3 Keahlian apa saja yang harus dimiliki wirausahawan dalam mengelola makanan internasional?

RadioBudiLuhur.com – Menjadi seorang penguasaha yang sukses memang membutuhkan banyak keahlian. Keahlian-keahlian inilah yang bisa menopang perusahaan yang dibuat menjadi sukses. Keahlian-keahlian tersebut, tentu saja bukan hanya didapat semata-mata dengan mudah. Melainkan, memerlukan proses belajar agar mendapatkan keahlian-keahlian tersebut.

Setiap pengusaha yang sukses, harus menjadi seorang manager yang hebat. Jika tidak, bisa dipastikan bahwa perusahaan yang kamu dirikan akan sulit untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Dan inilah beberapa keahlian yang harus dimiliki oleh pemimpin usaha terutama pemula, seperti yang dikutip oleh liputan6.com,

1.Memiliki Gambaran Besar

Kamu harus mempunyai sebuah gambaran besar akan perusahaan yang kamu dirikan. Kamu harus mengerti pasar, bagaimana perusahaan yang kamu dirikan beroperasi dan juga bagaimana bisnis kamu berlangsung.

2.Ambisi Untuk Mencapai Sesuatu

Ini penting untuk dipunyai oleh seorang pengusaha. Kenapa? Karena, hal ini bisa mendorong kamu untuk mencapai tujuan yang sudah dipatokkan dan juga bisa menjalankan perusahaan yang kamu dirikan. Dengan ambisi, kamu bisa membuat rencana-rencana untuk mendapatkan tujuan yang sudah direncanakan.

3.Keberanian

Banyak orang yang memiliki keberanian dan juga kepercayaan diri yang kurang. Apalagi buat remaja-remaja. Banyak yang mengatakan, bahwa dengan ketidakadanya pengalaman, keberhasilan dan kegagalan yang cukup, membuat mereka beralasan untuk tidak mempunyai keberanian dan kepercayaan diri. Padahal, hal tersebut sangat dibutuhkan untuk meraih kepercayaan orang-orang.

4.Punya Kompetisi Fungsional

Disini, diharapkan seorang pengusaha mempunyai keahlian yang bisa mengerjakan segala sesuatunya dengan afektif. Sehingga, kita bisa menjadi yang terbaik pada apa yang sedang dikelola.

5.Adaptasi dan Inisiatif

Seorang pengusaha harus mempunyai keahilan adaptasi dan juga inisiatif. Seorang pengusaha harus bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi dan juga suasana. Jika tidak bisa dengan cepat beradaptasi, maka bisa dipastikan perusahaan yang kamu dirikan susah untuk berkembang. Inisiatif harus dimiliki oleh semua orang apalagi seorang pengusaha. Kamu harus terus bergerak dan menampilkan ide-ide baru tanpa perlu menunggu sesuatu.

6.Memiliki Gaya Manajemen Top-Down

Sekarang, gaya komando dan pengendalian manajemen sudah tidak populer. Gaya yang dicari pada saat ini adalah bagaimana kamu harus menyelesaikan sesuatu melalui pengaturan tujuan yang tepat. Kamu bisa menempatkan diri sebagai pemimpin baik. Entah itu ke posisi yang lebih atas daripada kamu ataupun ke posisi yang bawah.

Itulah, beberapa keahlian yang harus dimiliki seorang pengusaha termasuk pengusaha yang baru menjajal ke dunia bisnis. Semoga bermanfaat and good luck.

Doc. Valya Annisya

Pasti tak ada orang yang ingin membangun bisnis untuk sebuah waktu yang singkat. Tiap orang ingin bisnisnya berjangka panjang. Jangan sampai gulung tikar. Tak terkecuali untuk bisnis kuliner yang sedang naik daun beberapa tahun terakhir. 

Berbisnis kuliner tentu memiliki tantangan tersendiri. Tak hanya bermodal cakap meramu sebuah resep sehingga menjadi kuliner yang diincar banyak orang, tapi juga harus punya strategi.

Hal ini mengingat persaingan yang cukup ketat dalam bisnis kuliner. Jika kamu tidak siap dengan iklim yang ada, bisa saja bisnismu gulung tikar karena tak punya pondasi yang kokoh. Maka dari itu, keahlian tertentu juga harus dimiliki oleh pebisnis kuliner, ini dia :      

1. Meramu Resep Jadi Inovatif

Tak semua pebisnis kuliner harus jago memasak dan meramu resep sendiri. Bisa saja kamu bekerjasama dengan seorang yang ahli dalam bidang ini. Tapi, meskipun begitu, kamu juga tetap perlu tahu cara meramu resep dan mengolahnya jadi sesuatu yang inovatif.

Inovasi dalam bisnis kuliner diperlukan dengan banyaknya varian kuliner yang tersedia saat ini. Jika hanya menyediakan jenis kuliner yang sama, kesempatan orang untuk penasaran dan mencoba tentu lebih kecil.

Baca Juga: Grab For Business, Layanan Terbaru dari Grab Khusus Kalangan Pebisnis 

2. Berani Menerima Saran dan Kritik yang Membangun

Setelah menemukan dan mengolah resep yang tepat, tak ada salahnya untuk membagikannya secara gratis ke teman-teman dan kerabat terdekat. Jangan segan untuk menerima masukan dari mereka. Masukan yang dimaksud tentu untuk saran-saran perbaikan tentang produk dan layanan ke depan, serta kritik yang membangun. Abaikan saran dan kritik yang hanya menghakimi dan membuat mentalmu down. 

Perlu diingat, tak ada jalan mulus bagi seorang pebisnis. Kamu harus membuktikan tahan banting saat menerima saran dan kritik. 

3. Bangun Sistem yang Kuat

Menjadi pebisnis tentu beda dengan menjadi pedagang. Bila pedagang hanya memikirkan distribusi penjualannya saja, maka pebisnis mengurusi lebih dari itu. Seorang pebisnis bukan dituntut untuk mahir dalam ranah penjualan saja, tetapi juga dalam perencanaan dan pengembangan bisnis. Perencanaan yang matang akan membawa pada action yang nyata dan terukur sesuai target yang kamu tetapkan. 

Pengembangan bisnis juga penting supaya bisnismu tidak monoton dan selalu ada sesuatu yang ditawarkan. Terlebih untuk saat ini bisnis kuliner sangat luas. Tak hanya sekedar membuka outlet, warung, ataupun cafe, tapi juga melayani delivery service, maupun sistem reseller di bebrapa wilayah berbeda jika memungkinkan.  

4. Berpikiran Terbuka untuk Selalu Belajar

Yang tak kalah penting adalah perasaan untuk selalu haus belajar dan berpikiran terbuka. Ibarat gelas yang penuh dengan air, saat menerima air yang baru, maka tidak akan tertampung dengan baik. Yang ada luber dan membanjiri sekitarnya. 

Begitu juga dengan pikiran. Saat menerima sesuatu yang bru, baik ilmu maupun pandangan baru, kosongkan gelas. Supaya air yang baru akan lebih mudah tertampung dan dimanfaatkan untuk segera diminum. Selanjutnya, menjadi energi baru. 

Percayalah, selalu ada ilmu yang belum kamu tahu dan bahkan belum kamu kuasai. Manfaatkan kemudahan teknologi informasi yang ada untuk mengakses berbagai pengetahuan. Bisa belajar secara otodidak ataupun memiliki mentor tersendiri.

Baca Juga: 7 Gebrakan agar Usaha Kecil Anda Jadi Besar, Wajib Dicoba Nih 

5. Membangun Jejaring Luas

Membangun jejaring erat hubungannya dengan partnership. Semakin luas jejaring yang kamu bangun, maka akan terbuka kesempatan yang cukup lebar untuk bekerjasama. 

Kerjasama dalam hal kuliner bisa banyak hal. Bisa saja untuk segi investasi, promosi, packaging, layanan produk, atau penggunaan aplikasi teknologi untuk memudahkan layanan. 

Jangan lupa juga untuk membangun jejaring dengan para customer loyalmu. Bisa dengan program membership, mengadakan event, giveaway, bahkan hadiah cuma-cuma dalam momen tertentu.  Kerjasama yang baik dan kuat akan memberikan dampak yang luar biasa bagi perkembangan bisnismu ke depan. 

Jangan Lupakan Tim yang Hebat

Sehebat apapun kamu membangun jejaring eksternal, tetapkan prioritas untuk jejaring internal bisnismu. Siapa mereka? Orang-orang yang menjadi tim hebatmu. Tanpa mereka, kamu tentu tak bisa membangun sebuah bisnis yang kuat. 

Sediakan sistem reward dan juga wadah untuk saling sharing setiap waktu tertentu. Berika apresiasi atas hasil kerja tim internalmu sehingga mereka merasa dihargai sebagai seorang tim yang hebat, bukan sebatas karyawan biasa.

Jika tim yang hebat merasa memiliki bisnis seperti halnya dirimu, tentu mereka akan menjadi marketer alami begitu saja. Bahkan tanpa kamu minta. 

Sudah siap memiliki keahlian bagi pebisnis kuliner di atas?

Baca Juga:  8 Pilihan Ide Bisnis Online ini Bisa Dilakukan Tanpa Modal

Suatu produksi tidak akan berjalan tanpa adanya faktor-faktor produksi atau sumber daya ekonomi. Faktor produksi adalah setiap benda atau jasa yang digunakan untuk menciptakan, menghasilkan, atau meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa. Faktor faktor produksi merupakan sumber daya ekonomi yang diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi dibedakan menjadi empat macam yaitu faktor produksi alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Keempat faktor tersebut dikelompokan menjadi dua yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan. Faktor produksi alam dan tenaga kerja termasuk faktor produksi asli. Faktor produksi modal dan kewirausahaan termasuk faktor produksi turunan. Dalam melaksanakan wirausaha makanan internasional sumber daya yang dibutuhkan diantaranya :

a. Faktor Produksi Alam.

Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk melaksanakan produksi. Faktor produksi alam yang digunakan untuk usaha makanan internasional adalah: 1) Air. Air dapat digunakan untuk mencuci alat dan bahan makanan, memasak, dan minum. 2) Tanah. Dapat digunakan sebagai lokasi usaha. 3) Iklim dan udara, sangat berpengaruh pada usaha makanan. Misalnya untuk daerah dingin, buatlah makanan yang dapat menghangatkan tubuh. 4) Tumbuh-tumbuhan dan hewan, merupakan faktor produksi utama dalam usaha makanan internasional. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan dapat digunakan sebagai bahan makanan internasional. Selain itu, hewan juga dapat digunakan untuk mengangkut bahan makanan.

b. Faktor Produksi Tenaga Kerja.

Faktor produksi tenaga kerja adalah segala kemampuan yang dimiliki manusia, baik jasmani maupun rohani yang digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi tenaga kerja yang digunakan pada usaha makanan internasional adalah :

1) Tenaga Kerja Jasmani.

Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan fsik berupa keterampilan dan merupakan tenaga kerja pelaksana. Tenaga kerja jasmani dapat dibagi berdasarkan pendidikan dan latihan yang dimiliki tenaga kerja, yang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

a) Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus sebelum memasuki dunia kerja misalnya chef (ahli masak).

b) Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia kerja, misalnya tukang masak.

c) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (Unskilled and untrained labour) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia kerja, contohnya tukang sapu dan pesuruh.

2) Tenaga kerja rohani.

Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kemampuan intelektual dalam melakukan aktivitasnya, contohnya manager pemasaran.

c. Faktor Produksi Modal.

Faktor produksi modal adalah setiap benda atau alat yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa ataupun dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi modal yang digunakan dalam usaha makanan internasional adalah sebagai berikut:

1) Menurut wujudnya, modal dapat dibedakan menjadi:

a) Modal barang (capital goods) adalah modal berwujud barang yang digunakan untuk proses produksi, seperti bangunan untuk warung/ rumah makan/restoran, alat memasak, kursi dan meja untuk makan, bahan mentah, dan alat-alat kantor.

b) Modal uang (money capital) adalah daya beli modal yang berbentuk uang sebelum diubah menjadi modal barang seperti uang tunai, simpanan di bank dan saham.

2) Menurut fungsinya, modal dibedakan menjadi:

a) Modal perorangan (privat capital) adalah modal yang menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, seperti tabungan di bank dan hasil usaha dagang.

b) Modal masyarakat (social capital) adalah modal yang dipakai dalam proses produksi dan berguna bagi masyarakat umum, jalan masuk ke lokasi usaha.

3) Menurut sifatnya, modal dibedakan menjadi:

a) Modal tetap (fxed capital) adalah barang-barang modal yang dapat digunakan beberapa kali proses produksi seperti warung, alat memasak, dan kendaraan.

b) Modal lancar (variable capital) adalah barang -barang atau alat-alat yang habis dipakai dalam satu kali proses produksi, seperti bahan makanan, kuitansi, dafar menu untuk pemesanan makanan.

4) Menurut bentuknya, modal dibedakan menjadi:

a) Modal nyata (konkret) adalah barang modal yang nyata atau berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Contoh: peralatan memasak dan bahan baku.

b) Modal tidak nyata (abstrak) adalah barang modal yang tidak dapat dilihat tetapi dapat menunjang produksi. Contohnya, keahlian dan kepercayaan dari orang lain.

5) Menurut sumber modal, modal dibedakan menjadi:

a) Modal sendiri adalah modal yang berasal dari kekayaan sendiri. Contohnya : tabungan, saham, dana cadangan. b) Modal pinjaman adalah modal yang berasal dari pinjaman orang lain/ lembaga lain yang harus dibayar dengan bunganya. Contohnya: hutang bank jangka pendek/jangka panjang, pinjaman koperasi, pinjaman dari perusahaan lain.

d. Faktor Produksi Kewirausahaan.

Faktor produksi kewirausahaan adalah faktor produksi yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan dalam menentukan faktor-faktor produksi. Faktor produksi kewirausahaan sangat diperlukan dalam mengendalikan dan mengelola usaha makanan internasional. Seorang wirausahawan harus memiliki keahlian sebagai berikut :

1) Keahlian memimpin (managerial skill) adalah keahlian yang perlu dimiliki seorang wirausahawan dalam memimpin usaha makanan internasional.

2) Keahlian teknologi (technological skill) adalah keahlian yang bersifat teknis ekonomis yang diperlukan wirausahawan dalam melakukan kegiatan ekonomi terutama dalam produksi makanan internasional.

3) Keahlian organisasi (organization skill) adalah keahlian yang perlu dimiliki seorang wirausahawan untuk mengatur berbagai usaha dalam usaha makanan internasional baik ke dalam maupun ke luar.

Jiwa kewirausahaan bukan merupakan kemampuan yang sudah jadi, artinya seorang wirausahawan membutuhkan proses dan waktu agar jiwa kewirausahaan sungguh sungguh tertanam dalam dirinya. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk membina kewirausahaan adalah: 1) Membuat program kerja (perencanaan) yang jelas dan tepat. 2) Mengadakan pengorganisasian (pengaturan) dan pengawasan yang ketat terhadap faktor-faktor produksi. 3) Memberikan jaminan kesejahteraan yang memadai terhadap para karyawan agar mereka mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA