Tuliskan dan jelaskan 7 teknik pengolahan pangan panas basah

Teknik Pengolahan Pangan, Adapun teknik dasar pengolahan bahan pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan makanan panas basah [moist heat] dan teknik pengolahan panas kering [dry heat cooking].

Teknik pengolahan makanan panas basah [moist heat] adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Suhu cairan pada teknik pengolahan makanan panas basah tidak pernah lebih dari suhu didih. Berikut ini yang termasuk teknik pengolahan pangan panas basah :

Teknik merebus [boiling]

Adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan dapat berupa air, kaldu, atau susu. Caranya bahan makanan dapat dimasukkan ke dalam cairan yang masih dalam keadaan dingin atau dalam air yang panas.

Teknik poaching

Ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih [92° – 96°C]. Bahan makanan yang di-poach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti buah-buahan, sayuran, telur, dan ikan. Cairan bisa berupa kaldu, air yang diberi asam, cuka, dan susu.

Teknik braising

Adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan [kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus] dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Efek dari braising ini sama dengan menyetup, yaitu untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.

Mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari dimasak dengan api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan masakan keluar dengan sempurna. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati agar tidak mudah hancur. Pada proses stewing, cairan yang dipakai yaitu air, susu, santan, dan kaldu.

Teknik mengukus [steaming]

Memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, baru masukkan bahan makanan pada steamer atau pengukus. Uap air panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus. Efek dari teknik ini ialah menjadikan makanan lebih lunak dan lembut. Nilai gizi bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu puding, bolu, maupun sayuran, ikan dan ayam.

Teknik simmering

Teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu, kemudian api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul gelembung–gelembung kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.

Baca juga Membuat Konstruksi Miniatur Rumah

Teknik mengetim

Memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran, Salah satu panci berukuran lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti membuat nasi tim dan cokelat.

Sebutkan dan jelaskan teknik pengolahan pangan panas basah [Moist Heat] ? Pengolahan bahan pangan sayuran menggunakan teknik yang sama dengan pengolahan bahan pangan buah. Di sini akan diuraikan secara singkat teknik dasar pengolahan pangan yang dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah [moist heat] dan teknik panas kering [dry heat cooking].

Teknik pertama pengolahan pangan basah merupakan suatu pengolahan bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Berikut ini yang termasuk teknik pengolahan pangan panas basah.

1. Teknik Merebus [Boiling]

Suatu cara mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan di antaranya berupa air, kaldu, dan susu.

2. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan [Poaching]

Cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah [titik didih 92º – 96º C]. Bahan makanan yang digunakan biasanya berupa bahan pangan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti buah-buahan, sayuran, telur, dan ikan.

3. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan [Braising]

Teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan, [kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus] dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Cara ini sama untuk menyetup bahan makanan agar aroma yang keluar menyatu dengan cairan bahan makanan dan menjadi lebih lunak.

4. Teknik Menyetup/Menggulai [Stewing]

Mengolah bahan makanan dengan cara menumis bumbu lebih dahulu, dan dilanjutkan dengan merebusnya dengan sedikit cairan dengan api sedang. Penggunaan api sedang dan dalam waktu yang sedikit lama dimaksudkan agar aroma dari bahan masakan keluar dengan sempurna.

5. Teknik Mengukus [Steaming]

Teknik memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, baru masukkan bahan makanan pada alat pengukus. Efek dari teknik ini ialah menjadikan makanan lebih lunak dan lembut, serta nilai gizi bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan air.

6. Teknik Mendidih [Simmering]

Teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu, baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama hingga muncul gelembung–gelembung kecil pada permukaannya. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.

7. Teknik Mengetim

Teknik memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran di mana salah satu panci lebih kecil.

Itulah tujuh Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah [Moist Heat]. Baca materi selanjutnya : Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering [Dry Heat Cooking]

*Tugas 1*1. Aprigion menyelam pada kedalaman 700 cm dibawah permukaan air. Jika massa air 1000kg/m³ dan percepatan gravitasi 10/s². Tentukan tekanan h … idrostatis yang di alami Aprigion !!2. Seekor ikan berada dalam akuarium dengan kedalaman 80 cm. Berapa tekanan hidrostatis yang dialami ikan tersebut*Tugas 2*1. Sebuah benda berada di udara memiliki berat 3N dan saat dimasukkan kedalam air beratnya berkurang menjadi 1,5N. Tentukan gaya apung dan apa yang menyebabkan berkurangnya massa benda didalam air2. Tuliskan penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari!!!!*Tugas 3*1. Jelaskan proses pengangkutan air ketika masuk ke dalam akar 2. Apa yang dimaksud dengan jaringan xilem dan jaringan floem?3. Jelaskan proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis!!!*Tugas 4* Kerjakan kisi-kisi yang menjadi BONUS nomor 26-35.Tugas 4 tidak usah ditulis soalnya langsung pilihan jawabannya saja.*Contoh : 1. A [Xilem]*​

Kenapa sih remaja disuruh orang tua cepat tidur di malam hari dan tidak boleh bermain HP di malam hari​

apa itu lahan tanam?​

21. Perhatikan gambar alat reproduksi wanita berikut! Proses yang terjadi pada bagian nomor 1 dan 2 adalah A. fertilisasi dan ovulasi B. ovulasi dan … kelahiran C. fertilisasi dan nidasi embrio D. oogenesis dan implantasi embrio​

mengidentifikasi lahan tanam​

Tolong segera dijawab, tgl 14 juni udh dikumpul,nnti ku kasi point' sebanyak banyak nya ya, ​

Sanca Gambar 5.13 Cendrawasih dan ular sanca Sumber: wikipedia.org/Roderick Eime [2004]; unsplash.com/Joshua J. Cotren [2019] 1. Tulislah hasil identi … fikasi untuk setiap jenis hewan yang diamati.​

2. Bagaimana karakteristik hewan yang diamati dengan menggunak kunci determinasi format tabel? Bab 5 Klasifikasi Makhluk hidup​

peristiwa yg terjadi pada gambar bagian no 5 adalaha.filtrasi terhadap zat sisa yg masuk bersama darahb. augmentasi untuk menghasilkan urinec. penyalu … ran urine sebenarnya melalui tubulus kolektivusd. reabsorsi zat yg masih bisa digunakan oleh tubuh​

jelaskan yang terjadi pada tanaman kaktus jika tanaman tersebut ditanam pada media yang banyak air​

Video yang berhubungan

Teknik Pengolahan Pangan, Adapun teknik dasar pengolahan bahan pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) dan teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking).

Teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Suhu cairan pada teknik pengolahan makanan panas basah tidak pernah lebih dari suhu didih. Berikut ini yang termasuk teknik pengolahan pangan panas basah :

Teknik merebus (boiling)

Adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan dapat berupa air, kaldu, atau susu. Caranya bahan makanan dapat dimasukkan ke dalam cairan yang masih dalam keadaan dingin atau dalam air yang panas.

Teknik poaching

Ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih (92° – 96°C). Bahan makanan yang di-poach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti buah-buahan, sayuran, telur, dan ikan. Cairan bisa berupa kaldu, air yang diberi asam, cuka, dan susu.

Adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan (kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Efek dari braising ini sama dengan menyetup, yaitu untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.

Stewing (menggulai/menyetup)

Mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari dimasak dengan api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan masakan keluar dengan sempurna. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati agar tidak mudah hancur. Pada proses stewing, cairan yang dipakai yaitu air, susu, santan, dan kaldu.

Teknik mengukus (steaming)

Memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, baru masukkan bahan makanan pada steamer atau pengukus. Uap air panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus. Efek dari teknik ini ialah menjadikan makanan lebih lunak dan lembut. Nilai gizi bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu puding, bolu, maupun sayuran, ikan dan ayam.

Teknik simmering

Teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu, kemudian api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul gelembung–gelembung kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.

Baca juga Membuat Konstruksi Miniatur Rumah

Memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran, Salah satu panci berukuran lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti membuat nasi tim dan cokelat.

Artikel Terkait

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA