Apa yang disebut flank pain

Flank pain is pain in one side of the body between the upper belly area (abdomen) and the back.

There are three body views (front, back, and side) that can help you to identify a specific body area. The labels show areas of the body which are identified either by anatomical or by common names. For example, the back of the knee is called the “popliteal fossa,” while the “flank” is an area on the side of the body.

There are three body views (front, back, and side) that can help you to identify a specific body area. The labels show areas of the body which are identified either by anatomical or by common names. For example, the back of the knee is called the “popliteal fossa,” while the “flank” is an area on the side of the body.

There are three body views (front, back, and side) that can help you to identify a specific body area. The labels show areas of the body which are identified either by anatomical or by common names. For example, the back of the knee is called the “popliteal fossa,” while the “flank” is an area on the side of the body.

Flank pain can be a sign of a kidney problem. But, since many organs are in this area, other causes are possible. If you have flank pain and fever, chills, blood in the urine, or frequent or urgent urination, then a kidney problem is the likely cause. It could be a sign of kidney stones.

Flank pain may be caused by any of the following:

  • Arthritis or infection of the spine
  • Back problem, such as disk disease
  • Gallbladder disease
  • Gastrointestinal disease
  • Liver disease
  • Muscle spasm
  • Kidney stone, infection, or abscess
  • Shingles (pain with one-sided rash)
  • Spinal fracture

Treatment depends on the cause.

Rest, physical therapy, and exercise may be recommended if the pain is caused by muscle spasm. You will be taught how to do these exercises at home.

Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) and physical therapy may be prescribed for flank pain caused by spinal arthritis.

Antibiotics are used to treat most kidney infections. You will also receive fluids and pain medicine. You may need to stay in the hospital.

Call your health care provider if you have any of the following:

  • Flank pain along with a high fever, chills, nausea, or vomiting
  • Blood (red or brown color) in the urine
  • Unexplained flank pain that continues

The provider will examine you. You will be asked about your medical history and symptoms, including:

  • Location of the pain
  • When the pain began, if it's always there or comes and goes, if it's getting worse
  • If your pain is related to activities or bending over
  • What the pain feels like, such as dull and aching or sharp
  • What other symptoms you have

The following tests may be done:

Landry DW, Bazari H. Approach to the patient with renal disease. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Goldman-Cecil Medicine. 26th ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2020:chap 106.

McQuaid KR. Approach to the patient with gastrointestinal disease. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Goldman-Cecil Medicine. 26th ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2020:chap 123.

Millham FH. Acute abdominal pain. In: Feldman M, Friedman LS, Brandt LJ, eds. Sleisenger and Fordtran's Gastrointestinal and Liver Disease. 11th ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2021:chap 11.

Seller RH, Symons AB. Abdominal pain in adults. In: Seller RH, Symons AB, eds. Differential Diagnosis of Common Complaints. 7th ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2018:chap 1.

Last reviewed on: 6/13/2021

Reviewed by: C. Benjamin Ma, MD, Professor, Chief, Sports Medicine and Shoulder Service, UCSF Department of Orthopaedic Surgery, San Francisco, CA. Also reviewed by David Zieve, MD, MHA, Medical Director, Brenda Conaway, Editorial Director, and the A.D.A.M. Editorial team.

Find a Doctor Book an Appointment

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan sistem pencernaan yang memengaruhi kerja usus besar sehingga membuat kontraksi otot di bagian usus besar bermasalah.

Pemicu penyakit ini meliputi kebiasaan makan, diet, infeksi saluran pencernaam, dan stres. Umumnya gejala IBS meliputi kembung, sembelit, diare, sakit kepala, sampai sakit pinggang sebelah kanan atau di sebelah kiri.

6. Endometriosis

Kondisi ini juga bisa menjadi penyebab nyeri pinggang pada wanita. Endometriosis adalah kondisi abnormal yang ditandai dengan pertumbuhan dan penebalan jaringan dinding rahim di luar rahim. Jaringan dinding rahim yang tumbuh di luar rahim dapat mengendap di sekitar organ reproduksi lain dan memicu peradangan serta nyeri.

Gejala yang bisa Anda rasakan dari endometriosis adalah sakit perut bagian bawah, nyeri di bagian panggul, sakit pinggang saat menstruasi, nyeri di kemaluan, sampai sakit pinggang atau punggung kronis.

Faktor risiko mengalami sakit pinggang

Setiap orang, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia tentu pernah mengalami nyeri pinggang. Jika tidak berhati-hati, ada banyak faktor penyebab yang dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri pinggang. Beberapa contohnya adalah:

  • Faktor genetik.
  • Kebiasaan merokok.
  • Penambahan berat badan.
  • Tubuh tidak bugar, karena jarang berolahraga.
  • Usia yang bertambah dapat meningkatkan potensi nyeri pinggang.
  • Profesi yang mengharuskan Anda melakukan aktivitas fisik yang berat.

Pengobatan dan perawatan untuk sakit pinggang

Jika sakit pinggang sudah melanda, tentu Anda ingin segera meredakan dan mengatasinya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati sekaligus menghilangkan rasa sakit di pinggang. Di antaranya adalah:

1. Penggunaan obat-obatan

Ada beberapa pilihan obat nyeri yang bisa Anda konsumsi saat merasakan sakit di area pinggang. Obat-obatan nyeri ini bisa disesuaikan dengan gejala, penyebab, dan berapa lama sakit pinggang telah berlangsung.

Biasanya, jika kondisi ini sudah berlangsung cukup lama dan tidak hilang dengan sendirinya, dokter akan memberikan resep khusus seperti obat pereda nyeri, seperti ibuprofen dan naproxen yang dapat membantu meredakan rasa sakit.

Selain obat pereda nyeri, dokter mungkin juga meresepkan relaksan otot, salep pereda nyeri, antidepresan, atau obat-obatan yang lebih kuat seperti opioid. Meski beberapa jenis obat bisa didapatkan secara bebas di apotek, akan lebih baik jika Anda membelinya dengan resep dari dokter.

Jangan lupa untuk tetap memerhatikan efek samping penggunaan obat. Seperti obat antiradang yang dapat menyebabkan sakit perut, ruam, sampai masalah pada ginjal. Begitu juga dengan relaksan otot yang dapat menyebabkan kantuk serta pusing.

2. Terapi fisik

Jika nyeri pinggang yang Anda alami sudah cukup parah dan tidak bisa mereda hanya dengan obat-obatan, Anda bisa melakukan terapi fisik untuk melatih kelenturan otot di area pinggang, menguatkan otot punggung serta perut, dan memperbaiki postur tubuh.

Selain itu, terapis yang membantu Anda juga akan mengajarkan bagaimana cara mencari posisi atau pergerakan yang aman apabila sakit pinggang muncul lagi di kemudian hari.

3. Penggunaan bahan alami

Selain obat-obatan kimia, ada pula bahan alami yang bisa membantu Anda meredakan sakit pinggang. Berikut adalah bahan-bahan alami yang bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit di area pinggang:

Di dunia kedokteran, capcaisin dapat dimanfaatkan sebagai zat aktif yang digunakan untuk membantu mengobati sakit ringan dan nyeri otot atau sendi, misalnya arthritis, sakit pinggang, atau keseleo. Obat ini juga dapat digunakan sebagai obat nyeri pinggang dan nyeri saraf.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA