Urutan proses pembentukan manusia dalam rahim yang benar adalah

Begini Proses Terbentuknya Embrio Manusia Menurut Al Qur'an (Foto: iStock)

Jakarta - Al-Qur'an telah lama diketahui memiliki jawaban atas semua pertanyaan manusia. Termasuk perkembangan embrio dalam tubuh ibu yang kemudian lahir menjadi seorang bayi, setelah melalui masa kehamilan 37-42 minggu.

Terbentuknya embrio diawali fertilisasi atau pembuahan yaitu saat sperma bertemu ovum di dalam rahim. Proses ini pun sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Insan ayat 2.

إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا Arab latin: Innā khalaqnal-insāna min nuṭfatin amsyājin nabtalīhi fa ja'alnāhu samī'an baṣīrāArtinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat."Setelah sperma bertemu sel telur, maka proses terjadinya kehamilan memasuki tahap paling awal. Dalam beberapa kasus, calon ibu biasanya belum mendapati atau merasakan ada perubahan pada tubuhnya.

Proses pembentukan dan perkembangan embrio atau embriogenesis selanjutnya mulai terjadi pada tubuh ibu. Tahapan ini dituliskan dalam Al-Qur'an surat Az-Zumar ayat 6 sebagai tiga kegelapan.

خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ الْأَنْعَامِ ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ ۚ يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِنْ بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلَاثٍ ۚ ذَٰ لِكُمُاللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُصْرَفُونَArab latin: Khalaqakum min nafsiw wāhidatin ṡumma ja'ala min-hā zaujahā wa anzala lakum minal-an'āmi samāniyata azwāj, yakhluqukum fī buṭụni ummahātikum khalqam mim ba'di khalqin fī zulumātin salās, żālikumullāhu rabbukum lahul-mulk, lā ilāha illā huw, fa annā tusrafụnArtinya: "Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?"

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Airmani – Segumpal darah – Segumpal daging – Tulang belulang
  2. Airmani – Segumpal daging – Segumal darah – Tulang belulang
  3. Airmani – Segumpal darah – Segumpal daging – Tulang belulang
  4. Airmani – Segumpal daging – Segumpal darah – Tulang belulang
  5. Airmani – Segumpal darah – Segumpal daging – Tulang belulang

Jawaban terbaik adalah A. Airmani – Segumpal darah – Segumpal daging – Tulang belulang.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Urutan proses pembentukan manusia dalam rahim yang benar menurur Al-Qur’an adalah..❞ Adalah A. Airmani – Segumpal darah – Segumpal daging – Tulang belulang.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Urutan proses pembentukan manusia dalam rahim yang benar menurur ilmu biologi adalah.. dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

Apa itu cp.dhafi.link??

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

JAKARTA - Proses pembuahan terkait lahirnya anak manusia rupanya sudah dijelaskan dalam Alquran. Jauh sebelum teknologi atau ilmu pengetahuan saat ini mengungkap terkait proses fertilisasi, Alquran sudah menyebutkan tahapan proses tersebut.

Alquran yang diturunkan 1.400 tahun lalu banyak mengungkap informasi yang baru saat ini berhasil ditemukan oleh ilmuwan melalui penelitian. Fenomena atau fakta saat ini yang kemudian sesuai dengan Alquran, menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah dan bahwa kitab suci umat Islam ini benar yang datangnya dari Sang Maha Pencipta.

Dalam buku berjudul 'Sains berbasis Alquran' karya Ridwan Abdullah Sani, mengungkap bahwa keterangan tentang manusia yang merupakan keturunan Nabi Adam diciptakan dari saripati tanah.

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian, Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)," bunyi Surah Al-Mu'minun Ayat 12-13.

Bila Ayat tersebut dibaca dalam teks Arab (Alquran), ditemukan kata sulalah yang dapat diartikan sebagai saripati atau intisari. Sementara itu, kata nuthfah memiliki banyak arti, dapat berarti satu tetes air atau ukuran kecil dari benda yang dapat membasahi.

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat," bunyi Surah Al-Insan Ayat 2.

Nuthfah yang disimpan di dalam rahim tersebut mengalami proses sebagaimana yang diterangkan dalam Surah Al-Mu'minun Ayat 14. Proses tersebut tidak diketahui pada zaman Rasulullah, namun sesuai dengan penelitian tentang perkembangan janin yang dilakukan oleh ilmuwan pada saat ini.

"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik," Surah Al-Mu'minun Ayat 14 menjelaskan.

Perkembangan embrio manusia di dalam rahim untuk menjadi fetus memerlukan waktu 8 minggu atau 56 hari setelah sel telur dibuahi. Setelah 8 minggu, mulai terbentuk struktur utama janin.

Alquran menyatakan bahwa embrio yang menempel tersebut merupakan gumpalan darah yang bersifat menempel atau alaq. Kata alaq atau alaqah berasal dari kata alaqa yang artinya sesuatu yang membeku, tergantung atau berdempet.

Surah Al-Alaq yang pertama diturunkan kepada Rasulullah dengan perantaraan Malaikat Jibril, menerangkan bahwa manusia diciptakan dari Alaq. Urgensi dari hal tersebut adalah mengajari manusia tentang ilmu yang belum mereka ketahui pada saat itu.

Perintah membaca yang diikuti dengan informasi pengetahuan tersebut mengindikasikan bahwa manusia harus mempelajari tentang dirinya sendiri dan bagaimana ia diciptakan.

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah," bunyi Surah Al-Alaq Ayat 1-2.

(ahl)

Jakarta. KicauNews.Com – Majelis Dzikir Shalawat Rizqiyyah, menggelar pengajian rutin di Minggu ke dua tiap bulannya di Masjid Baiturrobi Palmerah Jakbar, Minggu (12/3/17).

Pengajian rutin bulanan ini di hadiri oleh Pendiri Majelis Dzikir Shalawat Rizqiyyah yang juga spesialis bedah Aura, KH. Mustholimin Al Wiyani, pengurus Majelis Dzikir Shalawat Rizqiyyah, Ustadz Ahmad Ilyas Spdi, alim ulama dan ratusan jamaah.

Kegiatan dzikir dan ta’lim ini dikemas dengan acara pembacaan Qosidah Thowilliyyah oleh tim hadroh Masjid Baiturobbi, pembacaan surat al Wagiah, dzikir shalawat Rizqiyyah, tausiyah dan di akhiri acara bedah Aura.

KH.Mustholimin Al Wiyani dalam tausiyahnya membahas tentang Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur’an

Al-Qur’an menyatakan proses penciptaan manusia mempunyai dua tahapan yang berbeda, yaitu:

Pertama, disebut dengan tahapan primordial. Manusia pertama, Adam a.s. diciptakan dari al-tin (tanah), al-turob (tanah debu), min shal (tanah liat), min hamain masnun (tanah lumpur hitam yang busuk) yang dibentuk Allah dengan seindah-indahnya, kemudian Allah meniupkan ruh dari-Nya ke dalamA diri (manusia) tersebut (Q.S, Al An’aam (6):2, Al Hijr (15):26,28,29, Al Mu’minuun (23):12, Al Ruum (30):20, Ar Rahman (55):4).

Kedua, disebut dengan tahapan biologi. Penciptaan manusia selanjutnya adalah melalui proses biologi yang dapat dipahami secara sains-empirik. Di dalam proses ini, manusia diciptakan dari inti sari tanah yang dijadikan air mani (nuthfah) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian nuthfah itu dijadikan darah beku (‘alaqah) yang menggantung dalam rahim.

Darah beku tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah) dan kemudian dibalut dengan tulang belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh (Q.S, Al Mu’minuun (23):12-14). Hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim menyatakan bahwa ruh dihembuskan Allah swt. ke dalam janin setelah ia mengalami perkembangan 40 hari nuthfah, 40 hari ‘alaqah dan 40 hari mudghah.

Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa di antaranya sebagai berikut: 1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya (spermazoa). 2. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi. 3. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.

4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.

A. Setetes Mani

Sebelum proses pembuahan terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap siklusnya. Sperma-sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur karena saluran reproduksi wanita yang berbelok2, kadar keasaman yang tidak sesuai dengan sperma, gerakan ‘menyapu’ dari dalam saluran reproduksi wanita, dan juga gaya gravitasi yang berlawanan. Sel telur hanya akan membolehkan masuk satu sperma saja. Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur’an :

“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?” (QS Al Qiyamah:36-37).

B. Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim

Setelah lewat 40 hari, dari air mani tersebut, Allah menjadikannya segumpal darah yang disebut ‘alaqah. “Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah”. (al ‘Alaq/96:2). Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, terbentuk sebuah sel tunggal yang dikenal sebagai “zigot” , zigot ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal daging”. Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.

Tapi, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya. Pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al Qur’an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata “alaq” dalam Al Qur’an. Arti kata “alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel pada suatu tempat”. Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.

Baca juga :  Majelis Dzikir Shalawat Rizqiyyah Gelar Pengajian Rutin

C. Pembungkusan Tulang oleh Otot

Disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur’an bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini.

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (QS Al Mu’minun:14)
Para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al-Qur’an adalah benar kata demi katanya.

Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.
D. Saripati Tanah dalam Campuran Air Mani

Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Ketika mani disinggung di Al-Qur’an, fakta yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran: “Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina.” (Al-Qur’an, 32:7-8). (Tris)

ARTIKEL YANG DISARANKAN :

  • Lawan Covid-19
  • Bakti Brimob Jabar
  • BRIMOB UNTUK INDONESIA
  • Bhakti
  • Bakti

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA