Apabila orang berbuat baik pasti Allah akan memberikan

Deffy-Ruspiyandy

Tentu saja, kebaikan adalah bagian yang terpenting dari kehidupan yang kita jalani selama ini. Tak ada yang sulit jika kita ingin melakukan kebaikan. Tak perlu kita terlebih dahulu menjadi orang kaya untuk berbuat kebaikan atau tak perlu terlebih dahulu kita menjadi orang hebat baru kemudian melakukan kebaikan. Ternyata kebaikan bisa kita lakukan dari hal terkecil sesuai kemampuan yang kita miliki.

Kebaikan memiliki mesin rekam yang begitu nyata dan takkan pernah salah, karena Allah menjanjikan semua itu ada balasannya. Semua itu ada perhitungannya. Artinya, bahwa kebaikan sendiri adalah sesuatu yang sangat Allah sukai, sehingga sekecil apapun akan mendapat balasannya. Dengan kebaikan ini manusia akan senantiasa selalu berada dalam kebaikan itu,  serta yang bersangkutan tentunya akan merasa bahagia dengan apa yang telah ia lakukan.

Dalam Al-Qur`an, disebutkan, “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya” (QS. al-Zalzalah: 7-8).

***

Mengingat akan hal itu, seyogyanya setiap orang haruslah memanfaatkan momentum yang ada dalam hidupnya untuk berbuat kebaikan. Kebaikan itu dapat kita lakukan dalam bentuk tenaga, pikiran, saran atau pemberian dalam bentuk materi. Titik tekan dalam hal ini adalah melakukan kebaikan tanpa harus berpikir tentang sesuatu yang besar; namun dengan sesuatu yang kecil tapi bermanfaat. Dan sudah barang tentu hal tersebut akan bernilai ibadah jika kita niatkan lillahi ta’ala, dan kepada orang yang kita bantu akan selalu berkesan di hatinya. 

Tentu saja Allah memberikan kesempatan kepada siapapun untuk berbuat kebaikan tanpa melihat siapa orangnya dan status yang ia miliki. Allah tetap akan memberikan penilaian terbaik kepada orang yang melakukannya. Jikalau kebaikan itu hanya diberi kesempatan kepada kaum aghniya semata, maka mereka kaum duafa takkan bisa melakukannya. Tetapi Allah tidak seperti itu, melainkan selalu memberi kesempatan kepada siapa saja untuk melakukan kebaikan di mana mereka berada. Artinya, siapa saja yang melakukannya maka akan mendapat pahala dan juga ganjaran yang akan Allah berikan.

Baca Juga  Jangan Takut untuk Menulis

Seorang penulis sinopsis di sebuah stasiun TV swasta pernah membantu penulis agar bisa menulis dan membantu agar naskah itu bisa masuk PH. Rekan penulis termasuk orang yang baik hati dan suka akan kebaikan. Dia mau membantu penulis asalkan jika ada penulis lain yang punya keinginan sama, maka mesti dibantu pula. Ternyata setelah banyak sinopsis yang diterima dan FTV-nya sering tayang rupanya saat itu terdapat seorang mahasiswi dari Pakanbaru yang minta dibantu untuk soal itu. Hasilnya selama empat bulan dibina via WA, ternyata 3 sinopsis yang ia miliki dalam satu bulan langsung diterima. Penulis benar-benar bahagia karena kebaikan yang ia lakukan bermanfaat bagi orang lain serta teman penulis yang mengingatkan kebaikan itu mendapat pahala berantai dalam hal ini.

***

Ternyata kebaikan itu perlu ditularkan kepada siapapun. Tentu saja ada sebagian orang berpendapat jika kebaikan tak perlu kita ungkapkan kepada orang lain karena takut menjadi riya. Namun pada kasus lain ternyata kebaikan itu perlu kita perlihatkan agar bisa memotivasi orang lain untuk mengikutinya. Sebenarnya diperlihatkan atau tidak diperlihatkan adalah sama baiknya tergantung bagaimana diri kita berniat yang benar dengan apa yang kita perbuat.

Inilah keunikan dari perbuatan baik, di mana dengan kita memberi manfaat dan kemaslahatan untuk orang lain; semuanya akan kembali kepada diri kita sendiri. Doa jazaakallahu khairaa (semoga Allah membalasmu dengan ganjaran yang baik).  Dalam riwayat lain, Rasulullah juga mengajarkan umatnya untuk mendoakan keberkahan bagi mereka yang berbuat baik. Rasulullah Muhammad Saw. juga menyarankan lafal doa membalas baik budi sebagai berikut, baarakallahu laka fii ahlika wa maalika (semoga Allah memberkahimu pada keluarga dan juga hartamu).

Baca Juga  Menyatukan Dua Hati yang Berbeda

Pertanyaannya, apakah dengan hal ini kita tidak cukup alasan untuk berbuat kebaikan di lingkungan sekitar kita? Begitu nyata penghargaan Allah yang luar biasa kepada mereka yang melakukan kebaikan. Di sini terdapat ganjaran dan juga keberkahan. Sehingga kebaikan itu sendiri merupakan media yang nyata untuk mendekatkan diri kepada Allah sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan. Lebih dari itu ternyata kebaikan pun mengundang keberkahan. Karenanya bagi siapapun yang melakukan kebaikan sekecil apapun maka takkan pernah sia-sia; karena apa yang ia lakukan adalah pengundang kebaikan dan keberkahan.

***

Juga ketika kita pahami secara lebih mendalam, maka kebaikan yang kita lakukan adalah solusi dari kesulitan yang tengah kita alami. Allah menjanjikan akan mengangkat kesulitan kita apabila kita mengangkat kesulitan orang lain; Allah akan selalu memberi jalan keluar ketika kita ada dalam kesempitan yang artinya berbuat kebaikan adalah media untuk mengatasi masalah sendiri. Langsung tidak langsung, kebaikan adalah ibarat melempar bola tenis ke tembok dan bola tenis itu akan kembali kepada diri kita sendiri.

Dari Abu Hurairah Ra, Nabi Saw., bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).

Tentu saja dengan hadis ini, kita semestinya untuk semakin yakin jika dengan kebaikan, bukan saja kita akan dimudahkan dalam urusan dunia tetapi urusan akhirat kita pun akan dipermudahNya pula. Dengan demikian adanya, apakah kita tidak tertarik untuk melakukan kebaikan selama hidup? Semoga ajakan ini mampu memotivasi siapapun untuk berbuat kebaikan, karena berbuat kebaikan takkan pernah menyesal dan yang ada adalah sesuatu yang membahagiakan dan membuat ketagihan pelakunya.

Keimanan merupakan pondasi amal perbuatan yang harus menjadi acuan.

Kamis , 27 Feb 2020, 04:42 WIB

AP Photo/Rafiq Maqbool

Ilustrasi.

Red: Yudha Manggala P Putra

Moh Afif Sholeh
Guru Bahasa Arab di SMA Islam Cikal Harapan BSD

Allah memerintahkan kepada manusia agar berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Hal ini bertujuan sebagai bekal menunju akhirat karena dunia ini sebagai tempat untuk investasi menuju alam keabadian. Setiap amal manusia akan dibalas oleh Allah sesuai yang ia lakukan tanpa mengubah sedikitpun. Ini menunjukkan bahwa Allah Maha Adil tak akan mendzalimi hambanya. Bila seorang hamba berbuat kebaikan maka ia akan melihat pahala kebaikannya. Sebaliknya orang yang berbuat kejahatan akan mempertanggungjawabkan amalnya.Allah berfirman dalam surat Yasin ayat 65 yang artinya: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. "Abu al-Lais as-Samarkandi dalam Tanbih al-Ghafilin mengutip petuah orang-orang bijak yaitu "Jika kamu tak mampu berbuat tiga hal ini maka lakukanlah tiga hal lain ini:"

Pertama, bila kamu tak mampu berbuat kebaikan maka jangan berbuat kejahatan.

Kedua, jika kamu tak mampu memberi manfaat kepada orang lain maka jangan menyengsarakan mereka.

Ketiga, bila kamu tak mampu berpuasa maka jangan memakan daging manusia atau ghibah.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa perilaku seorang muslim harus mencerminkan sikap yang baik terutama tak menyakiti orang lain dengan perkataan maupun perbuatannya. Terutama yang merugikan mereka seperti membuat berita bohong yang dapat merugikan banyak orang bahkan menjatuhkan harga diri seseorang terutama di era digital ini.Keimanan merupakan pondasi amal perbuatan yang harus menjadi acuan. Tanpanya manusia akan kehilangan arah dan tujuan hidupnya menjadi kurang bergairah bahkan dirinya cepat emosi termakan amarah.Hidup di dunia ibarat sebuah kompetisi, ada yang akan menjadi pemenang, juga ada yang akan tersingkir dari pertandingan. Semua orang berusaha agar dirinya menjadi seorang pemenang dengan bekal ilmu dan persiapan yang matang.Salah satu bekal agar amal seseorang menjadi berbobot dan berkualitas adalah dengan bertindak sesuai prosedur dengan menekankan akan pentingnya akhlak terhadap siapapun. Hal ini seperti dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Abi Darda’. Diriwayatkan dari Abi Darda’, Nabi bersabda: tak ada sesuatu yang lebih berat di timbangan amal daripada budi pekerti yang baik. (HR. Abu Dawud).Imam al-Munawi menjelaskan Hadits diatas bahwa orang yang berakhlak baik menempati derajat orang yang ahli ibadah, siang hari berpuasa, malam hari selalu tahajud bahkan bisa melebihi hal itu. Alasannya adalah orang yang berakhlak baik akan selalu berusaha menahan dirinya agar tak berbuat sesuatu yang dilarang, sedangkan nafsu dalam dirinya selalu mengajak untuk berbuat yang terlarang. Dari sini ia berusaha melawan dirinya dari kejahatan nafsu dengan mengarahkan dirinya untuk berbuat baik kepada siapapun, walau kadang ia diperlakukan yang tidak baik oleh orang lain.Dari sini, akhlak yang baik menjadi penentu kemuliaan seseorang, walaupun ia berasal dari keluarga sederhana, akan mampu mengalahkan keturunan raja. Yang diharapkan saat ini adalah peran orang yang pintar dan akhlaknya benar, bukan orang yang pintar tapi akhlaknya tak benar, karena ia akan membikin onar, sehingga masyarakat menjadi gempar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke .

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA