tirto.id - Sistem gerak pada manusia merupakan satu kesatuan organ yang bekerja sama untuk mendukung tubuh manusia melakukan suatu gerakan. Sistem gerak pada manusia terdiri dari otot, tulang (rangka), dan sendi.
Tulang (Rangka)
Tulang adalah salah satu alat gerak tubuh yang dibentuk oleh unsur kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kalogen. Tulang termasuk alat gerak pasif, artinya tulang digerakkan oleh otot yang merupakan alat gerak aktif.
Tulang sendiri tidak hanya berfungsi sebagai alat gerak. Tulang juga menjadi komponen yang sangat penting dalam menyangga tubuh sekaligus melindungi organ-organ vital manusia.
Berdasarkan Modul IPA Paket B tentang Gerak dalam Kehidupan, struktur tulang adalah sebagai berikut:
- Periosteum
Pada lapisan periosteum terdapat pembuluh darah kecil yang fungsinya membawa zat makanan dalam tulang.
- Tulang kompak/tulang keras
- Tulang spons
- Tulang panjang/tulang pipa
- Sumsum tulang
Baca juga: Cabang Ilmu Biologi dari A-Z: Agronomi, Biokimia, sampai Zoologi
Dikutip dari Modul Biologi tentang Sistem Gerak dan Sirkulasi, tulang pada tubuh manusia memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Tulang berfungsi memberikan bentuk tubuh
2. Menahan sekaligus menegakkan tubuh manusia
3. Tulang menjadi tempat melekatnya otot (otot rangka)
4. Tulang berfungsi melindungi organ-organ vital di dalam tubuh, contohnya organ jantung, otak, dan paru-paru
5. Tulang berfungsi sebagai alat gerak. Tulang baru akan bergerak ketika dikehendaki otot
6. Sebagai penghasil sel darah di dalam sumsum tulang.
Otot
Otot adalah alat gerak aktif yang menempel pada tulang. Otot inilah yang menggerakkan tulang sehingga tubuh manusia bisa melakukan suatu gerakan.
Berdasarkan jenisnya, otot terbagi menjadi 3, yaitu:
- Otot polos
- Otot lurik
Infografik SC Sistem Gerak Manusia. tirto.id/Fuad
- Otot jantung
Berdasarkan buku modul Sistem Gerak pada Manusia, struktur otot terdiri dari serabut yang apabila dilihat dari mikroskop akan tampak bergaris-garis. Setiap serabutnya mengandung ribuan benang bernama miofibril.
Miofibril mengndung filamen protein, sedangkan filamen protein terbagi menjadi 2 jenis, yaitu aktin dan miosin.
Dikutip dari situs Healthline, fungsi otot adalah sebagai berikut:
- Berfungsi sebagai alat gerak aktif.
- Berperan penting dalam sirkulasi darah. Otot jantung berfungsi memompa darah, sedangkan otot halus di arteri dan vena berperan dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
- Membantu sistem pernafasan manusia dengan melibatkan otot diafragma.
- Membantu sistem pencernaan
- Berperan dalam sistem pembuangan urin. Otot halus membantu melancarkan buang air kecil.
- Membantu persalinan pada wanita. Otot-otot halus pada sistem reproduksi akan berkontraksi untuk mendorong bayi.
- Berperan dalam menjaga stabilitas tubuh.
- Membentuk postur tubuh manusia.
- Berperan dalam hal penglihatan. Mata terdiri dari otot-otot yang bekerja sama untuk menunjang indera penglihatan.
Sendi
Sistem rangka manusia terdiri dari banyak tulang yang terhubung satu sama lain oleh persendian sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan. Jadi, sendi dapat didefinisikan sebagai tempat bertemunya dua tulang atau lebih yang mendukung sistem gerak pada manusia.
Dilansir laman Healthline, struktur sendi terdiri dari tulang rawan yang memungkinkan tulang/rangka manusia dapat bergerak dengan mudah. Sendi juga dilapisi membran bernama sinovium yang menghasilkan cairan kental untuk membantu menjaga kesehatan tulang rawan.
Secara garis besar, sendi berfungsi untuk menghubungkan tulang dalam sistem rangka manusia, menahan beban, sekaligus mendukung sistem gerak tubuh. Berdasarkan arah atau jenis gerakan, sendi terbagi menjadi 5 macam, yaitu:
1. Sendi peluru
Berfungsi membantu tulang agar bergerak bebas ke arah manapun. Contohnya sendi antara tulang lengan atas dan tulang belikat.
2. Sendi engsel
Berfungsi membantu pergerakan ke depan atau ke belakang seperti engsel pintu. Contohnya sendi pada siku tangan.
3. Sendi putar
Contohnya sendi antara tulang tengkorak dan leher, sehingga kepala bisa melakukan gerakan memutar, mengangguk, atau menggeleng.
4. Sendi pelana
Berfungsi membantu gerakan ke samping dan ke depan, terdapat pada pangkal ibu jari.
5. Sendi geser
Berfungsi menghubungkan dua tulang berpermukaan datar agar bisa bergerak ke depan dan ke belakang. Contohnya tulang pergelangan tangan, kaki, dan tulang belakang.
Baca juga: Mengenal Sistem Gerak & Gangguan Tulang: Fraktura hingga Kifosis
Baca juga
artikel terkait
SISTEM GERAK
atau
tulisan menarik lainnya
Erika Erilia
(tirto.id - erk/ylk)
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani
Kontributor: Erika Erilia
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Sistem gerak pada manusia disebut sebagai sistem muskuloskeletal. Agar dapat bergerak, tubuh memerlukan kerja sama antara otot, tulang, serta beberapa organ lainnya.
05 Dec 2019|Nina Hertiwi Putri
Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri
Sistem gerak pada manusia terdiri dari berbagai organ seperti tulang, otot, dan sendiProses di dalam tubuh agar kita dapat menggerakkan tangan ke depan dan ke belakang, tidak sesederhana kelihatannya.Sebab, agar pergerakan tubuh berfungsi dengan baik, perlu kerjasama dari berbagai organ yang masuk ke dalam kategori sistem gerak pada manusia.Selain berfungsi sebagai penggerak tubuh, salah satu bagian dari anatomi manusia ini juga mempunyai manfaat hingga kemungkinan terjadinya gangguan. Simak penjelasannya di sini.
Mengenal lebih jauh tentang sistem gerak pada manusia
Sistem gerak manusia (sistem muskuloskeletal), terdiri dari tulang, otot, sendi, serta organ-organ lain seperti ligamen dan tulang rawan. Mengutip dari Cleveland Clinic, organ-organ yang termasuk ke dalam sistem ini, akan bekerja sama untuk melakukan fungsinya dengan baik.Sebagai contoh, menopang berat badan, menjaga postur tubuh, hingga membantu tubuh bergerak.Organ gerak terdiri dari dua macam, yaitu aktif dan pasif. Berikut adalah jenis sistem dan organ gerak pada tubuh manusia, seperti:Alat gerak aktif pada manusia adalah organ yang mempunyai kemampuan untuk kontraksi, relaksasi, elastis, dan juga bergerak seperti otot.Jaringan otot manusia terbuat dari ribuan serat elastis yang berfungsi untuk membuat Anda melakukan gerakan, duduk, berdiam diri, dan lain-lainnya.Selain itu, ada juga otot yang membantu Anda untuk berbicara, mengunyah, berlari, menari, hingga mengangkat beban.Dari tiga jenis otot, ada dua jenis otot yang masuk ke dalam sistem gerak manusia, yaitu otot skeletal dan otot halus.Otot skeletal atau lurik terdiri dari serat-serat elastis yang memungkinkan tubuh untuk bergerak bebas. Otot ini melekat pada tulang dan sekitar sendi.Pergerakan otot skeletal diatur oleh otak. Selanjutnya, otot ini bergerak secara sadar sesuai keinginan. Contoh otot skeletal adalah otot betis, otot paha, otot perut, dan lengan.Berbeda dari otot skeletal yang pergerakannya dilakukan secara sadar, pergerakan otot halus terjadi secara otomatis, tanpa keingingan.Sebenarnya, otot halus diatur oleh otak. Namun, pergerakannya dilakukan berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Contoh otot halus adalah otot pada pencernaan dan nadi.Selanjutnya adalah alat gerak pasif yang pergerakannya perlu bantuan organ gerak lainnya. Sebagai contoh adalah tulang, sendi, dan ligamen.Salah satu organ utama dalam sistem gerak manusia yang tersusun sebagai sistem rangka dan merupakan alat gerak pasif adalah tulang.Tubuh manusia memiliki sekitar 206 tulang. Semuanya tersusun dengan struktur lapisan serupa, yaitu lapisan luar yang keras dan lapisan dalam yang lebih lunak.Segala bentuk dan ukuran tulang sebagai organ gerak berfungsi untuk:- Menopang tubuh,
- Melindungi organ dan jaringan,
- Meyimpan kalsium, hingga
- Menghasilkan sel darah.
- Sendi peluru, untuk menggerakkan bahu dan pinggul.
- Sendi engsel, untuk menggerakkan siku dan lutu.
- Sendi kondiloid, untuk menggerakkan jari dan rahang.
- Sendi pivot (putar), untuk lengan bawah, tulang belakang pertama, dan leher.
- Sendi geser, untuk meggerakkan pergelangan tangan.
- Sendi pelana, untuk menggerakkan pangkal ibu jari.
Kelainan pada sistem gerak manusia
Gangguan atau kelainan pada sistem gerak adalah sekumpulan kondisi yang merujuk pada gangguan pada fungsi saraf.Kondisi ini mengakibatkan adanya pergerakan abnormal, membuat Anda bergerak lebih cepat, atau lebih lambat dari biasanya.Penyakit Huntington adalah kelainan pada sistem gerak manusia yang bisa menjadi semakin parah. Ini terjadi ketika Anda mengalami kerusakan pada sel otak.Kelainan ini menyebabkan pergerakan yang tidak bisa dikendalikan. Selain memicu kelainan pada organ gerak, penyakit Huntington juga mengganggu kondisi psikis dan kemampuan berpikir.Anda mungkin jarang mendengarkan kelainan pada sistem gerak yang bernama myoclonus.Gangguan ini dapat menyebabkan gerakan-gerakan menyentak dan cepat pada otot atau sekumpulan otot tubuh.Gerakan-gerakan tersebut bisa berupa kejang otot dan dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti penyakit Huntington, penyakit celiac, dan sebagainya.Ataksia adalah kelainan pada sistem gerak yang membuat penderitanya tidak bisa bergerak secara teratur juga kesulitan untuk bergerak dan berbicara.Tak hanya itu saja, penderita juga mungkin memiliki keseimbangan tubuh yang buruk sehingga lebih mudah jatuh atau menabrak sesuatu.Kelainan pada sistem gerak manusia ini menyerang bagian otak yang mengatur koordinasi tubuh dan bisa menjadi lebih parah siring berjalannya waktu.Gangguan pada sistem gerak lainnya yang mungkin saja terjadi adalah osteoporosis. Yaitu, kondisi kesehatan yang melemahkan tulang sehingga lebih rapuh dan mudah patah.Tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk bisa membuat tulang patah. Penyebabnya adalah karena tidak terjadi pembentukan tulang baruKelainan atau gangguan pada sistem gerak juga meliputi masalah pada punggung Anda.Sebagai contoh, sakit punggung, kejang otot, hingga stenosis tulang belakang. Kondisi pada area punggung ini dapat mengakibatkan rasa sakit serta pergerakan terbatas.Upaya menjaga kesehatan sistem gerak
Sistem gerak manusia memang bisa dibilang cukup rumit, karena melibatkan begitu banyak bagian tubuh.Oleh karena itu, jagalah kesehatan organ gerak Anda untuk mencegah terjadinya gangguan tertentu.Cara terbaik untuk menjaga sistem muskuloskeletal Anda adalah dengan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan lewat perubahan gaya hidup yang positif.Beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan sistem gerak adalah:- Rutin bergerak dan beraktivitas fisik.
- Biasakan berolahraga minimal 30 menit untuk 3-5 hari per minggu. Utamakan latihan kardio, strength training, dan latihan fleksibilitas.
- Biasakan pola makan bergizi seimbang yang mencakup jumlah kalsium dan vitamin D harian sesuai rekomendasi AKG Kemenkes.
- Hindari merokok, atau berhenti merokok jika Anda perokok.
- Utamakan keselamatan saat berkendara dan bekerja.
- Biasakan tidur cukup dan teratur, 7-8 jam tiap malam untuk orang dewasa.
- Jaga berat badan dalam angka sehat.
- Jalani pemeriksaan kesehatan (medical check up) rutin, termasuk tes kepadatan tulang jika usia Anda sudah lebih dari 65 tahun.
Cleveland Clinic. //my.clevelandclinic.org/health/articles/12254-musculoskeletal-system-normal-structure--function
Diakses pada 5 Desember 2019Very Well Health. //www.verywellhealth.com/the-musculoskeletal-system-what-is-it-189651
Diakses pada 5 Desember 2019MSD Manual. //www.msdmanuals.com/home/bone,-joint,-and-muscle-disorders/biology-of-the-musculoskeletal-system/bones
Diakses pada 5 Desember 2019Kid’s Health. //kidshealth.org/en/teens/bones-muscles-joints.html
Diakses pada 5 Desember 2019American Association of Neurological Surgeons. //www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Movement-Disorders. Diakses pada 27 November 2019Mayo Clinic. //www.mayoclinic.org/diseases-conditions/movement-disorders/symptoms-causes/syc-20363893. Diakses pada 27 November 2019MedlinePlus. //medlineplus.gov/movementdisorders.html. Diakses pada 27 November 2019Healthline. //www.healthline.com/health/how-many-joints-in-human-body. Diakses pada 5 Oktober 2021Mayo Clinic. //www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoporosis/symptoms-causes/syc-20351968. Diakses pada 5 Oktober 2021Kucharz, E. (1992). Musculoskeletal System. The Collagens: Biochemistry And Pathophysiology, 149-175. doi: 10.1007/978-3-642-76197-3_11
Lordosis adalah kondisi tulang belakang bagian bawah yang terlalu bengkok ke depan. Kondisi ini umumnya membuat Anda kesemutan dan sulit mengontrol pergerakan otot.
Cara berjalan yang benar dapat dilakukan dengan mengangkat kepala, menegakkan punggung, hingga mengencangkan perut.
Olahraga mengecilkan perut buncit bisa dilakukan di rumah, seperti boat pose, russian twist, upward plank, side plank. Selain olahraga, perhatikan pula konsumsi makanan.
Dijawab Oleh dr. Elsinda Eka Sari
Dijawab Oleh dr. Ester Agustina
Dijawab Oleh dr. Sylvia V