Yang tidak punya agama disebut

Ateisme (Foto: Thinkstock)

Semakin modern dunia ini, peran agama semakin tidak relevan. Betulkah demikian?

Yang jelas, angka orang-orang yang memilih melepaskan diri dengan ketuhanan semakin naik dari tahun ke tahun.

Entah seseorang menyebut dirinya ateis, agnostik, atau yang tak ambil pusing dengan sebutan apa yang harus ia sematkan terhadap status keberagamaannya, angka mereka secara global disebut-sebut menjadi yang paling tinggi persentase kenaikannya.

Hal itu dinyatakan dalam studi yang dilakukan National Geographic, yang menyebut orang-orang tersebut dengan sebutan religious nones. Penyebutan ini untuk mengategorikan sebutan ateis maupun agnostik yang terkadang membingungkan.

Sebenarnya, ada pemahaman sederhana untuk menjelaskan kategorisasi tersebut. Ateis adalah sebutan bagi mereka yang tak percaya pada keberadaan Tuhan. Sementara agnostik, menurut kamus Merriam Webster, adalah orang-orang yang memiliki pemahaman bahwa ada tidaknya Tuhan tidak dapat diketahui.

Dua hal ini menimbulkan kemuculan empat spektrum, yaitu 1) mereka yang ateis-agnostik: orang yang tak percaya Tuhan namun tidak yakin apakah Tuhan benar tak ada atau mungkin ada; 2) ateis-gnostik yang percaya Tuhan tak ada dan tahu bahwa Tuhan memang tidak ada; 3) teis-agnostik yang percaya bahwa Tuhan ada namun tak bisa mengetahui secara pasti benar tidaknya pemahamannya; 4) teis-gnostik, yang percaya bahwa Tuhan ada dan tahu bahwa Tuhan memang benar-benar ada.

Dari penjelasan tersebut, jelas bahwa teis-ateis adalah permasalahan kepercayaan. Orang bisa percaya maupun tak percaya Tuhan ada. Ini berdampak pada tindakan orang-orang tersebut. Teis akan melakukan tindakan yang diperintahkan oleh Tuhan, sementara ateis tidak.

Di samping itu, gnostik-agnostik adalah masalah yang berbuntut pada pengetahuan --bagi gnostik, mereka tahu bahwa Tuhan ada atau tidak ada, karena mereka punya bukti-bukti untuk membuktikannya; sementara agnostik cenderung tak bisa memutuskan kepercayaannya benar atau tidak karena ia menganggap ada tidaknya Tuhan tak bisa diketahui.

Jumlah orang-orang yang disebut sebagai religious nones --ateis-gnostik, ateis-agnostik, maupun yang tidak mengafiliasikan diri dengan agama-- tersebut meningkat, terutama di belahan bumi Amerika Utara dan di seluruh Eropa. Menurut laporan National Geographic yang didasarkan dari penelitian PewResearch tersebut, mereka yang tidak mengafiliasikan diri dengan agama tertentu itu telah menjadi kelompok keagamaan kedua terbanyak di Amerika Utara dan Eropa.

Di Amerika Serikat, orang-orang yang tergabung dalam religious nones tersebut mencapai 22,8 persen, atau sekitar 71 juta orang. Angka tersebut naik 6,7 persen dari perhitungan yang sama di tahun 2007. Di negeri tersebut, jumlah religious nones sudah lebih banyak ketimbang pemeluk Katolik, Protestan, maupun agama lain selain Kristen --termasuk Islam dan Buddha.

Ilustrasi Ateis (Foto: Thinkstock)

Fakta-fakta lebih mencengangkan ditemui juga di Prancis, Selandia Baru, dan Belanda. Menurut studi yang sama, persentase religious nones akan mengalahkan jumlah persentase pemeluk agama apapun di negara tersebut dalam beberapa tahun mendatang. Misalnya saja, di Belanda saat ini pemeluk Kristen memiliki presentase 44 persen, sedangkan mereka yang religious nones mencapai 41 persen.

Negara-negara seperti Inggris dan Australia pun akan mengikuti negara-negara tersebut apabila tren yang terjadi saat ini terus bertahan.

Sementara itu, popularitas agama justru naik di beberapa belahan bumi lainnya. Yang terbesar adalah di negara-negara Sub Sahara Afrika seperti Angola, Chad, Kongo, Etiopia, hingga Ghana yang memiliki pertumbuhan penduduk terbesar di dunia.

Studi dari PewResearch mengatakan bahwa jumlah orang-orang beragama dari negara-negara ini saja akan mampu mengalahkan jumlah ateis di seluruh dunia. Ini pula salah satu penyebab mengapa di tahun 2070 jumlah orang Islam akan menjadi yang terbanyak di dunia.

Di dunia entertainment, tidak hanya artis pindah agama saja yang menarik perhatian publik. Beberapa artis ternyata tidak punya agama alias agnostik.


Agama dan kepercayaan kepada Tuhan memang personal sifatnya. Kebanyakan agama merupakan ‘warisan’ dari orang tua. Seiring pertambahan usia melalui perjalanan hidup atau perjalanan rohani, seseorang bisa saja mengubah keyakinannya. Beberapa memutuskan pindah agama, tapi ada juga artis yang memilih tidak menganut satu agama pun.


Baca juga: Amien Rais curigai pernikahan mewah anak Jokowi, sebut ada yang tak beres


Reza Arap Foto: Instagram @YBRAP

YouTuber yang kemudian sukses di duni musik, Reza Arap memang kerap bicara blak-blakan. Kepada Deddy Corbuzier, dia bercerita banyak soal kehidupan pribadinya, termasuk agama.


Dia mengaku tidak menggunakan nama ‘Muhammad’ pemberian dari ibunya. "Karena itu nama pemberian dari nyokap gue, gue enggak pernah memilih untuk punya nama itu. Tentu gue merasa terbebani dengan nama itu karena segala yang ada di tubuh gue, perilaku gue, pekerjaan gue, banyak lah. Gue merasa tidak layak menerima nama itu," ujarnya dalam video berjudul 'REZA ARAP, GUE GA PUNYA AGAMA, GA PUNYA BAPAK' yang tayang di kalan YouTube Deddy Corbuzier.

Page 2

Page 3


Ilustrasi Jerinx dengan atribut islami bikin penasaran netizen. Di unggahan itu tertulis kalimat, ‘Cek Inboxmu Ahkii’ dengan tanda nama Ahkyy Jrx. Nora juga sempat menyebut syukur. “Tapi cakep juga nih pake songkok / peci adem liatnya, Alhamdulillah”.


Di antara komentar netizen ada yang mendoakan Jerinx agar istiqomah. Menanggapi komentar itu, Nora menjawab kalau suaminya bukan seorang muslim. “Dia tetap Agnostic kak, saya post ini sebab adem liatnya, dan ganteng, dapat di Twitter nih, katanya banyak yg edit begini tapi saya hanya menemukan 1 saja,” balas Nora.


Paham agnostik bisa diartikan seseorang yang berpandangan bahwa ada atau tidaknya Tuhan tidak dapat diketahui. Mereka meyakini konsep Tuhan tapi tidak memercayai agama.


Penyanyi Rebecca Reijman. Foto: suara.com

Artis tidak punya agama selanjutnya adalah penyanyi berkebangsaan Belanda, Rebecca Reijman lahir dan besar di Negeri Kincir Angin. Wanita kelahiran Den Haag, 21 Februari 1985 ini tumbuh besar dengan ajaran agama yang minim.


Dia mulai menemukan kedamaian saat menghadiri acara tahlilan salah satu sahabatnya. "Dengar tahlilan, wow saya merasa tidak kosong lagi. Saya merasa ada yang di samping saya dan memberi kekuatan,” tuturnya. Saat itulah dia mulai mendapatkan hidayah.

Page 4


Dia mengaku saat ini tidak beragama. Reza Arap juga mengaku tidak percaya surga dan neraka karena pernah mati suri saat usia 9 tahun.


Dia mempelajari berbagai agama, mulai dari Islam, Kristen, Hindu dan Budha. "Gue tidak menyebut Agnostik, orang gue tidak memilih apa-apa. Apa tuhan ada?" ujarnya. Dia mengaku sudah mendapat restu dari ibunya untuk tidak memeluk agama apa pun.


Kalau nanti dia punya anak, ia akan membebaskan anak-anaknya untuk memeluk agama yang mereka yakini. "Bebas, dia (anak) mau meluk agama silahkan, mau enggak juga enggak apa. Yang pasti dari kecil, dari dia bisa mikir, gue akan ajarin semua agama. Gue akan kasih tau semua agama. Semua agama itu baik, semua agama itu enggak ada yang jahat. Yang jahat itu orangnya. Gue akan jelasin itu semua," tambah Reza Arap.


Jerinx SID Foto: Antaranews

Drummer Superman is Dead, Jerinx termasuk vokal berpendapat. Dia percaya, bahwa agama merupakan sebuah konspirasi. Hal itu disampaikan Jerinx dalam salah satu acara televisi. Gegara pernyataan itu, dia sempat berkonflik dengan Ahmad Dhani.


Banyak yang penasaran dengan agama yang dianut Jerinx. Nah, pasca dia ditahan akibat ucapan ‘IDI kacung WHO’, istrinya, Nora Alexandra sempat mengunggah ilustrasi Jerinx mengenakan kopiah sambil membawa Alquran.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA