Tuliskan hormon hormon yang berperan dalam proses kelahiran

Salah satu karya Tuhan yang bisa kita lihat namun tak  bisa kita salami dan bayangkan adalah seperti proses persalinan. Mungkin bagi mereka kaum hawan yang sudah mengalami hal tersebut sudah tau bagimana rasanya mengalami proses persalinan tersebut. Rasa sakit yang luar biasa itu sudah pasti, namun itulah karunia yang luar biasa yang hanya bisa dirasakan oleh seorang ibu. Oleh karena itu, banggalah menjadi seorang ibu. Setuju ya sobat.

Oke sobat semua, adapun yang akan menjadi pokok pembahasan kita pada kesempatan kali ini tidak jauh dari kata “ persalinan “ namun lebih detailnya kita akan membahas mengenai hormon yang berperan penting dalam persalinan wanita. Nah sobat, hormon apa saja yang dimaksud, yuk sobat langsung saja kita simak ulasna berikut ini dengan seksama. Cekidot.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama sobat, hormon merupakan zat kimia yang dihasilkna oleh kelenjar endokrin. Pada saat hamil, produksi hormon tersebut dalam tubuh wanita akan menjadi lebih banyak dan meningkat  yang masing –  masing hormon tersebut berfungsi untuk mengatur pertumbhan janin selama proses kehamilan. Dengan adanya hormon tersebut maka proses kehamilan dan proses persalinan pun nanitnya akan semakin lancar. Lantas hormon apa saja yang dimaksud? Beriku ulasannya untuk anda.

1. Hormon Endorfin

Yang pertama adalah hormon endorfin. Pada saat proses persalinan, maka hormon endorfin ini akan memberikan efek menenangkan dan meredakan nyeri pada si ibu. hormon manusia jenis ini seperti morfin alami akan naik menjelang akhir kehamilan dan akan naik terus serta akan menaik tajam pada saat selama persalinan dan sampai persalinan selesai tanpa adanya pengobatan.

Adapun tingkan hormon endofrin yang lebih tinggi terjadi selama kehamilan dan persalinan dapat menghasilkan kondisi kesadaran yang berubah yang membantu seorang ibu dapat melewati proses persalinan tersebut. Selain itu, hormon endorfin ini juga berperan untuk  memperkuat hubungan batin antara ibu dan bayi pada saat dilahirkan tersebut. Untuk ituah sobat , hormon endorfin ini sangat memiliki peran penting pada saat ibu melahirkan anaknya.

2. Hormon Prostaglandin

Yang kedua adalah hormon prostaglandin. Pada saat proses persalinan, maka hormon prostaglandin ini akan membantu oksitosin dan estrogen dalam merangsang aktivitas otot polos. Hormon ini sendiri dihasilkan oleh rahim dan produksinya akan meningkat pada saat akhir kehamilan.

Namun selain itu, wanita juga mendapat hormon prostaglandin ini dari sperma pada saat melakukan hubungan intin dengan pasangannya. Oleh karena itu, bagi ibu hamil, yang waktu persalinannya mundur, maka disarankan untuk berhubungan intim dengan pasangannya untuk mendapatkan pasokan hormon prostaglandin tersebut sehingga memicu kontraksi uterus yang nanitnya akan memicu kelahiran si buh hati anda.

3. Hormon Relaksin

Yang ketiga adalah hormon relaksin. Adapun hormon relaksin ini diproduksi oleh korpus luteum dan juga plasenta. Adapun funsgi hormon yang satu ini adalah untuk melunakkan serviks dan juga melonggarkan tulang panggul saat akan terjadi proses persalinan. Hormon yang satu ini juga tergolong penting pada saat persalinan anda karena akan memperlancar persalinan tersebut.

4. Hormon Oksitosin

Yang keempat adalah hormon oksitosin.  Reseptor sel yang memungkinkan seorang wanita untuk menanggapi oksitosin mengalami peningkatan secara bertahap pada proses kehamilan, dan kemudian akan meningkat tajam pada saat akan bersalin. Hormon oksitosin ini sendiri merupakan simulator paten dari kontraksi yang membantu untuk membuka dan melebarkan leher rahim, mengeluarkan bayi, melahirkan plasenta, dan juga  mengurangi pendarahan pada saat perlekatan plasenta.

Dari beberapa hormon yang berperan pada saat persalinan tersebut sobat, hormon oksitosin inilah yang memiliki peranan paling besar pada saat persalinan tersebut. Semoga ulasan diatas bisa bermanafaat bagi anda. Salam hangat selalu dari penulis dan sampai jumpa.

Terjadinya proses kelahiran diinduksi dengan adanya peningkatan kadar estrogen dan oksitosin, atau dengan terjadinya penurunan kadar LH (Luteinizing Hormon) dan progesteron dalam sirkulasi darah induk hewan yang sudah bunting tua. Secara umum; estrogen, progesteron, oksitosin, relaksin, LH dan Prostaglandin merupakan hormon-hormon penting yang terlibat dalam proses kelahiran.

Hormon oksitosin dikenal dengan perannya dalam sistem reproduksi wanita serta proses kelahiran dan menyusui. Namun, hormon yang juga dikenal sebagai hormon cinta ini ternyata memiliki peran yang jauh lebih kompleks. Yuk, kenali hormon oksitosin lebih jauh dan perannya di dalam tubuh.

Pada tubuh manusia, hormon oksitosin dihasilkan di bagian hipotalamus pada otak dan dikeluarkan melalui kelenjar pituitari yang terletak di bawahnya.

Oksitosin sering disebut sebagai hormon cinta karena berkaitan dengan perasaan cinta, kasih sayang, emosi yang baik, dan keterikatan antarmanusia. Meski identik dengan wanita, hormon ini rupanya juga dimiliki oleh pria.

Peran Hormon Oksitosin

Peran oksitosin begitu luas dalam memengaruhi tingkah laku dan interaksi manusia, seperti orgasme, kedekatan sosial, dan sikap keibuan. Hormon ini juga berperan dalam proses persalinan dan menyusui. Untuk penjelasan lebih lengkap, mari simak berbagai peran hormon oksitosin berikut ini:

1. Mempersiapkan kelahiran bayi

Menjelang persalinan, tubuh wanita akan menghasilkan hormon oksitosin untuk merangsang kontraksi rahim. Hormon ini juga meningkatkan produksi prostaglandin, sehingga kontraksi semakin intens dan memengaruhi proses pembukaan.

Karena efek ini, dokter atau bidan terkadang memberikan oksitosin sintetis (pitocin) untuk induksi persalinan. Oksitosin juga mungkin disuntikkan untuk membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan.

Seusai persalinan, tubuh wanita akan terus memproduksi oksitosin hingga ukuran rahimnya kembali seperti ukuran semula sebelum hamil.

2. Melancarkan ASI

Pada ibu menyusui, oksitosin memicu ‘letdown reflex’, yaitu sensasi geli pada payudara yang membuat ASI mengalir keluar dari puting. Oleh karena itu, hormon oksitosin berperan penting dalam produksi ASI dan proses menyusui.

3. Meredakan stres pada ibu baru

Saat bayi mengisap puting ibunya, saraf di payudara ibu akan mengirimkan sinyal ke otak untuk melepaskan oksitosin. Selain untuk merangsang produksi ASI, hormon oksitosin ini juga dapat meredakan stres dan mengurangi rasa cemas pada ibu.

4. Memperkuat ikatan antara ibu dan bayi

Beberapa studi menunjukkan bahwa hormon oksitosin juga berperan dalam menumbuhkan perasaan cinta dan kasih sayang antara ibu dan bayinya. Studi tersebut menyebutkan bahwa ibu yang memiliki hormon oksitosin lebih tinggi cenderung akan lebih aktif dan cermat merawat bayinya.

Hormon oksitosin juga disebut berperan dalam merangsang sentuhan fisik antara ibu dan ayah dengan bayinya, sehingga ikatan antara orang tua dan bayinya menjadi lebih kuat.

5. Menumbuhkan perasaan tertarik terhadap orang lain

Apa yang terjadi di otak ketika seseorang sedang jatuh cinta terhadap orang lain? Pertanyaan ini memiliki jawaban yang kompleks. Akan tetapi, beberapa riset telah mengungkapkan bahwa ketika seseorang mulai menyukai orang lain, terdapat peningkatan kadar hormon di otaknya. Salah satu hormon tersebut adalah oksitosin.

Oksitosin juga berperan dalam menimbulkan rasa empati dan kesetiaan serta meningkatkan rasa percaya satu sama lain. Hal inilah yang akhirnya berkontribusi terhadap kelanggengan hubungan.

Sedangkan dalam hubungan seksual, sentuhan fisik seperti berpegangan tangan, memeluk, mencium, dan menyentuh pasangan akan mendorong pelepasan oksitosin yang berperan dalam proses ereksi dan orgasme. Selain itu, oksitosin juga mendukung pergerakan sperma menuju sel telur.

Dalam bidang medis, oksitosin digunakan untuk mengurangi perdarahan setelah persalinan, mengurangi nyeri, hingga terapi tambahan untuk mengatasi depresi.

Kekurangan atau kelebihan hormon oksitosin dalam tubuh mungkin saja terjadi, tetapi penelitian belum menemukan adanya bahaya dari kondisi ini.

Meski demikian, ada beberapa riset yang menyebutkan bahwa kelebihan oksitosin pada pria dapat meningkatkan risiko terjadinya pembesaran kelenjar prostat, sedangkan kekurangan hormon oksitosin dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi.

Hormon oksitosin, baik yang dihasilkan secara alami atau sintetis, telah terbukti memiliki banyak peran bagi kesehatan manusia. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar manfaat hormon oksitosin, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Hormon kehamilan dapat membawa perubahan pada tubuh, fungsi organ, dan emosi ibu hamil. Meski ada beberapa yang dirasa tidak nyaman, perubahan ini penting untuk menjaga kesehatan Anda dan janin.

Hormon kehamilan ada yang baru timbul saat hamil, ada pula yang sudah ada sebelum kehamilan, meski dengan kadar yang berbeda. Hormon kehamilan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu hormon hCG, hPL, estrogen, progesteron, oksitosin, dan prolaktin.

Hormon-hormon kehamilan tersebut memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan ibu hamil serta janin. Tetapi, terkadang perubahan hormon tersebut bisa menimbulkan keluhan saat hami, misalnya mudah lelah, sariawan, dan konstipasi.

Jenis-Jenis Hormon Kehamilan

Berikut adalah beberapa jenis hormon kehamilan dan hormon yang mengalami perubahan saat hamil beserta dengan fungsinya:

1. Human chorionic gonadotropin hormone (hCG)

Human chorionic gonadotropin hormone merupakan hormon kehamilan yang diproduksi di plasenta. Hormon inilah yang sering dijadikan acuan positifnya kehamilan pada test pack yang dijual di pasaran. Hormon hCG berfungsi untuk menjaga kehamilan dan perkembangan janin.

Kadar hCG rendah merupakan sesuatu yang normal pada kehamilan yang masih muda. Namun, ini juga dapat menjadi tanda kehamilan ektopik, keguguran, dan kematian bayi. Sementara itu, kadar hCG yang sangat tinggi bisa menjadi pertanda kehamilan kembar, sindrom Down, atau hamil anggur.

2. Human placental lactogen (hPL)

Human placental lactogen diproduksi oleh plasenta sejak kehamilan menginjak usia 2 minggu. Hormon yang juga dikenal dengan sebutan human chorionic somatomammotropin ini berperan dalam menyiapkan nutrisi yang dibutuhkan janin dan merangsang kelenjar susu di payudara hingga masa menyusui.

3. Estrogen

Estrogen sudah terdapat di tubuh wanita sebelum hamil. Namun kadarnya akan meningkat secara signifikan sejak terjadi kehamilan. Kenaikan kadar hormon ini memicu munculnya rasa mual, terutama pada trimester pertama kehamilan. Pada trimester kedua, hormon ini turut andil dalam pembesaran saluran susu di payudara.

Fungsi dan efek dari hormon estrogen selama kehamilan meliputi:

  • Membentuk pembuluh darah baru untuk menyalurkan nutrisi ke janin.
  • Membantu dalam pemberian nutrisi yang dibutuhkan janin untuk berkembang.
  • Mendukung perkembangan janin.
  • Meningkatkan aliran darah dalam tubuh, termasuk aliran darah ke kulit, sehingga menimbulkan kesan glowingpada beberapa ibu hamil.

4. Progesteron

Hormon progesteron juga sudah ada dari sebelum hamil, namun kadarnya akan mengalami peningkatan saat Anda hamil. Meningkatnya kadar hormon ini selama kehamilan memicu munculnya rambut-rambut halus pada bagian payudara atau perut, pusing, mulas, mual, hingga sembelit yang sering kali muncul sebagai gejala awal kehamilan.

Meski dapat membawa efek yang tidak menyenangkan, progesteron berperan dalam:

  • Menjaga otot rahim tetap rileks selama kehamilan berlangsung.
  • Menjaga ketebalan dinding rahim selama janin berkembang.
  • Menjaga sistem kekebalan tubuh terhadap kehadiran janin di tubuh.
  • Menyiapkan payudara untuk memproduksi ASI.

5. Oksitosin

Hormon oksitosin berperan penting dalam proses melahirkan. Hormon ini melenturkan leher rahim pada akhir kehamilan, sehingga bayi lebih mudah untuk keluar. Di saat yang sama, hormon ini juga akan menstimulasi puting susu untuk memproduksi air susu dan merangsang kelenjar Montgomery di sekitar puting dan areola,sehingga setelah lahir bayi langsung bisa menyusu.

6. Prolaktin

Hormon prolaktin akan mengalami peningkatan sebanyak 10–20 kali lipat ketika Anda sedang mengandung. Peningkatan hormon ini bermanfaat dalam mempersiapkan jaringan payudara untuk menyusui dengan membantu menghasilkan produksi ASI yang melimpah.

Hormon kehamilan memiliki fungsi yang penting untuk kesehatan ibu dan janin. Namun, kehadiran hormon-hormon ini tidak jarang menimbulkan ketidaknyamanan bagi ibu hamil. Jika ketidaknyamanan yang Anda rasakan terasa sangat mengganggu, berkonsultasilah dengan dokter agar keluhan bisa teratasi.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA