Apa yang di maksud dengan penyakit ain

Merdeka.com - Bagi umat muslim, penyakit ain bukanlah sesuatu yang asing. Meski tidak dikenal dalam dunia medis, namun umat Islam mempercayainya terutama karena beberapa hadist menyebutkannya.

Penyakit ain adalah penyakit yang mengacu pada bahaya yang menimpa seseorang karena kecemburuan orang lain terhadap mereka. Bahaya ini berasal dari mata jahat yang melihat korbannya. Disertai perasaan iri dan dengki, terkadang kekaguman yang berlebihan terhadap apa yang dilihatnya.

Rasullah saw berkata, “Mata jahat itu nyata, dan jika ada sesuatu yang melampaui ketetapan Ilahi (Al-Qadar) itu akan menjadi mata jahat” (Muslim no. 2188)

Berikut merdeka.com merangkum selengkapnya tentang penyakit Ain dalam Islam beserta cara mengatasinya:

2 dari 4 halaman

Penyakit Ain ( al-ayn dalam bahasa Arab) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemalangan yang ditularkan dari satu orang ke orang lain karena cemburu atau iri.

Penyakit ain juga disebut dengan kena mata, mata jahat, atau evil eye. Penyakit ain berasal dari kata ‘aana – ya’iinu yang berarti terkena sesuatu hal dari mata. Sebuah pandangan mata yang menyebabkan penyakit ain adalah pandangan yang diikuti respons jiwa yang negatif. 

Kemalangan yang dialami korban dapat bermanifestasi sebagai penyakit, kehilangan kekayaan atau keluarga, atau nasib buruk secara umum. Orang yang menyebabkan mata jahat mungkin melakukannya dengan atau tanpa niat.

Nabi Suci (SAW) telah diperingatkan oleh Allah (SWT) tentang efek berbahaya dari mata jahat dan memerintahkan nabi-Nya untuk berlindung kepada-Nya.

“Katakan," Aku mencari perlindungan kepada Tuhan fajar… Dan dari kejahatan pencemburu saat dia iri." (Al-Quran 113: 1-5)

Sebagai Muslim, untuk memutuskan apakah sesuatu itu nyata atau takhayul, kita harus berpegang pada Alquran dan praktik serta kepercayaan Nabi Muhammad (Hadits) yang tercatat. Alquran menjelaskan:

“Dan orang-orang kafir yang bertekad untuk menyangkal kebenaran, akan membunuhmu dengan mata mereka setiap kali mereka mendengar pesan ini. Dan mereka berkata, Sesungguhnya dia [Muhammad] adalah seorang yang kerasukan! "(Quran 68:51).

“Katakan: Aku berlindung dengan Penguasa Fajar, dari kejahatan makhluk-makhluk- Nya; dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita; dari kejahatantukang shir yang menghembus pada buhul-buhul; dan dari kejahatan orang yang iri karena dia mempraktekkan iri hati"(Quran 113: 1-5).

3 dari 4 halaman

Sayangnya, beberapa Muslim menyalahkan setiap hal kecil yang tidak beres dalam hidup mereka menjadi penyebab dari penyakit Ain. Orang-orang dituduh “memperhatikan” seseorang tanpa dasar apapun. 

Bahkan mungkin ada contoh ketika penyebab biologis, seperti penyakit mental, dikaitkan dengan penyakit Ain dan karenanya perawatan medis yang baik tidak diusahakan sebaik mungkin. 

Seseorang harus berhati-hati untuk mengetahui bahwa ada kelainan biologis yang dapat menyebabkan gejala tertentu, dan merupakan kewajiban kita untuk mencari pertolongan medis untuk penyakit tersebut. Kita juga harus menyadari bahwa ketika ada sesuatu yang “salah” dalam hidup kita, kita mungkin menghadapi ujian dari Allah, dan perlu menanggapi dengan refleksi dan pertobatan, bukan menyalahkan menurut laman Learn Religions.

Apakah itu mata iblis atau penyebab lain, tidak ada yang akan menyentuh hidup kita tanpa Qadr Allah di belakangnya. Kita harus memiliki keyakinan bahwa banyak hal terjadi dalam hidup kita karena suatu alasan, dan tidak menjadi terlalu terobsesi dengan kemungkinan efek mata jahat. 

Terobsesi atau menjadi paranoid tentang mata jahat itu sendiri merupakan penyakit (waswaas), karena menghalangi kita untuk berpikir positif tentang rencana Allah bagi kita. 

Meskipun kita mungkin mengambil tindakan untuk membantu memperkuat iman kita dan melindungi diri kita dari kejahatan ini, kita tidak dapat membiarkan diri kita diambil alih oleh bisikan Setan. Hanya Allah yang dapat meredakan kesusahan kita, dan kita harus mencari perlindungan hanya dari-Nya.

4 dari 4 halaman

Mereka yang dekat dengan Allah (SWT), yang membaca Al-Qur'an dan melakukan Dzikir setiap hari memiliki kemungkinan yang jauh lebih rendah untuk terkena mata jahat dan efeknya yang berbahaya. Menurut tradisi kenabian, sarana perlindungan terbesar dari mata jahat terletak pada bacaan berikut ini menurut laman Islamic Finder:

  • Surat al-Falaq
  • Surah an-Naas
  • Surat al-Ikhlaas
  • Surat al-Fatiha
  • Ayat ul-Kursi
  • Surat Baqarah

Biasakan membaca Surah al-Falaq, Surah an-Naas dan Surah al-Ikhlaas di pagi dan sore hari setiap hari. Menurut sebuah hadits:

Nabi berkata:

Qul Hoo wAllahu Ahad' dan Muwaidaitain'[al-Falaq dan an-Naas] ketika Anda memasuki malam dan ketika Anda bangun di pagi hari tiga kali dan itu akan melindungi Anda dari segalanya.” (Tirmidzi 3575)

Selain itu, Nabi (SAW) juga mengajari kita beberapa Doa lain yang harus dibaca untuk mencari perlindungan Allah (SWT) dari kejahatan yang ada di dunia ini.

Di antara doa shahih untuk perlindungan yang telah diriwayatkan dari Nabi (SAW) adalah:

"A oodhu bi kalimaat Allaah al-taammaati min syarri maa khalaq" (Saya mencari perlindungan dalam kata-kata Allah yang sempurna dari kejahatan yang telah Dia ciptakan)." (Muslim 4881)

Seseorang harus melakukan dzikir kepada Allah (SWT) (Dzikir) sebanyak yang dia bisa di siang dan sore hari, terutama sebelum tidur. Dzikir, pada dasarnya, berfungsi sebagai baju besi bagi orang beriman dan melindungi dia dari kejahatan yang mungkin mencoba menyusup ke baju besi itu. 

Karenanya, kita harus berjuang untuk berdzikir dan menggunakan ruqyah, sebagaimana yang digariskan oleh Nabi (SAW), untuk menjaga diri.

Diriwayatkan bahwa 'Aa'ishah bersabda:

"Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) memerintahkan saya, atau dia memerintahkan (orang-orang) untuk menggunakan ruqyah untuk menangani mata jahat." (Bukhari 5297)

Allah (SWT) telah memberikan kepada pengikut-Nya alat untuk memerangi efek mata jahat dan kita harus membiasakan untuk menerapkan alat tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari untuk mencegah mata jahat mempengaruhi kita dan keluarga kita.

Perlindungan terbaik terhadap mata jahat adalah yang mendekatkan seseorang kepada Allah melalui dzikir, doa, dan membaca Alquran. Pemulihan ini dapat ditemukan dalam sumber otentik hukum Islam, bukan dari rumor, desas-desus, atau tradisi yang tidak Islami.

Berdoa untuk berkah bagi orang lain:  Muslim sering mengucapkan "masha Allah" ketika memuji atau mengagumi seseorang atau sesuatu, sebagai pengingat bagi diri mereka sendiri dan orang lain bahwa semua hal baik datang dari Allah. 

Cemburu dan iri hati jangan sampai masuk ke dalam hati orang yang beriman bahwa Allah telah menganugerahkan nikmat kepada manusia sesuai dengan kehendak-Nya.

Ruqyah:  Ini mengacu pada penggunaan kata-kata dari Alquran yang diucapkan sebagai cara untuk menyembuhkan orang yang menderita. Membaca ruqyah, seperti yang dinasehati oleh Nabi Muhammad, memiliki efek memperkuat keimanan seorang mukmin, dan mengingatkan dia akan kekuasaan Allah. 

Kekuatan pikiran dan iman yang diperbarui ini dapat membantu seseorang untuk melawan atau melawan kejahatan atau penyakit apa pun yang diarahkan padanya. Allah berfirman dalam Al Qur'an, "Kami menurunkan tahap demi tahap dalam Al Qur'an, yang merupakan penyembuhan dan rahmat bagi mereka yang beriman…" (17:82). Ayat-ayat yang direkomendasikan untuk dibaca meliputi:

Jika Anda mendaraskan ruqyah untuk orang lain, Anda dapat menambahkan: “Bismillaahi arqeeka min kulli shay in yu dheeka, min sharri kulli nafsin aw aynin haasid Allaahu yashfeek, bismillaahi arqeek  (Dengan nama Allah saya melakukan ruqyah untuk Anda, dari segala sesuatu yang merugikan Anda, dari kejahatan setiap jiwa atau mata iri semoga Allah menyembuhkan Anda. Dengan nama Allah saya melakukan ruqyah untuk Anda).

Air:  Jika orang yang mengarahkan mata jahat dikenali, dianjurkan juga untuk menyuruh orang itu berwudhu, dan kemudian menuangkan air ke atas orang yang menderita untuk menyingkirkan kejahatan itu.

  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan

Jakarta -

Penyakit ain bisa dialami oleh siapa saja, baik orang dewasa maupun anak kecil. Nah, apa sebenarnya penyakit ain dalam Islam?Berdasarkan hadits riwayat Muslim, penyakit ain benar adanya dan terjadi. Bahkan, Aisyah radhianllahu'anha sempat mengalami penyakit ain.

Dari Aisyah radhiallahu'anha, ia berkata:Arab: كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يَأْمُرُنِي أَنْ أَسْتَرْقِيَ مِنَ العَيْنِArtinya: dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam memintaku agar aku diruqyah untuk menyembuhkan ain.Berikut fakta-fakta penyakit ain yang dirangkum detikcom:

1. Pengertian

Penyakit ain dalam islam adalah pengaruh dari pandangan hasad atau dengki dari seseorang. Sehingga orang yang dipandang bisa mengalami gangguan berupa penyakit, kerusakan, hingga kematian.Dijelaskan oleh Al Lajnah Ad Daimah:Arab: مأخوذة من عان يَعين إذا أصابه بعينه ، وأصلها : من إعجاب العائن بالشيء ، ثم تَتبعه كيفية نفْسه الخبيثة ، ثم تستعين على تنفيذ سمها بنظرها إلى المَعِينArtinya: ain dari kata 'aana - ya'iinu yang artinya: terkena sesuatu hal dari mata. Asalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respon jiwa yang negatif, lalu jiwa tersebut menggunakan media pandangan mata untuk menyalurkan racunnya kepada yang dipandang tersebut. (Fatwa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271).

2. Penyebab

Penyakit ain disebabkan oleh sifat hasad atau iri dengki terhadap nikmat yang dimiliki oleh orang lain. Maka dari itu, Alllah meminta agar umat Muslim untuk berlindung dari sifat hasad.Dalam Quran surat Al Falaq, ayat 5 yang berbunyiArab: وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَLatin: wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasadArtinya: dan (berlindung) dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.

3. Cara Mencegah

Untuk mencegah terjadinya penyakit ain, seseorang diminta untuk selalu mendoakan keberkahan. Nabi Muhammad SAW juga meminta agar umat muslim saling menjaga tali silaturahmi sehingga tidak timbul penyakit hasad.

Dalam Quran Surat Asy-Syura ayat 30, Allah SWT berfirmanArab: وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗLatin: wa mā aṣābakum mim muṣībatin fa bimā kasabat aidīkum wa ya'fụ 'ang kaṡīrArtinya: dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).

4. Mengobati

Cara mengobati penyakit ain dilakukan dengan bertawakal kepada Allah. Sebab, hanya Allah SWT yang dapat menyembuhkan semua penyakit dalam tubuh.Berdasarkan Quran Surat At-Tagabun ayat 11, Allah SWT berfirman:Arab: مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ۗوَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌLatin: mā aṣāba mim muṣībatin illā bi`iżnillāh, wa may yu`mim billāhi yahdi qalbah, wallāhu bikulli syai`in 'alīmArtinya: Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.Semoga kita semua bisa dilindungi Allah SWT dari penyakit ain.

(pay/erd)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA