Bagaimana cara melakukan tolak peluru gaya menyamping

Berikut ini adalah ulasan terkait teknik tolak peluru gaya menyamping. Seperti kita ketahui, jika tolak peluru merupakan salah satu dari cabang olahraga atletik yang sering di pertandingan atau diperlombakan baik tingkat daerah, nasional dan juga tingkat internasional.

Pada dasarnya olahraga tolak peluru adalah gerakan yang dilakukan sebagai upaya untuk menolak peluru dengan jarak yang sejauh mungkin atau memperoleh lemparan yang sejauh-jauhnya. Untuk melakukan tolak peluru ada dua cara yang biasa dilakukan, yakni gaya membelakangi atau gaya O’Brian dan juga gaya menyamping atau gaya ortodoks.

Dan untuk pembahasan kali ini terkait teknik dasar cara melakukan tolak peluru atau cara menolak peluru dengan gaya menyamping atau juga biasa juga dikenal sebagai gaya ortodoks dan berikut ini ulasan terkait teknik dasarnya dari sikap permulaan,  gerakan tolakan dan sikap akhir.

Teknik Dasar Cara Melakukan Tolak Peluru Gaya Menyamping Atau Ortodoks

Adapun untuk teknik dasar atau cara melakukan tolak peluru gaya menyamping atau ortodoks juga harus melewati beberapa tahapan seperti yang akan diulas berikut ini. Yuk langsung saja di simak..!!

1. Sikap Permulaan

– Pada tolak peluru gaya menyamping, arah sasaran dengan menggunakan bahu kiri dengan menghadap ke samping arah sasaran yang dituju. – Posisi kedua kaki dibuka dengan selebar bahu.

– Tangan kanan memegang peluru dan menempelkannya anatara tulang rahang dan selangka siku yang mengarah ke sampi bawah dan lengan kiri mengimbanginya dengan posisi yang wajar.

Kesalahan yang sering dilakukan pada sikap permulaan di antaranya, sikap bada kaku, langkah kaki /footwork kurang pas, memegang peluru dengan kurang hati-hati, masih ada gerakan melempar peluru, tergesa-gesa dan kaki atau badan kurang seimbang atau rileks.

2. Gerakan Tolakan

– Sebaiknya lakukan gerakan tolakan dengan gerak pendahuluan kaki kiri. – Gerak pendahuluan dilakukan dengan kaki kiri yang diayunkan lurus ke samping kiri dengan bersamaan dengan men”jingkrak”kan kaki kanan. – Gerakan “jingkrak” serendah-rendahnya dengan segaris arah tolakan dan mendarat dengan kaki kanan terlebih daahulu. – Setelah kaki kiri sudah dalam posisi mendarat dengan cepat dan kuat dengan tekukan lutut kaki, kaki kanan diluruskan dengan disertai sedikit putaran badan ke arah kiri. – Selanjutnya berat badan dipindahkan ke posisi kaki kiri yang masih dalam posisi sedikit di tekuk. – Tangan kanan mulai diluruskan ke arah tolakan.

– Dan kemudian peluru dilepaskan dengan dibantu kekuatan lecutan pergelangan tangan dan juga jari-jari tangan.

Kesalahan yang sering dilakukan pada sikapa wal dan setalah menolak peluru di antaranya, sikap bada kaku, langkah kaki /footwork kurang pas, memegang peluru dengan kurang hati-hati, masih ada gerakan melempar peluru, tergesa-gesa dan kaki, badan kurang seimbang atau rileks dan tidak diikuti gerak lanjutan.

3. Sikap Akhir

– Kaki kanan dengan langkah pendek dan kaki kiri diayunkan ke belakang yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan lengan tangan.
– Tolakan mengarah ke depan atas dan dalam posisi yang rileks.

Kesalahan yang sering dilakukan di antaranya, sikap bada kaku, langkah kaki /footwork kurang pas, memegang peluru dengan kurang hati-hati, masih ada gerakan melempar peluru, tergesa-gesa dan kaki, badan kurang seimbang atau rileks dan tidak diikuti gerak lanjutan.

Info layanan: Jersey Printing Olahraga

Nah, demikian tadi terkait ulasan teknik dasar cara melakukan tolak peluru gaya menyamping atau juga biasa di kenal dengan sebutan gaya ortodoks. Smoga artikel ini bisa memiliki manfaat dan salam olahraga.

Ragam Lainnya

Cara Melakukan Teknik Tolak Peluru dengan Gaya Ortodoks Lengkap

Foto: Pertandingan Tolak Peluru (Foto: Reuters)

JAKARTA- Cara melakukan teknik tolak peluru dengan gaya ortodoks menjadi pembahasan kali ini. Walaupun olahraga tolak peluru masih jarang digeluti oleh masyarakat khususnya di Indonesia. 

Namun sesungguhnya olahraga atletik tolak peluru memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Manfaat khususnya adalah tolak peluru dapat membentuk tubuh bagian atas. 

Baca Juga : Sportpedia: Sejarah dan Teknik Dasar Tolak Peluru

Olahraga atletik tolak peluru adalah salah satu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada cabang atletik. Dalam melakukannya dengan gerakan menolak atau mendorong suatu peluru yang terbuat dari logam. Mendorong tersebut dilakukan dari bahu dengan satu tangan.

Tujuan tolak peluru sendiri adalah untuk mencapai tolakan yang sejauh-jauhnya. Sesuai dengan namanya tolak atau bukan dilempar, tetapi ditolak atau didorong dengan tangan satu yang diletakkan di pangkal bahu.

Cara Melakukan Tolak Peluru Gaya Ortodoks

Dalam melakukan tolak peluru gaya ortodoks (menyamping) berarti atlet melakukan gerakan awalan dengan berdiri menyamping dari sektor tolakan yang berada di sebelah kiri ataupun sebaliknya. Peluru dipegang dan diletakkan di atas bahu kanan sehingga menempel di bawah telinga atau di atas bahu kiri bagi yang kidal.

Baca Juga : 3 Cara Memegang Peluru yang Benar dalam Tolak Peluru

Kemudian lutut kaki kanan ditekuk dan kaki kiri diluruskan ke depan. Berat badan berada pada kaki kanan, dan tangan kiri diangkat dan ditekuk di depan atas wajah untuk menjaga keseimbangan. 

Dalam gerakan pelaksanaan dimulai dengan kaki kiri diangkat kemudian berpijak di sebelah kaki kanan sebanyak 3 kali. Kaki kiri digeser kedepan dengan cepat yang diikuti oleh kaki kanan, badan diputar sedikit ke sebelah kiri sehingga badan menghadap ke arah tolakan, pandangan ke depan atas. Kemudian peluru ditolak dengan sudut 45º atau membentuk parabola. 

Baca Juga : Sportpedia: Macam-Macam Gaya dalam Tolak Peluru

Dalam gerakan akhiran dilakukan dengan kaki kanan diangkat pendek ke depan bersamaan dengan dilakukan tolakan. Kaki kiri dipindah ke belakang lurus, sementara pandangan mengikuti arah gerakan peluru dan kaki maupun tubuh lainnya tidak boleh melewati garis atau sektor lapangan.

Editor : Admiraldy Eka Saputra

Ilustrasi seorang atlet sedang melakukan gaya tolak peluru. Foto: Pinterest

Tolak peluru merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Tolak peluru dilakukan dengan gaya mendorong atau menolak terhadap sebuah peluru atau bola dari logam sejauh mungkin dengan menggunakan teknik tertentu.

Berbeda dengan olahraga cabang lempar lainnya, seperti lempar cakram, lempar lembing, dan lempar martil, tolak peluru tidak membutuhkan area pendaratan yang luas, yakni tidak lebih 25 meter. Karena itu, tolak peluru bisa dilakukan di lapangan terbuka ataupun tertutup.

Mengutip buku Dasar-Dasar Atletik oleh Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo (2020: 85), tolak peluru yang biasa disebut dengan the shot put sudah ada sejak zaman Yunani kuno, tetapi dilakukan dengan tata cara dan peraturan yang berbeda. Olahraga ini menjadi salah satu bentuk latihan perang yang dilakukan oleh prajurit Troya.

Dulu, bola yang digunakan dalam tolak peluru masih berbahan dasar batu. Pertandingan pertama yang menggunakan alat seperti ini diadakan pada era pertengahan dan hanya diikuti oleh prajurit perang.

Pertandingan tolak peluru pertama diadakan di Skotlandia pada tahun 1866. Sejak saat itu, olahraga ini mulai digemari di Eropa dan mulai mendunia, termasuk ke Indonesia.

Pada zaman itu, tolak peluru hanya dimasukkan ke dalam kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah Belanda. Seiring berjalannya waktu, olahraga ini pun mulai masuk ke sekolah-sekolah pribumi dan makin berkembang hingga saat ini.

Cara memegang peluru ada tiga, yaitu:

  • Meletakkan peluru di telapak tangan bagian atas

Pegang peluru dengan erat menggunakan jari-jari tangan dengan posisi agak renggang. Gunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk meletakkan peluru.

Letakkan jari kelingking di bagian samping peluru dengan posisi menekuk dan ibu jari berada pada posisi biasa. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan peluru. Kemudian, berikan tenaga lebih pada ibu jari untuk menahan peluru lebih kuat agar tidak jatuh.

Rapatkan semua jari dan tempelkan pada bagian belakang peluru. Letakkan ibu jari di bagian samping peluru agar seimbang.

Rapatkan jari-jari dengan posisi agak renggang. Teknik yang satu ini cocok untuk atlet dengan ukuran telapak tangan yang kecil.

  • Pegang peluru dengan teknik yang benar.

  • Tempelkan peluru pada leher samping kanan dengan ibu jari yang menempel di atas tulang bahu atau tulang selangka.

  • Posisikan siku lurus dan sejajar dengan bahu.

  • Miringkan kepala ke arah peluru supaya lebih seimbang.

Mengutip buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan oleh Sumaryoto dan Soni Nopembri (2017: 120), ada dua macam gaya tolak peluru, yaitu:

Gaya tolak peluru menyamping. Foto: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

  • Mengawali dengan sikap permulaan, arah sasaran dengan bahu kiri menghadap ke samping.

  • Kedua kaki dibuka selebar bahu.

  • Tangan kanan memegang peluru dan menempelkannya antara tulang rahang dan selangka siku yang mengarah ke samping bawah dan lengan kiri mengimbanginya dalam posisi yang wajar.

  • Dilanjutkan dengan gerakan tolakan. Kaki kiri diayunkan lurus ke samping kiri, bersamaan dengan menjingkrakkan kaki kanan.

  • Gerakan jingkrak dilakukan serendah-rendahnya, segaris dengan arah tolakan dan mendarat dengan kaki kanan terlebih dahulu setelah kaki kiri mendarat dengan cepat dan kuat.

  • Tekukan lutut kaki kanan diluruskan, disertai sedikit putaran badan ke arah kiri. Berat badan dipindahkan ke kaki kiri yang masih sedikit ditekuk. Tangan kanan diluruskan kea rah tolakan, kemudian peluru dilepaskan, dibantu dengan kekuatan lemparan pergelangan dan jari-jari tangan.

  • Gaya diakhiri dengan melangkahkan kaki kanan dengan pendek, sementara kaki kiri diayunkan ke belakang untuk menjaga keseimbangan lengan kanan. Tolakan mengarah ke depan atas.

2. Gaya Membelakangi/Gaya O’Brian

Gaya tolak peluru membelakangi. Foto: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

  • Diawali dengan sikap permulaan. Ambil awalan dengan mebelakangi arah tolakan.

  • Bungkukkan badan ke depan dengan kaki kanan dengan lutut ditekuk dijadikan sebagai tumpuan, sementara kaki kiri diangkat lurus menuju tolakan.

  • Menolak peluru dengan menarik kaki kanan ke belakang (ke arah tolakan) dengan cepat.

  • Kenakan kaki kiri pada papan tolakan dengan badan tetap membungkuk dan tangan kiri diluruskan ke atas dengan rileks dan pandangan ke arah bawah.

  • Tekukkan kaki kanan untuk berjingkrak rendah ke belakang dan disertai ayunan sepakan kaki kiri jauh ke belakang.

  • Setelah berjingkrak, disusul dengan kaki kiri, badan berputar ke kiri serong ke aras, kemudian berat badan dipindahkan ke kaki kiri yang masih ditekuk tangan kanan diarahkan ke sudut tolakan.

  • Akhiri gaya dengan mengangkat kaki kanan pendek ke depan dan kaki kiri diayunkan ke belakang untuk menjaga keseimbangan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA