Uraikan beberapa alasan bahasa Melayu ditetapkan sebagai cikal bakal lahirnya bahasa Indonesia

“Bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melayu, dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melayu yang disesuaikan dengan pertumbuhannya dalam masyarakat Indonesia sekarang.”

Itulah salah satu keputusan dalam Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan. Sebelum Indonesia merdeka dan bahasa persatuan kita diresmikan, sebagian besar penduduk di Nusantara telah akrab dengan bahasa Melayu. Bahasa ini berdiri sebagai basantara (lingua franca) atau bahasa perhubungan. 

Sejarah penggunaan bahasa Melayu di Nusantara dapat dibuktikan melalui beberapa penemuan. Prasasti yang ditemukan di Kedukan Bukit (Palembang, 683 M), Talang Tuwo (Palembang, 684 M), Kota Kapur (Bangka Barat, 686 M), dan Karang Brahi (Jambi, 688 M) tertulis dengan huruf Pranagari dengan bahasa Melayu Kuno. Selain digunakan dalam transaksi perdagangan, bahasa Melayu pun diandalkan sebagai bahasa kebudayaan, khususnya pada zaman Kerajaan Sriwijaya, yakni sebagai bahasa utama dalam buku pelajaran agama Buddha.

Berdasarkan latar belakang historis yang begitu kuat di tanah Nusantara, tidak heran jika bahasa Melayu dipilih untuk menjadi akar bagi bahasa Indonesia. Alasan itu pula yang paling saya ingat dari mata kuliah Perkembangan Bahasa Indonesia semasa kuliah dulu. Akan tetapi, Kridalaksana dalam Masa-Masa Awal Bahasa Indonesia Cetakan Kedua (2010: 30) menuliskan dua faktor lainnya yang menjadikan bahasa Melayu sebagai kandidat terkuat di antara bahasa Jawa dan bahasa Sunda.

Mudah Dikuasai

Bahasa Melayu merupakan salah satu bahasa yang mudah untuk dikuasai. Strukturnya sederhana dan kosakatanya bersifat terbuka. Perlu diketahui pula bahwa bahasa Melayu yang mudah dan yang menjadi basis bagi bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu pijin. Pijin merupakan alat komunikasi singkat yang digunakan oleh dua pihak, perorangan atau kelompok, yang mempunyai dua bahasa yang tidak saling berpengertian. Bahasa Melayu pijin lazim digunakan dalam transaksi perdagangan atau pertemuan singkat.

Kolonialisme Belanda

Pemerintah Belanda mengetahui bahwa bahasa Melayu adalah bahasa yang sudah dikenal baik oleh penduduk Hindia Belanda dan memiliki beragam variasi. Dalam rangka menegakkan sistem pendidikan, pemerintah kolonial membentuk panitia khusus untuk menentukan jenis bahasa Melayu yang akan digunakan di sekolah-sekolah dasar. Akhirnya, bahasa Melayu Riau dikukuhkan sebagai bahasa Melayu standar dan menjadi bahasa resmi Balai Pustaka. Bahasa Melayu Riau inilah yang kemudian dikembangkan menjadi bahasa Indonesia.

Lalu, kenapa bahasa Belanda tidak menjadi bahan bakar utama untuk bahasa Indonesia? Menurut saya, pertanyaan ini mengundang jawaban yang cukup menarik. Kridalaksana menuliskan bahwa Pemerintah Belanda di Indonesia tidak pernah memaksa pribumi untuk menguasai bahasa Belanda. Hal ini berbeda dengan sistem penjajahan Belanda di Suriname dan Antillen yang memiliki tendensi pengasimilasian penduduk sehingga memerlukan upaya pemerluasan bahasa Belanda. Dapat dikatakan pula, Belanda tidak menjajah Indonesia secara linguistik sebagaimana Inggris terhadap Singapura.

Berarti, berdasarkan pemaparan di atas, penetapan bahasa Melayu sebagai fondasi untuk bahasa Indonesia dilandasi oleh tiga faktor utama. Pertama, penutur bahasa Melayu lebih tersebar dibandingkan dengan penutur bahasa-bahasa lainnya di Nusantara. Kedua, bahasa Melayu, khususnya Melayu pijin, dinilai mudah untuk dikuasai. Hal itulah yang mengantarkan bahasa Melayu menjadi basantara. Kemudian, yang ketiga adalah faktor campur tangan Pemerintah Belanda dalam memantapkan bahasa Melayu Riau sebagai alat komunikasi di sekolah dasar.

Rujukan:

  • Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. “Sekilas tentang Sejarah Bahasa Indonesia”. Diakses pada 4 Januari 2021.
  • Keputusan Kongres Bahasa Indonesia Kedua, Medan 28 Oktober–02 November 1954.
  • Kridalaksana, Harimurti. 2010. Masa-Masa Awal Bahasa Indonesia Cetakan Kedua. Depok: Laboratorium Leksikologi dan Leksikografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Penulis: Yudhistira

Penyunting: Ivan Lanin

mengajak seluruh pemuda dan pemudi bangsa Indonesia untuk mecintai bangsa ini dan juga k dalam semangat persatuan. Terima kasih atas perhatian dan wak … tu yang telah diberikan, semoga pidato ini bisa mengg kita untuk mencintai bangsa ini. Selain itu, apabila ada kesalahan atau menyingung dalam peri- pidato ini, saya mohon maaf Wabilaitaufik walhidayah, wassalamualaikum wr. wb. yang sebesar-besarnya 4 Jelaskan struktur teks dalam cuplikan pidato di atas!​

Dialog Rekomendasi tentang teknologi minimal 10 dialog​

Apa kesalahan dari kalimat tersebut “ Pastikan untuk memberi lebih atas apa yang telah diterima”

plisss buat besok kutipan tidak langsung dari ekonomi syariah adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah masalah ekonomi rakyat yang diil … hami oleh nilai2 Islam. Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme,sosialisme, maupun negara kesejahteraan..gimana ini kutipan tidak langsung nya?...​

"ekonomi syariah adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai2 Islam. Ekonomi syariah atau … sistem ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme,sosialisme, maupun negara kesejahteraan..gimana ini kutipan tidak langsung nya?...​

Tolong dong jwb yang bnr cepetan yaaaa tanggal 23 bulan 9 tahun 2022 di kumpulin ​

( 2/3 - 7/12 ) : 5/6 +2/5 =​

gimana alalasan jika kita mau berangkat ke sekolah tapi hujan dan tidak jadi berangkat sekolah jawab dong besok gua masuk sekolah ​

Help Me, knp susah bgttt​

jelaskan klasifikasi novel ulang berdasarkan jenisnya

Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dikukuhkan pada 28 Oktober 1928. Sebagaimana kita ketahui, pada 28 Oktober 1928, para pemuda se-Nusantara berkumpul dan berikrar:

  • bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia,
  • berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan
  • menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Ikrar para pemuda tersebut kita kenal dengan nama Sumpah Pemuda.

Sejak saat itu, bahasa Indonesia digunakan secara resmi oleh bangsa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan. Bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV, Pasal 36).

Bahasa Indonesia yang kita gunakan dalam berkomunikasi saat ini sebagai bahasa resmi di Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu tersebut sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa pengantar (lingua franca) di Nusantara. Hal ini dinyatakan melalui Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, yang antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

Bahasa Melayu merupakan bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. Melalui aktivitas para pedagang, bahasa Melayu disebarluaskan ke seluruh Nusantara terutama melalui pantai di kota-kota pelabuhan. Bahasa Melayu menjadi bahasa penghubung antara individu.

Bahasa Melayu yang berkembang di wilayah Nusantara mendorong rasa persaudaraan dan mempengaruhi tumbuhnya rasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa dalam bangkitnya komunikasi antarperkumpulan pada masa itu. Bahasa Melayu diangkat dengan penuh kesadaran menjadi bahasa Indonesia oleh para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan, selanjutnya menjadi bahasa persatuan bagi segenap bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

Bahasa Indonesia berkembang dengan pesat melalui dorongan kebangkitan nasional. Peranan berbagai aktivitas pada masa kebangkitan nasional (aktivitas politik, perdagangan, dan media massa) sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia. Melalui proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dikukuhkan secara konstitusional sebagai bahasa negara. Saat ini bahasa Indonesia digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Mengapa bahasa Melayu menjadi dasar lahirnya bahasa Indonesia?

Berikut ini beberapa alasan mengapa bahasa Melayu yang dijadikan dasar lagirnya bahasa Indonesia:

  • Bahasa Melayu selama berabad-abad sebelumnya telah digunakan sebagai lingua franca (bahasa perhubungan) di seluruh kawasan tanah air kita (Nusantara).
  • Bahasa Melayu mempunyai sistem yang sederhana. Bahasa Melayu tidak mengenal tingkatan bahasa sehingga mudah dipelajari. Berbeda dengan bahasa Jawa, Bali, Sunda, Madura yang mengenal tingkat-tingkat bahasa..
  • Persebaran bahasa Melayu paling meluas ke berbagai daerah dan melampaui batas-batas wilayah bahasa lain meskipun penutur aslinya tidak sebanyak penutur asli seperti pada bahasa Jawa, Sunda, Madura, ataupun bahasa daerah lainnya.
  • Bahasa Melayu tidak dianggap sebagai bahasa asing karena masih memiliki kekerabatan dengan bahasa-bahasa Nusantara lainnya.
  • Bahasa melayu memiliki kemapuan mengatasi berbagai perbedaan bahasa antarpenutur yang berasal dari berbagai daerah. Bahasa Melayu secara sukarela dipilih dan diterima menjadi bahasa persatuan demi kesatuan dan persatuan. Sehingga tidak menimbulkan perasaan kalah dan tidak ada persaingan antarbahasa daerah.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA