah tangga.

Instalasi Rumah Tinggal

Instalasi listrik rumah tinggal adalah suatu sistem/rangkaian yang digunakan untuk menyalurkan daya listrik ke lampu atau alat -alat listrik yang lain sebagai penunjang aktifitas rumah tangga sehari-hari. Instalasi listrik pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu instalasi pencahayaan listrik dan instalasi daya listrik. Instalasi pencahayaan listrik adalah seluruh instalasi yang digunakan untuk memberikan daya listrik pada lampu. Instalasi daya listrik adalah instalasi yang digunakan untuk menjalankan alat-alat elektrik selain lampu seperti mesin cuci, setrika, televisi, dan lain-lain.

Pemasangan instalasi listrik di rumah tinggal tidak dilakukan sembarang karena berhubungan dengan keselamatan jiwa dan kenyamanan. Sebelum dilakukan pemasangan suatu instalasi listrik, terlebih dahulu haruslah dibuat gambar-gambar rencana berdasarkan denah bangunan yang akan ditempati. Hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah syarat pekerjaan, pelaksanaan, material yang digunakan, waktu yang dibutuhkan dan lain-lain sebagainya.


Untuk pemasangan suatu instalasi listrik rumah tinggal lebih dahulu harus dibuat gambar-gambar rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang. Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agar tipis, saluran-saluran listriknya karena lebih penting maka digambar lebih tebal. Supaya gambarnya rapi harus dipilih tebal garis yang tepat. Gambar-gambar yang biasanya diperlukan yaitu seperti berikut.

a. Gambar Situasi
Gambar situasi diperlukan untuk menyatakan letak bangunan yang akan dipasang instalasinya, serta rencana penyambungan dengan jaringan PLN. Keterngan ini diperlukan oleh PLN untuk memudahkan menetukan kemungkinan penyambungan serta pembiayaanya. Gambar instalasinya meliputi hal-hal berikut:

  1. Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang seperti titik lampu, sakelar, stop kontak
  2. Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya. seperti lampu dan sakelarnya, motor dan pengasutnya
  3. Data teknis penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang

b. Gambar diagram garis tunggal,
Diagarm garistunggal biasanya disebut digram perencanaan instalasi listrik, sedangkan diagram garis ganda disebut diagram pelaksanaan. Diagram garis tunggal diterapkan padai nstalasi rumah sederhana maupun instalasi gedung-gedung sederhana hingga gedung besar/bertingkat dan juga pada diagram panel bagi dan rekapitulasi beban. Diagram garis tunggal ini meliputi:

  1. Diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan mengenai ukuran/daya nominal setiap komponen
  2. Keterangan mengenai beban yang terpasang dan pembaginya
  3. Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan
  4. Sistem pentanahannya

c. Gambar Perincian dan Keterangan yang Diperlukan
Gambar ini memuat beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung bagi
  2. Cara pemasangan alat-alat listrik
  3. Cara pemasangan kabel
  4. Cara kerja instalasi kontrol, (jika ada)

Pengawasan dan Tanggung Jawab

Dalam pemasangan instalasi listrik, biasanya rawan terhadap terjadinya kecelakaan akibat adanya sentuh langsung dengan penghantar beraliran arus atau kesalahan dalam prosedur pemasangan instalasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja. Pengawasan pemasangan instalasi listrik, tanggung jawab pelaksana, dan pelaksanaan pekerjaan telah ditentukan sebagai berikut.

  1. Setiap pemasangan listrik harus mendapat izin dari instansi yang berwenang, umunya dari cabang PLN setempat.
  2. Penanggung jawab pekerjaan instalasi haruslah orang yang memiliki ilmu pengetahuan tentang instalasi listrik dan memiliki ijin dari instansi yang berwenang.
  3. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan memiliki pengetahuan tentang listrik, berpengalaman dalam pemasangan instalasi listrik, bertanggung jawab atas keselamatan pekerjanya.
  4. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus dilakukan oleh orang-orang yang berpengalaman tentang listrik.
  5. Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis kepada PLN setempat untuk diperiksa dan diuji.
  6. Setelah dinyatakan baik secara tertulis dan sebelum diserahkan kepada pemilik, instalasinya harus dicoba dengan tegangan dan arus kerja penuh dengan waktu yang cukup lama. Semua peralatan yang telah terpasang harus dicoba.
  7. Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuatnya.
  8. Pelaksana pekerjaan instalasi listrik bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas waktu tertentu. Jika terjadi kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
Dalam pembuatan instalasi pencahayaan listrik dan instalasi daya listrik selain faktor estetika juga harus memenuhi syarat-syarat teknis. Syarat pertama adalah aman bagi manusia, hewan, dan barang yang ada dalam rumah. Kedua, material yang dipasang harus memenuhi standar kualitas. Keiga penghantar arus (kabel) yang digunakan harus berdiameter sesuai dengan kuat arus yang mengalir.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 9:10 AM

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA