Apa yang Harus Diperhatikan Saat menyajikan pendapat dalam diskusi yang penyampaiannya secara lisan?

Diskusi merupakan bentuk interaksi antara dua orang atau lebih. Diskusi bisa juga dilakukan antarkelompok. Bahasannya, yang disebut topik, biasanya berupa pendapat atau pengetahuan yang memberikan pemahaman baru bagi tiap pihak. Teks diskusi sendiri berisi pendapat dari dua belah pihak, yaitu pro dan kontra. Perbedaan pendapat tersebut kemudian dibicarakan yang menjadi topik bahasan diskusi.

Secara struktur, isi teks diskusi dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan simpulan. Pendahuluan berguna untuk menyampaikan topik diskusi, sehingga berisi isu atau perkenalan topik masalah. Kemudian di bagian isi, pandangan pro dan kontra terhadap topik akan menuturkan argumen-argumen yang mendukung. Terakhir, teks ditutup dengan simpulan, saran, dan solusi mengenai topik yang telah dibahas.

Kaidah Bahasa dalam Teks Diskusi

Penulisan teks diskusi memiliki karakteristik dari sisi bahasa. Setidaknya, terdapat tiga kaidah bahasa yang umum digunakan, yaitu konjungsi perlawanan, kohesi leksikal dan gramatikal, serta modalitas.

Konjungsi

Konjungsi perlawanan merujuk pada penggunaan kata hubung yang menunjukkan perlawanan atau pertentangan, seperti ‘tetapi,’ ‘sedangkan,’ ‘melainkan,’ ‘bukan,’ dan ‘tidak.’ Contoh kalimat yang menggunakan konjungsi perlawanan adalah sebagai berikut.

Kakaknya anak yang rajin, sedangkan adiknya anak yang malas

Kohesi leksikal dan gramatikal

Kaidah bahasa selanjutnya adalah kohesi leksikal dan gramatikal. Ini adalah kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kata. Kohesi leksikal dapat berupa kata ulang, sinonim, antonim, maupun hiponim. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut.

Pohon-pohon yang ditebang secara ilegal nantinya akan memberikan dampak negatif yang dapat menyusahkan warga.

(Baca juga: Cara Menyusun Teks Ceramah)

Sementara itu, kohesi gramatikal adalah kepaduan yang dicapai dengan menggunakan elemen dan aturan gramatikal. Kohesi gramatika dapat berupa rujukan, substitusi, maupun elipsis. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut.

Alat elektronik itu memiliki dampak positif dan negatif.

Modalitas

Modalitas adalah kalimat yang memiliki makna kenyataan, kemungkinan, dan sebagainya. Kalimat tersebut dapat dinyatakan dengan kata ‘harus,’ ‘ingin,’ ‘akan,’ dan ‘mungkin.’ Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut.

Aku akan ke rumahmu kalau nanti sore tidak hujan.

Menyajikan teks diskusi

Nah, setelah memahami struktur serta kaidah bahasa dari teks diskusi, kita juga perlu mengetahui cara menyajikan teks diskusi secara lisan. Ketika menyampaikan teks diskusi dalam bentuk lisan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu intonasi, lafal, dan gestur.

Intonasi adalah nada yang digunakan ketika membacakan kalimat. Intonasi yang baik akan memberikan kesan yang baik pula bagi pendengar. Lafal adalah cara seseorang mengucapkan kata saat berbicara. Perbedaan lafal dapat dipengaruhi oleh lingkungan, tempat tinggal, pendidikan, budaya, dan lain-lain. Gestur adalah gerakan tubuh yang dapat digunakan ketika berbicara agar emosi lebih mudah disampaikan.

Teks diskusi adalah teks yang memuat gagasan atau pendapat yang berbeda mengenai suatu hal sehingga pihak yang berlawanan saling membahas topik yang dipermasalahkan.

Gagasan adalah sesuatu (hasil pemikiran, usulan, keinginan, harapan) yang penulis sampaikan kepada pembaca atau pendengar.

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan pada saat menyampaikan pendapat atau gagasan dalam diskusi.

  1. Pendapat yang disampaikan harus relevan dengan topik yang didiskusikan.
  2. Pendapat yang disampaikan harus logis atau masuk akal.
  3. Tidak menyinggung atau mengejek orang lain ketika mengemukakan pendapat.
  4. Harus menggunakan bahasa yang baik dan benar ketika menyampaikan pendapat.


Dengan demikian, hal-hal yang harus diperhatikan pada saat menyampaikan pendapat atau gagasan dalam diskusi adalah pendapat yang disampaikan harus relevan dengan topik yang didiskusikan, pendapat yang disampaikan harus logis atau masuk akal, tidak menyinggung atau mengejek orang lain ketika mengemukakan pendapat, dan harus menggunakan bahasa yang baik dan benar ketika menyampaikan pendapat.

Film horor bikin takut

Makan bakso sama nasi

Apakah kamu pernah ikut

Sebuah acara forum diskusi

Apa sih forum diskusi itu?

Forum diskusi adalah tempat bermusyawarah dengan banyak orang dan dipimpin seorang pemimpin diskusi atau moderator untuk membicarakan hal penting. Tujuan diadakannya forum diskusi ialah untuk mendapat hasil keputusan dari hal yang dibicarakan.

Kalau kamu pernah ikut atau melihat sebuah diskusi, pasti akan terjadi adu pendapat bukan? Pendapat yang diutarakan dalam diskusi bisa berupa sebuah gagasan atau pendapat yang dimiliki seseorang. Adu pendapat tersebut dapat berupa persetujuan atau penolakan. Baik pendapat setuju atau menolak harus diungkapkan dengan bahasa dan cara yang beradab dan santun.

Lalu, bagaimana ya cara menyampaikan gagasan dan tanggapan dalam sebuah diskusi? Lanjut baca terus ya Squad!

1. Objektif

Lawan dari objektif ialah subjektif. Kalau pendapat subjektif itu kan pendapat yang cenderung menilai sesuatu berdasarkan individu, sedangkan pendapat yang bersifat objektif lebih mengutamakan data dan realita yang ada.

Dalam sebuah forum diskusi, perlu dihindari pendapat yang bersifat subjektif. Kenapa? Pendapat subjektif biasanya mengedepankan emosional. Beda dengan pendapat objektif yang sangat berlandaskan pada kemampuan berpikir dan logika.

 (sumber: giphy.com)

 2. Tidak Apriori

Kamu tahu nggak apa apriori itu? Apriori ialah beranggapan sebelum mengetahui keadaan yang sebenarnya. Bahasa kerennya itu cuma “kira-kira” gitu lho Squad. Dengan begitu, kamu harus tahu dulu nih keadaan yang terjadi, baru habis itu kita dapat mengutarakan gagasan kamu.

Baca Juga: 3 Jenis Puisi Kontemporer

3. Jangan Emosi

Awas Squad, biasanya nih kalau ada seseorang yang mengemukakan pendapat tapi tidak sejalan dengan kita, langsung bawaannya pengen marah-marah. Dalam forum diskusi, pendapat yang disampaikan tidak dilarang emosi. Kenapa? Dengan adanya emosi dalam menyampaikan pendapat, maka akan terlihat pandangan subjektif kita.

 (sumber: giphy,com)

 4. Argumen yang Logis

Argumen yang logis artinya pendapat yang masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan. Supaya kamu bisa mendapatkan argumen yang logis, kamu harus memiliki sebuah data yang valid. Kalau kamu berargumen tanpa adanya data, itu sama saja kamu berargumen atas asumsi pribadi.

5. Menggunakan Ragam Bahasa yang Resmi

Bahasa dan forum diskusi harus dibedakan ya Squad. Jangan sampai kamu menggunakan bahasa sehari-hari kamu dalam forum diskusi. Forum diskusi pasti menggunakan ragam bahasa yang resmi, kecuali kalau kamu sedang kerja kelompok mengerjakan PR Bahasa Indonesia di rumah teman kamu. Nah, itu baru boleh menggunakan ragam bahasa santai.

Nah itu tadi Squad cara menyampaikan gagasan dan tanggapan dalam diskusi. Bagaimana, sekarang sudah paham kan? Kalau begitu, sekarang coba uji kemampuan kamu yuk di ruanguji. Ada banyak soal tryout gratis yang bisa kamu coba di sana.

ReferensiDarmawati, Uti dan Y. Budiarti. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan Nasional. Jakarta: Intan Pariwara

Artikel diperbarui 3 Desember 2020 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA