Afta adalah kesepakatan di antara negara-negara anggota asean yang berisi tentang

AFTA adalah kesepakatan di antara negara negara anggota ASEAN yang berisi tentang?

  1. Kawasan ekonomi
  2. perdagangan bebas
  3. ekspor dan impor
  4. pendirian pabrik
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: B. perdagangan bebas

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, afta adalah kesepakatan di antara negara negara anggota asean yang berisi tentang perdagangan bebas.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Jumlah anggota negara Asean sekarang ini adalah negara? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

AFTA adalah kesepakatan di antara negara negara anggota ASEAN yang berisi tentang?

  1. Kawasan ekonomi
  2. perdagangan bebas
  3. ekspor dan impor
  4. pendirian pabrik
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: B. perdagangan bebas.

Dilansir dari Ensiklopedia, afta adalah kesepakatan di antara negara negara anggota asean yang berisi tentang perdagangan bebas.

Itulah tadi jawaban dari AFTA adalah kesepakatan di antara negara negara anggota ASEAN yang berisi tentang?, semoga membantu.

Kemudian, Pak Guru sangat menyarankan siswa sekalian untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Berikut ini yang bukan merupakan contoh peran siswa dalam upaya pencegahan pengingkaran kewajiban di sekolah adalah? dengan penjelasan jawaban dan pembahasan yang lengkap.

Nantikan Jawaban Yang Lainnya,

Jawaban ini telah diperbaharui pada tanggal 2022-06-04 14:43:36

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-4 di Singapura pada 18 Januari 1992, Indonesia bersama 5 negara anggota ASEAN lainnya yakni Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina dan Singapura berhasil melahirkan kesepakatan perdagangan bebas yang disebut AFTA atau ASEAN Free Trade Area.

AFTA lahir sebagai kesepakatan bersama untuk mendukung perdagangan bebas di kawasan regional ASEAN dengan tujuan tujuan strategis untuk meningkatkan keunggulan komparatif negara ASEAN sebagai satu kawasan atau unit produksi tunggal dan juga sebagai pasar tunggal.

Untuk lebih jelasnya mengenai organisasi ini, yuk kita simak beberapa fakta berikut:

Serba Serbi Lahirnya AFTA

AFTA merupakan sebuah kesepakatan bersama 6 negara ASEAN untuk menciptakan zona perdagangan bebas di kawasan Negara-negara anggota ASEAN. Semangat lahirnya organisasi ini berasal dari upaya Negara anggota ASEAN untuk mencapai tujuan menciptakan pasar regional, meningkatkan daya saing ekonomi dan menarik investasi asing juga menjadi pusat produksi pasar dunia di kawasan regional ASEAN.

Dalam perkembanganya, beberapa anggota ASEAN terus menarik negara anggota ASEAN lainnya untuk bergabung, seperti  Vietnam yang masuk pada 1995, Laos dan Myanmar yang masuk pada 1997, serta Kamboja yang masuk pada tahun 1999 dan hingga saat ini telah ada 10 negara anggota ASEAN yang menyepakati adanya perjanjian kerjasama perdagangan bebas AFTA.

(Baca juga: Cari Tahu Lebih Jauh tentang NAFTA)

AFTA dibentuk dengan harapan agar perekonomian di negara-negara ASEAN memiliki daya saing ekonomi yang lebih baik dalam waktu 9 tahun (1993 – 2002). Pengahapusan bea masuk barang sebesar 0-5 % diberlakukan  oleh 6 negara anggota ASEAN sebagai bagian dari kesepakatan organisasi sejak tahun 1993 dan mulai sepenuhnya diberlakukan pada tahun 2008.

Dalam perjalanannya, kerjasama AFTA nyatanya mengalami berbagai hambatan dalam mengaplikasikan perjanjian perdagangan bebas ini. Banyak Negara anggota ASEAN lainnya yang memproteksi barang yang dianggap penting dari negaranya dan dianggap tidak memungkinkan untuk menerapkan penurunan tarif.  Hambatan lainnya, adalah adanya persaingan barang komoditas yang umumnya dilakukan oleh industri kecil memiliki kualitas yang rendah sehingga tidak memiliki daya saing.

Banyak juga anggapan yang menyatakan bahwa AFTA hanya menghasilkan persaingan yang tidak seimbang bagi para negara anggota ASEAN itu sendiri. Penurunan tarif barang yang masuk menimbulkan kerugian, pasar yang tidak siap pada industri lokal juga menjadi kendala pada penerapan AFTA dan penerapan penurunan tariff. Ketidak stabilan situasi politik di beberapa Negara anggota juga turut mempengaruhi kondisi perekonomian di negara -negara ASEAN lainnya.

Manfaat AFTA bagi Indonesia

Disepakatinya perjanjian perdagangan bebas AFTA mendorong Indonesia untuk memanfaatkannya dengan baik. Indonesia menilai kehadiran organisasi ini mampu memberikan manfaat untuk menciptakan peluang pasar baru yang semakin besar atas produk-produk Indonesia di pasar regional ASEAN. AFTA juga diharapkan mampu menekan biaya produksi dan pemasaran dengan penerapan tariff bea masuk 0-5%.

Hadirnya AFTA juga memunculkan variasi produksi produk dalam negeri yang dibutuhkan pangsa pasar regional ASEAN. Perjanjian ini dinilai Indonesia juga dapat memberikan kemudahan dalam perihal perijinan berbagai sektor. dan Dengan semakin banyaknya ekspor ke berbagai Negara anggota, tentunya akan menambah potensi pendapatan devisa  dan semakin membuka lebar potensi investasi yang masuk ke Indonesia dari luar negeri. AFTA juga memberikan peluang untuk memasukan produksi asli dalam negeri di pasar Negara ASEAN.

Ilustrasi bendera negara anggota ASEAN. (AFP)

Bola.com, Jakarta - Seperti halnya kawasan lainnya, Asia Tenggara memiliki organisasi regionalnya sendiri, yaitu ASEAN. Organiasasi yang memiliki anggota hampir seluruh negara di wilayah Asia Tenggara ini memiliki berbagai bentuk perjanjian, satu di antaranya adalah AFTA (ASEAN Free Trade Area).

AFTA adalah bentuk kerja sama perdagangan dan ekonomi di wilayah ASEAN, berupa kesepakatan agar tercipta situasi perdagangan yang seimbang, dengan penurunan tarif barang dagang serta pajak bagi negara-negara di Asia Tenggara.

Permasalahan ekonomi merupakan permasalahan penting yang hampir dialami setiap negara berkembang. Setiap negara sekuat tenaga mencari cara untuk mengatasi masalah perekonomian tersebut.

Dampak buruk perekonomian yang tidak stabil, seperti kurangnya lapangan pekerjaan hingga kenaikan angka kriminalitas. Dengan itu, muncul AFTA untuk membantu agar perekonomian berjalan lebih lancar di wilayah ASEAN.

AFTA disepakati dengan harapan kerja sama ini mendongkrak perekonomian penduduk di setiap negara di kawasan ASEAN dan menjadi solusi perdagangan dunia.

Beberapa caranya adalah dengan pembebasan tarif bea masuk bagi komoditi tertentu dan perlakuan adil terhadap penanaman modal asing yang akan menanamkan modalnya di negara anggota.

Indonesia menjadi satu di antara negara yang paling awal menyetujui AFTA. Pemerintah Indonesia berharap perjanjian tersebut dapat membantu menaikkan perekonomian secara menyeluruh.

Berikut pengertian AFTA beserta tujuan dan pengaruhnya bagi Indonesia, seperti dikutip dari laman Dosenpendidikan, Senin (19/7/2021).

Ilustrasi ASEAN. (Gunawan Kartapranata/Creative Commons)

Pengertian

Asean Free Trade Area (AFTA) adalah bentuk kerja sama perdagangan dan ekonomi yang disepakati oleh negara-negara dalam wilayah ASEAN. AFTA  berdiri pada 28 Januari 1992 di Singapura, pada sidang KTT ASEAN keempat.

Anggota ASEAN berharap dengan berdirinya AFTA tercipta lingkungan perdagangan bebas yang dapat menguntungkan seluruh negara anggota.

Pada awalnya, AFTA hanya terdiri dari enam negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Seiring berjalannya waktu, negara lain seperti Vietnam, Laos, Myanmar, serta Kamboja ikut bergabung dalam perjanjian ini.

Latar Belakang Dibentuknya AFTA

Pembentukan AFTA tentu memiliki sejarah atau berlatar belakang. AFTA menjadi bentuk kerja sama di bidang ekonomi seperti yang sudah disepakati oleh negara-negara ASEAN.

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi terbentuknya AFTA atau kawasan perdagangan bebas, berikut ini di antaranya:

1. Munculnya isu-isu ekonomi setelah tantangan politik dan militer yang dihadapi ASEAN berakhir pada masa perang dingin saat itu.

2. Kemajuan pesat yang dimiliki Singapura yang minim sumber daya alam (SDA), namun memiliki sektor perdagangan yang bisa diandalkan sebagai sumber utama penghidupan.

3. Keinginan untuk mendatangkan investor asing.

4. AFTA dibentuk sebagai langkah dalam mengejar keunggulan kerja sama regional di kawasan lainnya, seperti di Eropa dan Amerika.

Ilustrasi ASEAN. (sumber: freepik)

Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antaranggota ASEAN.

Dalam kesepakatan, AFTA direncanakan berpoerasi penuh pada 2008, namun dalam perkembangannya dipercepat menjadi tahun 2003.

Mekanisme utama untuk mencapai tujuan di atas adalah skema Common Effective Preferential Tariff (CEPT) yang bertujuan agar barang-barang yang diproduksi di antara negara ASEAN yang memenuhi ketentuan setidak-tidaknya 40 persen kandungan lokal akan dikenai tarif hanya 0-5 persen.  

AFTA dicanangkan dengan instrumen CEPT, yang dikenalkan pada Januari 1993. Pada 2002, ASEAN mengemukakan komitmen utama di bawah CEPT-AFTA meliputi empat program, yaitu:

1. Pengurangan tingkat tarif dalam perdagangan secara efektif dana sama di antara negara-negara ASEAN hingga mencapai 0-5 persen.

2. Penghapusan hambatan-hambatan kuantitatif dan hambatan-hambatan nontarif.

3. Mendorong pembentukan kerja sama untuk mengembangkan fasilitas pada sektor perdagangan, terutama bidang bea masuk serta standar dan kualitatif.

4. Penetapan kandungan lokal dalam produk sebesar 40 persen.

Ilustrasi Bendera Indonesia. Credit: unsplash.com/Nick

Bagi Indonesia, kerja sama AFTA merupakan peluang yang sangat terbuka untuk kegiatan ekspor komoditas pertanian yang selama ini menjadi komoditas tebesar yang dihasilkan Indonesia dan dapat bersaing secara kompetitif pada pasar regional.

Meski demikian, pemerintah Indonesia memiliki tantangan tersendiri untuk mencapai ekspor komoditas pertanian ke pasar ASEAN.

Hal itu mengingat beberapa komoditas pertanian Indonesia saat ini maupun di masa yang akan datang masih akan dihadapkan pada persoalan dalam peningkatan produksi yang berkualitas, permodalan, dan kebijakan harga.

Akan tetapi, ada beberapa komoditas yang secara umum dapat dan siap berkompetisi di pasar regional, seperti minyak kelapa sawit, tekstil, alat-alat listrik, gas alam, dan garmen.

Dalam AFTA, peran negara dalam perdagangan sebenarnya akan direduksi secara signifikan. Sebab, mekanisme tarif yang merupakan wewenang negara dipangkas.

Itulah mengapa, diperlukan perubahan paradigma yang sangat signifikan, yakni dari kegiatan perdagangan yang mengandalkan proteksi negara menjadi kemampuan perusahaan untuk bersaing.

Apabila secara politik dan hukum Indonesia sudah mulai siap melakukan kompetisi perdegangan, AFTA akan sangat memengaruhi perokonomian negara secara signifikan. Yang perlu ditekankan ialah penguatan kualitas barang dan hukum yang mengikat ekspor impor di Indonesia.

Sumber: Dosenpendidikan

Berita video pemain Liga Ghana mencetak gol yang bisa dikatakan lebih fantastis dari yang ditorehkan Patrik Schick di Euro 2020.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA