Tuliskan hal hal yang perlu diperhatikan saat menyampul buku

Memiliki koleksi buku tidak cukup hanya membeli, membaca, dan menumpuk setelahnya. Seperti seorang anak, dia sudah seharusnya mendapat perlakuan yang baik dari kita biar tak sakit, biar tak rusak secara percuma. Berikut saya bagikan cara-cara merawat buku agar keberadaannya tetap bisa kita nikmati selama mungkin. Tak hanya untuk dibaca ulang, tetapi juga sebagai barang yang memiliki nilai.



1. Buku yang Disampul Meminimalisir Halaman Copot Saya memiliki kebiasaan menyampul buku baru saya dengan sampul plastik bening. Sampul tersebut melindungi buku dari kekusutan dan buku jadi nampak lebih berkilau. Namun, ada beberapa orang juga yang tidak suka menyampulnya karena akan menghilangkan efek / sensasi unik memegang dan membaca buku tersebut. Terdengar aneh? Tapi ada yang seperti itu. Bagi saya, buku yang telah disampul dengan plastik atau lainnya jika di kemudian hari menjadi kusam atau lecek, tidak perlu khawatir karena cover buku aslinya masih terlindungi dan warnanya masih oke. Apalagi jika buku tersebut dipinjam oleh teman. Bukannya tidak percaya, kadang teman yang diberi kepercayaan saja bisa dengan sembrono memperlakukan buku tersebut. Hendaknnya diberi warning dulu sebelum buku kita ia bawa.
buku yang saya beri sampul plastik sejak hampir sepuluh tahun lalu

2. Gunakan Pembatas Buku Tanpa Perlu Melipat Halaman Hal kecil yang mungkin banyak dilupakan pembaca adalah melipat halaman guna menandai pembacaan kita sudah sampai mana. Beberapa buku khususnya novel buku populer kebanyakan sudah diberi pembatas buku dari penerbit. Usahakan membatasi halaman yang kita baca dengan pembatas buku baik itu pembatas bawaan atau menggunakan kertas lain. Bisa juga memakai penanda buku (strip kecil warna warni yang bisa ditempel) yang biasa digunakan untuk menandai halaman penting dalam buku.
novel dengan pembatas bawaan
marker buku warna-warni

3. Hindari Tangan yang Kotor, Berair, atau Berminyak Agar buku tidak cepat rusak dan selalu terjaga kualitas kertasnya, hindari tangan yang kotor terlebih tangan berminyak atau dalam keadaan basah. Bisa jadi saat kita makan makanan berminyak sembari membaca buku, secara tak sadar jemari kita mengenai kertas. Bersihkan dulu jari kita yang basah sebelum kontak langsung dengan kertas buku.
4. Cek dengan Rutin Tempat/Rak Buku Anda Buku yang kita tata dalam lemari, sekali-kali musti dicek sekelilingnya. Ditakutkan ada segerombolan rayap membangun markas di pojok-pojok lemari dan lama-kelamaan dapat memakan buku kita. Jika lemari Anda adalah lemari kaca masih aman, tetapi untuk lemari kayu rawan dengan rayap dan kelembaban sehingga menimbulkan jamur di sisi-sisinya.

5. Tata dan Lakukan Perombakan

Tak hanya dicek, jika ada waktu luang, bersihkan tempat buku kita. Selain mengurangi dampak jamuran, juga untuk membersihkan debu yang menempel. Perombakan koleksi buku dilakukan untuk menghindari ada buku-buku yang barangkali menempel satu sama lain karena lembab dan terlalu lama tidak dikeluarkan dalam tumpukan. Sama halnya dengan poin nomor empat, yaitu untuk menghindari hewan-hewan kecil yang bisa merusak.
Books are the ultimate Dumpees: put them down and they’ll wait for you forever; pay attention to them and they always love you back.
John Green - An Abundance of Katherines

6. Perhatikan Kelembaban Ruangan

Tentu tidak semua rumah memiliki Higrometer, alat pengukur kelembaban udara, di mana normalnya kelembaban tersebut berkisar 40-60%. Maka salah satu cara mengendalikan kelembaban di ruangan adalah mengkondisikan sirkulasi udara. Saya sendiri mengalami, buku-buku lama semisal majalah atau buku-buku pelajaran saat sekolah dulu yang tertumpuk dan diletakkan di ruangan tertentu yang sirkulasi udaranya tidak bagus dan terasa pengap bisa mempermudah rusaknya buku-buku tersebut. Kertas dan sampulnya menjadi lembab. Jika ruangan tempat kita menyimpan buku tersebut berjendela, bukalah jendela saat siang hari agar terjadi sirkulasi udara yang baik.

7. Beri Stampel Sebagai Tanda Buku Milik Kita

Mungkin ini terdengar berlebihan. Padahal bukan buku milik lembaga, hanya milik pribadi, kenapa harus di beri stampel? Saya sendiri memberikan stempel pada buku-buku saya dengan tujuan agar terlihat berbeda saja. Namun tanpa saya sadari itu membawa manfaat lebih.
tanggal pembelian dan stempel kepemilikan
Untuk buku akademik misalnya, tak jarang kawan kita meminjam. Karena terlalu lama dipinjam, terkadang lupa dikembalikan. Tak jarang juga si peminjam lupa itu buku milik siapa. Dengan adanya tanda / stempel tersebut, ia tidak perlu menerka harus mengembalikan pada siapa. Kecuali jika si peminjam kurang tahu diri. Kenapa tidak diberi tulisan nama pemilik buku saja dengan bolpoint? Bisa. Tapi, bagi saya, diberi stampel jadi nampak lebih elegan saja kesannya sebagai perpustakaan pribadi. Memang maruk saja saya, ya. ----------------- Tips ini tidak hanya untuk pembaca sekalian, tetapi juga sebagai pengingat bagi diri saya sendiri dalam menjaga buku sehingga awet dan bisa diwariskan pada anak cucu kita. Nah, jika kawan sekalian memiliki tips selain yang saya sebutkan, silakan tinggalkan sharing di kolom komentar.

Cara penyimpanan dan penggunaan buku barangkali kerap luput dari perhatian kita. Mungkin kita lebih sering sekadar baca dan taruh. Namun, kalau mau lebih awet, kita mesti tahu cara merawat buku.

Sampul yang mengelupas, halaman yang tertekuk, lembar-lembar yang basah atau kotor, atau bahkan buku yang berlubang-lubang karena dimakan rayap. Semua hal itu terasa jamak saja terjadi. Namun, sayang sekali jika buku-buku ini jadi rusak karena kelalaian kita. Apalagi, hal itu sebenarnya bisa dicegah.

Merawat buku sebenarnya tak sulit. Namun, cara-cara membuat buku lebih awet ini kerap diabaikan. Hal-hal berikut ini dapat kamu lakukan untuk membuat kondisi buku tetap prima dalam jangka waktu yang panjang.

1. Menyampul dengan plastik

Waktu terbaik menyampul buku adalah begitu buku dibeli. Kondisi sampul depan, punggung buku, dan sampul belakangnya masih bersih dan rapi. Menyampul dengan plastik akan membuat buku tampak lebih bersih dan mencegah bagian muka buku ini mengelupas.

Pilihlah plastik bening yang agak tebal dan tidak lengket di bagian muka buku. Perlu dicatat, jangan terlalu ketat ketika menyampul buku. Jika terlalu ketat, tekanan dari plastik dapat membuat sampul buku terlipat saat kita sering membukanya.

Meski membuat buku lebih awet, beberapa orang dengan sadar memang memilih tidak menyampul buku karena mungkin tampilan fisik dan tekstur plastik dirasa mengganggu tekstur kertas atau sampul buku, terutama yang permukaannya memang sengaja dirancang lebih kasar. Apabila kamu tidak suka menyampulnya, tidak apa-apa juga. Asal ingat, buku perlu dijaga dengan lebih ekstra.

2. Gunakan pembatas buku

Salah satu kebiasaan yang membuat buku lebih cepat kelihatan lusuh adalah melipat lembar-lembarnya untuk mengingat sampai mana kita membaca. Hentikan kebiasaan ini. Gunakan pembatas buku. Jika kebetulan sedang tidak ada pembatas buku, pakai kertas lain untuk diselipkan di halaman buku.

Baca juga : 

3. Pakai “sticky notes”

Kadang-kadang seseorang membuat catatan di lembar-lembar isi buku untuk menambahkan keterangan atau menandai kutipan menarik. Ini juga kebiasaan buruk. Alih-alih, gunakan sticky notes atau kertas berperekat untuk membuat catatan. Pilih yang kualitasnya bagus agar perekatnya tak merusak kertas buku ketika suatu saat kita ingin melepasnya.

4. Simpan dengan posisi berdiri, bukan ditumpuk

Buku paling baik disimpan dengan susunan berdiri. Dengan begitu, udara tetap dapat masuk ke sela-sela buku. Menumpuk buku akan membuatnya menjadi lebih cepat lembab. Jika dibiarkan dalam waktu lama, menumpuk buku juga akan membuat lembaran-lembaran isi buku saling menempel dan huruf-hurufnya jadi cepat pudar.

5. Taruh kapur barus untuk menghindari rayap

Kertas buku terbuat dari kayu yang dijadikan bubur, lalu diproses sebagai lembaran-lembaran tipis. Oleh karena itu, buku-buku kita tak lepas dari incaran rayap. Oleh karena itu, taruhlah beberapa butir kapur barus di sudut-sudut rak agar rayap enggan mendekat.

6. Gunakan penyerap kelembaban bila perlu

Berada di kawasan tropis, daerah tempat kita tinggal memiliki kelembaban yang tinggi. Dalam jangka panjang ini dapat membuat buku rusak atau berjamur. Untuk mencegahnya, gunakan bulir penyerap air (silica gel) atau penyerap kelembaban (moisture absorber). Buku pun jadi lebih awet.

Tags : cara merawat bukufeatured

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA