Apa yang dimaksud Megasporogenesis dan jelaskan prosesnya dan apa hasil akhirnya?

» sma12bio Biologi Siti

» Masa Dormansi Biji Proses Perkecambahan

» Pertumbuhan Primer Pertumbuhan dan Perkembangan

» Pertumbuhan Sekunder Pertumbuhan dan Perkembangan

» Gen Hormon Faktor Internal

» Faktor iklim Faktor Eksternal

» Faktor Edafi k Tanah

» Menemukan Masalah Merumuskan Masalah Merumuskan Hipotesis

» Menetapkan variabel penelitian Menetapkan Alat dan Bahan

» Model Gembok – Kunci Lock and Key Teori Ketepatan Induksi Induced Fit h eory

» Enzim sebagai biokatalisator suatu reaksi Enzim bekerja secara khusus Enzim dapat bekerja secara bolak balik reversibel Wujud enzim adalah koloid Enzim rusak jika kena panas

» Inhibitor kompetitif Inhibitor non-kompetitif

» Zat-zat pengaktif aktivator Suhu pH

» Komponen-komponen Enzim Penamaan dan Pengelompokan Enzim

» Pembentukan Enzim sma12bio Biologi Siti

» Respirasi Aerobik Katabolisme Karbohidrat

» Hubungan antara Katabolisme Lemak, Protein, dan Katabolisme Karbohidrat

» Reaksi Gelap Siklus Calvin

» Kemosintesis sma12bio Biologi Siti

» 1. Jumlah dan Tipe Kromosom

» Bentuk Kromosom Ukuran Kromosom Genom Ploidi

» Sifat dan fungsi DNA

» Struktur Kimia DNA DNA

» Susunan kimia RNA Macam-macam dan Fungsi RNA

» Hubungan Gen dengan Kromosom, DNA, dan RNA

» Replikasi DNA Tahapan Sintesis Protein

» Transkripsi Tahapan Sintesis Protein

» Translasi Tahapan Sintesis Protein

» Kode Genetik dalam Sintesis Protein

» Fase Pertumbuhan Primer Growth 1 disingkat G1 Fase Sintesis S Fase Pertumbuhan Sekunder Growth 2 disingkat G2

» Pembelahan Mitosis sma12bio Biologi Siti

» Profase I Tahap Meiosis I

» Metafase I Anafase I Telofase I Sitokinesis

» Profase II Metafase II Anafase II Telofase II Sitokinesis II

» Spermatogenesis Oogenesis Gametogenesis pada Hewan

» Mikrosporogenesis Megasporogenesis Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi

» Pindah silang Pemilahan kromosom secara bebas

» Fertilisasi random Pewarisan Sifat dan Variasi Genetis

» Genotip dan Fenotip Persilangan Monohibrida

» Macam Gamet dan Macam Fenotip dari Persilangan Persilangan Resiprok

» Back Cross Persilangan Balik dan Test Cross Uji Silang

» Interaksi gen Interaksi beberapa pasangan gen

» Kriptomeri Penyimpangan Semu Hukum Mendel

» Polimeri Penyimpangan Semu Hukum Mendel

» Epistasis-hipostasis Penyimpangan Semu Hukum Mendel

» Gen-gen komplementer. Gen Dominan Rangkap

» Atavisme Penyimpangan Semu Hukum Mendel

» Tautan Autosomal sma12bio Biologi Siti

» Pindah silang tunggal Pindah silang ganda

» Tautan Kromosom X Tautan Kromosom

» Tipe XY Determinasi Seks

» Gen dominan letal Gen resesif letal

» Non-disjunction sma12bio Biologi Siti

» Kelainan oleh alel resesif dan dominan autosomal

» Kelainan oleh alel resesif pada gonosom X

» Sistem A,B,O Sistem M, N

» Sistem Rhesus Golongan Darah

» Kepala botak Jari telunjuk yang panjang

» Eugenetika Upaya Menghindari Kelainan Menurun

» Eutenika Upaya Menghindari Kelainan Menurun

» Perubahan struktur kromosom Mutasi Kromosom

» Perubahan jumlah kromosom Mutasi Kromosom

» Mutasi Somatis Mutasi Germinal

» Mutasi alami Mutasi Buatan

» Mutasi Diam Silent Mutation Mutasi Netral Mutasi Missense mutasi salah arti Mutasi Non sense mutasi tanpa arti

» Kematian Mutan Letal Kelainan, Cacat, atau Sindrom

» Membahayakan lingkungan Dampak Negatif Mutasi

» Herbert Spencer J.B. Lamarck Charles Darwin

» Lamarck vs Weismann Lamarck vs Darwin

» Darwin vs Darwin vs

» Bukti Paleontologi sma12bio Biologi Siti

» Anatomi Perbandingan Struktur Vestigial

» Embriologi Biokimia Perbandingan sma12bio Biologi Siti

» Biogeografi sma12bio Biologi Siti

» Domestikasi sma12bio Biologi Siti

» Mutasi Perubahan Variasi Genetik

» Rekombinasi Hukum Hardy-Weinberg Perubahan Variasi Genetik

» Berikut ini bukti-bukti evolusi, kecuali . . . . Berikut ini contoh struktur vestigial, kecuali

» Teori Abiogenesis Teori Biogenesis

» Teori Evolusi Biokimia Teori Asal Usul Kehidupan

» Teori Asal Usul Bumi Pandangan Baru Teori Evolusi

» Pandangan Harun Yahya tentang Teori Evolusi

» Bioteknologi Konvensional Jenis-jenis Bioteknologi

» Bioteknologi Modern Jenis-jenis Bioteknologi

» Produk Bioteknologi pada Berbagai Bidang

» Mengancam kelestarian alam Dampak Negatif

Show more

Wahid Priyono, S.Pd. | November 29, 2017 | Dasar-Dasar Pertanian |

Seperti pada manusia dan hewan, tumbuhan juga mampu menghasilkan sel-sel gamet melalui proses gametogenesis. Gametogenesis pada tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) dibagi menjadi dua, yaitu mikrosporogenesis dan makrosporogensis. Istilah makrosporogensis sama dengan megasporogensis.

1. Mikrosporogenesis

Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan sel gamet jantan pada bunga. Tempat terjadinya mikrosporogenesis yaitu di kepala sari (anthera). Di dalam kepala sari terdapat kantung serbuk sari yang di dalamnya ada berbagai sel-sel induk serbuk sari (mikrospora) yang diploid (2n).

Berikut ini proses terjadinya mikrosporogenesis pada tanaman angiospermae:

Proses terjadinya mikrosporogenesis pada tumbuhan angiospermae (Sumber: Suryo, Dasar-Dasar Genetika)

Adapun tahapan (proses) mikrosporogenesis pada tumbuhan angiospermae yakni sebagai berikut:

  • Sel induk mikrospora melakukan pembelahan miosis 1 dan menghasilkan sepasang sel haploid;
  • Sepasang sel haploid tersebut kemudian melakukan pembelahan miosis 2 dan menghasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok menjadi 1 (tetrad);
  • Setiap mikrospora mengalami pembelahan pembelahan kariokinesis sehingga menghasilkan 2 inti haploid yaitu  inti vegetatif (inti saluran serbuk sari) dan inti generatif yang akan membuahi ovum dan inti kandung lembaga sekunder;
  • Inti generatif mengalami pembelahan mitosis sehingga membentuk 2 inti sperma yang dikenal dengan inti generatif 1 dan inti generatif 2.

Jadi, hasil dari proses mikrosporogenesis adalah 1 inti vegetatif dan 2 inti generatif. 1 inti vegetatif tersebut berperan memberikan jalan bagi inti generatif untuk membuahi sel telur/ovum dan inti kandung lembaga sekunder (IKLS).

2. Makrosporogenesis/Megasporogenesis

Makrosporogenesis merupakan proses pembentukan sel gamet betina pada bunga. Tempat terjadinya makrosporogenesis yaitu di dalam ovarium (bakal buah). Di dalam ovarium terdapat bakal biji (ovarium) yang mengandung sel induk megaspora.

Berikut ini gambar proses makrosporogenesis/megasporogenesis:

Proses makrosporogenesis pada tumbuhan angiospermae (Sumber: Suryo, Dasar-Dasar Genetika)

Adapun tahapan (proses) makrosporogenesis/megasporogenesis yakni sebagai berikut:

  • Sebuah sel induk megaspora dengan inti diploid di ovarium mengalami pembelahan miosis 1 dan menghasilkan 2 sel haploid;
  • Kedua sel haploid kemudian mengalami pembelahan secara miosis 2 sehingga menghasilkan 4 megaspora haploid;
  • 3 sel anakan diantaranya mengalami degenerasi (mati/reduksi);
  • Megaspora yang masih hidup mengalami 3 kali pembelahan mitosis dan diikuti kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan 8 inti haploid;
  • 8 inti anakan yang haploid tersebut adalah 2 inti kandung lembaga sekunder, 3 antipoda, 2 sel sinergid, dan 1 sel ovum.

Jadi, hasil dari proses megasporogenesis/makrosporogenesis yaitu 1 inti sel telur (ovum), 2 sel sinergid, 3 antipoda, dan 2 sel kutub/inti kandung lembaga sekunder (IKLS).

Nah, itulah tadi tempat terjadinya, tahapan/proses lengkap, dan hasil dari proses mikrosporogenesis dan makrosporogenesis pada tumbuhan angiospermae, semoga bermanfaat. Silakan baca juga: Bagian-Bagian Bunga Sempurna Beserta Fungsinya Terlengkap.

Seorang guru Biologi SMA, blogger yang hobi berkebun, menulis, olahraga badminton&lari. Alumni Pendidikan Biologi Universitas Lampung. Prinsip hidup: "Menulislah, maka karyamu akan abadi". Silakan kunjungi situs website saya yang lain: Seputar Ilmu Pertanian

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA