Apa yang dilakukan seseorang apabila berhalangan dalam menjalankan puasa karena datang bulan

ilustrasi. perempuan yang sedang haid boleh melaksanakan amalan di bulan Ramadan seperti zikir.(Sumber: freepik)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perempuan yang sedang haid tetap bisa melakukan amalan di bulan Ramadan untuk mendapatkan pahala dan berkah.

Diketahui, perempuan yang sedang haid tidak boleh berpuasa, salat, dan membaca Al-Qur'an.

Perempuan yang sedang haid juga wajib mengqada puasa Ramadan, namun tidak dengan salat.

Larangan tersebut berdasarkan pertanyaan Mu'adzah juga kepada Aisyah RA: 

"Kenapa gerangan wanita yang haid mengqada puasa dan tidak mengqada salat?" 

 Aisyah menjawab, "Apakah kamu dari golongan Haruriyah? Aku (Mu'adzah) menjawab, "Aku bukan Haruriyah, namun aku hanya bertanya."

Aisyah menjawab, "Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqada puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqada salat," (H.R. Muslim).

Baca Juga: Batas Waktu Mandi Wajib Setelah Haid Saat Puasa Ramadan, Bolehkah Dilakukan Setelah Subuh?

Kendati demikian, masa haid tidak menghalangi perempuan untuk melakukan amalan-amalan lain di bulan Ramadan.

Berikut amalan-amalan di bulan Ramadan bagi perempuan yang haid.

Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV

Clicks: Menjalankan ibadah puasa pada Ramadan hukumnya adalah wajib bagi seluruh umat Islam. Puasa merupakan ibadah yang sangat istimewa dan ditujukan untuk meningkatkan ketakwaan. Perintah ibadah puasa tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

“Ya ayyuhallazina amanu kutiba ‘alaikumus-siyamu kama kutiba ‘alallazina ming qablikum la’allakum tattaqun.”

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” 

Tetapi, di balik kewajiban umat Islam menunaikan ibadah puasa Ramadan, terdapat golongan orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Salah satunya, yakni perempuan yang sedang haid. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

“Bukankah wanita itu jika sedang haid, tidak salat dan tidak berpuasa?” Mereka menjawab,: Ya.” (HR Bukhari).

Kemudian hadis berikutnya diriwayatkan oleh Aisyah, berikut bunyinya:

“Kami pernah kedatangan hal itu (haid), maka kami diperintahkan meng-qada puasa dan tidak diperintahkan meg-qada salat.” (HR Muslim).

Meski begitu, masih banyak yang bertanya-tanya apakah perempuan yang sedang haid boleh ikut berpuasa atau tidak. Lalu, bagaimana dengan hukumnya? 

Sebagian ulama ada yang menyebutkan bahwa larangan seorang perempuan untuk berpuasa ketika haid merupakan bentuk rahmat Allah kepada para perempuan. Larangan berpuasa bagi perempuan disebut bersifat ta’abudi (ibadah semata). Hal itu seperti disampaikan oleh Al hafidz Ibnu Hajar -rahimahullah-.

“Larangan salat bagi perempuan haid adalah perkara yang telah jelas karena kesucian dipersyaratkan dalam salat dan perempuan haid tidak dalam keadaan suci. Ada pun puasa tidak dipersyaratkan di dalamnya kesucian maka larangan puasa bagi perempuan haid itu sifatnya adalah ta’abudi. Sehingga butuh suatu nash pelarangan berbeda dengan salat.” (Fathul Bari Syarh hadis nomor 304).

Lebih lanjut, dilansir dari Itnujabar.or.id, terdapat kutipan-kutipan ijma para ulama yang menjelaskan apabila seorang perempuan memilih berpuasa ketika haid dan nifas, maka puasanya tidak sah dan haram hukumnya apabila tetap melakukannya. 

Berbeda dengan musafir, wanita yang tidak berpuasa karena haid maupun nifas bukan karena rukhshah atau keringanan untuk mereka. Melainkan karena agama memang melarang mereka untuk berpuasa. Sementara kalau musafir, mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa tetapi di saat bersamaan mereka pun juga boleh tetap berpuasa.

Berikut beberapa kutipan dari para ulama mazhab terkait puasa bagi wanita yang sedang haid dan nifas:

Al-Imam Abi al-Ma’ali Abdul Malik Ibn Abdillah Ibn Yusuf al-Juwaini (w.478H)

“Umat (ulama) telah berijma bahwa yang wajib dilakukan itu adalah puasa yang sah dilakukan. Kemudian, mereka sepakat tidak sah puasa wanita haid. Karena, bagaimana bisa sah, sedangkan telah ada ijma wanita haid dianggap bermaksiat kepada Allah apabila mereka menahan diri dari yang membatalkan sembari tetap berniat berpuasa.” (Al-Juwaini, al-Talkhish Fi Ushul al-Fiqh, volume 1, halaman 422-433).

Al-Imam Abu Muhammad Baha’uddin Abdurrahman Ibn Ibrahim Ibn Ahmad al-Maqdisi (w.624H)

“Wanita haid dan nifast mesti berbuka dan meng-qada puasa tersebut berdasaran ijma dan jika mereka tetap berpuasa maka belum sah berdasarkan ijma.” (Baha’uddin al-Maqdisi, al-‘Uddah Syarh al-‘Umdah, volume 1, halaman 41).

Al-Imam Tajuddin Abdul Wahhab Ibn ‘Ali Ibn Abdil Kafi al-Subuki (w.771H)

“Larangan berpuasa menurut agama bagi wanita haid adalah berdasarkan ijma, sehingga mereka haram berpuasa dan memang tidak sah.” (Al-Subuki, al-Ibhaj Fi Syarh Minhaj al-Wushul Ila ‘IIm al-Ushul, volume 1, halaman 79).


(SYI)

Suara.com - Bulan Ramadhan menjadi bulan yang ditunggu-tunggu bagi setiap muslim untuk menunaikan ibadah puasa. Namun tidak semua orang dapat merasakan berpuasa selama satu bulan terutama bagi wanita yang sudah baligh yang mengalami haid atau menstruasi. Apakah ada amalan di bulan Ramadhan bagi wanita haid?

Wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah seperti shalat, membaca Al-Quran dan puasa di bulan Ramadhan. Hal ini dikarenakan haid merupakan salah satu hal yang dapat membatalkan puasa. Bahkan ketika wanita telah berpuasa sepanjang hari namun mengalami haid menjelang azan Maghrib tiba, maka puasanya tetap dianggap batal. Lantas, apa amalan di bulan Ramadhan bagi wanita haid?

Meskipun wanita tidak dapat menjalani ibadah puasa, tentu ada amalan di bulan Ramadhan bagi wanita haid. Berikut 5 amalan di bulan Ramadan bagi wanita haid yang bisa mendatangkan pahala bagi yang mengamalkannya.

1. Menyiapkan Hidangan untuk Berbuka Puasa

Baca Juga: 5 Amalan Sunnah Idul Fitri, Lebaran Tidak Hanya Takbiran dan Sholat Ied

Amalan di bulan Ramadhan bagi wanita haid yang pertama adalah menghidangkan makanan untuk berbuka puasa. Bahkan orang yang memberi makan orang berbuka puasa dapat mendatangkan pahala baginya. Hal ini sebagaimana telah tercantum dalam sebuah hadist sebagai berikut.

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani berkata,Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun”. (HR At-Tirmidzi)

2. Memperbanyak Sedekah

Bersedekah menjadi amalan yang mendatangkan banyak pahala tak terkecuali bagi wanita yang sedang haid dan tidak dapat melaksanakan ibadah di bulan Ramadan. Ini salah satu amalan di bulan Ramadhan bagi wanita haid yang bisa dicoba.

Hal ini sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda, "Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim)

Baca Juga: Doa Qunut Subuh Sendiri dan Artinya, Amalan Rutin Nabi Muhammad SAW yang Bisa Diamalkan

3. Mendengarkan Ayat Suci Al-Quran

Suara.com - Bagi wanita yang mengalami haid di bulan Ramadan, haram hukumnya untuk berpuasa. Lantas apa saja yang bisa dilakukan agar bisa mendulang pahala di bulan suci ini?

Ibadah puasa seorang perempuan otomatis batal ketika keluar haid sebelum tiba waktunya berbuka. Ia juga diharamkan berpuasa Ramadan jika masih mengalami haid.

Menyadur dari NU Online, dalam kitab Taqrib disebutkan bahwa selain diharamkan berpuasa, wanita yang sedang haid juga dilarang untuk salat, membaca Al-qur'an, menyentuh dan membawa mushaf, masuk masjid, thawaf, jima, dan bersenang-senang di sekitar organ kemaluan.

Namun mazhab Maliki memperbolehkan wanita haid membaca Alquran. Sedangkan Mazhab Hambali membolehkan wanita haid beritikaf di masjid.

Baca Juga: Kabar Baik! Vaksin Corona Sukses Diuji Coba ke 6 Monyet Terinfeksi Covid-19

Lantas, apakah itu berarti wanita tidak bisa mendulang pahala selama bulan Ramadan? Jawabannya, wanita haid tetap bisa mendapat pahala saat bulan Ramadan.

Wanita haid masih bisa mengerjakan amalan-amalan berikut untuk tetap beribadah di bulan puasa atau bulan Ramadan.

1. Mencari Ilmu

Sebuah hadis riwayat Ad-Dailami menyebut,

"Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu karena Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad."

Baca Juga: Ekonomi Guncang, Yordania Longgarkan Lockdown

Mencari ilmu bersifat wajib faidlah. Selain bisa diniati sebagai ibadah, mencari ilmu juga memberi manfaat yang besar.

Ilustrasi Sholat. ©2021 Merdeka.com/pexels-thirdman

TRENDING | 31 Maret 2022 10:55 Reporter : Kurnia Azizah

Merdeka.com - Sebagai seorang perempuan, tak jarang yang merasa sedih kala tak bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan secara penuh. Lantaran harus berhenti sejenak di masa haid atau menstruasi. Kodratnya sebagai wanita, akan mengalami masa haid tiap bulan dan terhalang untuk melaksanakan sejumlah ibadah tertentu.

Seperti diketahui, bahkan jika telah puasa hingga senja dan rupanya ada darah keluar menjelang maghrib tiba. Maka puasa dianggap batal. Meski sebagian meyakini bahwa ada pahala tersendiri baginya. Karena telah berusaha menjalani puasa dengan berbagai kesulitannya, dan tetap dinilai ibadah.

Tak perlu bersedih karena tak bisa menjalankan rangkaian ibadah tertentu di bulan Ramadan. Meski tahu bahwa bulan ini menjadi momen melipatgandakan kebaikan dan amalan. Karena aturan dari batasan-batasan dalam ajaran Islam.

Kendati demikian, masih ada sejumlah amalan wanita haid bulan Ramadan yang bisa dilakukan. Agar tetap bisa mendapatkan berkah dan ridha Allah. Amalan wanita haid bulan Ramadan ini wajib diketahui umat muslim khususnya para wanita.

Bahkan anjuran amalan wanita haid bulan Ramadan tertuang jelas dalam dalil-dalil yang bersifat umum. Sehingga Anda tak perlu khawatir, karena masih bisa memenuhi bulan Ramadan dengan banyak rangkaian amalan ibadah lain.

Untuk lebih jelasnya, simak mengenai amalan wanita haid bulan Ramadan berikut ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (31/3).

2 dari 7 halaman

©Shutterstock

Salah seorang ulama pernah menjawab pertanyaan wanita yang mengkhawatirkan dirinya karena sedang haid. Perihal cara ibadah wanita saat haid dan tidak bisa menjalankan salat shubuh di pagi hari. Maka dianjurkan untuk mengganti dengan dzikir.

Kebiasaan baik bangun tidur pagi, tetap mengambil wudhu kemudian dilanjut dengan berdzikir. Amalan wanita haid bulan Ramadan bisa dengan melafadzkan puji-pujian terhadap Allah SWT dari pagi hingga menjelang tidur lagi di malam hari.

Selain menyentuh hati, berdzikir akan membuat jiwa lebih tenang, terhindar dari godaan setan, dan ikatan spiritual Anda dengan Tuhan lebih kuat. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Setan mengikat di tengkuk kepala kalian saat ia tidur dengan tiga ikatan yang pada masing-masingnya tertulis, Malammu masih panjang, tidurlah yang nyenyak! Apabila dia bangun lalu berdzikir kepada Allah, maka satu ikatan lepas. Apabila dia berwudhu, satu ikatan lagi akan lepas. Dan apabila dia salat, satu ikatan lepas lagi. Sehingga di pagi hari dia dalam keadaan semangat dengan jiwa yang lapang. Namun jika dia tidak melakukan hal itu, maka di pagi hari jiwanya kotor dan dia menjadi malas." (HR. Bukhari no. 1142 dan Muslim no. 1855)

Amalan wanita haid bulan Ramadan dengan memperbanyak tasbih (subhanallah), tahlil (la ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah), dan dzikir lainnya. Ulama sepakat wanita haid atau orang junub boleh membaca dzikir. Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 25881. (mdk/kur)

Baca juga:
Cara Sholat Tarawih dan Witir Lengkap, Sendiri di Rumah Maupun Berjamaah
Wirid dan Doa Selepas Solat Tarawih sampai Witir Lengkap Sesuai Syariat
Cara Mandi Wajib Sesudah Haid yang Benar dan Doanya Sesuai Syariat Islam, Wajib Tahu
Niat Mandi Wajib Pria dan Artinya Lengkap, Pahami Tata Cara yang Benar Agar Sah

3 dari 7 halaman

©Shutterstock

Selama keadaan haid, wanita tetap diperbolehkan berdoa. Berdzikir dan berdoa merupakan kolaborasi yang tepat dalam amalan haid bulan Ramadan. Berdoa tentunya bisa dilakukan siapa saja dan kapan pun.

Berdoa merupakan bentuk ikhtiar dan cara kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wanita dalam keadaan haid tetap bisa memohon, meminta, dan mendekatkan diri.

Bahkan wanita yang sedang junub diperbolehkan membaca doa apa saja, karena tak masuk dalam larangan saat haid. Anda lantas masih bisa mengamalkan doa harian seperti al Matsurat. Al-Matsurat adalah kumpulan doa harian yang diamalkan Rasulullah SWT di waktu pagi dan sore hari.

3. Menjaga Wudhu

Meski dalam keadaan haid, tak ada salahnya untuk menjaga wudhu. Amalan wanita haid bulan Ramadan berikutnya ini alangkah baiknya dengan tetap mengambil wudhu di sela-sela waktu, terutama saat 5 waktu salat fardhu.

Air yang mengalir dari wudhu akan memberi Anda ketenangan, kesegaran, dan hitungan pahala (Insyaa Allah). Menjaga diri dari hadats kecil di tubuh dan suatu kebiasaan positif untuk teratur dilakukan.

4 dari 7 halaman

Liputan6 ©2022 Merdeka.com

Amalan wanita haid bulan Ramadan berikutnya adalah dengan rutin mendengarkan lantunan Alquran. Ini merupakan amalan ringan yang mudah dilakukan. Walaupun tak bisa membaca Al Quran karena kondisi dalam keadaan hadats besar, wanita bisa menggantinya dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al Quran.

Amalan wanita haid bulan Ramadan dengan terus mendengar lantunan ayat suci, hati akan merasa selalu dekat dengan Allah. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Ibnu Majah. Dari Aisyah Ra ia berkata:

"Rasulullah SAW meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid, dan ia membaca Alquran."

5. Mencari Ilmu

Dalam ajaran Islam, belajar atau menuntut ilmu merupakan kewajiban (faridlah) dan bernilai ibadah. Amalan wanita haid bulan Ramadan selanjutnya bisa dengan membaca buku atau kitab, ataupun melalui bimbingan guru dengan mendatangi majelis-majelis ilmu.

Belajar dan mencari ilmu dalam konteks amalan wanita haid bulan Ramadan ini bisa berlaku untuk seluruh disiplin ilmu pengetahuan. Baik keagamaan maupun pengetahuan umum. Meski yang utama yakni ilmu yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ لِلهِ خَشْيَةٌ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ، وَمدَارَسَتَهُ تَسْبِيحٌ، وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ

“Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu kerana Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad.” (HR. Ad-Dailami)

Baca juga:
Sholat yang Bisa Dijamak dan Diqasar, Lengkap dengan Niat Serta Sebab Dibolehkannya
8 Amalan Menjelang Ramadhan, Seperti Suri Tauladan Nabi SAW
Doa Sholat Jenazah Latin dan Artinya, Lengkap dengan Tata Cara yang Benar Agar Sah

5 dari 7 halaman

©Shutterstock

Amalan wanita haid bulan Ramadan berikutnya yang tak kalah penting adalah dengan memperbanyak bersholawat. Lantunan sholawat adalah bukti cinta seorang hamba kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Sholawat adalah sebab turunnya rahmat, pengampunan, dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Sholawat bahkan tak dilarang saat haid dan bisa dilakuakan kapan saja.

7. Bersedekah

Amalan wanita haid bulan Ramadan yang masih bisa ditunaikan adalah dengan bersedekah. Bersedekah merupakan amalan yang mudah dan pahalanya cukup besar. Memperbanyak sedekah di bulan Ramadan bisa dengan berbagai cara.

Mulai dari berbagi makanan ke tetangga, memberi santunan kepada fakir miskin, anak yatim, memberi pertolongan, hingga hanya menebar senyuman kebaikan. Dalam hal bersedekah, Rasulullah SAW juga menyerukan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya:

"Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni neraka." (HR. Muslim)

6 dari 7 halaman

©Pixabay.com/6335159

Selain mencari ilmu dengan belajar, amalan wanita haid bulan Ramadan bisa dengan mendengarkan tausiyah. Anda bisa melakukannya melalui televisi, radio, atau media sosial. Apalagi di era modern seperti ini, akses untuk mendapatkan informasi terkait tausiyah seakan kian dipermudah.

Dengan mendengarkan tausiyah kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ingat untuk memilih konten tausiyah yang terpercaya dan dari tokoh agama yang benar-benar bisa diteladani.

9. Membaca atau Mengamalkan Asmaul Husna

Amalan wanita haid bulan Ramadan selanjutnya supaya lebih berkah bisa dengan membaca atau mengamalkan Asmaul Husna. Ini merupakan amalan seorang wanita dalam usaha mengingatkan diri terhadap nama-nama Allah yang istimewa dan luar biasa. Dengan mengamalkan Asmaul Husna, kita juga bisa merasa dekat dengan-Nya.

10. Berdakwah Walau Hanya Satu Ayat

Selama masa hadats besar ini, amalan wanita haid bulan Ramadan bisa dengan menyampaikan ilmu atau berdakwah. Seorang wanita haid tetap bisa menyampaikan atau berdakwah, tak ada larangan. Sampaikan walaupun hanya satu ayat.

Selama haid di bulan Ramadan, seorang wanita bisa mengajar atau membagi ilmu kepada orang lain untuk mendapatkan keberkahan. Saling berbagi ilmu kebaikan, tentunya bisa memberikan manfaat untuk sekitar.

7 dari 7 halaman

©Shutterstock.com

Meski sedang dalam masa menstruasi, amalan wanita haid bulan Ramadan bisa diperoleh dengan membantu menyiapkan menu berbuka dan sahur. Meski terkesan sederhana, ini bisa menjadi lahan ibadah dan pahala bagi wanita haid di bulan Ramadan.

Menyiapkan hidangan berbuka puasa atau memberi makan orang berpuasa menjadi salah satu amalan penuh pahala. Nilai pahalanya bahkan disebutkan setara dengan orang berpuasa.

12. Melakukan Kegiatan Sosial dan Bersilaturahmi

Amalan haid bulan Ramadhan selanjutnya yang bisa dilakukan wanita adalah bersilaturrahmi atau ikut melakukan kegiatan sosial. Bersilaturrahmi merupakan amalan yang mudah untuk dilakukan wanita meski dalam keadaan haid.

Di samping ibadah bersifat ritual, menjaga hubungan baik atau hablumninannas (antar individu) dan habluminal'alam bisa menjadi amalan yang penuh berkah. Memperbanyak kegiatan positif yang bersifat sosial bisa berupa menjaga pergaulan baik, donor darah, menanam pohon, memberi makan kaum fakir, memudahkan urusan orang lain, mengajar, menyediakan buka puasa untuk anak jalanan, dan masih banyak lagi.

Bersilaturahmi dengan saudara, teman, dan kerabat bisa menambah pahala dan membuka pintu rezeki sesama umat. Bersilaturahmi bisa dilakukan dengan mengunjungi kerabat, atau bertemu teman lama.

13. Menghadiri Sholat Hari Raya

Amalan haid bulan Ramadhan yang terakhir adalah menghadiri salat hari raya. Walaupun tak bisa ikut menunaikan sholat hari raya, tapi seorang wanita haid tetap mendapatkan pahala dengan menghadiri salat tersebut. Wanita yang tengah haid disunahkan untuk duduk di belakang menjauhi shaf salat dan fokus mendengarkan khutbah.

Itulah beberapa amalan haid bulan Ramadhan yang bisa dilakukan para wanita. Diharapkan agar tetap bisa mendapatkan berkah dan keistimewaan bulan Ramadan. Amiiin. Wallahu 'alam.

Baca juga:
12 Keistimewaan Bulan Ramadhan dalam Al Quran, Pahami Agar Raih Keutamaan Bulan Suci
80 Kata-Kata Ucapan Maaf Menjelang Ramadhan, Penuh Permohonan dan Menyentuh Hati
Niat Puasa Sunah Senin Kamis untuk Mengganti Puasa Ramadhan Lengkap serta Doa Berbuka
Albaqarah Ayat 183 Menjelaskan Tentang Kewajiban Puasa, Pahami Tafsir Maknanya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA