Agar hasil panen melimpah para petani harus menyesuaikan waktu tanam nya saat

10 October 2017, 15:39 WIB

Kristiadi | Nusantara

MUSIM penghujan yang terjadi di wilayah Priangan Timur telah membuat para petani gembira. Mereka mulai mengolah lahan serta tanam padi secara serentak di lahan yang mereka miliki. Sedangkan lahan yang mereka tanami telah dilakukan di awal Oktober 2017 sambil menunggu panen raya di Januari.

"Alhamdulilah, sekarang petani di Kabupaten Tasikmalaya telah melakukan tanam padi dan banyak juga pemilik lahan telah berupaya mengolahan tanah setelah lama mengalami kekeringan. Sementara, bibit padi yang mereka tanam berbagai jenis mulai dari IR 64, Sadane, Ciherang dan lainnya," Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Kabupaten Tasikmalaya, Moch Zain, Selasa (10/10).

Zain mengatakan musim penghujan yang terjadi sekarang ini petani sudah berupaya melakukan pengolahan lahan dan tanam padi terutama untuk meningkatkan swasembada pangan dan juga meningkatkan perekonomian masyarakat agar lahan yang ditanami bisa kembali di panen di bulan Januari 2018 mendatang. Sedangkan kebutuhan bibit dan pupuk sudah tersedia bagi petani agar padi yang ditanam bisa memperoleh hasil yang memuaskan.

"Untuk kebutuhan pangan di Kabupaten Tasikmalaya sekarang masih terpenuhi dengan jumlah 800 ribu ton tersebar di 351 Desa. Sementara pencetakan lahan baru di beberapa kecamatan terus dilakukan, terutama mengganti lahan yang hilang karena pembangunan. Percetakan lahan baru akan terus menerus digalakkan sampai 1.000 hektare," ujarnya.

Zain mengungkapkan lahan persawahan di Kabupaten Tasikmalaya sekarang seluas 51.000 hektare dan sangat berpengaruh saat musim kemarau panjang, karena petani tidak bisa menggarap lahan dan tidak bisa menanam padi. (OL-5)

Skenario Musiman dan Antisipasi Petani

Warung Ilmiah Lapangan (WIL) memfokuskan secara khusus pada peningkatan pengetahuan petani dan meningkatkan kemampuan untuk menetukan strategi adaptasi untuk mengurangi dampak perubahan iklim pada pertanian. WIL bertujuan untuk memperkaya pemahaman petani tentang rincian pola curah hujan harian, bulanan dan musiman serta implikasinya terhadap ekosistem dan pertumbuhan tanaman. Pemahaman itu diharapkan dapat meningkatkan kemampuan antisipasi terhadap situasi iklim musiman di masa mendatang. Kasus di bawah ini menunjukan contoh kasus hasil pembelajaran petani dalam WIL berupa pengayaan skema kognitif dalam membaca dan menafsirkan skenario musiman dan menerjemahkannya dalam bentuk strategi pertanian yang adaptif menghadapi keterlambatan awal musim hujan dan berlangsungnya musim kemarau yang berkepanjangan pada saat berlangsungnya El-Nino tahun 2015. Dari ketidakmampuan  untuk melihat dan meramalkan fenomena di luar pengetahuan empiris mereka, petani pengamat curah hujan secara bertahap memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara kondisi iklim yang mungkin terjadi dengan pengambilan keputusan strategi antisipasi yang jitu.

Menentukan Waktu Tanam

Antisipasi menghadapi konsekuensi perubahan iklim -musim kemarau yang berkepanjangan- dilakukan oleh Dirham, petani pengukur curah hujan di desa Amis, Cikedung, Indramayu. Berdasarkan skenario musiman yang mengabarkan perihal keterlambatan awal musim hujan serta musim kemarau yang amat kering, Dirham melakukan antisipasi berupa penentuan waktu tanam yang lebih awal dibandingkan dengan petani-petani lain di hamparan sawahnya dan lebih lambat dibandingkan dengan kalender tanam yang disarankan pemerintah. Beberapa alasan mendasari penentuan waktu tanam yang dilakukan oleh Dirham.

Pertama, sadar akan kekeringan yang terjadi, Dirham tidak ingin sawahnya kekurangan air dan mengalami gagal panen. Menurutnya, walaupun sudah melakukan tanam lebih awal, ia tetap harus memasok air menggunakan sumur pantek yang membuat dirinya harus tidur di saung yang ada didekat sawahnya. Hal ini disebabkan penggunaan sumur pantek selama satu hari satu malam hingga kebutuhan air bagi sawah miliknya seluas 170 bata dapat terpenuhi. Jika awal tanam ia lakukan secara serempak, maka ia harus bersaing dengan petani lainnya untuk menggunakan sumur pantek. Menurutnya, persaingan tersebut cukup besar, karena hamparan sawah disekitar lahan miliknya tidak berwarna hitam. Tanah yang berwarna hitam, berdasarkan pengetahuan Dirham, merupakan tanah dengan kandungan air yang cukup banyak.

Alasan lain yang membuat Dirham menentukan awal tanam pada bulan Mei ialah keberadaan hama dan penyakit pada bulan Februari, Maret dan April. Berdasarkan pengetahuan yang ia dapatkan melalui WIL, hama dan penyakit hadir pada bulan Februari, Maret, dan April. Dirham mengatakan bahwa keberadaan penyakit pada bulan-bulan tersebut disebabkan oleh jumlah curah hujan yang cukup banyak namun sinar matahari terbatas. Oleh karena itu, modal yang harus ia keluarkan jika menanam pada bulan Februari, Maret ataupun April jauh lebih besar dibandingkan jika ia menanam pada bulan Mei. Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, pernyataan Dirham tersebut telah memperlihatkan bahwa antisipasi yang dilakukan didasari oleh perhitungan atas kemungkinan kerugian yang dialami di masa depan. Pada kasus Dirham serta petani lainnya, antisipasi dilakukan untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi.

Konsekuensi penentuan waktu tanam

Walaupun Dirham mampu menghindari persaingan atas pemenuhan kebutuhan air bagi sawahnya, namun ia tidak dapat menghindari keberadaan hama yang menyerang lahan sawah miliknya. Ia sadar bahwa limpahan hama pada sawahnya disebabkan oleh waktu tanam yang berbeda dan tidak serempak dengan petani lainnya. Hama terbesar yang ia rasalah adalah serangan burung yang menurutnya hingga ratusan dan terlihat seperti kereta api.  Menurut Dirham, hal ini terjadi karena padi miliknya merupakan satu-satunya sawah yang padinya “bunting”. Ketika sawah miliknya hampir panen, tetangga petani di hamparannya baru melakukan tanam. Upaya Dirham untuk mengusir burung-burung yang datang dilakukan dengan melibatkan seluruh angggota keluarganya. Ada dua cara yang ia terapkan, pertama membuat orang-orangan sawah. Upaya kedua Dirham ialah menggantungkan banyak kantong plastik disekitar sawah yang ia miliki. Disisi lain, penggunaan kantong plastik tidak hanya berguna untuk menakuti burung namun juga serangan tikus. Jika ia melakukan awal tanam yang serempak dengan petani lainnya, ia yakin bahwa serangan hama burung akan jauh berkurang. walau begitu, Dirham tidak menyesali keputusannya untuk menentukan waktu tanam lebih awal karena tetap mendapatkan hasil panen yang menurutnya lumayan dibandingkan dengan petani lain yang gagal panen karena kemarau panjang yang menyebabkan ketersediaan air terbatas.

ilustrasi - Berikut ini kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 Kelas 5 SD halaman 24 25 26 27 28 Subtema 1 Pembelajaran 3.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 Kelas 5 SD/MI Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 3 halaman 24, 25, 26, 27, dan 28.

Kunci jawaban di artikel ini hanya berfungsi sebagai pembanding jawaban dari orang tua maupun anak terhadap materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Kunci jawaban ini berdasarkan soal terbuka dan merupakan jawaban optional.

Sebaiknya, orang tua dan anak membaca terlebih dahulu setiap soal.

Kemudian, orang tua wajib mendampingi anak untuk memahami makna setiap soal dan mencoba mengerjakan terlebih dahulu.

Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 6 Kelas 3 SD Halaman 189, 190, 191, 192, 193, 194 dan 195 Subtema 4

Kunci Jawaban Halaman 24 - 26

Ayo Membaca

Manusia dengan Lingkungan Alam

Semua makhluk hidup yang ada di bumi, melakukan hubungan dengan sesama makhluk hidup maupun dengan lingkungannya. Lingkungan alam terdiri atas benda mati dan makhluk hidup. Lingkungan alam merupakan sumber penghidupan bagi makhluk hidup, karena alam menyediakan semua kebutuhan makhluk hidup.

Benda mati dan makhluk hidup saling memengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Bahkan, antarkeduanya saling berkaitan. Salah satu bentuk hubungan antara benda mati dan makhluk hidup adalah jenis tanah, suhu, dan curah hujan di suatu tempat dapat memengaruhi jenis tanaman yang tumbuh dan hewan yang berkembang di daerah tersebut.

pasukan Inggris AFNEI Ali Forces Netherlands East indies tiba di Bandung pada 12 Oktober 1945 aspek informasi apakah yang terdapat dalam kalimat terse … but? Kolonel Macdonald kemudian memberikan tekanan dengan memberikan ultimatum terakhir kepada Gubernur Jawa Barat Datuk Djamin yang meminta rakyat dan tentara angkat kaki dari Bandung Utara aspek informasi apakah yang terdapat dalam kalimat tersebut? ​

Berapa gram massa X agar neraca setimbang? dengan cara nya! Mapel IPS

salah satu keragaman budaya Indonesia adalah dapat dilihat dari rumah adat di setiap daerahnya perbedaan tersebut mencerminkan adaptasi terhadap lingk … ungan masyarakat desa setempat sebagai contoh rumah joglo rumah dan gadang rumah adat panjang rumah adat panggung dan masih banyak lagi.Tuliskan ide pokok paragraf di atas​

Gunung Tamboro berada di Provinsi A. Jawa timur B. Kalimantan Selatan CNusa Tenggara Timur D. Nusa Tenggara Barat​

Tolong buatin teks cerita fantasi terus tuliskan1.nama tokoh dan rangkaian peristiwa yang terjadi pada tokoh2.identifikasi sumber cerita3.latar cerita … fantasi4.keajaiban tokoh dan peristiwa ajaib yang dialami tokoh​

tulislah kesimpulan dari isi bacaan di atas! Tulislah harus menggunakan kosakata baku !kakak² tolong bantu ya​

Berikan tiga contoh lain di luar teks sumber daya alam yang dapat dan tidak dapat diperbaharuiBerikan tiga contoh lain di luar teks sumber daya alam y … ang dapat dan tidak dapat diperbaharui ​

pertempuran medan area berawal dari kedatangan pasukan sekutu pada 9 Oktober 1945 di Sumatera Utara yang didukung oleh Netherlands indies Civil admini … stration yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan Indonesia Apakah aspek informasi yang terdapat dalam kalimat tersebut?​

Letnan Kolonel Soeharto dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Monumen yang berbentuk tumpeng atau gunung tersebut memiliki ketinggian 31,8 meter. Bentuk … monumen tersebut mengandung makna mendalam dalam budaya rakyat Yogyakarta, yaitu sebagai perlambang kesuburan. Monumen Yogya Kembali memiliki empat pintu masuk. Pintu barat dan pintu timur menuju museum berada di lantai satu. Di lantai satu terdapat lebih dari 1.000 koleksi yang berkaitan dengan serangan umum 1 Maret 1949. Sementara itu, pintu selatan dan pintu utara menuju lantai dua. Di lantai tersebut wisatawan dapat melihat relief dan diorama. Sumber: Nunung Yuli Eti, Pesona Wisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Klaten, Intan Pariwara, 2009 1. Tentukan objek dalam teks deskripsi tersebut! 2. Tentukan cara pendeskripsian teks tersebut. Jelaskan alasanmu! Tentukan struktur teks deskripsi tersebut! 3.​

jawab yang benar!!kalo tidak bisa jangan Jawab!​

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA