Tuliskan proses dan tahapan pembuatan kerajinan dari tembaga

Tahapan Pembuatan Kerajinan Kuningan

//kerajinantembagaindonesia.com/

Tahapan produksi kerajinan logam tembaga dan kuningan ,Kerajinan tembaga Indonesia merupakan salah satu kerajinan dengan sistem dipalu pola yang hanya ada di Indonesia. Sistem yang digunakan dalam pembuatan kerajinan ini juga sangat unik. Pertama, bahan baku dalam bentuk pelat lembaran tembaga / kuningan, membuat pola mal. Untuk tahap ini pengrajin biasanya sudah menerapkan rincian ukuran. Untuk tahap berikutnya, materi sudah dalam bentuk pola mal, kemudian dibakar sampai merah. Tujuan dari pembakaran plat tembaga untuk melenturkan materi yang dapat ditempa / dipalu. Setelah proses di atas, materi yang telah didinginkan kemudian memasuki tahap pengelasan. Pada tahap ini bahan yang telah di pola akan dilas sesuai dengan ukuran desain bentuk yang diinginkan. Proses selanjutnya adalah tahap pembuatan pola dipalu sesuai dengan bentuk produk, seperti vas, mangkuk, baskom, bath tube, dll di atas panggung dengan palu baja handmade, ada dua teknik, yaitu “buko” (ditempa melebar) dan “ngimpes” (ditempa kedalam menjadi bentuk). Alat yang digunakan adalah palu dan besi rel kereta api sebagai pad. Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan model bentuk yang diinginkan. Setelah tahap ini selesai, proses selanjutnya adalah peleburan pola dipalu atau memberikan pola tekstur yang diinginkan. Ada beberapa tekstur pola yang “babaran” (pola sarang lebah), cincang (paku jatuh), liar, tekstur jeruk dan banyak lagi. Setelah proses pembuatan tekstur, maka tahap berikutnya adalah tahap finishing bentuk, yaitu sandpapering dan polishing. Ini adalah proses yang paling penting di mana kualitas barang ditentukan. Membutuhkan keahlian tinggi dan kesabaran dalam sandpapering dan polishing, karena mempengaruhi seni dan kualitas barang. Menggunakan amplas dari amplas kasar sampai yang halus. Adapun polishing, itu menggunakan batu hijau dan bensin / minyak tanah untuk menghasilkan warna kilap.

Maka langkah selanjutnya adalah proses pengeringan dan proses pelapisan / plating. Dalam proses pelapisan, ada dua pilihan, yaitu matte / doff dan mengkilap. Hal ini tergantung pada pembeli. Dalam tahap ini kita menggunakan sistem semprot dengan kompresor, sedangkan materi yang kami pilih adalah Sikkens untuk hoki dan Petelac untuk matte / doff. Komposisi campuran adalah 3-2 dari Sikkens / Petelac dan Hardener / Thinner, sehingga akan menghasilkan lapisan yang kuat, untuk mengatasi oksidasi dari tembaga / kuningan. Dengan demikian, barang-barang yang diproduksi kuat terhadap cuaca, baik matahari dan hujan. Sehingga dapat ditempatkan di dalam dan di luar ruangan.

Pusat kerajinan tembaga dan kuningan di dusun Tumang, Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Tak tik tuk theng doeng-doeng... suara tempaan martil pada lempengan tembaga terdengar keras saat memasuki kawasan dusun Tumang, Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Dusun Tumang dikenal luas sebagai penghasil kerajinan berbahan dasar tembaga dan kuningan yang bervariasi dan tahan lama.

Pusat kerajinan tembaga dan kuningan di dusun Tumang, Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. (tribunjateng/magang UKSW)

Santoso, satu di antara perajin tembaga AA Gallery, menuturkan, mayoritas warga dusun Tumang menggeluti profesi sebagai perajin tembaga dan kuningan sejak puluhan tahun yang lalu.

"Kalau khusus AA Gallery ini sekarang sudah generasi kedua, dipegang oleh Bapak Ari Istanto. Beliau merupakan anak dari Alm. Pak Handoyo yang memulai kerajinan tembaga ini sejak tahun 1992," kata Santoso kepada tribunjateng.com, Kamis (6/9/2017).

Semua kerajinan tembaga dan kuningan yang dihasilkan di dusun Tumang adalah buatan tangan.

Pada awal pengolahannya, lempengan tembaga atau kuningan dipotong sesuai pola yang sudah disiapkan sebelum kemudian dibakar.

“Lempengan tembaga melewati empat kali proses pembakaran. Satu kali pembakaran hanya memerlukan 5 menit.” imbuh Santoso.

Pusat kerajinan tembaga dan kuningan di dusun Tumang, Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. (tribunjateng/magang UKSW)

Lempengan tembaga yang sudah melewati proses pembakaran kemudian melalui proses pengelasan untuk menyambungkan lempengan sesuai pola. Pada proses inilah bentuk awal dari kerajinan tembaga sudah mulai terlihat.

Setelah itu, tembaga yang sudah berbentuk memasuki proses hias dimana bentuk awal tersebut akan dipotong sedemikian rupa sesuai dengan desain yang diinginkan sebelum memasuki proses finishing.

Pria kelahiran 1978 itu juga menambahkan bahwa ukuran dan bentuk kerajinan tembaga dan kuningan yang dihasilkan di dusun Tumang saat ini sudah sangat bervariasi.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribun Jateng

Tags:

tahapan produksi kerajinan logam tembaga dan kuningan ,Kerajinan tembaga agung copper craft merupakan salah satu kerajinan dengan sistem dipalu pola yang hanya ada di Indonesia. Sistem yang digunakan dalam pembuatan kerajinan ini juga sangat unik. Pertama, bahan baku dalam bentuk pelat lembaran tembaga / kuningan, membuat pola mal. Untuk tahap ini pengrajin biasanya sudah menerapkan rincian ukuran. Untuk tahap berikutnya, materi sudah dalam bentuk pola mal, kemudian dibakar sampai merah. Tujuan dari pembakaran plat tembaga untuk melenturkan materi yang dapat ditempa / dipalu.

Setelah proses di atas, materi yang telah didinginkan kemudian memasuki tahap pengelasan. Pada tahap ini bahan yang telah di pola akan dilas sesuai dengan ukuran desain bentuk yang diinginkan. Proses selanjutnya adalah tahap pembuatan pola dipalu sesuai dengan bentuk produk, seperti vas, mangkuk, baskom, bath tube, dll

di atas panggung dengan palu baja handmade, ada dua teknik, yaitu “buko” (ditempa melebar) dan “ngimpes” (ditempa kedalam menjadi bentuk). Alat yang digunakan adalah palu dan besi rel kereta api sebagai pad. Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan model bentuk yang diinginkan. Setelah tahap ini selesai, proses selanjutnya adalah peleburan pola dipalu atau memberikan pola tekstur yang diinginkan. Ada beberapa tekstur pola yang “babaran” (pola sarang lebah), cincang (paku jatuh), liar, tekstur jeruk dan banyak lagi.

Setelah proses pembuatan tekstur, maka tahap berikutnya adalah tahap finishing bentuk, yaitu sandpapering dan polishing. Ini adalah proses yang paling penting di mana kualitas barang ditentukan. Membutuhkan keahlian tinggi dan kesabaran dalam sandpapering dan polishing, karena mempengaruhi seni dan kualitas barang. Menggunakan amplas dari amplas kasar sampai yang halus. Adapun polishing, itu menggunakan batu hijau dan bensin / minyak tanah untuk menghasilkan warna kilap.

Maka langkah selanjutnya adalah proses pengeringan dan proses pelapisan / plating. Dalam proses pelapisan, ada dua pilihan, yaitu matte / doff dan mengkilap. Hal ini tergantung pada pembeli. Dalam tahap ini kita menggunakan sistem semprot dengan kompresor, sedangkan materi yang kami pilih adalah Sikkens untuk hoki dan Petelac untuk matte / doff. Komposisi campuran adalah 3-2 dari Sikkens / Petelac dan Hardener / Thinner, sehingga akan menghasilkan lapisan yang kuat, untuk mengatasi oksidasi dari tembaga / kuningan. Dengan demikian, barang-barang yang diproduksi kuat terhadap cuaca, baik matahari dan hujan. Sehingga dapat ditempatkan di dalam dan di luar ruangan.

jika ada tertarik dengan kerajinan kami hubungi kami whatapps

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA