apa perbedaan antara tokoh dan penokohan

Jelaskan perbedaan tokoh dan penokohan?

INI JAWABAN TERBAIK 👇

Kelas: VIPelajaran: Bahasa IndonesiaKategori: teks

Kata kunci: unsur intrinsik, tokoh, penokohan.

Diskusi:Dalam sebuah teks atau cerita terdapat unsur intrinsik, yaitu:1) tema2) alur3) latar belakang4) karakter dan penokohan5) sudut pandang

6) mandat

Tokoh adalah pelaku yang dikisahkan dalam sebuah cerita.Karakter dibagi menjadi dua, yaitu:1) karakter utama2) karakter yang menyertainya

Contohnya adalah kisah Malin Kundang. Pemeran utamanya adalah Malin Kundang. Sedangkan tokoh yang menyertainya adalah ibu Malin Kundang, seorang saudagar kaya raya, istri Malin Kundang.

Penokohan atau disebut juga penokohan adalah ciri-ciri yang dimiliki tokoh.Penokohan terbagi menjadi tiga, yaitu:1) karakter proragonis (karakter yang memiliki kualitas yang baik)2) antagonis (karakter yang memiliki temperamen buruk)3) tritagonis (karakter tengah)

Contohnya adalah kisah Bawang Putih dan Bawang Merah. Pemeran utamanya adalah Bawang Putih. Tokoh antagonis adalah Bawang Merah dan Ibu Tiri. Tritagonista adalah nenek yang memberikan labu.

dibaca normal 2 menit

Penulis: Yuda Prinada
02 Maret 2021

View non-AMP version at tirto.id

Tokoh dan penokohan adalah salah satu contoh bagian unsur intrinsik dari cerpen, novel dan drama.

tirto.id - Cerpen, novel dan drama merupakan jenis karya sastra prosa (cerita) yang di dibangun oleh beberapa unsur intrinsik, di antaranya ada alur, tema, latar, sudut pandang, tokoh dan penokohan.

Unsur Intrinsik adalah beberapa aspek yang disebut sebagai bahan pembentuk karya sastra dan terdapat di dalam cerita yang disajikan penulis itu sendiri (Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Sastra, 2009:23).

Advertising

Advertising

Jika seorang pembaca ingin mengetahui atau mengkaji tentang unsur intrinsik apa saja yang ada di dalam sebuah cerpen, drama, atau novel, maka perlu mencermati terlebih dahulu dengan membaca secara perlahan karya tersebut.

Menurut Wisrawaty Wahyuddin dalam artikel "Kemampuan Menentukan Isi Cerita Rakyat Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Raha" yang termuat di jurnal Bastra (volume.1, No.1, 2016:5), pemahaman tentang unsur intrinsik bisa membawa pembaca menemukan kecerahan terkait isi dan alur cerita yang disajikan secara gamblang di karya sastra.

Tokoh dan penokohan merupakan salah satu contoh bagian dari unsur intrinsiknya. Ketika membaca cerita, maka peran tokoh yang ada di dalamnya mempunyai peran penting sebagai pengembang alurnya.

Pada dasarnya kedua istilah ini berbeda. Lantas, apakah perbedaannya?

Tokoh

Berdasarkan pendapat Nurgiyantoro yang tertulis di Modul 3 Ceritamu Ceritaku (2018:4) terbitan Kemendikbud, disebutkan bahwa tokoh memiliki peranan yang didasari oleh tingkat kepentingannya di dalam cerita.

Definisi tokoh yang dikatakan sebagai individu ciptaan penulis, ternyata diklasifikasikan oleh seberapa besar kehadirannya bisa mempengaruhi isi cerita. Pembagiannya adalah tokoh utama dan tokoh tambahan (pembantu).

Tokoh utama didefinisikan sebagai orang yang punya pengaruh paling besar dibanding tokoh lainnya. Ia berpotensi mengubah alur, membuat konflik, bahkan menyelesaikan permasalahan yang diceritakan.

Infografik SC Tokoh dan Penokohan dalam Cerita. tirto.id/Teguh

Sedangkan tokoh tambahan, atau biasa disebut pembantu keberadaannya tidak terlalu diperhatikan dibanding tokoh utama. Dengan kata lain, kendati ada sedikit colekan dari tokoh tambahan terhadap cerita, mereka tetap dianggap tidak terlalu mempengaruhi jalan cerita sebesar tokoh utama.

Selain itu, tokoh juga dibagi menjadi tiga jenis atas sifat yang dimilikinya, yakni tokoh protagonis (seorang penegak kebenaran), tokoh antagonis (individu berkelakuan buruk yang menentang protagonis), dan tokoh tritagonis (seorang penengah yang tidak memihak siapapun).

Penokohan

Berbeda dengan tokoh yang hanya memperhatikan peran dan sifat individu. Penokohan terkesan lebih deskriptif karena dari situ bisa dilihat bagaimana pengarang menggambarkan seorang tokoh, mulai dari secara langsung (eksplisit) atau tidak langsung (implisit).

Kedua cara penyampaian ini bisa diidentifikasi menggunakan dua teknik, yaitu analitik dan dramatik. Keduanya sama-sama disampaikan pengarang dalam bentuk tulisan, namun perbedaannya terdapat di bentuk penggambarannya.

Teknik analitik lebih melihat bagaimana tokoh digambarkan secara langsung oleh penulis, misalnya terdapat keterangan, “Pria itu sangat sabar ya!" yang menjelaskan sifat tokoh.

Berbeda dengan yang sebelumnya, dramatik lebih memerlukan tenaga ekstra karena musti melihat tokoh dari berbagai sudut pandang. Hal ini terjadi karena penulis tidak menggambarkan tokoh secara langsung, melainkan tidak langsung.

Misalnya, kita mendapatkan sebuah cerita, “Suatu hari, Mulyo pergi ke rumah milik temannya yang biasa dijadikan tempat transaksi minuman keras". Cerita tersebut bisa saja menggambarkan bahwa Mulyo ingin membeli “miras" dan punya sifat tak baik.

Namun, masih diperlukan tinjauan kembali untuk memastikan sifat tokoh tersebut. Bisa saja, ia ke rumah temannya untuk menasihati. Baik Anda atau Saya, tidak ada yang tahu sebelum membaca karya cerpen, drama, atau novel tersebut secara lengkap dan melakukan pembandingan dari setiap bukti yang ditemukan.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait TOKOH DAN PENOKOHAN atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/ale)

Penulis: Yuda Prinada Editor: Alexander Haryanto Kontributor: Yuda Prinada

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Jakarta -

Dalam sebuah cerita kita pasti akan menemukan beberapa tokoh dengan karakter atau watak yang berbeda-beda. Ada protagonis hingga tritagonis.

Tokoh adalah orang yang berperan yang menjadi pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh cerita yang dalam suatu karya yang dimaksud dapat ditampilkan dalam bentuk drama/teater, cerpen, maupun novel.

Karakter atau sifat dari seorang tokoh disebut penokohan. Tujuan diciptakannya suatu penokohan adalah untuk menghidupkan jalan cerita dari tokoh atau pelaku.

Penokohan merupakan teknik bagaimana seorang pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam suatu cerita, sehingga kita dapat mengetahui karakter atau sifat para tokoh tersebut, seperti dikutip dalam modul Bahasa Indonesia Kelas XII yang disusun oleh Yenni Apriliani.

Tokoh dan penokohan biasanya diciptakan oleh penulis didasarkan sari berbagai imajinasi maupun pengalamannya.

Penokohan juga termasuk ke dalam unsur intrinsik dalam karya sastra. Unsur intrinsik tersebut terdiri dari tema, alur/plot, tokoh/penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.

Unsur intrinsik merupakan unsur dari dalam yang membentuk karya sastra. Unsur intrinsik merupakan unsur wajib yang tidak boleh dihilangkan salah satunya, karena unsur tersebut akan saling melengkapi.

Tokoh-tokoh dalam Cerita


Berdasarkan karakter atau wataknya tokoh dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Protagonis

Protagonis adalah tokoh yang digambarkan memiliki watak baik dan bersifat positif yang banyak disukai. Biasanya menjadi tokoh utama dan pusat perhatian dalam cerita. Tokoh protagonis sering digambarkan memiliki sifat yang rendah hati, tidak sombong penyabar, jujur, dan setia, dan suka menolong.

Antagonis

Antagonis adalah tokoh yang digambarkan berwatak buruk yang biasanya menjadi musuh dari tokoh protagonis. Tokoh antagonis disebut juga sebagai tokoh penentang cerita. Tokoh antagonis sering digambarkan dengan seseorang yang memiliki sifat pendendam, pembohong, sombong, tidak bersahabat, pembuat masalah, suka pamer, dan lain-lain.

Tritagonis

Tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh tritagonis digambarkan sebagai seseorang yang bersifat netral, yang terkadang bisa berpihak kepada tokoh protagonis, begitu pula sebaliknya. Namun, disaat tokoh protagonis dan antagonis terlibat dalam konflik, tokoh tritagonis akan bertindak sebagai pelerai dari keduanya.

Bagaimana Caranya Mengetahui Watak Tokoh dalam Cerita?


Cara pengarang dalam menggambarkan atau menampilkan watak tokoh, bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

Secara langsung (analitik): pengarang menampilkan watak tokoh secara langsung yang biasanya dijelaskan dalam teks cerita.

Secara tidak langsung (dramatik): pengarang menampilkan watak tokoh secara tidak langsung lewat. Penggambaran tokoh secara tidak langsung, dapat kita temukan melalui: Dialog antar tokoh atau percakapan tokoh.Pikiran tokoh. Ekspresi atau tanggapan tokoh lain. Lingkungan tokoh.

Keadaan fisik tokoh.

Dikutip dari modul Bahasa Indonesia Kelas XI oleh Sutji Harijanti, M.Pd, watak dari para tokoh digambarkan dalam tiga dimensi yang disebut juga dengan watak dimensional.

Tiga dimensi watak tokoh adalah:


Keadaan Fisik

Diilustrasikan melalui jenis kelamin, umur, ciri-ciri tubuh, cacat jasmani, ciri khas yang menonjol, raut muka, postur tubuh tinggi/pendek, suku bangsa, kurus/gemuk, atau suka tersenyum/cemberut.

Keadaan Psikis

Psikologis yang dialami melingkupi mental, moral, watak, kegemaran, temperamental, ambisi, dan keadaan emosi.

Keadaan Sosiologis


Digambarkan melingkupi posisi kelas sosial, jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ideologi, ras, dan agama.


Nah, itu tadi penjelasan mengenai macam-macam watak tokoh seperti protagonis, antagonis hingga tritagonis dalam sebuah cerita. Detikers sekarang sudah paham kan, apa saja perbedaanya?

Simak Video "Meidian Maladi Pernah Ditimpuk Pakai Ayam Gegara Peran Antagonis"



(lus/lus)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA