Bagaimana cara menyikapi perbedaan pendapat dengan orang tua?

SETIAP orang memiliki pendapat dan cara pandangnya tersendiri dalam menyikapi suatu hal. Tak jarang, perbedaan pendapat ini terjadi dalam keluarga yang menyebabkan adanya pertentangan antara orangtua dan anak.

Hal ini tentunya harus diatasi dengan solusi yang tepat agar menemukan titik terang yang benar menurut kedua pihak serta tak semakin jauh hingga timbul perselisihan.

Dalam perbedaan pendapat tentunya ada satu hal yang dinyatakan bahwa hal tersebut adalah yang paling benar. Dalam menyampaikan kebenaran, sebelumnya harus memastikan 3 hal, yakni mengecek letak kebenaran, kesadaran akan kesalahan, lalu masuk kepada cara mengingatkan akan kebenaran tersebut.

Hal ini guna memastikan bahwa kebenaran berada di pihak kita sebagai anak, jangan sampai setelah meyakini bahwa pendapat kita benar namun nyatanya hal tersebut adalah salah dan terlanjur menyalahkan orangtua.

“Dalam mengungkap kebenaran ada 3 tahapan, pertama, cek kebenaran ada di siapa. Jika kebenaran ada di dia, maka sebaiknya kita insyaf. Hal ini penting agar kita tidak dikira menyalahkan orang yang benar," Pimpinan Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya dikutip dari channel YouTube, Al-Bahjah TV, Kamis (27/8/2020).

Baca juga: 2 Kunci Sukses Dunia Akhirat ala Oki Setiana Dewi

Lebih lanjut, setelah meyakini kebenaran berada di pihak kita, selanjutnya cek kembali apakah orang yang berbeda pendapat tadi sadar dengan kesalahannya atau tidak. Hal ini berkaitan dengan cara yang tepat untuk menegurnya.

Orang yang benar tidak tahu letak kesalahannya akan jauh lebih mudah untuk diingatkan dibandingkan dengan orang yang sudah tahu kesalahannya namun ia tetap bersikap keras.

Setelah dua tahap tadi dipastikan, barulah masuk kepada langkah selanjutnya yakni cara mengingatkan dan mengarahkannya pada kebenaran.

“Dua hal yang dapat dilakukan, pertama, kebenaran tidak harus diucapkan saat itu. Artinya Anda harus memilih waktu yang tepat,” sambung dai lulusan Universitas Al-Ahgaff, Yaman ini.

Hal ini penting karena suasana yang sedang berbahagia penuh kehangatan akan lebih mudah untuk diarahkan pada perbincangan tersebut. Pemilihan waktu yang tepat akan lebih memastikan bahwa lawan bicara kita jauh lebih siap menerima masukan dan saran.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: //muslim.okezone.com/alquran

Yang kedua, kebenaran tidak harus disampaikan langsung oleh lisan kita. Posisi kita sebagai seorang anak terkadang membuat seorang ibu masih melihat kita sebagai anaknya yang masih selalu kecil, mau sehebat apapun anaknya kini.

Sebagaimana kisah Imam Abu Hanifah yang merupakan orang yang besar, tidak ada yang mengalahkan kebesaran beliau di zamannya. Namun, ibunda beliau akan lebih mendengarkan penyampaian fatwa dari orang lain dibandingkan dari Abu Hanifah sendiri.

Hingga pada suatu saat Abu Hanifah memberitahukan seorang kiai, yang merupakan muridnya sendiri, untuk menyampaikan suatu fatwa ke ibunya sehingga sang ibunda percaya.

“Kebenaran tidak selalu harus disampaikan oleh lisan Anda. Mungkin Anda bisa minta tolong kepada orang yang didengar omongannya sama orangtua Anda. Bikin sebuah kesempatan yang tanpa diketahui oleh orangtua Anda, lalu tiba-tiba masukan diskusi ke arah situ," terang pendakwah kelahiran Blitar ini.

Baca juga: Aa Gym: Hadapilah Para Pembenci dengan Bijaksana

Tak hanya itu, cara lainnya bisa juga melalui catatan, seperti mengirimkan surat yang disertai dengan kata-kata cinta. Awali dengan pujian kepada orangtua atas jasanya selama ini, tak lupa dengan ucapan terima kasih dan meminta maaf atas kesalahan yang mungkin telah diperbuat.

"Barulah setelahnya sampaikan kebenaran tersebut dengan kata-kata yang sopan sehingga orang tua dapat lebih mudah menerima tanpa adanya rasa marah," tuntasnya.

Setiap orang memiliki pendapat dan cara pandang tersendiri dalam menyikapi sesuatu hal. Berbeda pendapat adalah hal yang wajar, bahkan hal ini sering terjadi dalam suatu keluarga. Perbedaan pendapat dalam keluarga tidak dapat dihindari begitu saja, malah sebaiknya dihadapi secara bijaksana. Nah, berikut ini adalah cara menyikapi perbedaan pendapat dalam keluarga.

Menyelesaikan pertengkaran dengan pertemuan keluarga

Buatlah keluarga yang demokratis, terbuka dalam menyampaikan pendapat dan cara pandangnya. Namun, tetap dengan sikap yang baik dan menghargai anggota keluarga yang lain. Ajak semua anggota keluarga berkumpul dan mengobrol bersama untuk mengatasi pertengkaran yang terjadi. Dengan saling mendengarkan pendapat masing-masing tanpa emosi adalah cara yang bijaksana dalam menyikapinya perbedaan yang ada.

Cara menyampaikan pendapat dengan baik

Pertengkaran yang terjadi sebenarnya bukan disebabkan oleh perbedaan pendapat. Namun, cara penyampaian pendapat yang kurang tepat. Pada umumnya, seseorang tidak menyadari jika cara penyampaian pendapat yang kasar dan terkesan menyalahkan hanya akan memunculkan pertikaian. Oleh karena itu, dalam menyampaian pendapat perlu lebih berhati-hati dan lebih mementingkan perasaan anggota keluarga yang lain.

Saling menghargai pendapat anggota keluarga yang lain

Perlu disadari jika setiap orang memiliki kebebasan untuk berpendapat, dan ketika Anda tidak setuju bukan berarti pendapatnya salah bukan? Oleh karena itu, dalam sebuah keluarga diperlukan rasa saling menghargai agar segala macam perbedaan dapat teratasi dengan baik.

Setiap orang dilahirkan berbeda, lebih bijaksana jika Anda dan keluarga menyikapi perbedaan yang ada sebagai cara untuk saling melengkapi satu sama lain. Ciptakan keluarga yang saling menyayangi walaupun dalam perbedaan ya. Semoga menginspirasi.

Merdeka.com - Betapapun kerasnya orang tua dalam mendidik anak, bukan tanpa alasan mereka melakukannya. Meskipun orang tua Anda menginginkan yang terbaik untuk Anda, ada kalanya di mana mereka tidak tahu apa yang sesungguhnya terbaik untuk Anda. Merasa diintervensi orang tua? Dan tidak tahu cara terbaik untuk menghadapi mereka? Berikut adalah beberapa cara menghadapi intervensi orang tua tanpa harus menyakiti hati mereka. Boldsky!

1. Dengarlah, abaikan dan lupakan

Dengarkan apa pun yang dikatakan oleh orang tua Anda, serap sedikit yang masuk akal dan abaikan sisanya. Jika itu mengganggu Anda, ambil bagian paling berguna dari nasihat orangtua Anda dan lupakan sisanya.

2. Jaga sopan santun

Jangan pernah berteriak di hadapan orang tua Anda atau memberitahu mereka bahwa Anda merasa jengkel dengan nasihat mereka. Selalu bersikap sopan, baik dalam perilaku maupun tutur bicara.

3. Sukses kuncinya

Hanya ketika Anda menjadi sukses dalam hidup, orang tua Anda akan mulai menghormati pendapat Anda. Jadi berkonsentrasilah pada tujuan dan prospek karir Anda ke depan.

4. Bersikap obyektif

Sebagian besar dari anak akan memperlakukan orang tua mereka seperti dewa sehingga tidak bisa bersikap objektif tentang mereka. Jika Anda melihat orang tua Anda sebagai manusia, Anda mungkin akan menemukan beberapa kesalahan dan kekhilafan yang tanpa sengaja mereka perbuat.

5. Bicara dari hati ke hati

Jika Anda merasa bahwa berbicara dengan orang tua Anda mungkin akan memberikan hasil baik, lakukanlah dari hati ke hati. Katakan kepada mereka bagaimana perasaan Anda tanpa harus marah atau terdengar menuduh.

Orang tua hanyalah manusia biasa yang bisa berbuat khilaf. Sebagai anak, berusahalah untuk selalu memakluminya dan jika Anda memiliki kesempatan, luruskan kekeliruan itu.

Jika nada bicara mulai meninggi, semua orang memaksakan kehendak, dan perbedaan pendapat dalam keluarga menimbulkan suasana negatif, ini saatnya mengakhiri pembicaraan. Anda bisa kembali ke prinsip awal, yaitu sepakat untuk tidak sepakat. Setuju bahwa ada perbedaan.

Perhatikan gestur dan nada bicara Anda saat mengakhiri pembicaraan. Jangan memotong perkataan orang lain yang dapat membuatnya tersinggung. Cobalah mengatakan, “Saya baru menyadari hal itu. Coba saya pikirkan dahulu.”

Perbedaan pendapat dan argumen dalam keluarga tak selalu berarti buruk. Malah, ini merupakan pelajaran baru yang berharga bagi setiap anggota keluarga. Terutama bagi anak-anak yang sedang giat mencontoh sikap orang dewasa.

Pada akhirnya, keluarga adalah orang-orang terdekat yang paling bisa memahami satu sama lain. Perbedaan pendapat tak semestinya memecah-belah hubungan keluarga yang telah terjalin erat.

Perbedaan pendapat termasuk hal yang wajar dalam hubungan keluarga. Apalagi seusia anakremajasudah memiliki banyak keputusan yang harus diambil. Tak jarang, hal itu bertentangan dengan apa yang diharapkan orangtua.

Orangtua hanya ingin anaknya mengikuti kemauan mereka dengan alasan itu adalah pilihan terbaik. Tetapi terkadang kamu juga berpandangan bahwa pilihan orangtua tidak cocok dengan minat dan kemampuannmu.

Tetapi saat kamu benar-benar menginginkan sesuatu dan berbenturan dengan kemauan Papa atau Mama, apa yang kamu akan lakukan? Apakah kamu bersikap tegas dengan mempertahankan pendapatmu, atau memilih jalan aman dengan mengikuti kemauan orangtua?

Meskipun sulit, berikut Popmama.com akan merangkum beberapa hal yang mungkin dapat membantumu dalam menyikapi pendapat dengan orangtua.

1. Kamu bisa mendengarkan kemauan mereka terlebih dahulu dengan penuh perhatian

Pexels/Andrea Piacquadio

Jika kamu memiliki perbedaan pendapat, kamu bisa berusaha untuk dengarkan terlebih dahulu apa kemauan orangtua dengan penuh perhatian. Karena seiring berjalannya waktu, akan ada banyak keputusan yang harus kamu ambil ketika beranjak dewasa.

Seperti hal-hal yang menyangkut masa depanmu, mulai dari kamu ingin ambil jurusan apa sampai pada jalan karier yang akan kamu ambil. Kamu jangan merasa terbebani ya, karena orangtua tentu pasti akan perhatian dengan hal-hal seperti ini. Semangat!

2. Tahu konsekuensi atas pilihan yang kamu ambil

Pexels/RODNAE Productions

Kamu sudah beranjak dewasa, artinya kamu sudah harus belajar mengemban amanah dan kepercayaan, dan hal-hal apapunyang akan menimpamu jadi manusia dewasa seutuhnya.

Ketika kamu sudah kekeh dengan jalan hidup yang kamu pilih, kamu juga harus tahu apa konsekuensi dan risikonya? Kamu harus pikirkan secara matang-matang. Hal ini penting, perlu kamu ingat juga,bahwa akan selalu ada hal yang harus dikorbankan untukmendapatkan sesuatu yang lebih besar.

3. Diskusikan dari hati ke hati dengan jujur sesuai keinginanmu

Freepik/DCStudio

Kamu bisa perlahan untuk mendiskusikannya dari hati ke hati dengan jujur apa yang kamu mau, apa keinginanmu. Dengan itu, kamu juga harus meyakinkan mereka bahwa kamu sebenarnya juga bisa melakukannya dan menjalaninya.

Apakah kamu pernah menyesal dengan pilihan hidup yang kamu ambil? Ya, memang penyesalan selalu datang di akhir. Namun, sebelum itu terjadi, oleh karena itu, ini sangat penting kamu lakukan denganharus jujur dengan keinginanmu, intinya kamu harus tahu betul apa yang kamu mau.

EDITORS' PICKS

  1. 3 Cara Mudah Membuat Anak Senang Belajar Matematika, Coba Yuk, Ma!
  2. 7 Alat Makeup untuk Remaja dan Harganya yang Wajib Dimiliki
  3. 7 Masker untuk Perawatan Alami Remaja di Rumah, Mudah dan Murah Lho!

4. Mereka ingin terbaik untuk anaknya, mau sekrusial apa pun kemauanmu

yourteenmag.com

Jika kamu nantinya sudah memiliki calon pendamping yang mungkin bertolak belakang dengan keinginan Papa dan Mama. Tidak apa. Sejatinya orangtua hanya ingin yang terbaik untuk anaknya, mungkin beberapa alasan yang diberikan oleh orangtuamu ada benarnya juga.

Tetapi, jika kamu masih belum menerimanya, kamu bisa mencoba untuk tanyakan kira-kira apa yang membuat mereka memiliki pemikiran seperti itu? Segala apapun jawaban yang sudah diputuskan menunjukan bahwa orangtua sebenarnya hanya ingin yang terbaik saja untuk anaknya.

5. Jelaskan gagasan atau jalan hidup yang kamu ingin ambil jangan malah menghindari tanggungjawab

Freepik/Pressmaster

Jika kamu memiliki pilihan jurusan yang berbeda dengan orangtua, seperti kamu ingin kuliah sastra, namun orangtua kamu ingin kamu mengambil jurusan ekonomi bisnis. Kamu bisa jelaskan dengan pelan-pelan keinginanmu tersebut, jangan malah kamu menghindar.

Kamu bisa tanya alasannya apa orangtua ingin kamu mengambil jurusan itu?Kalau menurut mereka kamu tidak realistis, buktikan kalau kamu bisa. Dengan cara apa kamu membuktikannya? Caranya adalah kamu harus tahu apa yang akan dilakukan, karena kamu harus bisa mempertanggungjawabkan pilihanmu nanti.

6. Orangtua hanya ingin melihat anaknya sukses dan bahagia dengan permintaan yang sederhana

Pexels/pavel-danilyuk

Tujuan dari diskusi dan pedebatan kamu dengan orangtua sebenarnya sama, yaitu kamu hanya ingin mendapatkan yang terbaik dan bahagia tentunya. Jika kamu memilih saran dari orangtua, kamu bisa pelan-pelan melakukannya dengan kemampuan terbaikmu, percayalah bahwa kamu bisa, yakin!

Tetapi, jika kamu memilih jalanmu sendiri, kamu tetap harus berusaha untuk bertanggung jawab dengan apapun pilihanmu sehingga nantinya tidak akan mengecewakan mereka. Apapun pilihan yang kamu ambil, pada intinya adalah kamu tetap harus menghargai kedua orangtuamu. Semangat ya!

7. Kamu bisa ambil waktu sejenak, apabila terlalu sulit untuk memutuskan

Freepik/kiwitanya

Apapun pilihan yang kamu pilih, kamu harus memikirkan dengan matang-matang. Agar nantinya, kamu tidak menyesal jikamengabaikan pilihan dan perkataan orangtuamu.

Kamu bisa kok ambil waktu sejenak untuk menimbang-nimbang mengenai pilihan mana yang akan kamu ambil? Apakah ini benar-benar baik? Dan hal ini perlu diingat, apapun pilihan yang kamu ambil, tetap posisikan dirimu sebagai orangtua ya dengan tetap menjaga perasaan mereka dan menghargainya.

Nah, itulah tadi beberapa cara untuk kamu menyikapi perbedaan pendapat dengan orangtua. Hal ini perlu kamu ingat, bahwa keputusan apapun yang sudah dibuat oleh orangtuamu, mereka pun sudah menimbangnya secara matang-matang.

Karena sejatinya orangtua hanya ingin yang terbaik untuk anaknya. Inti dari semua ini adalah apapun keputusan yang sudah kamu pilih nantinya, kamu tetap harus menghargai perasaan orangtua ya! Semangat.

Baca Juga:

  • 7 Cara Mengatasi Perbedaan Pendapat Anak dengan Orangtua
  • 7 Cara Mengatasi Perbedaan Pendapat dengan Pasangan Terkait Keuangan
  • 5 Cara Mendidik Anak agar Berani Berpendapat dan Berkreasi

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA