Apa syarat syarat tema yang baik dalam pertunjukan musik

Gagasan dalam pembuatan karya tari diawali dengan penentuan ide. Ide pembuatan karya tari disebut tema tari. Tema tari menjadi dasar koreografer dalam menciptakan karya tari. Jadi, tema tari merupakan sumber pembuatan karya tari. Tema tari tersebut dapat diperoleh melalui rangsang penglihatan ataupun rangsang pendengaran dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang terjadi dalam kehidupan manusia, binatang, bahkan tumbuhan dapat dijadikan sebagai sumber pembuatan karya tari.

Salah satu contohnya adalah aktivitas petani di sawah. Gerakan-gerakan yang dilakukan petani tersebut dapat dikembangkan menjadi karya tari yang menarik. Penetapan tema sebagai sumber dalam penciptaan karya tari harus benar-benar diperhatikan. Tema tari yang dijadikan karya tari harus lolos dari lima kriteria berikut:

1.   Tema Tari Harus Bernilai

Seorang koreografer harus yakin bahwa tema yang dipilih benar-benar ide yang keluar dari dirinya sendiri. Tema yang dipilih bukan kopian dari orang lain, karena tema seperti itu tidak berharga untuk dikerjakan. Koreografer sebaiknya memilih tema yang sederhana, mudah dibuat karya tari, dan mudah dipahami oleh penonton.

2.   Tema Tari Harus Dapat Ditarikan

Gerak merupakan media utama dalam karya tari. Oleh karena itu, dalam memilih tema harus mempertimbangkan apakah tema tersebut dapat ditarikan atau digerakkan. Sebagai contoh, tema yang dipilih adalah kehidupan pohon jati. Selanjutnya, tema tersebut harus dipertimbangkan sisi manakah yang akan dikerjakan untuk penciptaan karya tari.

Apakah gerak-gerak yang akan diciptakan merupakan gerak-gerak kuat sekuat kayu jati? Apakah gerak-gerak yang akan diciptakan merupakan gerak-gerak lembut selembut daun-daun jati saat tertiup angin? Atau apakah gerak-gerak yang akan diciptakan merupakan gerak-gerak tumbuh kembang pohon jati dari awal ditanam, tumbuh tinggi menjulang, sampai akhirnya berguna bagi kehidupan manusia? Hal-hal seperti itu harus dipikirkan sebelum tema dipilih.

3.   Tema Tari Harus Mempertimbangkan Efek bagi Penonton

Tema tari harus dapat diterima atau dipahami oleh penonton dengan jelas. Jika tema karya tari tidak dapat dipahami oleh penonton, sifat komunikasi yang ada dalam ekspresi seni dikatakan gagal. Efek tema tari bagi penonton sangat didukung oleh kreativitas gerak-gerak tari yang ditampilkan. Perhatikan gambar sebuah pertunjukan karya tari dengan tema yang jelas di samping ini!

4.   Tema Tari Harus Mempertimbangkan Teknik Penciptaan Karya Tari

Dalam memilih tema, harus dipertimbangkan apakah secara teknik tema tersebut dapat diungkapkan menjadi sebuah karya tari. Jika tema yang dipilih itu benar-benar bagus, tema itu tidak akan sulit ditarikan oleh seorang penari. Pengerjaan tema tersebut menjadi sebuah karya tari dimulai dari penciptaan gerak-gerak tari.

5.   Tema Tari Harus Mempertimbangkan Unsur-Unsur yang Mendukung Terciptanya Karya Tari

Seni tari pada dasarnya merupakan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak. Oleh karena itu, langkah awal penciptaan tari adalah penciptaan gerak-gerak yang indah. Pemilihan pola dan komposisi gerak tari benar-benar diperhatikan. Namun, penyajian seni tari secara utuh tidak hanya menampilkan gerak. Seni tari juga menampilkan unsur-unsur lain sebagai pendukung. 

Sesuai dengan pengertian dalam Kitas Besar Bahasa Indonesia (2008 dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 53), istilah pertunjukan berarti sesuatu yang dipertunjukkan atau tontonan (bioskop, wayang, dsb), atau juga pameran. Sementara itu, musik adalah karya seni bermedia getaran yang membentuk suara berupa aransemen unsur musik, sehingga dapat dinikmati melalui pikiran dan perasaan melalui indra pendengaran. Mengacu pada kedua pengertian di atas, pengertian pertunjukan musik adalah karya seni musik yang dipertunjukkan atau dipergelarkan agar dapat dinikmati oleh penonton.

Seperti yang tertera pada judul artikel ini, pertunjukkan menjadi empasis utama dari yang akan dibahas pada kesempatan kali ini. Berikut adalah berbagai konsep pertunjukan musik mulai dari teknik, bentuk, jenis, serta prosedur untuk merancang dan menggarap pertunjukan musik.

Teknik Pertunjukan

Teknik pertunjukan mengacu pada beberapa pertanyaan sebagai berikut: apa yang akan saya tampilkan? Di mana posisi saya dalam pertunjukan? Bagaimana saya terlihat oleh penonton? Bagaimana saya dapat bersikap tenang selama proses pertunjukan? Dan, bagaimana saya dapat menguasai instrumen dan latihan?

Berdasarkan beberapa pertanyaan itu maka teknik pertunjukan musik dapat mencakup :

  1. karya musik yang akan dimainkan;
  2. penempatan pemain di atas panggung (blocking);
  3. aspek psikologis para pemain selama pertunjukan; dan
  4. penguasaan permainan musik dan latihan (Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 56).

Namun pertunjukan bukanlah suatu kegiatan yang hanya melibatkan satu bidan seni saja. Dari istilahnya saja, pertunjukan tidak mengacu pada musik yang sebetulnya diperdengarkan, bukan dipertontonkan, betul bukan? Oleh karena itu, pada akhirnya, suatu pertunjukan akan membutuhkan kolaborasi seni.

Hal pertama yang harus dilakukan dalam menggarap suatu pertunjukkan adalah menentukan tema. Tema adalah ide dan acuan utama dari suatu pertunjukan. Ambil contoh, kita dapat menentukan tema cinta sebagai suatu konsep pertunjukan yang akan menampilkan berbagai lagu klasik bertemakan cinta di panggung. Tema yang tepat akan menarik banyak animo sehingga membuat suatu pertunjukan dapat berjalan dengan sukses.

Penentuan Tema Pertunjukan Musik

Penentuan tema ini tentunya gampang-gampang mudah. Terkadang hal ini dapat menyita banyak waktu karena kita tidak memiliki suatu ide yang jelas seperti contoh di atas. Tema juga perlu digodok dengan baik agar dapat berhasil dan sesuai dengan kebutuhan pertunjukan, sehingga tema dapat tersampaikan dengan baik dan mengena. Lalu sebetulnya apa yang harus kita lakukan untuk menentukan satu tema? Menurut Tim Kemdikbud (2018, hlm. 57) beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan suatu tema yang dapat digunakan untuk kolaborasi seni adalah sebagai berikut :

  1. Pengamatan/Observasi.
    Coba amati lingkungan di sekitar kita, mungkin akan terlihat orang berjalan hilir-mudik, kendaraan yang bergerak, lalu lintas yang padat, suara burung atau katak, gemericik air, suasana di pagi hari, atau hal-hal lainnya. Bisa jadi terdapat hal-hal menarik yang dapat kita jadikan sumber inspirasi dari tema pertunjukkan.
  2. Pemahaman terhadap tema yang dipilih.
    Setelah kita melakukan pengamatan, adakah sesuatu yang paling menarik untuk dijadikan sebagai tema dalam permainan musik? Apa tema yang paling menarik perhatian itu?
  3. Mencari data tentang tema yang dipilih.
    Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang tema yang telah kita pilih dari beragam sumber. Lakukanlah uji coba terhadap tema yang dipilih. Data apa saja yang kita peroleh setelah melakukan uji coba itu? Elemen-elemen apa saja yang terkandung di dalam tema itu?
  4. Mengasosiasikan data dengan unsur musik, tari, rupa, dan teater.
    Seluruh data yang terkumpul mengenai elemen-elemen dalam tema kemudian dibagi ke dalam beberapa kategori. Beberapa kategori tersebut kemudian diasosiasikan dengan elemen musik, gerakan tubuh, dan visual. Apabila ketiga kategori tersebut digabungkan, hasil seperti apa yang kita peroleh?
  5. Mengomunikasikan hasil uji coba yang sesuai dengan tema.
    Setelah kita memperoleh hasil dari empat proses di atas maka komunikasikanlah tema kita dalam bentuk kolaborasi seni dalam permainan musik. Hal ini dilakukan agar seluruh pihak yang terlibat dapat memahami tema serta berkolaborasi baik memberikan masukan maupun melaksanakan.

Penempatan Pemain di Atas Panggung

Kedua, penempatan pemain di atas panggung. Sebelum kita menentukan posisi pemain, tentukan dahulu berapa kategori pemain dalam pertunjukan musik yang kita rencanakan. Pemain dalam konteks pertunjukan dapat melibatkan beberapa kelompok, seperti pemain musik, penari, pemeran lakon, penyanyi, dan kelompok paduan suara.

Bagaimana penempatan para pemain itu dalam pertunjukan sehingga penonton dapat melihat mereka dengan jelas? Untuk menjawab pertanyaan itu terlebih dahulu kita harus mengetahui jenis panggung yang akan kita gunakan untuk melakukan pertunjukan musik. Perhatikan dua jenis panggung berikut ini:

  • Panggung yang hanya dapat disaksikan penonton dari satu arah. Jenis panggung ini disebut panggung proscenium.
  • Panggung arena adalah panggung yang terletak di luar gedung. Para pemain dapat dilihat oleh penonton dari segala arah. Umumnya, panggung ini digunakan dalam pertunjukan teater tradisi.

Prosedur Pertunjukan Musik

Setelah teknik pertunjukan, aspek lain yang perlu kita pahami adalah prosedur pertunjukan. Prosedur dapat dipandang sebagai cara-cara tertentu untuk menyempurnakan suatu tindakan. Dalam hal ini, tindakan yang dimaksud adalah pertunjukan. Oleh karena itu prosedur pertunjukan dapat diartikan sebagai cara-cara tertentu untuk menyempurnakan pertunjukan. Hal-hal apa saja yang dapat menyempurnakan suatu pertunjukan?

Untuk membuat suatu pertunjukan yang baik maka kita harus menentukan bentuk kolaborasi seni dengan tema yang jelas. Kira-kira 3 – 6 bulan sebelum pertunjukan. Setelah tema yang jelas telah disepakati maka tindakan selanjutnya adalah :

  1. Menyeleksi permainan musik atau lagu-lagu dan instrumen yang akan digunakan dalam pertunjukan. Kemukakan rencana kita kepada pihak yang akan meneruskan rencana tersebut ke Sponsor atau yang memiliki kepentingan seperti guru dan kepala sekolah, jika di sekolah.
  2. Tahap selanjutnya adalah membuat jadwal latihan. Hal pertama yang dilakukan dalam jadwal latihan adalah melatih permainan musik dengan menggunakan instrumen-instrumen yang sudah ditentukan, latihan gerakan dengan musik, dan latihan memerankan lakon yang sesuai dengan peran yang akan dimainkan.
  3. Setelah permainan musik, gerakan, dan memerankan lakon sudah dianggap cukup baik maka jadwal selanjutnya adalah menggabungkan seluruh unsur itu dalam suatu kesatuan atau kolaborasi seni.
  4. Tahap selanjutnya adalah merancang kostum dan properti yang akan digunakan oleh seluruh kelompok pemain. Kostum tersebut sebaiknya disesuaikan dengan tema pertunjukan.

Prosedur Pelaksanaan Pertunjukan Musik

Kira-kira dua bulan sebelum pelaksanaan pertunjukan, sebaiknya mulai membuat keputusan tentang latar dan properti panggung yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Setelah disepakati, mulailah membuat latar dan properti panggung. Jika latar dan properti panggung telah selesai dibuat, kamu perlu membiasakan diri dengan kedua elemen tersebut menjelang pelaksanaan pertunjukan.

Setelah itu, kita juga harus mempersiapkan rancangan buku program pertunjukan atau buku acara. Hal penting lainnya yang perlu dipersiapkan adalah pembentukan tim panitia pertunjukan. Untuk memperlancar proses pertunjukan, kita juga perlu mempertimbangkan tersedianya ruang untuk para pemain melakukan pemanasan atau berkumpul dan ruang untuk mengganti kostum.

Prosedur terakhir yang harus dilakukan adalah memeriksa seluruh peralatan yang akan digunakan, seperti :

  1. peralatan musik (termasuk instrumen),
  2. sound system,
  3. properti,
  4. tirai panggung,
  5. menyetem instrumen, dan
  6. memeriksa keamanan lantai panggung.

Referensi

  • Musik Kreasi: Teknik, Konsep, Jenis, Pengertian, Contoh, dsb
  • 18-07-2021
  • Seni Musik: Pengertian, Unsur, Prinsip, Medium (Terlengkap)
  • 05-10-2020
  • Musik Tradisional: Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis & Contoh
  • 12-10-2020

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA