Bagaimana cara mengantisipasi agar tidak terkena penyakit saat cuaca ekstrem

Cuaca ekstrem dan  tidak menentu seperti saat siang panas terik lalu di sore hari turun hujan lebat membuat tubuh rentan terkena penyakit.

dr. Novrida, AAK.,  Kepala Bidang Pelayanan Medis Klinik Gadjah Mada Medical Center UGM, mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi potensi penyakit yang muncul saat cuaca ekstrem. Beberapa penyakit yang sering timbul saat cuaca ekstrem diantaranya batuk, pilek, serta ISPA.

“Dalam kondisi cuaca ekstrem ini banyak yang terserang batuk dan pilek. Bahkan, di GMC UGM terjadi peningkatan kunjungan pasien batuk dan pilek hingga 75% selama dua bulan terakhir,” tuturnya, saat ditemui di Klinik GMC UGM, Senin (22/4).

Dia menjelaskan biasanya batuk dan pilek bisa sembuh dalam waktu 3-5 hari. Namun, dalam cuaca ekstrem penyakit bisa bertahan lebih lama dalam tubuh dengan durasi bisa lebih dari tujuh hari.

“Penyakitnya lebih membandel, dalam cuaca ekstrem ini butuh 2-3 kali kunjungan ke dokter untuk sembuh. Sementara dalam kondisi biasa dalam 1 kali kunjungan dokter bisa langsung sembuh,” ucapnya.

Novrida menyebutkan cuaca yang tidak menentu berdampak pada daya tahan tubuh. Pasalnya, tubuh harus beradaptasi dengan perbedaan suhu yang cukup signifikan. Oleh sebab itu, perlu upaya untuk mengantisipasi cuaca ekstrem ini agar tubuh tidak mudah terserang penyakit yaitu menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani pola hidup sehat.

“Jaga pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna,” terangnya.

Disamping itu, juga meningkatkan porsi asupan buah-buahan dan mengurangi makanan yang dapat merangsang munculnya batuk dan pilek. Misalnya, makanan berminyak, pedas, es, dan lainnya.

“Istirahat cukup, banyak minum air putih, serta olahraga teratur setidaknya 2-3 kali seminggu minimal selama 30 menit,” imbuhnya. (Humas UGM/Ika)

A. kapan air laut pasang? jelaskan! B. kapan air laut surut? jelaskan. ​

sebuah benda diletakkan 12 cm di depan sebuah cermin cekung yang mempunyai jarak fokus 9 cm tentukanlah :a. jarak bayanganb. perbesaran bayanganc. tin … ggi bayangand. sifat bayangannya​

dengan mengacu kepada teori braak jika suhu udara di permukaan laut adalah 36⁰C maka suhu udara di puncak gunung adalah​

balok dengan volume 10m³ dicelupkan ke dalam air yang massa jenisnya 1.000kg/m³.Jika 50% bagian balok berada pada permukaan air dan percepatan gravita … si 10 m/s².maka besar gaya archimedes pada balok adalah​

Seseorang memiliki tinggi badan 180 cm berdiri pada jarak 2 meter di depan cermin datar. Panjang minimal cermin datar agar orang tersebut dapat meliha … t seluruh tubuhnya adalah... A. 45 cm C. 90 cm B. 60 cm D. 180 cm ​

35. Sebuah sinar terpantul pada cermin datar seperti gambar berikut! sinar datang garis normal sear pantul Sudut datang sinar tersebut adalah... A. 30 … ° B. 40° C. 50° D. 60°​

Jika besar F1=F2=10N , Resultan gaya-gaya diatas sebesar​

Dua tongkat lurus sama panjang A dan B terbuat dari bahan yang sama. Beda temperatur kedua ujung tongkat A adalah ΔT dan beda temperatur kedua ujung t … ongkat B adalah 2ΔT. Luas penampang tongkat A setengah kali luas penampang tongkat B. Dalam 1 detik mengalir kalor sebanyak q di tongkat A. Dalam dua detik mengalir kalor sebanyak... di tongkat B.A. 0,25 QB. 0,5 QC. 4QD. 8Qtolong bantu kak :")

Sebuah benda tingginya 8cm diletakkan 15 cm didepan cermin cekung yang jarak fokusnya 10 cm. Hitung jarak bayangan, tinggi bayangan, perbesaran bayang … an dan sifat bayangan yang terbentuk pada cermin itu! ​

kak tolong aku bantuin ya jawab sekarang pakai cara mau aku kumpulin kalau bisa jawab aku kasih bintang lima 6.Sebuah benda berada 15 cm di depan cerm … in cekung yang jari-jari kelengkungannya 60cm. Di manakan letak bayangan dan bagaimana sifat serta kedudukannya?7.Sebuah benda berada 60 cm di depan cermin cembung dengan jari-jari kelengkungan 80cm. Di mana letak bayangan dan bagaimana sifatnya?8.Sebuah benda terletak pada jarak 30 cm dari lensa cembung yang titik fokusnya berjarak20 cm. Letak bayangannya adalah … cm di belakang atau depan lensa?9.Sebuah benda diletakkan pada jarak 15 cm di depan lensa cekung yang jarak fokusnya10 cm. Bayangannya terletak … cm di depan atau belakang lensa?​

tirto.id - Negara Indonesia tengah mengalami musim peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan dalam beberapa waktu ke depan. Pada proses musim peralihan, kerap ditemui adanya fenomena terjadinya cuaca ekstrem.

Dikutip dari buku Modal Sosial dalam Manajemen Bencana oleh R. Rijanta, D.R. Hizbaron, dan M. Baiquni (2018:28), cuaca ekstrem merupakan proses perubahan cuaca yang terjadi secara mendadakan dan memberikan dampak negatif bagi masyarakat.

Kondisi cuaca esktrem terjadi dalam waktu dan tempat tertentu, kemudian jarang ditemui karena termasuk ke dalam fenomena khusus.

Dikutip dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dijelaskan adanya imbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem di masa peralihan (Pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan.

Kemudian, juga dijelaskan beberapa dampak yang dapat ditimbulkan dari adanya cuaca ekstrem, yaitu munculnya hujan disertai petir, angin kencang, dan hujan es.

Dikonfirmasi dari informasi yang sampaikan oleh BMKG, beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa Barat dan Jabodetabek sudah mengalami tanda-tanda akan datangnya cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah daerah tersebut, ditandai dengan adanya intensitas hujan yang tinggi.

Kondisi cuaca ekstrem dapat mendorong beberapa kejadian ekstrem seperti tumbangnya pepohonan dan naiknya debit air sungai yang berpotensi menyebabkan banjir bandang. Selain itu, cuaca ekstrem juga menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga memudahkan masuknya berbagai bibit-bibit penyakit.

Penyakit yang Disebabkan Cuaca Ekstrem

Keadaan cuaca ekstrem merupakan kondisi yang mendukung bagi berkembangnya bakteri, virus, jamur, dan parasit. Hal tersebut, dapat terjadi dalam cuaca ekstrem dengan intensitas curah hujan yang tinggi. Biang penyakit akan berkembang dengan cepat dalam udara yang lebab.

Dikutip dari laman Knowledge Center Perubahan Iklim, adanya udara yang hangat ketika cuaca ekstrem juga akan membantu meningkatkan terjadinya penyakit alergi di tengah-tengah masyarakat.

Hal tersebut dapat terjadi, karena dalam suhu udara yang hangat, bunga-bunga akan melakukan proses penyerbukan. Sementara, manusia memiliki kecenderungan alergi terhadap benda-benda kecil seperti sisa-sisa penyerbukan dari bunga di udara.

Kemudian, cuaca yang ekstrem akan menyebabkan lingkungan hidup menjadi kotor, terutama dalam keadaan hujan deras dan banjir. Lingkungan yang kotor merupakan sarang dan alam pendukung bagi keberlangsungan hidup seranggan dan nyamuk. Hal tersebut, akan menjadi pemicu melonjaknya angka penyebaran malaria dan demam berdarah dengue (DBD).

Dikutip dari laman Media Center Palangkaraya, cuaca ekstrem juga mempengaruhi kekebalan tubuh manusia secara personal dan menyebabkan tubuh terjangkit penyakit seperti pilek, batuk, flu, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Kemudian, mengingat masih adanya pandemi COVID-19 di Indonesia, tentu akan memperparah keadaan masyarakat.

Cara Agar Terhindar dari Penyakit Akibat Cuaca Ekstrem

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjangkit penyakit akibat cuaca eksterm seperti memperbanyak olahraga di rumah minimal 30 menit. Kemudian, mengonsumsi makanan dan buah-buahan dengan vitamin yang cukup serta dapat meningkatkan imun tubuh.

Dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada, menjauhi makanan-makanan yang dapat menyebabkan munculnya penyakit batuk dan pilek juga penting.

Beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan penyakit tersebut, seperti makanan berminyak, pedas, es dan lainnya. Selain itu, melakukan tindakan pemenuhan cairan tubuh dengan meminum air putih yang banyak juga bersifat diutamakan.

Baca juga:

  • BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 10 Hari ke Depan
  • 8 Orang Meninggal akibat Cuaca Ekstrem di Padang Pariaman

Baca juga artikel terkait CUACA EKSTREM atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/dip)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA