Apa yang disebut nuclei dalam persyarafan

HERNIA NUCLEUS PULPOSUS

Oleh dr. Aditya Kurnianto, Sp.S dan Dr. dr. Dodik Tugasworo Pramukarso, Sp.S(K)

Penyakit hernia nukleus pulposus (HNP) adalah penyakit yang terjadi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang. HNP juga dikenal dengan istilah ‘saraf terjepit’. Saraf tulang belakang yang kejepit ini dapat menimbulkan gejala nyeri punggung bawah (pinggang) atau nyeri pada leher, tergantung lokasi terjadinya HNP.

Gejala Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

Jika bantalan yang bergeser tidak sampai menjepit saraf, penderita mungkin hanya merasakan sakit punggung ringan atau bahkan tidak merasakan sakit sama sekali. Namun bila hernia menekan atau menjepit saraf tulang belakang, gejala yang muncul tergantung pada lokasi dan banyaknya saraf yang terjepit. Berikut adalah gejala saraf kejepit berdasarkan lokasinya:

Gejala HNP di leher

HNP yang menjepit saraf di leher disebut juga dengan HNP cervical. Beberapa gejalanya adalah:

  • Nyeri pada leher dan bahu yang menjalar ke lengan.
  • Kesemutan, lemah, atau kaku otot di salah satu lengan.
  • Sensasi seperti terbakar di leher, bahu, dan lengan.

Gejala HNP di punggung bawah                                 

HNP lumbal atau hernia yang menjepit saraf di pinggang atau punggung bawah, dapat memunculkan sejumlah gejala berikut:

  • Sakit di punggung bagian bawah yang makin memburuk ketika bergerak.
  • Nyeri seperti tertusuk di area bokong yang menjalar ke salah satu tungkai.
  • Kesemutan atau lemah otot di tungkai.
  • Meskipun jarang terjadi, HNP lumbal juga dapat menyebabkan penderitanya tidak bisa menahan buang air kecil.

Penyebab Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

HNP disebabkan oleh melemahnya jaringan di bantalan tulang belakang. Seiring bertambahnya usia, kelenturan bantalan tulang belakang akan berkurang sehingga rentan terhadap cedera. HNP juga dapat terjadi akibat seseorang terjatuh atau mengalami benturan pada tulang belakang.

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami saraf kejepit, yaitu:

  • Memiliki keluarga dengan riwayat saraf kejepit.
  • Memiliki berat badan berlebih.
  • Mengangkat beban berat dengan posisi dan tumpuan yang salah.
  • Melakukan gerakan menunduk dan berputar secara mendadak atau berulang.

Diagnosis Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

Dokter akan menanyakan gejala yang dialami dan aktivitas apa saja yang dilakukan pasien sebelum muncul gejala. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan saraf. Pemeriksaan saraf dilakukan dengan mengukur kekuatan dan refleks otot, serta kemampuan bagian tubuh dalam merasakan rangsangan. Bila dicurigai mengalami HNP, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab dari nyeri punggung yang dirasakan, seperti:

  • Pemindaian CT Scan atau MRI, untuk melihat kondisi tulang belakang.
  • Elektromiografi (EMG), untuk mengukur aktivitas listrik otot saat berkontraksi.

Pencegahan Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

Meski HNP tidak selalu dapat dicegah, Anda bisa mengurangi risiko saraf kejepit dengan melakukan langkah-langkah berikut:

  • Berolahraga secara teratur, terutama jenis olahraga yang dapat menguatkan otot serta sendi di tungkai dan punggung, misalnya berenang.
  • Menjaga postur tubuh yang baik, seperti duduk dengan punggung yang tegak, atau mengangkat beban dengan posisi yang benar.
  • Mempertahankan berat badan ideal, untuk mencegah tekanan berlebih pada tulang belakang.
  • Berhenti merokok, karena kandungan di dalam rokok bisa mengurangi suplai oksigen ke bantalan tulang belakang.
  • Sesekali berdiri dan lakukan peregangan jika pekerjaan mengharuskan Anda untuk duduk dalam waktu yang lama.
  • Tanyakan kepada dokter kapan Anda dapat bekerja lagi dan beraktivitas secara normal kembali
  • Hubungi dokter jika gejala memburuk
  • Hubungi dokter jika Anda mengalami lumpuh di kaki, anus sakit, kesulitan buang air kecil atau buang air besar, dan lemah otot secara mendadak pada setiap bagian dari tubuh, terutama kaki.

Hernia nukleus pulposus (HNP) adalah kondisi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang. HNP juga dikenal dengan istilah ‘saraf terjepit’.

HNP atau saraf kejepit dapat menimbulkan gejala nyeri di punggung bagian bawah (pinggang), sakit punggung atas, atau leher, tergantung pada lokasi terjadinya HNP.

Sebagian besar penyakit HNP dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, bila nyeri masih berlangsung sampai berbulan-bulan, dokter dapat memberikan pengobatan yang jenisnya disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala pada pasien.

Penyebab Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

HNP disebabkan oleh melemahnya jaringan di bantalan tulang belakang. Seiring bertambahnya usia, kelenturan bantalan tulang belakang akan berkurang sehingga rentan terhadap cedera. HNP juga dapat terjadi akibat terjatuh atau benturan pada tulang belakang yang menyebabkan tulang belakang bergeser (spondylolisthesis).

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami saraf kejepit, yaitu:

  • Memiliki keluarga dengan riwayat saraf kejepit
  • Memiliki berat badan berlebih
  • Mengangkat beban berat dengan posisi dan tumpuan yang salah
  • Melakukan gerakan menunduk dan berputar secara mendadak atau berulang
  • Memiliki kebiasaan merokok

Gejala Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

Jika bantalan yang bergeser tidak sampai menjepit saraf, penderita mungkin hanya merasakan sakit punggung ringan atau bahkan tidak merasakan sakit sama sekali. Namun, bila hernia menekan atau menjepit saraf tulang belakang, gejala yang akan muncul tergantung pada lokasi dan banyaknya saraf yang terjepit.

HNP dapat menyebabkan sakit punggung kiri, kanan, atau keduanya, yang menjalar hingga ke paha atau kaki. Berikut adalah gejala saraf kejepit berdasarkan lokasinya:

Gejala HNP di leher

HNP yang menjepit saraf di leher disebut juga dengan HNP servikal. Beberapa gejalanya adalah:

  • Nyeri di leher dan bahu yang menjalar ke lengan
  • Kesemutan, lemah, atau kaku otot di salah satu lengan
  • Sensasi seperti terbakar di leher, bahu, dan lengan

Gejala HNP di punggung bawah                                                        

HNP lumbal atau hernia yang menjepit saraf di pinggang atau punggung bawah, dapat memunculkan sejumlah gejala berikut:

Meskipun jarang terjadi, HNP lumbal juga dapat menyebabkan penderitanya tidak bisa menahan buang air kecil.

Kapan harus ke dokter

Periksakan ke dokter bila nyeri di punggung tidak kunjung hilang, menjalar ke tungkai, atau menyebabkan kesemutan serta lemah otot di tungkai.

Segera ke IGD bila nyeri punggung terjadi sehabis mengalami cedera atau sampai menyebabkan Anda mengompol, tidak bisa menahan buang air besar, atau lumpuh.

Salah satu pengobatan HNP adalah melakukan fisioterapi. Jika Anda menderita HNP dan sedang menjalani fisioterapi, rutinlah berkonsultasi agar dokter rehab medik bisa mengevaluasi hasil fisioterapi.

Diagnosis Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

Dokter akan menanyakan gejala yang dialami dan aktivitas apa yang dilakukan pasien sebelum gejala muncul. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan saraf.

Pemeriksaan saraf dilakukan dengan mengukur kekuatan dan refleks otot, serta kemampuan bagian tubuh dalam merasakan rangsangan.

Bila pasien dicurigai terkena HNP, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab dari nyeri punggung yang dirasakan, seperti:

  • Pemindaian dengan CT scan atau MRI, untuk melihat kondisi tulang belakang
  • Elektromiografi (EMG), untuk mengukur aktivitas listrik otot saat berkontraksi

Pengobatan Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

Sebagian besar pasien HNP dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga bulan. Selama periode tersebut, pasien dianjurkan untuk banyak berbaring dan tidak melakukan aktivitas berat.

Meski demikian, pasien tetap perlu bergerak agar sendi dan otot tidak kaku. Pasien juga bisa mengompres area yang sakit dengan kompres hangat atau dingin.

Apabila gejala masih belum mereda, segera periksakan diri ke dokter. Dokter dapat melakukan sejumlah tindakan berikut untuk mengatasi saraf kejepit:

Jika metode di atas masih belum bisa meredakan gejala atau pasien sulit untuk berdiri, berjalan, dan mengontrol buang air kecil, dokter bedah saraf atau dokter ortopedi akan melakukan operasi tulang belakang.

Komplikasi Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

Saraf kejepit yang tidak ditangani dapat menyebabkan nyeri makin memburuk dan membuat penderita sulit beraktivitas. Penderita juga dapat mengalami komplikasi di bawah ini:

Pencegahan Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

HNP tidak selalu dapat dicegah, tetapi Anda bisa mengurangi risiko saraf kejepit dengan melakukan upaya-upayaberikut:

  • Berolahraga secara teratur, terutama olahraga yang dapat menguatkan otot serta sendi di tungkai dan punggung, seperti berenang
  • Menjaga postur tubuh yang baik, seperti duduk dengan punggung yang tegak, atau mengangkat beban dengan posisi yang benar
  • Mempertahankan berat badan ideal, untuk mencegah tekanan berlebih pada tulang belakang
  • Berhenti merokok, karena kandungan di dalam rokok bisa mengurangi suplai oksigen ke bantalan tulang belakang
  • Sesekali berdiri dan lakukan peregangan jika pekerjaan mengharuskan Anda untuk duduk dalam waktu yang lama

Terakhir diperbarui: 12 April 2022

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA