Yang bukan perbedaan dari kedua naskah tersebut adalah

Jumat, 1 Juli 2022 | 20:50 WIB

Jumat, 1 Juli 2022 | 19:10 WIB

Jumat, 1 Juli 2022 | 17:19 WIB

Jumat, 1 Juli 2022 | 17:12 WIB

Jumat, 1 Juli 2022 | 16:09 WIB

Jumat, 1 Juli 2022 | 15:08 WIB

Jumat, 1 Juli 2022 | 14:50 WIB

Jumat, 1 Juli 2022 | 13:14 WIB

Jumat, 1 Juli 2022 | 12:56 WIB

Jumat, 1 Juli 2022 | 12:44 WIB

Jumat, 1 Juli 2022 | 12:24 WIB

Jumat, 1 Juli 2022 | 07:30 WIB

Jumat, 1 Juli 2022 | 07:15 WIB

Jumat, 1 Juli 2022 | 06:45 WIB

Kamis, 30 Juni 2022 | 22:20 WIB

Kamis, 30 Juni 2022 | 20:38 WIB

Kamis, 30 Juni 2022 | 18:18 WIB

Kamis, 30 Juni 2022 | 18:07 WIB

Kamis, 30 Juni 2022 | 18:01 WIB

Kamis, 30 Juni 2022 | 15:40 WIB

Page 2

Page 3

Simak perbedaan naskah proklamasi klad dan autentik.

TRIBUNNEWS.COM - Simak perbedaan naskah proklamasi klad dan auntentik pada artikel ini.

Tanggal 17 Agustus 2021 merupakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia.

Indonesia akan merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-76 pada tahun ini.

Dikutip dari kemdikbud.go.id, pada hari Proklamasi Kemerdekaan yakni 17 Agustus 1945, naskah proklamasi dibacakan oleh Soekarno.

Teks tersebut dibacakan oleh Soekarno didampingi Mohammad Hatta pada hari Jumat pukul 10.00  di serambi depan rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Djakarta (sekarang Jalan Proklamasi Nomor 5, Jakarta Pusat).

Baca juga: Proses Perumusan Teks Proklamasi, Mulai dari Kekalahan Jepang hingga Pengetikan Teks

Baca juga: Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, Dilengkapi Teks Proklamasi

Setelah pembacaan proklamasi, bendera pusaka merah putih dikibarkan untuk pertama kalinya yang disaksikan oleh masyarakat di Jakarta.

Lantas, apakah perbedaaan naskah proklamasi klad dan autentik?

Naskah Proklamasi Klad

Pertama, tulisan pada naskah proklamasi klad merupakan asli tulisan tangan Ir.Soekarno sebagai pencatat dan merupakan hasil karangan Moh. Hatta dan Ahmad Soebarjo.

Naskah proklamasi klad ini pun tidak ditandatangani oleh siapapun, hanya berisikan naskah proklamasi.

Apa selama ini Anda tahu perbedaan antara teks proklamasi asli dan autentik? Kalau belum, yuk pelajari bersama!

Banyak yang belum tahu jika sebenarnya teks proklamasi itu ada yang asli (kald) dan autentik (otentik). Teks yang sering Anda lihat saat ini adalah teks proklamasi yang sudah disesuaikan dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Jika memang seperti itu, pertanyaannya kemudian adalah apa saja perbedaan dari teks proklamasi asli dan autentik?

Teks proklamasi asli berarti yang belum mengalami perubahan. Artinya masih menggunakan tulisan tangan yang ditulis oleh Ir. Soekarno. Sementara teks proklamasi autentik adalah yang sudah mengalami beberapa perubahan kata dan menggunakan ketikan, oleh Sayuti Melik.

Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi pada hari Jumat. 17 Agustus 1945. Kemudian, pembacaan naskah proklamasi dilakukan oleh Ir. Soerkarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta yang berlokasi di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat pukul 10.00 pagi.

Proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno sebelumnya sudah dirumuskan terlebih dahulu. Proses penyusunannya sendiri dilakukan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Achmad Soebardja pada 16 Agustus 1945 mulai pukul 02.00 sampai dengan 04.00 dini hari di kediaman Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1.

Perumusan naskah proklamasi ditulis sendiri oleh Ir. Soekarna. Dan atas usul Sukarni, naskah tersebut ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Tapi tahukah Anda jika ternyata naskah proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soerkarno pada 17 Agustus 1945 bukanlah naskah yang pertama kali dirumuskan? Ternyata ada beberapa perubahan kecil yang dilakukan dari naskah awal sampai naskah resmi yang dibacakan pada saat proklamasi.

Baca juga: Sejarah Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Naskah proklamasi versi klad adalah konsep naskah asli hasil tulisan tangan dari Ir. Soekarna. Artinya ini merupakan konsep perumusan naskah proklamasi yang paling awal. Naskah ini ditulis oleh Ir. Soekarna, sementara Drs. Moh. Hatta dan Achmad Soebardjo mengungkapkan pemikirannya secara lisan.

Di antara tokoh-tokoh yang turut datang saat perumusan naskah proklamasi asli ini antara lain B.M Diah, Sukarni, Sayuti Melik, dan Soediro. Selain itu ada juga beberapa tokoh Jepang yang turut hadir saat perumusan tersebut.

Kalimat pertama dari proklamasi merupakan saran dari Ahamd Soebardjo yang diambilnya dari rumusan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI. Sementara untuk kalimat terakhirnya hasil usulan dari Drs. Moh. Hatta.

Pada saat perumusan naskah proklamasi klad ini, sempat terjadi perdebatan terkait dengan pemilihan kata yang digunakan. Awalnya sempat akan menggunakan kata ’penyerahan’ atau ‘merebut’, namun akhirnya disepakati menggunakan kata ‘pemindahan kekuasaan’ agar terkesan lebih etis.

Teks klad atau asli ini sebenarnya sempat ditinggal begitu saja dan bahkan sudah sempat dibuang ke tempat sampah di rumah Laksamana Tadashi Maeda. Namun B. M. Diah menyelamatkan naskah paling bersejarah ini dari tempat sampah dan menyimpannya selama kurang lebih 46 tahun 9 bulan 19 hari.

Barulah pada tanggal 29 Mei 1992, B. M. Diah menyerahkan teks asli tersebut ke Presiden Soeharta di Bina Graha. Dan kini isi naskah proklamasi asli ini bisa diketahui secara luas oleh masyarakat Indonesia.

Teks Proklamasi Otentik

Perlu diketahui jika sebenarnya naskah proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno pada saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 bukan teks versi klad atau asli. Ternyata sempat terjadi beberapa perubahan kecil pada naskah klad yang kemudian dikenal sebagai teks otentik.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini adalah beberapa perubahan antara naskah proklamasi klad dan otentik:

  1. ‘Proklamasi’ diubah menjadi ‘PROKLAMASI’, dengan menggunakan huruf kapital semua.
  2. ‘tempoh’ diubah menjadi ‘tempo’.
  3. ‘hal2’ diubah menjadi ‘hal-hal’.
  4. ‘wakil-wakil bangsa Indonesia’ diubah menjadi ‘atas nama bangsa Indonesia’.
  5. ’17-8-05’ diubah menjadi ‘hari 17 boelan 8 tahoen 05’.
  6. Dan yang terakhir di bagian bawah ditambahkan tanda tangan Soekarna dan Hatta.

Sebagai catatan, tahun yang digunakan baik pada naskah prokalamasi klad maupun otentik adalah tahun 05, bukan 45 atau 1945, yang merupakan kependekan dari tahun 2605, hal ini disebabkan tahun penanggalan yang digunakan pada zaman pemerintah pendudukan Jepang saat itu adalah menyesuaikan tahun penanggalan yang berlaku di Jepang pada saat itu, yakni tahun 2605.

Baca juga: Perayaan 17 Agustus Coba Ide Lomba yang Unik dan Seru

Proklamasi bukanlah sekadar teks atau naskah saja. Tapi di balik itu, memiliki makna yang sangat mendalam untuk bangasa Indonesia sendiri, seperti:

Aspek Hukum

Proklamasi merupakan pernyataan yang berisi keputusan politik tertinggi bangsa Indonesia untuk melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Artinya, semua produk hukum bangsa penjajah diganti dengan produk hukum bangsa Indonesia.

Aspek Historis

Proklamasi bisa dikatakan sebagai titik akhir sejarah penjajahan di bumi Indonesia sekaligus menjadi titik awal lahirnya Indonesia sebagai negara yang merdeka.

Aspek Sosiologis

Proklamasi menjadi titik perubahan dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka seutuhnya.

Temukan Asuransi Mobil Terbaik Anda

Aspek Kultural

Proklamasi membangun peradaban baru dari bangsa yang disebut ‘pribumi’ (pada saat penjajahan Belanda) menjadi sebuah bangsa yang mengakui persamaan derajat, harkat, dan martabat manusia yang sama.

Aspek Politis

Proklamasi menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berdaulat dan memiliki kedudukan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.

Aspek Spiritual

Kemerdekaan yang diperoleh merupakan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang meridhai seluruh perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.

Sebagai rakyat Indonesia generasi dahulu hingga kini, penting untuk tahu sejarah bangsa Indonesia. Jangan sampai Anda tidak tahu sejarah proklamasi. Apalagi teks ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA