1. jelaskanlah jenis peralatan tangkap ikan yang digunakan orang melayu yang bersifat tahan!

Mata Pelajaran: Budaya Melayu Riau (BMR)Kelas: X SMA/SMK/MA

Bab 8: Teknologi Pemeliharaan dan Penangkapan Ikan

Soal-soal evaluasi ini merujuk kepada buku siswa Pendidikan Budaya Melayu Riau (BMR) K13 Kelas X.
Klik di sini untuk melihat tinjauan buku.

I Pilihan Ganda

Pilihlah satu jawaban yang benar!

1. Teknologi tradisional dihasilkan dari suatu karya cipta tempatan berdasarkan kebiasaan atau pengalaman (lokal wisdom).

Berikut ciri teknologi tradisional, kecuali…

a. memanfaatkan bahan baku dari alamb. menggunakan peralatan setempatc. menyerap tenaga kerja yang banyakd. dirancang tidak merusak alam

e. menggunakan peralatan mutahir

2. Teknologi orang Melayu Riau secara keseluruhan adalah upaya untuk menyediakan sarana dan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup. Berikut adalah teknologi penangkapan ikan yang digunakan orang Melayu, kecuali…

a. pukat harimaub. rawaic. lukahd. jala

e. jaring

3. Alat tangkap yang termasuk jenis tahan dapat dibedakan dalam dua bagian yakni memakai umpan dan tidak memakai umpan. Berikut yang termasuk ke dalam alat tangkap ikan yang memakai umpan, kecuali…

a. tajurb. jaringc. lukahd. rawai

e. kail

4. Alat tangkap ikan yang tidak memakai umpan atau hanya menggunakan pepah atau belat. Berikut alat tangkap yang menggunakan pepah atau belat adalah…

a. jaringb. tanggukc. rawaid. bubu

e. kail

6. Injap adalah bagian dari peralatan…

a. lukahb. belatc. jermald. jaring

e. jala

7. Lukah sering dijadikan sebagai perumpaan dalam pepatah. Berikut pepatah yang benar yang berkaiatan dengan lukah adalah…

a. menahan lukah di tempat gentingb. lukah dipasang hari pun panasc. lukah dipasang mencari ikand. menjalin lukah dihari senja

e. bagai memancing di dalam lukah

8. Bangunan khusus yang didirikan di laut yang dekat dengan pantai digunakan sebagai tempat menangkap ikan bilis, tamban, dan cumi disebut…

a. belatb. hambatanc. pepah d. jermal

e. parit

9. Dalam ungkapan adat yang bermakna semua pertimbangan dan keputusan bergantung kepada norma-norma yang teragung, yang dimuliakan terdapat dalam ungkapan…

a. jala ditebar di antara rangsangb. menyirat jala memakai cubanc. pucuk jala pumpunan ikand. menjala ikan di kuala sungai

e. menjala dengan jaring

10. Tangguk sering digunakan dalam ungkapan, pantun, dan pepatah-petitih. Berikut penggunaan kata tangguk dalam peribahasa yang benar adalah…

a. bagai menangguk batang kayub. menangguk udang satu-satuc. tangguk dijalin rapat-rapat d. bertekuluk tangguk

e. tangguk rapat, keruntung bubus

11. Nilai-nilai simbolis yang terkandung di dalam tangguk adalah kemudahan untuk menangkap ikan, mulai dari ikan yang kecil hingga ikan besar. Namun, sifat tangguk yang tidak boleh ditiru adalah… 

a. praktisb. tamak c. tak pandang bulud. kuat

e. boros

12. Bahan utama pembuat bubu umumnya adalah bilah buluh dijalin dengan…

a. rotan atau manaub. kayuc. akard. besi

e. tali

13.

Nama alat penangkap ikan di atas adalah…

a. jala b. langgai c. tanggukd. jaring

e. jermal

14.

Nama alat penangkap ikan di atas adalah

a. jala b. langgai c. tanggukd. jaring

e. jermal

15. Jermal dibangun di laut tidak jauh dari bibir pantai. Umumnya jermal menangkap ikan jenis tertentu, yaitu…

a. hiu dan pausb. udang dan tenggiric. kerapu dan terubukd. kepiting dan terubuk

e. bilis dan tamban

II Esai

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!

1. Jelaskanlah jenis peralatan tangkap ikan yang digunakan orang Melayu yang bersifat tahan!

2. Jelaskanlah jenis peralatan tangkap ikan yang digunakan orang Melayu yang bersifat taktis!

3. Buatlah deskripsi satu di antara alat tangkap ikan yang diketahui termasuk ke dalam jenis tahan!

4. Buatlah deskripsi satu di antara alat tangkap ikan yang diketahui termasuk ke dalam jenis taktis

5. Jelaskan pemeliharaan yang dilakukan orang Melayu melalui alat tangkap yang digunakannya!

III Tugas Individu

Catat dan kumpulkan beberapa peralatan ikan yang Kamu ketahui. Deskripsikan secara ringkas. Diskusikan bersama teman-temanmu tata cara penggunaan peralatan tersebut.

IV Tugas Kelompok

Identifikasilah alat tangkap ikan yang ada di tempat tinggalmu. Amati struktur peralatan tersebut, kemudian buatlah miniaturnya.

Cantrang merupakan alat penangkapan ikan yang bersifat aktif dengan pengoperasian menyentuh dasar perairan. Cantrang dioperasikan dengan menebar tali selambar secara melingkar, dilanjutkan dengan menurunkan jaring cantrang, kemudian kedua ujung tali selambar dipertemukan. Kedua ujung tali tersebut kemudian ditarik ke arah kapal sampai seluruh bagian kantong jaring terangkat.

Penggunaan tali selambar yang mencapai panjang lebih dari 1.000 m [masing-masing sisi kanan dan kiri 500 m] menyebabkan sapuan lintasan tali selambar sangat luas. Ukuran cantrang dan panjang tali selambar yang digunakan tergantung ukuran kapal. Pada kapal berukuran diatas 30 Gross Ton [GT] yang dilengkapi dengan ruang penyimpanan berpendingin [cold storage], cantrang dioperasikan  dengan tali selambar sepanjang 6.000 m. Dengan perhitungan sederhana, jika keliling lingkaran 6.000 m, diperoleh luas daerah sapuan tali selambar adalah 289 Ha.  Penarikan jaring menyebabkan terjadi pengadukan dasar perairan yang dapat menimbulkan kerusakan dasar perairan sehingga menimbulkan dampak signifikan terhadap ekosistem dasar bawah laut.

Berdasarkan hasil penelitian di Brondong - Lamongan [IPB, 2009] hanya 51% hasil tangkapan cantrang yang berupa ikan target, sedangkan 49% lainnya merupakan non target. Adapun hasil penelitian di Tegal [Undip, 2008], penggunaan cantrang hanya dapat menangkap 46% ikan target dan 54% lainnya non target yang didominasi ikan rucah. Ikan hasil tangkapan cantrang ini umumnya dimanfaatkan pabrik surimi dan dibeli dengan harga maksimal 5000/kg. Sedangkan tangkapan ikan non target digunakan sebagai pembuatan bahan tepung ikan untuk pakan ternak.

Hasil Forum Dialog pada tanggal 24 April 2009 antara Nelayan Pantura dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, TNI-AL, POLRI, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan [KKP] menggambarkan kondisi Cantrang di Jawa Tengah, yaitu jumlah Kapal Cantrang  pada tahun 2004 berjumlah 3.209 unit, meningkat 5.100 unit di tahun 2007 dan pada tahun berjumlah 10.758 unit. Sedangkan hasil tangkapan per unit [Catch Per-unit of Effort/CPUE] menurun dari 8,66 ton pada tahun 2004 menjadi 4,84 ton di tahun 2007. 
Dikarenakan telah overfishing, para nelayan di Pantai Utara Jawa tersebut mulai bergerak ke Wilayah Pengelolaan Perikanan [WPP] lainnya. Pergerakkan ini bahkan telah tercatat sejak 1970.

Selain itu, dalam Uji Petik yang dilakukan pada tanggal 21 hingga 23 Mei 2015 menunjukkan, hasil pengukuran 10 unit kapal di Kabupaten Tegal dan 5 unit kapal di Kabupaten Pati terdapat indikasi markdown yang menyebabkan banyak izin kapal Cantrang berukuran besar hanya diterbitkan di tingkat Provinsi. Untuk menanggulanginya, KKP telah mengambil langkah pengukuran ulang dan pengelompokan kategori ukuran kapal berdasarkan hasil pengukuran tersebut.

Setelah dilakukan pengukuran ulang, kapal dikelompokan dalam tiga kategori, yaitu kapal berukuran dibawah atau < 10 GT, berukuran antara 10 hingga 30 GT, dan diatas atau > 30 GT. Adapun kebijakan yang ditetapkan untuk setiap kategori adalah sebagai berikut :

  1. Kapal dibawah 10 GT, pemerintah memberikan bantuan alat penangkap ikan baru sebagai pengganti alat penangkapan ikan yang dilarang, di antaranya jaring insang [gillnet], pancing ulur [handline], rawai dasar, rawai hanyut, pancing tonda, pole and line, bubu lipat ikan, bubu lipat rajungan, dan trammel net.
  2. Kapal 10 – 30 GT, KKP akan memberikan fasilitas permodalan untuk memperoleh kredit usaha rakyat.
  3. Kapal diatas 30 GT, KKP akan memberikan fasilitas perizinan dan relokasi DPI ke WPP 711 dan 718.

Sementara itu, di beberapa daerah banyak alat tangkap yang mengalami perkembangan, perubahan bentuk, model, serta cara pengoperasian. Berbagai alat tangkap tersebut juga dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda. Meskipun demikian, alat tangkap tersebut tetap mengacu pada salah satu kelompok alat tangkap ikan yang dilarang dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP. 06/MEN/2010 tentang Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Jadi, meskipun namanya telah berubah menjadi cantrang, pada dasarnya tetaplah pukat tarik yang telah dilarang.

Adapun pengaturan penempatan alat tangkap telah diperbaharui dengan Peraturan Menteri Nomor 71/PERMEN-KP/2016 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. **Biro Kerjasama dan Humas KKP dan Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo

Akhir tahun lalu, kantor walikota Jambi kedatangan tamu spesial. Tamu-tamu istimewa tersebut menyaksikan terobosan konkrit Pemerintah Kota J Selengkapnya

Hampir saban hari, Sugiyanto [42] harus menyiapkan tenaga lebih mendorong gerobak baksonya menelusuri jalanan Desa Mandaranrejo, Kecamatan P Selengkapnya

Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan berbagai langkah nyata dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan Pesiden Joko Wi Selengkapnya

Nelayan menunjukan ikan hasil tangkapannya. [Foto: Aditia Noviansyah/kumparan]

Alat tangkap ikan dengan jaring cantrang harus ditinggalkan karena merusak biota laut. Nelayan diminta beralih ke alat tangkap yang lebih selektif dan tidak merusak kelestarian lingkungan.

Aturan terkait penggunaan alat tangkap ini tertuang dalam Permen KP nomor 2 tahun 2015 tentang larangan penggunaan pukat hela dan pukat cantrang. Cantrang merupakan bagian dari pukat tarik.

Alasan Kementerian Kelautan dan Perikanan [KKP] melarang cantrang karena para nelayan memodifikasi ukuran mata jaringnya [mesh size] hingga 1,5 inci, padahal aturan maksimalnya 2 inci. Kecilnya mesh size inilah yang membuat ikan kecil yang masih berpotensi untuk tumbuh dan bertelur ikut terjaring.

Kapal Nelayan sedang berlabuh [Foto: Aditia Noviansyah/kumparan]

Namun karena mahalnya biaya mengganti alat tangkap, KKP memberi toleransi kepada nelayan untuk menggunakan alat tangkapnya hingga akhir Juni mendatang. Dengan syarat, mesh size cantrang maksimal 2 inci dan tali ring atas maksimal 60 meter.

Sebenarnya apa saja jenis alat tangkap ikan?

Merujuk pada Kepmen KP nomor 6 tahun 2010, secara umum ada 10 jenis alat tangkap ikan di Indonesia. Yakni jaring lingkar [surrounding nets], pukat tarik [seine nets], pukat hela [trawls], penggaruk [dredges], jaring angkat [lift nets], alat yang dijatuhkan [falling gears], jaring insang [gillnets and entangling nets], perangkap [traps], pancing [hooks and lines], serta alat penjepit dan melukai [grappling and wounding]. 

Nelayan Pati pulang melaut [Foto: Aditia Noviansyah/kumparan]

Alat tangkap yang menjadi alternatif utama pilihan nelayan saat ini adalah purse seine, gill nets dan dogol.

Purse seine yang merupakan bagian dari jaring lingkar, menjadi favorit nelayan. Dioperasikan dengan cara menghadang arah renang ikan.  

Purse seine menyasar ikan pelagis, yakni ikan yang hidup di permukaan dengan kedalaman kurang dari 200 meter. Jenis ikan pelagis seperti: tongkol, layang, bentang, kembung, cakalang, lemuru, slengseng, cumi-cumi dan ikan-ikan yang biasa dijadikan bahan pindang.

Alat tangkap ikan tipe purse seine. [Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan]

Salah satu contoh pukat tarik adalah cantrang yang penggunaannya dilarang karena menangkap segala jenis ikan, termasuk ikan yang masih kecil.

Alat tangkap ikan tipe pair seines. [Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan]

Trawls dan pukat harimau merupakan contoh jaring yang termasuk kategori pukat hela. Penggunaan alat tangkap ini juga dilarang karena merusak ekosistem. 

Trawls dan pukat hela tak hanya menangkap ikan dari segala ukuran, namun juga merusak terumbu karang dan ekosistem dasar laut.

Alat tangkap ikan tipe shrimp trawls. [Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan]

Alat tangkap ini biasa di perairan dangkal dan tak jauh dari pesisir. Penggaruk biasanya menyasar kerang.

Alat tangkap ikan tipe boat dredgers. [Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan]

Penggunaan jaring angkat dilakukan dengan membenamkan jaring ke perairan, kemudian saat ikan sudah tertangkap, diangkat ke atas. Biasanya nelayan menggunakan rumpon untuk menarik perhatian ikan. Jaring ini menyasar ikan jenis pelagis dan cumi-cumi.

Portable lift net. [Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan]

6. Alat yang dijatuhkan atau ditebar

Nelayan menangkap ikan dengan cara menebar atau menjatuhkan jaring untuk mengurung ikan. Setelah ikan terjebak, jaring diangkat ke atas kapal. Alat ini menyasar ikan pelagis dan cumi.

Alat tangkap ikan tipe shrimp trawls. [Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan]

Sistem kerja gill nets atau jaring insang dengan cara menghadang pergerakan ikan. Ketika menabrak jaring, insang ikan langsung terjerat dan tak dapat keluar lagi.

Gill nets dapat digunakan untuk menangkap ikan pelagis maupun demersal. Demersal adalah jenis ikan yang hidup di dasar perairan, seperti kurau, kakap, kerapu, layur, manyung, cucut, pari dan sebagainya.

Alat tangkap ikan tipe gill nets. [Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan]

Bubu, bubu bersayap dan pukat labuh merupakan contoh alat tangkap jenis perangkap. Penggunaannya dilakukan secara pasif berdasarkan tingkah laku ikan.

Biasanya perangkap digunakan di pesisir pantai untuk menangkap ikan demersal dan kerang.

Alat tangkap ikan tipe otter trawls. [Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan]

Ada banyak jenis pancing yang digunakan nelayan, namun secara umum cara kerjanya sama. Yakni dengan mengulurkan pancing yang sudah terpasang umpan ke dalam air.

Alat tangkap jenis pancing menyasar ikan pelagis hingga demersal. Ada juga pancing cumi yang khusus menyasar cumi-cumi.

Alat tangkap ikan tipe pair trawls. [Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan]

10. Alat penjepit dan melukai

Alat tangkap yang termasuk kategori ini adalah tombak dan panah.  Pengoperasiannya dengan cara mencengkeram, menjepit, melukai dan atau membunuh sasaran tangkap. 

Umumnya digunakan di pesisir pantai untuk menangkap ikan pelagis maupun demersal. Namun ada juga yang digunakan di tengah laut, umumnya untuk menangkap mamalia besar.

Alat tangkap ikan tipe beach seines. [Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan]

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA