Tugas KERJA KELOMPOK LK 3 observasi dan wawancara tempat budi daya ikan hias

smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Bagaimana hasil pengamatan wadah budi daya ikan di daerah kamu? Jenis wadah budi daya apa yang paling banyak digunakan untuk memelihara ikan hias? Dalam budi daya ikan terdapat beberapa jenis wadah yang digunakan yaitu berupa kolam, bak, yang terbuat dari tembok, dan kolam terpal. Berikut penjelasan berbagai jenis wadah budi daya ikan hias. 1) Kolam Pernahkah kamu melihat kolam di lingkungan sekitar kamu? Seperti apa bentuk kolam ikan hias yang ditemukan di daerah kamu? Hal ini bertujuan agar ikan hias yang dipelihara bisa dilihat secara jelas sebagai objek hiasan dan bebas dari penyakit. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.20. Kolam tembok (a) Kolam terpal (b) Kolam yang sering digunakan adalah kolam tembok dan kolam terpal yang memiliki saluran inlet (air masuk) dan saluran outlate (air keluar). Jenis ikan hias yang sering dipelihara di kolam biasanya ikan hias yang berukuran besar seperti : koi, arwana dan aligator. Desain kolam untuk budi daya ikan hias dapat berbentuk persegi empat, persegi panjang, bulat, trapezium, segitiga bahkan bentuk tidak beraturan. Hal tersebut biasa disesuaikan dengan kondisi lahan dan lokasi yang ada. Bentuk kolam yang umum digunakan adalah bentuk persegi empat dan persegi panjang. Prakarya 93smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 2) Bak Bak yang umumnya digunakan dalam budi daya ikan hias terbuat dari fi ber. Wadah bak digunakan untuk pemeliharaan ikan pada lahan yang sempit dan praktis. Ikan hias yang dipelihara pada bak fi ber adalah ikan hias yang berukuran besar atau berukuran kecil tetapi dalam jumlah banyak (Gambar 3.21). Bak yang digunakan dalam budi daya Sumber : Dokumen Kemdikbud ikan hias adalah yang berasal dari fi ber Bak Gambar 3.21. Bak fi ber pemeliharaan ikan hias biasa berbentuk budidaya ikan hias persegi panjang ataupun bulat. Berdasarkan pengamatan kamu jenis bak apakah yang ada di sekitar kamu? 3) Akuarium Akuarium adalah salah satu wadah budi daya yang digunakan untuk pemeliharaan sekaligus ajang refresing para hobbies karena mampu menjadi penghibur dari kejenuhan. Akuarium adalah wadah yang paling memungkinkan untuk dilakukan proses budi daya dan pemeliharaan di setiap tempat sangat fl eksibel. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.22. Akuarium Pada umumnya pemeliharaan ikan hias menggunakan wadah akuarium, dengan wadah ini, dapat memanipulasi lingkungan sesuai dengan habitat aslinya. Saat ini pemeliharaan ikan hias laut dalam wadah akuarium sangat disukai banyak orang, karena menyerupai panorama bawah laut yang sangat menarik. 94 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Akuarium yang digunakan dalam budi daya ikan hias adalah yang berbentuk persegi panjang, segi delapan ataupun tidak beraturan, disesuaikan dengan keinginan pemilik. Wadah ini menggunakan kaca yang memiliki ketebalan antara 3 mm -16 mm. Penggunaan akuarium harus dilengkapi dengan sistem aerasi, yaitu proses pengaliran udara/ oksigen ke dalam akuarium. Terdapat beberapa akuarium yang dilengkapi dengan fi lter. Proses pemasangan fi lter ke dalam wadah budi daya bertujuan untuk menyaring sisa-sisa pakan dan hasil metabolisme ikan agar air tetap jernih. Akuarium yang tidak dilengkapi fi lter, harus dilakukan proses penyiponan/penyedotan setiap hari agar kualitas air tetap terjaga dalam kondisi baik. TUGAS KERJA KELOMPOK (LK-3) OBSERVASI & WAWANCARA! 1. Kunjungi tempat budi daya ikan hias. Kemudian amati dan wawan- cara 2. Tanyakan : a. Apa jenis wadah budi daya yang digunakan? b. Bagaimana desain dan kontruksinya? c. Mengapa memilih desain dan kontruksi tersebut? d. Apa bahan dan alat yang diperlukan? e. Apa jenis wadah budi daya yang digunakan? f. Bagaimana teknik pembuatannya? g. Kesulitan /tantangan yang dihadapi dalam membuat wadah budi daya ikan hias? h. Keunggulan dan kelemahan jenis wadah budi daya yang dipilih? 3. Jika tidak ada tempat budi daya di lingkunganmu, carilah informasi dari buku sumber atau media lainnya! 4. Tulislah laporan hasil observasimu. Sertakan gambar untuk visual- isasinya. 5. Presentasikan di muka kelas serta disimpulkan! (Lihat LK-3 berikut ini !) Prakarya 95smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® LEMBAR KERJA -3 (LK-3) Observasi dan wawancara tempat budi daya ikan hias Kelompok : ................................................................................. Nama Anggota : ................................................................................. Kelas : ................................................................................. Jenis wadah budi daya yang digunakan : ..................................................... Ikan hias yang dibudi dayakan : ................................................................... Nama Petani : .............................................................................................. Lokasi : ........................................................................................................ Bahan Alat 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. Desain Konstruksi Persiapan Tahapan pembuatan Ungkapan pendapatmu! Hal yang kalian tahu dan pengalaman apa yang didapatkan saat melakukan observasi dan wawancara. Apa kesulitan dan kesenangan yang ditemui? Tuliskan ungkapan perasaan/pengalaman kalian dengan terbuka dan jujur. 96 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® C. Persiapan Wadah Budi Daya Ikan Hias Kamu telah melakukan observasi ke tempat budi daya ikan hias. Bagaimana hasilnya? Apakah hasil observasimu sesuai dengan apa yang telah dipelajari? Pengetahuan yang telah dimiliki dan hasil observasi dapat digunakan untuk tahap percobaan selajutnya yaitu pembuatan wadah budi daya ikan hias. Tugas Praktikum Pembuatan Wadah Budi Daya (Pembesaran) Ikan Hias 1. Rumuskan perencaanan kegiatan pembuatan wadah budi daya ikan hias pada daerah setempat 2. Gunakan informasi dari hasil observasi dan wawancara atau berdasarkan hasil bedah buku sumber/referensi yang telah kalian dapatkan. 3. Buatlah desain dan kontruksi wadah budi daya (pembesaran) ikan hias. 4. Buatlah jadwal kegiatan dan pembagian tugas 5. Siapkan alat dan bahan yang tepat sesuai rencana 6. Praktikkan setiap tahapan teknik pembuatan wadah 7. Ambil gambar pada setiap tahapan kegiatan. 8. Buatlah laporan kegiatan pembuatan wadah budi daya (pembesa- ran) ikan hias Catatan: Tugas 1-4 dipresentasikan terlebih dahulu sebelum memulai praktik pembuatan wadah budi daya. Lakukan revisi dari masukan yang diberikan! 1. Pembuatan Wadah Budi Daya (akuarium) Ikan Hias Pada pembelajaran ini, kamu diajak untuk melakukan proses pembuatan wadah budi daya ikan hias yaitu akuarium. Wadah akuarium terbuat dari kaca terlihat sulit tetapi jika dilakukan secara teliti maka mudah dihasilkan. Kaca yang biasa digunakan untuk pembuatan akuarium memiliki ketebalan 3 mm-16 mm, dengan ukuran yang disesuaikan keinginan konsumen. Prakarya 97smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Berikut ini diuraikan tahapan pembuatan wadah (akuarium) budi daya ikan hias, salah satunya akuarium contoh yang diaplikasikan di semua daerah. Langkah-langkah pembuatan akuarium adalah sebagai berikut : a. Perencanaan 1) Menentukan jenis wadah budi daya ikan hias. 2) Membuat desain dan kontruksi wadah budi daya ikan hias. 3) Menyusun kebutuhan alat dan bahan disesuaikan dengan ukuran akuarium yang akan dibuat 4) Menyusun jadwal pembuatan wadah budi daya. 5) Menetukan tugas tiap individu. b. Persiapan bahan dan alat Bahan yang digunakan sebagai berikut : Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.23. Bahan wadah pembuatan akuarium yaitu (a) potongan kaca, (b) lem silicon, dan (c) lakban Alat yang digunakan : Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.24. Alat pembuatan wadah akuarium yaitu Cutter (a) Pemotong kaca (b) Tembakan lem kaca (c) 98 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® c. Proses pembuatan akuarium Setelah menentukan bentuk dan ukuran kaca yang akan dipergunakan, selanjutnya lakukan langkah-langkah berikut: : 1. Memotong kaca a. Letakkan lembaran kaca pada meja kerja, meja kerja harus dalam keadaan datar yang bersih. Hal ini untuk menghindari terjadinya keretakan kaca yang akan dipergunakan saat proses membuat akuarium. (Gusrina 2008). Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.25. Meletakkan kaca a. Ukuran kaca yang akan dipotong ini disesuaikan dengan bentuk akuarium yang akan dibuat. Dalam membuat potongan potongan kaca, lembaran kaca dibuat polanya terlebih dahulu dengan menggunakan spidol dan penggaris besi. Pola yang sudah dibentuk dapat langsung dipotong. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.26. Mengukur kaca c. Untuk memotong kaca gunakan alat pemotong kaca yang banyak dijual di toko besi. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.27. Memotong kaca d. Setelah kaca terpotong, bagian pinggir potongan kaca harus dihaluskan dengan gerinda atau batu asahan karborondum. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.28. Menghaluskan kaca Prakarya 99smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 2. Merakit akuarium a. Pemberian lem pada pinggiran kaca yang akan disatukan. Pemberian lem harus merata dengan ketebalan yang sama. Tempelkan kaca yang sudah diberi lem. Menempelkan kaca - kaca sehingga membentuk akuarium. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.29. Menem- pelkan kaca b. Perkuat dengan lakban setelah seluruh kaca terkait keringkan selama 24 jam. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.30. Memperkuat kaca 2. Uji coba akuarium Langkah terakhir dalam pembuatan akuarium adalah melakukan uji coba, yaitu dilakukan dengan mengisi air ke dalam akuarium selama 24 jam untuk mengetahui bagian-bagian yang bocor. Setelah itu, bersihkan lem yang masih melekat dengan cutter atau menggunakan bensin. Sebelum digunakan akuarium diisi dengan air dan dibiarkan sampai 3 hari atau sampai bau lemnya hilang disamping mengamati kemungkinan bagian-bagian yang bocor. KESELAMATAN KERJA Perhatikan Keselamatan Kerja Pada proses kegiatan budi daya kamu perlu memahami keselamatan kerja. Tips dibawah ini perlu diperhatikan saat kegiatan dilakukan. 1. Hati - hati saat menggunakan alat pemotong. 2. Hati - hati saat menggunakan lem kaca karena apabila terkena tangan akan terasa panas. 100 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® LEMBAR KERJA -5 (LK-5) Laporan praktik pembuatan wadah budi daya ikan hias Kelompok : ............................................................................. Nama Anggota : ............................................................................. Kelas : ............................................................................. 1. Perencanaan menentukan dan merancang desain dan kontruksi wadah budi daya, membuat jadwal kegiatan, menyusun kebutuhan alat dan bahan serta tugas individu. 2. Persiapan alat dan bahan 3. Proses pembuatan wadah budi daya ikan hias 4. Pengujian wadah budi daya ikan hias 5. Evaluasi kegiatan REFLEKSI KELOMPOK Kamu telah melaksanakan praktik kegiatan pembuatan wadah budi daya ikan hias bersama kelompok. Bagaimana hasilnya? Apakah kelompok kamu sudah mengerjakan kegiatan dengan baik? Evaluasilah kelompok pembuatan wadah budi daya ikan hias. Isilah lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel. Beri tanda ceklis (v) sesuai jawaban kamu dan sertakan alasannya! Uraian Baik Cukup Kurang Alasan Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Kerjasama Disiplin Tanggung jawab Prakarya 101smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Tuliskan kesimpulan berdasarkan refl eksi di atas ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... REFLEKSI DIRI Renungkan dan Tuliskan pada selembar kertas! Ungkapkan hasil yang dicapai setelah mempelajari wadah budi daya ikan hias mengenai hal hal berikut. 1. Keragaman wadah budi daya ikan hias di daerahmu 2. Hasil kunjungan pada tempat budi daya ikan hias atau melalui sumber/referensi bacaan tentang wadah budi daya ikan hias yang sudah kamu lakukan bersama kelompokmu. 3. Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan. 4. Pengalaman dalam melaksanakan praktik pembuatan wadah budi daya ikan hias secara kelompok 5. Pembelajaran yang didapatkan/dirasakan sebagai individu sosial dari kegiatan pembuatan dan persiapan wadah budi daya ikan hias. 2. Persiapan Wadah Budi daya Persiapan wadah dilakukan setelah kamu mengetahui dan mengamati jenis, desain dan kontruksi budi daya. Persiapan wadah budi daya pada kolam meliputi pencucian wadah budi daya, pengeringan wadah budi daya dan pengisian air. 102 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® a. Pencucian wadah Wadah yang akan kita gunakan haruslah dicuci bersih dengan tujuan untuk menghilangkan dari jamur dan kotoran yang menempel pada wadah budi daya. Pencucian kolam tembok atau bak sebaiknya dengan cara menyikat, lebih baik tanpa menggunakan sabun ataupun detergen kalau pun dipakai maka harus dalam jumlah yang sedikit dan dibilas dengan tuntas tanpa meninggalkan residu. Pencucian akuarium dilakukan dengan menggunakan spon ataupun kain, minimalkan penggunaan sabun/detergen (Gambar 3.31). Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.31. Pencucian akuarium (a) Pencucian bak (b) b. Pengeringan wadah Proses pengeringan dilakukan dengan penjemuran dibawah sinar matahari. c. Pengisian air Proses pengisian air dilakukan 2-3 hari sebelum penebaran ikan, ini bertujuan agar dalam wadah budi daya sudah tumbuh plankton yang bisa digunakan sebagai pakan alami. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.32. (a) Pengisian air di bak dan (b) pengisian air akuarium Prakarya 103smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® d. Instalansi aerasi Instalasi aerasi (alat penghasil gelembung udara) diperlukan gunanya untuk menggerakkan air di dalam akuarium agar meningkatkan kadar oksigen dalam air dimana oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh ikan. Hal ini berbeda dengan ikan di sungai, di danau atau di laut yang mana airnya selalu bergerak sehingga kandungan oksigennya berlimpah. Namun, di dalam akuarium kandungan oksigennya terbatas karena jumlah ikan dan makhluk hidup (tumbuhan dan makhluk laut lainnya) jumlahnya juga terbatas. Kandungan oksigen yang stabil membuat ikan bisa hidup dan tidak stress. Ada bermacam ukuran aerator, untuk aquarium 20 L – 100 L cukup menggunakan aerator 1 lubang, kalau lebih besar dari itu sebaiknya menggunakan yang 2 lubang. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.33. Instalasi aerasi D. Pemeliharaan Ikan Hias Setelah kamu melakukan praktik pembuatan wadah budi daya ikan maka saatnya kamu melakukan budi daya ikan hias. Kamu dapat memanfaatkan wadah budi daya yang sudah dibuat pada pembelajaran sebelumnya untuk budi daya pembesaran ikan. Pilihan ikan cupang merupakan contoh. Ikan cupang merupakan ikan hias yang mudah dibudi dayakan di kolam, bak terpal/ plastik ataupun menggunakan akuarium. 104 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 1. Perencanaan a) Menentukan jenis ikan hias yang akan dibudi dayakan b) Menentukan dan persiapan wadah yang akan digunakan untuk budi daya ikan hias c) Menentukan jadwal kegiatan budi daya d) Menyiapkan kebutuhan sarana alat dan bahan e) Menentukan tugas individu 2. Menyiapkan Sarana Produksi Sarana produksi (bahan) yang digunakan dalam produksi seperti terlihat pada gambar 3.34. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.34. sarana/bahan produksi ikan hias yaitu (a) benih ikan, (b) pakan alami ikan, (c) tanaman air, dan (d) obat-obatan. Prakarya 105smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Alat : a. Wadah budi daya (Akuarium, bak terpal/fi ber, toples atau baskom) b. Instalansi aerasi c. Seser/saringan Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.35. Alat produksi budi daya ikan hias akuarium (a) aerator selang dan batu aerasi (b) seser (c) 3. Proses Budi daya Pembesaran Ikan Hias a. Pemberian pakan Benih ikan hias diberi pakan artemia bahkan cacing sutra/tubifex yang diberikan selama 3 kali sehari, dengan jumlah pakan 3-5 % dari berat total ikan. Saat pemberian pakan diberikan pada pukul 07.00, 13.00, dan 17.00. Pakan untuk benih yang berukuran kecil yaitu tubifek yang dicincang, kutu air ataupun jentik nyamuk, dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali setiap hari (Gambar 3.36). Pakan alami dijadikan pilihan karena pakan alami memiliki keunggulan Sumber : Dokumen Kemdikbud sebagai berikut : Gambar 3.36. Pemberian pakan a. Memiliki kandungan protein tinggi. b. Pakan alami diberikan pada ikan dalam kondisi hidup, pakan alami 106 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® yang bergerak membuat perhatian ikan untuk memakannya. c. Pakan alami sesuai dengan bukaan mulut ikan, sehingga ikan tidak kesulitan saat memakannya. b. Pemeliharaan Proses pemeliharaan ikan hias air tawar dalam wadah budi daya akuarium, dengan cara penyiponan/penyadotan minimalnya 2 kali setiap hari, pemberian pakan ikan, dan pengecekan kualitas air (Gambar 3.37). Penggantian air minimal 2 minggu sekali atau ketika air sudah mulai keruh. Untuk mengurangi tumbuhnya penyakit, harus dilakukan pengukuran kualitas air mencakup suhu, tingkat keasaman dan oksigen terlarut. c. Pengendalian hama penyakit Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.37. Pemeliharaan kualitas air Penyakit yang biasa muncul pada proses pemeliharaan ikan hias adalah sebagai berikut : 1) Penyakit bintik putih Jasad penyebab penyakit bintik putih adalah Ichthyophthirius Prakarya 107smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® multifi liis. Penyakit ini sering disebut dengan nama ”Ich” atau ”white spot”. Gejala klinis yang ditunjukkannya adalah adanya bintik putih baik pada kulit, sirip, mata dan insang, yang sering terjadi pada ikan ukuran kecil (benih). Kasus infeksinya lebih sering pada kondisi ikan dengan kepadatan tinggi, dengan suhu air rendah (< 25°C). Penanggulangan parasit dilakukan dengan cara pencegahan yaitu mempertahankan kualitas perairan dalam keadaan yang optimal antara lain cukup oksigen, mengurangi kepadatan serta mempertahankan suhu air. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah pada larutan campuram formalin 25 ml/m air dan malachite green 3 oxalat 0.15 g/m air selama 24 jam. Contoh ikan yang terkena 3 penyakit terdapat pada gambar 3.38.y g Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.38. Ikan terkena penyakit ‘Ich’ (a) Ichtyopthirius (b) 2) Penyakit Trichodiniasis Penyakit ini disebabkan oleh Trichodina sp (Gambar 3.39). Parasit ini banyak terjadi pada ikan ukuran benih terutama apabila berada dalam keadaan stres yang disebabkan antara lain oleh kepadatan tinggi, penanganan yang kurang sempurna, pemberian pakan yang kurang tepat (mutu maupun jumlahnya), terutama pada keadaan temperatur rendah. Gejala klinis yang ditunjukkannya adalah ikan yang terinfeksi biasanya menggosok- gosokan badannya pada dasar atau dinding bak/kolam. Penanggulangan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara pencegahan yaitu dengan penanganan yang sempurna, penerapan sanitasi wadah, air serta manajemen budi daya yang sempurna. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara perendaman dalam larutan formalin 25 ml/m air selama 24 jam, 3 108 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® atau Acrifl avin dengan dosis 3 mg/l air selama 15 sampai 30 menit yang dilakukan dalam bak atau wadah penampung. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.39. Trichodiniasi 3) Penyakit Tetrahymena Penyakit tersebut disebabkan oleh Tetrahymena pyriformis dapat menginfeksi kulit dan sirip. Organisme penyebab penyakit tersebut kalau dilihat dengan mikroskop berbentuk seperti buah pear. Gejala klinisnya adalah ikan yang terinfeksi mengosok- gosokkan tubuhnya pada dasar atau dinding bak, serta mengibas-ngibaskan siripnya. Pengobatan dapat menggunakan Acrifl avin 3 mg/l air dengan cara perendaman selama 15–30 menit. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.40. Tetrahymen Prakarya 109smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 4) Penyakit cacing Cacing tersebut biasanya terdapat pada insang maupun kulit. Cacing jenis Dactylogyrus sp. dan Gyrodactylus spp., serta Quadriacanthus sp (Gambar 3.41). merupakan parasit yang banyak menyerang ikan budi daya, terutama yang ukuran kecil. Gejala klinisnya adalah frekuensi pernafasan/gerakan insang bertambah cepat, ikan berwarna lebih gelap dan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding bak dan lama-lama ikan menjadi kurus. Penanggulangan parasit ini dapat dengan cara mencegah terjadinya infeksi yaitu dengan mengurangi padat penebaran. Pengobatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan Formalin 150 ml/m air, dengan cara perendaman dalam wadah 3 penampung. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.41. Dactylogyrus d. Pemanenan Benih ikan hias akan terbentuk warna pada saat usia sekitar 2 bulan. Setelah memiliki warna ikan hias sudah dapat dipasarkan. Panen ikan dilakukan secara total atau pun parsial/sebagian. Panen total adalah panen yang dilakukan dengan cara menjual keseluruhan hasil budi daya tanpa sortasi, sedangkan panen parsial/sebagian berdasarkan ukuran, umur dan kelamin. Pada panen parsial dilakukan sortir, dengan cara dipilih sedikit demi sedikit dengan menggunakan sendok/centong sortir. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi dengan sore, karena suhu lingkungan lebih rendah dan stabil. 110 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.42. Sortasi Kegiatan panen diakhiri dengan pengepakkan yang dilakukan secara terbuka ataupun tertutup (Gambar 3.43). Pengepakan terbuka adalah pengemasan yang biasa dilakukan pada pengiriman jarak dekat. Ikan yang akan di pasarkan dimasukkan ke wadah terbuka, misalnya pada drum plastik, sedangkan wadah tertutup adalah pengemasan yang dilakukan dengan memasukkan ikan kedalam kantong yang berisi air (sepertiga bagian) diikuti pemberian gas oksigen dan diikat ujungnya menggunakan karet gelang. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.43. Packing/pengepakkan Prakarya 111smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® TUGAS KERJA KELOMPOK (LK-7) TUGAS PRAKTIK BUDI DAYA IKAN HIAS TUGAS KELOMPOK 1. Rancanglah perencaanan kegiatan budi daya ikan hias sesuai dae- rah setempat. 2. Gunakan informasi dari hasil observasi dan wawancara atau ber- dasarkan hasil bedah buku sumber/referensi yang telah kalian dapat- kan. 3. Buatlah jadwal kegiatan budi daya dan pembagian tugas. 4. Siapkan alat dan bahan dengan tepat sesuai rencana. 5. Praktikkan setiap tahapan teknik budi daya ikan hias. 6. Lakukan pengamatan dengan baik dan seksama. 7. Ambil gambar pada setiap tahapan kegiatan. 8. Buatlah laporan kegiatan pembuatan wadah budi daya ikan hias. Catatan: Tugas 1-3 dipresentasikan terlebih dahulu sebelum memulai praktik budi daya ikan hias. Lakukan revisi dari masukan yang diberikan! LK-8 Pengamatan dan pemeliharaan Nama kelompok : ....................................................... Ikan hias yang dibudi dayakan : ....................................................... Proses pemeliharaan ikan 1. Tanggal penebaran benih : ....................................................... 2. Tanggal pemeliharaan : ....................................................... 3. Tanggal panen : ....................................................... Proses pemeliharaan No Hari/ Penyiponan Pemberi Pakan Keterangan tanggal 1 2 3 4 112 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 5 6 7 8 REFLEKSI KELOMPOK Kamu telah melaksanakan praktik budi daya ikan hias bersama kelompok. Bagaimana hasilnya? Apakah kelompokmu sudah mengerjakan kegiatan dengan baik? Evaluasilah kelompok kamu dalam mempraktikkan kegiatan budi daya ikan hias. Isilah lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel. Beri tanda ceklis (v) sesuai jawabanmu! Sertakan alasannya! Uraian Baik Cukup Kurang Alasan Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Kerjasama Disiplin Tanggung jawab Tuliskan kesimpulan berdasarkan refl eksi di atas ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... Prakarya 113smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® REFLEKSI DIRI Renungkan dan Tuliskan pada selembar kertas Ungkapkan yang kamu rasakan setelah mempelajari budi daya ikan hias, mengenai hal hal berikut. • Keragaman budi daya ikan hias di daerahmu • Kunjungan pada tempat budi daya ikan hias atau melalui sumber / referensi bacaan tentang wadah budi daya ikan hias yang sudah kamu lakukan bersama kelompokmu. • Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan. • Pengalaman dalam melaksanakan praktik budi daya ikan hias se- cara kelompok • Pembelajaran yang kamu dapatkan/rasakan sebagai individu sosial dari kegiatan pembuatan dan persiapan budi daya ikan hias. RANGKUMAN • Ikan hias adalah jenis ikan yang dipelihara sebagai hiasan agar dapat dinikmati keindahannya serta dijadikan sebagian konsumen sebagai hobi dalam pemeliharaannya. • Berdasarkan habitatnya, ikan hias ada pada perairan tawar dan laut, yang membedakannya adalah proses pemeliharaannya dan modifi kasi lingkungan. • Wadah budi daya ikan hias dapat berupa kolam, bak fi ber, bak terpal dan akuarium. • Sarana produksi budi daya ikan hias meliputi bahan: Ikan (benih mau- pun induknya), pakan, tanaman air dan obat-obatan, sedangkan alat yang digunakan adalah wadah budi daya, seser, aerator, selang dan batu aerasi. • Teknik budi daya ikan melalui beberapa tahap yaitu pembenihan, pendederan dan pembesaran. • Kegiatan pemeliharaan yang penting pemberian pakan dan pe nyiponan untuk menjaga kualitas. 114 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® PENGOLAHANsmpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® PETA MATERI IV PENGOLAHAN BAHAN PANGAN DARI BAHAN DASAR PERIKANAN DAN PETERNAKAN BAHAN PANGAN SETENGAH JADI BAHAN HASIL SAMPING DARI HASIL DARI HASIL PERIKANAN DAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN PETERNAKAN MENJADI PRODUK MENJADI PRODUK PANGAN SIAP SIAP KONSUMSI KONSUMSI Jenis dan Tahapan Kemasan dan Pengertian Manfaat Metode Pengolahan Penyajian Produk (karakteristik) Pengolahan (proses) Pengolahan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Bab IV, peserta didik mampu: 1. Menyampaikan pendapat tentang pengertian, jenis dan manfaat dari bahan pangan setengah jadi dan produk samping dari bahan hasil perikanan dan peternakan sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada Tuhan serta bangsa Indonesia. 2. Mengidentifi kasi bahan, alat, metode dan proses pengolahan yang digunakan pada pembuatan produk bahan pangan setengah jadi dan produk samping dari bahan hasil perikanan dan peternakan menjadi makanan dan di wilayah setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan. 3. Merancang pembuatan produk olahan makanan dari bahan pangan setengah jadi dan produk samping dari bahan hasil perikanan dan pe- ternakan menjadi makanan berdasarkan orisinalitas ide dan cita rasa estetis diri sendiri. 4. Membuat, menguji, dan mempresentasikan produk pangan siap kon- sumsi khas wilayah setempat dari bahan pangan setengah jadi dan bahan hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan disiplin dan tanggung jawab. 116 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Bab IV PENGOLAHAN BAHAN PANGAN SETENGAH JADI DAN BAHAN HASIL SAMPING DARI HASIL PERIKANAN DAN PETERNAKAN MENJADI MAKANAN SIAP KONSUMSI Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.1 Produk olahan setengah jadi dan produk samping Amatilah gambar makanan di atas. 1. Terbuat dari bahan dasar apakah gambar 4.1 2. Apakah kamu pernah mencoba makanan tersebut? 3. Bagaimana menurut pendapatmu makanan tersebut? Prakarya 117smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Kekayaan bahan pangan bumi Indonesia berlimpah ruah. Keanekaragaman sumber pangan yang sangat potensial tersebut, meliputi pangan nabati dan hewani. Pangan hewani tersebut meliputi produk perikanan dan peternakan. Produksi perikanan dan peternakan di Indonesia cukup tinggi. Begitu pula dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan akan produk perikanan dan peternakan sebagai sumber protein terus meningkat. Oleh karena itu, untuk mempertahankan mutu olahan pangan diperlukan teknik pengolahan pangan perikanan dan peternakan yang baik, baik itu dengan teknik tradisional maupun modern. Proses pengolahan ikan bahan setengah jadi dan bahan hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan dilakukan secara diversifi kasi yaitu pengolahan produk menjadi bervariasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat kosumsi anak-anak usia sekolah dalam mengkosumsi produk hasil perikanan dan peternakan berprotein tinggi dan berguna untuk tumbuh kembangnya. Selain itu pengolahan yang sudah diversifi kasi ini sekarang sudah banyak ditemukan di pasaran. A. Makanan dari Bahan Pangan Setengah Jadi 1. Pengertian Bahan pangan setengah jadi adalah bahan pangan mentah yang telah mengalami pengolahan dengan cara pengawetan. Bahan pangan setengah jadi dari hasil perikanan dan peternakan tidak semuanya siap konsumsi, tetapi masih perlu pengolahan lebih lanjut untuk menjadi makanan siap saji atau siap konsumsi. Olahan pangan setengah jadi berbahan baku daging sapi dan daging unggas saat ini banyak di minati masyarakat modern, terutama yang memiliki aktivitas bekerja yang padat, karena pengolahan bahan setengah jadi di simpan lama dalam kondisi beku seperti; baso, sosis, nugget atau dapat juga disimpan dalam kondisi kering seperti; dendeng, telur asin dan abon, dengan demikian dapat digunakan kapan saja. 118 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® TUGAS DISKUSI Diskusikan bersama temanmu, apa produk makanan tradisional maupun modern yang menggunakan bahan setengah jadi hasil perikanan dan peternakan ? Sampaikan pendapatmu dalam pembelajaran dengan santun. 2. Jenis dan Manfaat Jenis-jenis bahan setengah jadi dari hasil perikanan dan peternakan sebagai bahan baku dalam membuat makanan siap konsumsi, antara lain: a. Baso ikan Baso ikan adalah olahan ikan yang terdiri dari beberapa pilihan bahan pokok seperti ikan Tuna, surimi, udang, kakap dan marlin. Diramu dengan tepung tapioka dan racikan bumbu istimewa masing- masing mempunyai rasa khas yang menggugah selera. Sangat berbeda dengan baso daging, baso ikan Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.2 Baso ikan memiliki tekstur yang lebih lembut dan gurih. Baso ikan sangat nikmat dimasak dengan cara direbus atau digoreng dan disajikan saat masih hangat. Di musim hujan atau cuaca dingin baso ikan adalah teman setia yang menghangatkan tubuh. b. Dendeng cumi Dendeng adalah makanan kering sebagai salah satu produk awetan yang diolah secara tradisional hingga modern dan sangat populer di masyarakat Indonesia. Lembaran daging cumi-cumi diberi campuran gula, garam, dan bumbu-bumbu lain kemudian dikeringkan. Selain rasa nya yang gurih dan lezat, dendeng Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.3 Dendeng cumi Prakarya 119smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® cumi-cumi juga merupakan makanan tradisional yang kaya akan kandungan gizi seperti protein, mineral, kalsium, fosfor dan besi serta memiliki kelebihan yaitu masa simpannya lebih lama. Dendeng cumi merupakan hasil olahan laut yang cukup banyak memiliki penggemar sehingga mudah diperjualbelikan di pasar tradisional, supermarket atau penjualan dengan sistem online. c. Terasi udang Terasi udang atau disebut juga belacan termasuk hasil olahan setengah jadi dari bahan udang. Jenis udang yang biasa digunakan untuk membuat terasi adalah udang rebon atau udang yang berukuran kecil. Terasi berbentuk seperti pasta atau adonan dan berwarna hitam kecoklatan, kadang diberi bahan Sumber: Dokumen Kemdikbud pewarna merah sehingga ada yang Gambar 4.4 Terasi udang berwarna kemerahan. Udang rebon yang telah direbus lalu digiling dan ditambahkan garam kemudian difermentasi/diragikan, lalu dijemur agar kadar air menjadi rendah, kemudian digiling kembali hingga dapat dibentuk menjadi bentuk- bentuk umum terasi. Produk ini memiliki bau yang sangat tajam, biasanya terasi digunakan untuk membuat sambal. Dapat juga digunakan untuk membuat kerupuk terasi atau sebagai bumbu/bahan penyedap masakan dalam beberapa resep masakan di Indonesia. d. Tepung rumput laut Salah satu cara pengolahan atau pengawetan rumput laut yaitu dengan mengolahnya menjadi tepung, dengan pengolahan menjadi tepung karagenan rumput laut, akan sangat bermanfaat disamping lebih praktis dalam penggunaan dan penyajiannya juga memudahkan dalam hal pengemasan dan pengangkutan. Sumber: Dokumen Kemdikbud Tepung karagenan rumput laut ini Gambar 4.5 Tepung rumput laut sangat besar peranannya terutama 120 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® sebagai stabilisator (pengatur keseimbangan), thickener (bahan pengental), gelling agent (pembentuk gel), pengemulsi dan lain- lain. Sifat ini banyak dimanfaatkan oleh industri makanan, obat- obatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi, dan industri lainnya. e. Telur asin Telur Asin adalah masakan yang berbahan dasar telur dengan cara diawetkan melalui cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan Telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain seperti telur bebek. Di Indonesia, terutama di Pulau Jawa Telur Asin Sumber: Dokumen Kemdikbud biasanya memiliki ciri khas cangkang Gambar 4.6 Telur asin telur berwarna hijau-kebiruan. Telur Asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna agak kemerahan, kering (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat, tekstur berminyak. f. Dendeng daging Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis dengan dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur. Hasilnya adalah daging yang asin dan setengah manis dan tidak perlu disimpan di lemari es. Dendeng adalah contoh Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.7 Dendeng sapi makanan yang diawetkan. Dendeng termasuk makanan berbentuk lempengan yang dibuat dengan cara pengeringan. Bumbu yang digunakan dalam pembuatan dendeng adalah garam dapur, gula merah, dan rempah-rempah. Garam dapur merupakan bahan pemberi cita rasa dan pengawet pada makanan karena dapat menghambat pertumbuhan jasad renik. Prakarya 121smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® g. Kornet Kornet daging berbentuk gilingan daging halus yang berbumbu, produk ini tersedia dalam kema san kaleng atau sachet. Dengan diproses menjadi kornet, masalah penyimpanan daging sapi segar dapat diatasi. Agar awet, daging sapi segar memang harus disimpan pada suhu dingin atau suhu beku, akibatnya menjadi tidak praktis Sumber: Dokumen Kemdikbud apabila akan digunakan. Sedangkan Gambar 4.8 Kornet sapi daging sapi segar yang telah diproses menjadi kornet kemudian dikalengkan, dapat disimpan pada suhu kamar sekitar dua tahun. Daging kornet dapat dihidangkan sebagai campuran perkedel, telur dadar, mi rebus, pengisi roti, serta makanan lain. h. Keju Keju terbuat dari susu sapi, susu kerbau maupun susu kambing. Teksturnya lembut dan rasanya creamy. Keju dibuat dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu. Hasilnya kemudian dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.9 Keju cara. Produk keju banyak variasinya tergantung dari jenis susu, metode pengentalan, dan proses pembuatannya. Produk bahan pangan setengah jadi dari susu lainnya adalah susu bubuk dan yogurt (plain youghurt). 122 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® TUGAS KERJA KELOMPOK (LK-1) OBSERVASI & WAWANCARA! 1. Kunjungi satu atau dua warung makan/restoran. Perhatikan menu makanan yang dimiliki. 2. Tanyakan atau cari informasi menu makanan apa yang dibuat dari bahan setengah jadi hasil perikanan dan pertenakan. 3. Mintalah ijin untuk wawancara dan observasi proses pembuatan menu makanan dengan bahan setengah jadi dari hasil perikanan dan perternakan. 4. Tulislah laporan hasil wawancara dan observasi dengan menyertakan gambarnya. 5. Presentasikan di depan kelas. (Lihat LK-1) LEMBAR KERJA-1 (LK-1) Laporan Observasi dan Wawancara Nama kelompok : .......................................................................... Nama anggota : .......................................................................... Kelas : .......................................................................... Nama makanan : .......................................................................... Bahan setengah jadi : .......................................................................... Bahan lainnya : .......................................................................... Langkah-langkah pembuatan: (berikan gambar untuk setiap langkahnya) 1. ......................................................................................................... 2. ......................................................................................................... 3. ...................................................................................................dst Ungkapkan kesan : .......................................................................... Prakarya 123smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 3. Teknik pengolahan Makanan dari Bahan Baku Sete- ngah Jadi Hasil Perikanan Dan Peternakan Pengolahan pangan dari bahan setengah jadi dari hasil perikanan dan peternakan secara umum dapat menggunakan teknik-teknik dasar pengolahan pangan yang telah dipelajari pada kelas VII dan kelas VIII. Coba kamu pelajari kembali. Berikut ini dijabarkan beberapa teknik pengolahannya: a. Penggilingan Daging ikan, daging sapi, dan unggas yang sudah dicuci kemudian dimasukan ke dalam grinder untuk digiling sehingga berbentuk pasta. Pada saat penggilingan harus diberikan garam secukupnya. Garam diberikan pada awal penggilingan berguna untuk meningkatkan kerekatan pasta. Jika dilakukan pada akhir penggilingan sifat kerekatan pasta akan menurun. Setelah penggilingan dilanjutkan dengan pengadonan, penambahan bahan baku lainnya seperti tepung tapioka dan telur yang berguna untuk menjaga kualitas kekenyalan. Adonan dimasukan bumbu berupa garam, gula, dan rempah-rempah yang sudah dihaluskan sebelumnya. Kemudian dilakukan pencetakan. b. Pemanggangan Daging ikan, daging sapi, dan unggas dapat langsung dipanggang untuk dijadikan steak. Daging yang dipanggang sebaiknya daging yang memiliki tekstur daging yang lebih kencang. Ikan dipanggang dalam oven. Caranya, panggang ikan dalam oven dengan suhu 200°C selama sekitar 10 menit atau hingga kulit pelapisnya kuning keemasan. Lama pemanggangan tergantung pada ketebalan fi llet. c. Menggoreng Gunakan minyak goreng dengan jumlah yang cukup hingga seluruh bagian ikan terendam minyak. Pastikan minyak telah panas agar kulit pelapis ikan menjadi renyah. Gunakan api sedang, lalu goreng ikan dengan wajan anti lengket. Ikan cukup dibalik sekali saja sehingga tidak mudah hancur. Tapi ingat, teknik ini tidak bisa digunakan saat anda menggoreng ikan utuh dan hanya bisa digunakan pada fi llet ikan dan unggas. 124 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 4. Tahap Pembuatan Makanan dari Bahan Setengah Jadi Bahan Baku Hasil Perikanan dan Peternakan Hasil perikanan dan peternakan dapat dibuat berbagai diversifi kasi bahan pangan setengah jadi seperti berbagai jenis bakso (bakso ikan, bakso daging, bakso ayam), nugget ikan, nugget ayam, bubuk agar-agar rumput laut, keju, mentega, kerupuk ikan, kerupuk udang, dan sebagainya. Bahan pangan setengah jadi hasil perikanan dan peternakan ini masih memerlukan proses atau tahapan pengolahan. Mengapa? Agar bahan setengah jadi dari hasil perikanan dan perternakan ini memiliki kandungan gizi yang lebih bermanfaat dan aman bagi kesehatan tubuh, memiliki rasa yang menggoyang lidah, dan memiliki nilai estetika dengan kemasan yang menarik. Pada sub bab ini kita akan mengolah makanan dari bahan setengah jadi dendeng daging sapi dengan teknik digoreng dan dibakar/ panggang. Kalian dapat membuat kreasi sendiri dari bahan setengah jadi “dendeng sapi” ini, tidak harus mengikuti contoh yang ada. yaitu pembuatan dendeng sapi sambal ijo. . 1. Identifi kasi Kebutuhan Dendeng daging sapi adalah salah satu makanan yang cukup digemari oleh masyarakat. Bahan dendeng daging sapi telah banyak dijual dalam bentuk kemasan di pusat oleh-oleh atau pasar swalayan. 2. Ide gagasan Membuat “Dendeng Daging Sapi Sambal Ijo” dengan kreasi masing- masing. a) Alat dan Bahan Mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan secara lengkap. Apakah itu dengan cara membeli atau meminjam teman/tetangga. Prakarya 125smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Bahan Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.10 Dendeng daging sapi, bumbu: bawang putih, Bawang merah, cabe hijau keriting, gula merah dan garam secukupnya dan garam secukupnya serta minyak untuk menumis. Alat Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.11 Kuali/pengorengan, sutil, serokan, ulekan, dan spatula. d. Proses pembuatan Panaskan minyak dalam Goreng dendeng sapi wajan. hingga matang, angkat dan tiriskan. 126 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Tumis sambal ijo yang telah Haluskan bawang merah, dihaluskan hingga harum bawang putih dan cabe hijau baunya, tambahkan garam keriting. dan gula secukupnya. Masukkan dendeng sapi Dendeng sapi sambel ijo goreng dalam tumisan siap disantap. sambal ijo, aduk rata. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.12 Proses pembuatan dendeng sambel ijo. e. Penyajian Penyajian dendeng sapi sambal ijo menggunakan piring, nikmat disantap dengan nasi hangat. Jika suka dapat ditambah lalapan seperti: mentimun, daun selada, daun kemangi, atau tomat sesuai selera, akan menambah nilai gizinya. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 4.13 Penyajian dan pengemasan dendeng sapi sambal ijo Prakarya 127smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® f. Evaluasi Diri Di akhir pembuatan pengolahan pangan dendeng daging sapi ujilah hasilnya dengan cara mencoba/merasakan masakanmu. Buatlah angket penilain sederhana bagaimana rasanya, warna, aroma dan bentuk penyajiannya mintalah beberapa teman dan guru untuk mengisi angket tersebut. Jika ada yang kurang sesuai buatlah catatan evaluasinya sebagai bahan masukkan dan bahan perbaikan berikutnya. Tips 1. Jemur sebentar dendeng sapi sebelum digoreng agar hasilnya lebih garing dan renyah. 2. Goreng dendeng sapi dengan api sedang agar tidak mudah gosong. KESELAMATAN KERJA Perhatikanlah ! 1. Gunakan celemek, ikat rambutmu jika perempuan agar tidak ada rambut yang terjatuh pada makanan saat bekerja. Cuci tangan sebelum bekerja atau gunakan sarung tangan. 2. Hati-hati dalam bekerja, baik dalam menggunakan peralatan tajam, listrik, kompor gas/minyak tanah maupun peralatan pecah- belah. 3. Kebersihan tempat kerja dan peralatan yang digunakan pada pem- buatan hendaknya diperhatikan, baik saat akan memulai memasak maupun setelah selesai memasak. 4. Bekerjasama yang baik antar teman. 5. Matikan kompor dengan baik setelah selesai memasak. B. Makanan dari Bahan Pangan Hasil Samping 1. Pengertian Bahan baku berupa daging hasil perikanan dan peternakan merupakan bahan pangan utama manusia, sedangkan bagian tulang, kulit, jeroan, kaki, dan sisik, bagian tubuh yang jarang dimakan, tetapi masih dapat dimanfaatkan sebagai Bahan pangan hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan masih memiliki kandungan gizi sehingga dapat dimanfaatkan hasil samping pangan. 128 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Sebagai olahan pangan siap konsumsi. Hampir semua bagian dari bahan pangan hasil perikanan dan peternakan dapat dimanfaatkan manusia. Hal ini menunjukkan betapa Tuhan Yang Maha Esa menciptakan kebutuhan makanan bagi manusia dengan baik. Anugerah Tuhan yang patut kita syukuri selalu. Hasil samping dari bahan pangan hasil perikanan dan peternakan dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi makanan siap konsumsi seperti mie bakso dan ceker ayam, keripik ceker ayam, kerupuk kulit ian, kerupuk kulit sapi, keripik usus ayam, gulai kepala ikan kakap, rempeyek sisik ikan, dan lain-lain. TUGAS DISKUSI Banyak produk samping berupa makanan tradisional maupun modern menggunakan bahan baku perikanan dan peternakan. Diskusikanlah dengan temanmu apa saja produk samping berupa makanan tradisional dan modern yang ada di daerahmu. Sampaikan pula pendapatmu tentang makanan tersebut dengan santun dalam pembelajaran! 2. Jenis dan Manfaat Jenis-jenis bahan baku yang digunakan untuk membuat makanan dari hasil samping perikanan dan peternakan, yaitu: a. Kepala ikan Kepala ikan adalah bagian kepala dari tubuh ikan, di mana terdapat insang, mata ikan, dan mulut ikan. Bagian kepala ikan dapat diolah menjadi hidangan yang lezat dan bergizi seperti: gulai kepala ikan atau sup kepala ikan, bagian kepala ikan masih memiliki sedikit daging serta nikmat menyatap bagian mata ikan, memiliki nilai nutrisi yang hampir sama dengan bagian tubuh Sumber: Dokumen utama di mana terdapat daging ikan, Kemdikbud sehingga dapat memenuhi kebutuhan Gambar 4.14 Kepala ikan gizi serta memiliki nilai jual. Prakarya 129smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® b. Kulit Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.15 Kulit Ikan (a) Kulit sapi (b) Kulit ialah bagian paling luar daging. Kulit merupakan organ tunggal tubuh paling berat, kulit juga merupakan hasil ternak yang paling tinggi nilai ekonominya yaitu sekitar 59% dari nilai keseluruhan produk yang dihasilkan oleh seekor ternak. Kulit mempunyai banyak fungsi antara lain sebagai alat perasa, pelindung jaringan di bawahnya, memberi bentuk, mengatur suhu tubuh, tempat sintesis vitamin D. Kulit dapat diolah menjadi produk pangan seperti kerupuk dan masakan lainnya. c. Ceker ayam Ceker ayam adalah bagian dari tubuh ayam yaitu bagian kaki ayam. Tekstur yang unik dan rasanya yang gurih membuat ceker ayam digemari oleh banyak orang. Bagian tubuh ayam ini masih memiliki nilai gizi dan manfaat bagi tubuh. Ceker ayam mengandung protein, kolagen, zat kapur/kalsium dan Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.16 Ceker ayam kartilago. Ceker ayam memiliki sedikit daging disemua bagian hingga ruas-ruas jarinya, ceker ayam juga memiliki tulang lunak yang rasanya gurih dan lezat. Ceker ayam yang dimasak biasanya akan mengeluarkan cairan atau gel khusus yang banyak mengandung gelatin. Ceker ayam dapat diolah menjadi produk pangan seperti, keripik ceker ayam, baso ceker ayam, sup ceker ayam, dan lain- lain. 130 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® d. Tulang ikan Selain kepala ikan yang bisa mengurangi terjadinya osteoporosis ternyata tulang ikan juga dapat membantu menguatkan dan memperkokoh tulang tubuh manusia karena tulang ikan mengandung kalsium, fosfor, dan vitamin D yang sangat Sumber: Dokumen Kemdikbud dibutuhkan oleh tubuh dalam menjaga Gambar 4.17 Tulang ikan kokohnya tulang. Tulang ikan biasanya dikeringkan dan digiling menjadi tepung, setelah menjadi tepung ini baru bisa diversifi kasi dalam bentuk olahan berupa cemilan, seperti pangsit ikan, stik ikan, kerupuk, dan lainnya. Dapatkah kamu mengidentifi kasi hasil produk samping dari hasil perikanan dan peternakan yang lainnya yang ada di rumahmu dan sekitarmu? Apakah hasil samping tersebut masih dapat dimanfaatkan dengan baik? Mengolah hasil samping dari bahan baku perikanan dan peternakan harus melalui beberapa uji coba yang membutuhkan ketelitian, ketekunan dan kesabaran karena waktu yang dibutuhkan relatif lama untuk menghasilkan produk pangan sampingan yang bermanfaat bagi tubuh manusia yang memiliki nilai gizi yang tinggi, sehat, dikemas dengan penampilan/kemasan yang menarik dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. TUGAS KERJA KELOMPOK Diskusikan! 1. Amati jenis-jenis hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan yang ada di daerahmu. 2. Catatlah jenis hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan tersebut, dapat digunakan apa saja di daerahmu. 3. Bagaimana latar belakang atau sejarah pemanfaatan hasil samping dari bahan baku perikanan dan peternakan tersebut? 4. Kesan apa yang kamu rasakan terhadap ciptaan Tuhan tersebut? 5. Saat melakukan observasi dan wawancara, hendaknya kamu bersikap ramah, berbicara sopan, dan dapat bekerja sama dengan narasumber yang kamu wawancarai serta toleransi dengan teman kelompokmu. (Lihat LK-2) Prakarya 131smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® LEMBAR KERJA-2 (LK-2) Nama : ................................................................................................. Kelas : ................................................................................................. Mengidentifi kasi jenis hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan. Nama hewan hasil Hasil Produk perikanan dan samping yang pangan yang peternakan dimanfaatkan dihasilkan Manfaat Ungkapkan pendapatmu : .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. 3. Teknik Pengolahan Makanan dari Produk Samping Bahan Baku Perikanan dan Peternakan Beberapa jenis produk olahan pangan dari hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan, telah dikenal sejak dulu seperti sup ceker ayam, gulai kepala ikan kakap, sup kepala ikan, kerupuk kulit, dan sebagainya. Saat ini telah dikembangkan olahan hasil samping 132 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® dari perikanan dan peternakan berupa cemilan berupa keripik ceker ayam, kerupuk, pangsit tulang ikan, dan masih banyak lainnya. Olahan tersebut umumnya dimaksudkan untuk memaksimalkan pengolahan dan menambah variasi jenis olahan pangan produk hasil perikanan dan peternakan menjadi produk pangan sehingga makin bermanfaat guna memenuhi kebutuhan pangan bagi kehidupan, serta untuk meningkatkan nilai ekonomis dari hasil samping pengolahan tersebut. Teknik pengolahan makanan hasil samping dari bahan baku hasil perikanan dan peternakan melalui beberapa proses, seperti: a. Penggorengan Menggoreng adalah cara memasak makanan dengan menggunakan minyak atau lemak (margarin, shortening, mentega) sebagai medium penghantar panas. Lemak sama dengan minyak, dan hanya berbeda wujud karena perbedaan titik lebur. Aneka jenis ikan laut, daging ayam, keripik ceker, dan lain-lain adalah beberapa jenis olahan pangan yang antara lain dimatangkan dengan teknik digoreng. b. Pengeringan Pengeringan merupakan metode tertua untuk mengawetkan bahan pangan maupun non pangan. Pada pengeringan bahan pangan akan terjadi penurunan kadar air sampai kadar air tertentu sesuai dengan yang dikehendaki. Selama pengeringan, terjadi penguapan air yang terdapat dalam bahan pangan. Oleh sebab itu, bahan pangan yang dikeringkan akan terjaga keawetannya karena kandungan airnya rendah sehingga organisme pembusuk tidak dapat tumbuh dan berkembang biak. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara mengeringkan bahan pangan di bawah sinar matahari maupun dengan menggunakan alat pengering. Selain manfaat di atas, pengeringan bahan pangan juga bertujuan untuk memperkecil volume tempat penyimpanan dibandingkan dengan bahan pangan yang masih segar. Di samping itu, bahan pangan kering akan tahan lama bila disimpan dan lebih efi sien dalam proses pengangkutan maupun distribusi. c. Penggilingan Pengilingan tulang ikan dikerjakan pada ikan yang memiliki ukuran Prakarya 133smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® sedang serta besar. Ikan-ikan yang memiliki tulang ukuran kecil tak mesti digiling. Sebaiknya tulang ikan yang akan digiling dilakukan proses pengeringan terlebih dahulu agar kadar airnya berkurang. d. Perebusan Perebusan adalah proses pemasakan bahan baku dengan meng- gunakan media air panas. Perebusan bertujuan untuk mematang- kan bahan pangan sehingga diperoleh sifat organoleptik (warna, rasa, aroma, dan tekstur) dari bahan yang diinginkan. Perebusan dilakukan dengan mencelupkan bahan pangan ke dalam air men- didih (100 C) dengan waktu yang bervariasi tergantung sifat, jenis, o dan ukuran bahan. 4. Tahapan Pengolahan Pengolahan hasil samping dari hasil peternakan dan perikanan yang diolah menjadi produk pangan bertujuan untuk membuat produk pangan yang lebih variatif, dan memaksimalkan pengolahan hasil peternakan dan perikanan dengan prosedur pengolahan relatif mudah dan biaya yang terjangkau. Berikut ini merupakan contoh pengolahan bahan hasil samping pengolahan ikan menjadi produk pangan cemilan dengan berbahan baku tulang ikan yang diolah menjadi kerupuk ikan, kerupuk akan diolah dengan teknik menggoreng. Kerupuk ikan ini dapat dinikmati sebagai teman makan nasi atau sebagai camilan. a. Perencanaan Perencanaan dalam pengolahan membuat kerupuk tulang ikan juga tetap harus dibuat, (lihatlah urutan perencanaan pada pengolahan ikan). Susunan tertib pekerjaan pada pengolahan dendeng sapi sambel ijo yaitu: 1. Menentukan bagian-bagian yang akan digunakan untuk membuat produk pangan hasil samping pengolahan hasil perikanan. 2. Menyusun rancangan produk yang akan dibuat. 3. Menyusun kebutuhan alat dan bahan disesuaikan dengan produk pangan hasil samping pengolahan dari hasil perikanan yang ingin dibuat. 134 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 4. Menyusun jadwal pembuatan produk pangan hasil samping pengolahan hasil perikanan 5. Menentukan tugas tiap individu. Identifi kasi a. Identifi kasi Kebutuhan Kerupuk ikan adalah salah satu makanan yang cukup digemari oleh masyarakat. Beberapa kreasi makanan dari bahan bahan tulang ikan dapat kita buat salah satunya adalah kerupuk tulang ikan. b. Ide gagasan Membuat “Kerupuk Tulang Ikan” dengan kreasi masing-masing. b. Persiapan bahan dan alat Mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan secara lengkap. Apakah itu dengan cara membeli atau meminjam teman/tetangga. Bahan Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.18 Tepung kanji, tulang ikan, bawang merah, bawang putih, minyak goreng merica bubuk dan garam secukupnya. Prakarya 135smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Alat Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.19 Blender, wajan, baskom, spatula, serokan, panci, dan kompor c. Proses pembuatan Awalnya tulang dan kepala Setelah itu, pada proses blender ini lele dicuci sampai bersih, lalu menjadi tahapan paling memakan Kemudian direbus selama waktu lama dibandingkan proses beberapa jam sampai tulang lainnya karena tekstur yang keras menjadi lunak. sehingga tidak mudah dihaluskan meski sudah direbus lama. Pemblenderan dilakukan sampai halus. 136 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Pemberian bumbu juga dilakukan Selanjutnya adonan saat tulang di blender atau tulang yang telah halus dihaluskan agar bumbu lebih merata. dicampur tepung kanji, lalu Bahan bumbu yang digunakan terdiri ditambahkan air. Setelah atas bawang merah, bawang putih, itu, diaduk sampai rata dan garam, dan rempah-rempah yang adonan dibuat gulungan. dihaluskan. Setelah itu, gulungan dijemur Kemudian, dikukus selama di bawah sinar matahari 15 menit sampai pulen. selama setengah hari. Langkah selanjutnya dipotong tipis-tipis membentuk lingkaran. Dilakukan penggorengan, Kemudian, kerupuk kembali dijemur kerupuk kemudian dikemas selama satu hari penuh sampai dalam plastik. kering. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.20 Proses pembuatan kerupuk ikan Prakarya 137smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® PERHATIKAN KESELAMATAN KERJA Pada proses kegiatan pengolahan kamu perlu memahami keselamatan kerja. Tips dibawah ini perlu diperhatikan saat kegiatan dilakukan. 1. Hati-hati saat menggunakan pisau untuk menyisik sisik ikan. 2. Hati-hati dengan minyak panas saat menggoreng. TUGAS PRAKTIK PEMBUATAN PRODUK PANGAN DARI HASIL SAMPING PEGOLAHAN HASIL PERIKANAN Tugas Kelompok 1. Rumuskan langkah-langkah perencaanan pembuatan produk pangan hasil samping pengolahan dari hasil perikanan dan peternakan. 2. Gunakan informasi dari hasil bedah buku sumber/referensi yang telah didapatkan. 3. Buatlah jadwal kegiatan praktik dan pembagian tugas. 4. Siapkan alat dan bahan sesuai rencana. 5. Praktikkan setiap tahapan teknik pembuatan dengan hati-hati. 6. Dokumentasikan pada setiap tahapan kegiatan. 7. Buatlah laporan kegiatan pengolahan produk pangan hasil samping pegolahan dari perikanan dan peternakan. 8. Catatan: • Tugas 1-3 dipresentasikan terlebih dahulu sebelum memulai praktik pembuatan produk pangan hasil samping pengolahan dari hasil perikanan dan peternakan. Lakukan revisi dari masukan yang diberikan! (tentang rasa, aroma, warna, bentuk, dan penyajian). 138 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® LEMBAR KERJA-3 (LK-3) Laporan praktik pembuatan produk pangan hasil samping pengolahan dari hasil perikanan Kelompok : .......................................................................................... Nama Anggota : .......................................................................................... Kelas : .......................................................................................... 1. Perencanaan Menentukan jenis produk yang akan dibuat, membuat jadwal kegiatan, menyusun kebutuhan dan tugas individu. 2. Persiapan alat dan bahan 3. Proses pembuatan produk 4. Evaluasi kegiatan REFLEKSI KELOMPOK Kalian telah melaksanakan praktik kegiatan pembuatan hasil samping pengolahan dari hasil perikanan dan peternakan menjadi produk pangan. Bagaimana hasilnya? Apakah kelompok kalian sudah mengerjakan kegiatan dengan baik? Evaluasilah kelompok pembuatan produk samping pengolahan hasil perikanan dan peternakan menjadi produk pangan. Isilah lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel. Beri tanda ceklis (v) sesuai jawaban anda dan sertakan alasannya! Uraian Baik Cukup Kurang Alasan Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Kerja sama Disiplin Tanggung jawab Tuliskan kesimpulan berdasarkan refl eksi di atas: ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ Prakarya 139smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 5. Pengemasan Pengemasan produk pangan harus memperhatikan segi kesehatan tubuh konsumen. Dalam pengemasan berbagai produk pangan dapat digunakan plastik atau mika. Pemilihan plastik dan mika untuk produk pangan haruslah sesuai jenis olahan, selera bentuk dengan warna yang beranekaragam. Yang harus diperhatikan dalam pengemasan pangan adalah proses perekatan kemasan, produk ini harus direkat tanpa celah sedikitpun. Hal ini untuk mencegah masuknya kotoran dan debu serta udara yang dapat mengakibatkan produk menjadi cepat rusak. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.21 Proses pengemasan pangan hasil samping pengolahan dari hasil samping perikanan 140 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® TUGAS MEMBUAT KARYA (Kerja Kelompok) Buatlah olahan bahan pangan setengah jadi dari dari hasil peternakan dan perikanan berdasarkan informasi hasil observasi dan wawancara nara sumber atau berdasarkan hasil bedah buku sumber/referensi yang kamu miliki. • Tuliskan semua tahapan pembuatan karyamu secara lengkap dan menarik. Misalnya hasil identifi kasi kebutuhan dan ide gagasan sebagai rencana pembuatan karya, bahan, alat dan proses pembuatan sebagai pelaksanaan pembuatan, penyajiannya/ pengemasannya, dan evaluasinya. • Catat pula, keselamatan kerja dan hal khusus yang kamu temui saat pembuatan karya. • Pada akhirnya, produk tersebut diujicobakan kepada teman maupun guru di sekolah. Catatlah hasil penilaian teman dan gurumu sebagai bahan refl eksi/feedback dirimu. LEMBAR KERJA-4 (LK-4) Nama/ No Kelompok : ................................................................................. Anggota Kelompok : 1)............................. 2)............................................ 3)............................. 4)............................................ Kelas : ................................................................................ Laporan Pembuatan Karya 1. Perencanaan (Identifi kasi kebutuhan, ide gagasan) ...................................................................................................... ...................................................................................................... 2. Persiapan/Pelaksanaan (Bahan, alat, dan proses pembuatan) ...................................................................................................... ...................................................................................................... 3. Penyajian/Pengemasan ...................................................................................................... ...................................................................................................... 4. Evaluasi (Analisis/evaluasi produk dari guru dan teman) ...................................................................................................... ...................................................................................................... Prakarya 141smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Catatan khusus saat proses pembuatan (keselamatan kerja, tips, dll). ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... Ungkapkan kesan saat mengerjakan karya ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... RANGKUMAN 1. Produk samping pengolahan hasil peternakan dan perikanan adalah produk pangan yang dihasilkan selain produk yang utama. 2. Hasil produk samping dari ikan berupa kepala, sisik, sirip, dan jeroan. 3. Proses pengolahan pangan hasil produk samping dari daging berupa kulit hewan ternak, tulang, kepala, kaki, dan ekor. 4. Teknik pengolahan produk samping dilakukan dengan cara peng gorengan, pengeringan, penggilingan, dan perebusan. 5. Hasil produk pangan dari hasil samping perikanan berupa: kerupuk ikan, gulai kepala ikan, kerupuk kulit, dan sebagainya. 6. Hasil produk pangan dari hasil samping peternakan berupa: keripik ceker, kerupuk kulit, dan kikil.

142 Kelas IX SMP/MTs Semester 2



Page 2

smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Konsep sirkuit terintegrasi diusulkan pada tahun 1952 oleh Geoffrey W.A. Dummer, seorang ahli elektronika berkebangsaan Inggris dengan Royal Radar Establishment-nya. Pada tahun 1961, sirkuit terintegrasi menjadi produksi penuh oleh sejumlah perusahaan, dan desain peralatan berubah secara cepat dan dalam beberapa arah yang berbeda untuk mengadaptasi teknologi. TUGAS (LK - 1) Perhatikanlah peralatan elektronik yang ada di rumahmu, tuliskan nama peralatan elektronik tersebut serta tuliskan pula fungsinya! No Nama peralatan elektronik Fungsinya 1 2 3 4 5 Buat kesimpulan dan berilah pendapat kalian dari hasil pengamatan yang telah kalian lakukan! 1. Komponen Elektronika Dasar Elektronika adalah suatu cabang teknik atau fi sika yang mengendalikan aliran elektron atau partikel yang bermuatan listrik pada komponen-komponen aktif seperti Transistor, Dioda dan IC serta komponen-komponen pasif elektronika seperti Resistor, Kapasitor dan Induktor. Prakarya 43smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Dalam zaman yang perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, perangkat-perangkat elekronik merupakan perangkat yang digunakan di hampir semua industri untuk mengendalikan kualitas produk dan proses produksi, otomasi produksi dan juga pengolahan data untuk penelitian. Demikian juga di kehidupan kita sehari-hari, perangkat-perangkat elektronik merupakan salah satu perangkat penting dalam menunjang kualitas hidup kita. Misalnya Ponsel yang digunakan untuk berkomunikasi, Televisi untuk hiburan ataupun mendapatkan berita penting, Kamera untuk menangkap momen-momen penting dalam hidup kita dan masih banyak lagi perangkat-perangkat rumah tangga dan perangkat pribadi yang menggunakan prinsip dan komponen elektronika untuk dapat mengoperasikannya. 2. Jenis dan Manfaat a. Resistor Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir. Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Satuan resistor adalah ohm. Resistor terbagi 2 yaitu: (1). Resistor tetap Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatannya relative tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan logam. Nilai hambatannya ditentukan oleh tebal dan panjangnya lintasan karbon. Panjang lintasan karbon tergantung dari kisarnya alur yang berbentuk spiral. 44 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.2. Resistor tetap (2). Resistor variabel Resistor variabel atau potensiometer yaitu resistor yang besar hambatannya dapat diubah-ubah, yang termasuk ke dalam potensiometer antara lain: Resistor KSN (koefi sien suhu negatif), resistor LDR (light dependent resistor) dan resistor VDR (voltage dependent resistor). Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.3. Resistor variabel Menentukan Kode Warna pada Resistor Kode warna pada resistor menyatakan harga resistansi dan toleransinya. Semakin kecil harga toleransi suatu resistor adalah semakin baik. Terdapat resistor yang mempunyai 4 gelang warna dan 5 gelang warna seperti yang terlihat pada gambar berikut: Prakarya 45smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.4. Resistor dengan 4 gelang dan 5 gelang warna Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4 Warna (Angka (Angka (Faktor (Toleransi/%) pertama kedua) pengali) HItam - 0 1 - Coklat 1 1 10 1 Merah 2 2 10 2 2 Oranye 3 3 10 3 3 Kuning 4 4 10 4 4 Hijau 5 5 10 5 5 Biru 6 6 10 6 6 Ungu 7 7 10 7 7 Abu-abu 8 8 10 8 8 Putih 9 9 10 9 9 Emas - - 10 -1 5 Perak - - 10 -2 10 Tanpa warna - - 10 -3 20 b. Kondensator atau kapasitor Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad 46 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai “kapasitor”, namun kata “kondensator” masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia “condensatore”, bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador. Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C). Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.5. Kode warna pada kapasitor Prakarya 47smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Arti kode angka dan huruf pada kapasitor dapat dilihat pada table di bawah: 48 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Beberapa Fungsi Utama Kapasitor : 1. Sebagai penyaring (fi lter) pada rangkaian regulator DC atau power supply untuk meminimalisir tegangan ripple AC yang masih tersisa. 2. Sebagai pembangkit pulsa (frekuensi) dalam rangkaian oscilator. 3. Sebagai penggeser phasa. 4. Sebagai coupling yakni penghubung antara dua buah rangkaian elektronika seperti pada rangkaian penguat (amplifi er) yang menghubungkan rangkaian Pre Amp dengan Amplifi er. 5. Fungsi kapasitor lainnya dalam rangkaian elektronika adalah sebagai fi lter dan kopling pada rangkaian power supply, penggeser fasa, pembangkit frekuensi pada rangkaian osilator dan juga dapat digunakan untuk mencegah percikan bunga api yang dapat terjadi pada saklar. Sifat dasar kapasitor adalah kemampuan yang dapat menyimpan muatan listrik, tidak dapat dilalui arus DC (Direct Current), dapat dilalui arus AC (Alternating Current) dan juga dapat sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan oleh sumbernya). Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.6. Kondensator dan kapasitor Prakarya 49smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Cara Kerja Kapasitor yang pertama adalah mengalirkan elektron menuju kapasitor. Setelah kapasitor sudah dipenuhi dengan elektron, maka tegangan tersebut akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari kapasitor dan menuju rangkaian elektronika. Dengan begitu, kapasitor akan dapat membangkitkan reaktif suatu rangkaian. Simbol-simbol kapasitor yaitu: a. Simbol kapasitor nonpolar Kapasitor ini tidak mempunyai polaritas sehingga dalam pemasangannya dapat bolak-balik dan umumnya berkapasitas kecil (pico Farad atau nano Farad). Kapasitor ini sering dipakai dalam rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi seperti dalam rangkaian penguat audio (amplifi er). Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.7. Kapasitor nonpolar b. Simbol kapasitor bipolar Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.8. Kapasitor bipolar 50 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Kapasitor jenis ini mempunyai dua polaritas yaitu positif dan negatif sehingga dalam pemasangannya tidak boleh terbalik. Kapasitor ini umumnya berkapasitas cukup besar yakni dalam satuan micro farad (μF) sampai dengan mili Farad (mF). Kapasitor ini biasa dipakai sebagai fi lter dalam rangkaian penyearah (rectifi er). c. Simbol variabel kondensator Kapasitor jenis ini tidak memiliki polaritas tetapi nilai kapasitansinya dapat diatur secara manual. Variabel kapasitor biasanya berkapasitas antara 100 pF sampai dengan 500 pF (pico Farad) dan sering digunakan dalam rangkaian radio untuk mengatur frekuensi. Istilah lain dari variable kapasitor adalah varco (variable condensator). Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.9. Simbol variabel nonpolar c. Induktor atau reaktor Induktor adalah komponen listrik yang digunakan sebagai beban induktif, simbol induktor dapat dilihat di bawah. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.10. Simbol variabel nonpolar Prakarya 51smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® c. Transformator atau trafo Transformator atau trafo adalah alat yang memindahkan tenaga listrik antar dua rangkaian listrik atau lebih melalui induksi elektromagnetik. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektro magnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fl uks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak - balik ini menginduksikan gaya gerak listrik (ggl) dalam lilitan sekunder. Jika efi siensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder. Jenis-jenis transformator : (1). Step up Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.11. Simbol transformator step up Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh. 52 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® (2). Step down Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.12. Simbol transformator step down Gambar transformator step down Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan.Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC. (3). Autotransformator Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.13. Simbol autotransformator Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus Prakarya 53smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fi siknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali). (4). Autotransformator variable Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.14. Simbol autotransformator Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah. (5). Autotransformator isolasi Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor. 54 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® (6). Autotransformator pulsa Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fl uks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fl uks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah. (7). Autotransformator 3 fase Transformator tiga fase (3-phase) sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta (∆). Sifat dan Macam Bahan Penghantar dan Isolator Yang termasuk bahan-bahan penghantar adalah bahan yang memiliki banyak elektron bebas pada kulit terluar orbit. Elektron bebas ini akan sangat berpengaruh pada sifat bahan tersebut. Jika suatu bahan listrik memiliki banyak elektron bebas pada orbit- orbit elektron, bahan ini memiliki sifat sebagai penghantar listrik. Bahan penghantar memiliki sifat-sifat penting yaitu: a. Daya hantar listrik b. Koefi sien temperature tambahan c. Daya hantar panas d. Daya tegangan tarik e. Timbulnya daya elektro-motoris termo Aluminium (AI) Sifat penting bahan aluminium yaitu: • Dapat ditempa dalam keadaan dingin • Tidak tahan terhadap garam dapur atau laut • Warna silver atau perak Prakarya 55smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® • Titik didih=1800 C 0 • Rho (ρ) = 0,0278 • Alpha (α) = 0,0047 Tembaga (Cu) Beberapa sifat penting logam tembaga yaitu: • Dapat disepuh dan berkarat bila terkena CO² 0 0 • Titik didih = 2236 C – 2340 C • Rho (ρ) = 0,017 • Alpha (α) = 0,0043 Seng (Zn) Beberapa sifat penting yang dimiliki oleh bahan logam seng adalah: • Dapat ditempa dalam keadaan dingin • Tidak tahan terhadap garam dan asam garam • Warna putih kebiru-biruan • Titik didih = 907 C 0 • Rho (ρ) = 0,0043 • Alpha (α) = 0,006 Timah (Sn) Beberapa sifat penting yang dimiliki oleh bahan timah adalah: • Warna jernih mengkilap • Titik didih = 236 C 0 • Warna putih kebiru-biruan • Titik didih = 907 C 0 • Rho (ρ) = 0,0043 • Alpha (α) = 0,12 56 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Selain bahan logam yang telah disebutkan di atas, ada juga bahan logam yang lain yang tergolong sebagai bahan konduktor/penghantar pada jenis logam mulia, seperti: perak, emas dan platina. Bahan logam ini dinamakan logam mulia karena bahan ini memiliki jumlah elektron valensi yang lengkap, sehingga sangat sulit untuk mengadakan reaksi lain. Bahan padat lain yang dipakai untuk penghantar adalah wolfram yang digunakan untuk fi lament katoda pada tabung elektron, lampu- lampu pijar, dan alat pemanas dengan temperatur yang tinggi. Dwilogam atau yang sering disebut bimetal adalah dua jenis logam yang disambung menjadi satu. Pemakaian dalam bidang kelistrikan sangat luas, misalnya kontak pengatur dan regulator digunakan untuk menjaga agar temperatur panas selalu konstan. Bimetal ini dipasang di dalam pemanas dan fungsinya memutus rangkaian bila temperaturnya meningkat dan akan menyambung kembali rangkaian bila temperaturnya turun. Sifat Bahan Isolator Bahan yang disebut sebagai bahan isolator adalah bahan dielektrik, ini disebabkan jumlah elektron yang terikat oleh gaya tarik inti sangat kuat. Elektro-elektronya sulit untuk bergerak atau bahkan tidak sangat sulit berpindah, walaupun telah terkena dorongan dari luar. Bahan isolator sering digunakan untuk bahan penyekat (dielektrik). Penyekat listrik terutama tegangan listrik. Untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut, diperlukan jenis bahan yang sesuai. Selain syarat tersebut juga diperlukan syarat yang lain yang dipertimbangkan untuk memenuhi pemakaiannya, antara lain: a. Sifat kelistrikan Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat listrik ditujukan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua penghantar yang berbeda potensial atau untuk mencegah loncatan listrik ke tanah. Kebocoran arus listrik harus dibatasi sekecil- kecilnya (tidak melampaui batas yang telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku). Prakarya 57smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® b. Sifat mekanis Mengingat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan kekuatan struktur bahannya. Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan dikarenakan kesalahan pemakaiannya. Misalnya diperlukan bahan yang tahan tarikan, maka kita harus menggunakan bahan dari kain daripada kertas.Bahan kain lebih kuat terhadap tarikan daripada bahan kertas. c. Sifat termis Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus magnet, berpengaruh terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian panas yang berasal dari luar (alam sekitar). Dalam hal ini, kalau panas yang ditimbulkan cukup tinggi, maka penyekat yang digunakan harus tepat. Adanya panas juga harus dipertimbangkan, agar tidak merusak bahan penyekat yang digunakan. d. Sifat kimia Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan perubahan susunan kimia bahan. Demikian juga pengaruh adanya kelembaban udara, basah yang ada di sekitar bahan penyekat. Jika kelembaban tidak dapat dihindari, haruslah dipilih bahan penyekat yang tahan terhadap air. Demikian juga adanya zat-zat lain dapat merusak struktur kimia bahan. Mengingat adanya bermacam-macam asal, sifat, dan ciri bahan penyekat, maka untuk memudahkan dalam memilih untuk aplikasi dalam kelistrikan maka bahan penyekat akan dibagi ke dalam beberapa kelompok yaitu: • Bahan tambang (batu pualam, asbes, mika, dan sebagainya) • Bahan berserat (benang, kain, kertas, kayu, dan sebagainya) • Gelas dan keramik • Plastik • Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya • Bahan yang dipadatkan Konsep elektronika terbagi 2 yaitu : 1. Elektronika analog 2. Elektronika digital 58 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 1. Elektronika Analog Elektronika analog ialah bidang elektronika dimana sinyal listrik yang terlibat bersifat kontinue, sedangkan komponen yang digunakan umumnya disebut komponen diskrit. Beda dengan elektronika digital dimana sinyal listrik yang terlibat merupakan sinyal 0V atau 5 V (sinyal digital berlogika 0 atau 1). Beberapa alat dengan konsep elektronika analog yaitu: a. Jam tangan konvensional b. Kamera analog c. Alat - alat perkusi d. Menghitung dengan tangan, lidi, dan batu e. Komputer analog (komputer dengan program yang sangat sederhana) Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua Parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya terbentuk gelombang sinus memiliki tiga variabel dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. • Amplitudo merupakan ukuran tingi rendahnya tegangan dari sinyal analog • Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam bentuk detik • Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu Kelebihan teknologi analog yaitu: • Tidak mudah dimakan usia • Biaya yang digunakan murah • Hasil yang didapatkan dapat diuji ketepatannya Kekurangan teknologi analog yaitu: • Tidak efesiensi • Lambat pemakaiannya Prakarya 59smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 2. Elektronika Digital Elektronika digital adalah sistem elektronika yang menggunakan isyarat digital. Elektronika digital adalah representasi dari aljabar boolean dan digunakan di komputer, telpon genggam dan berbagai produk konsumen lainnya. Dalam sebuah sirkuit digital, sinyal direpresentasikan dengan satu dari dua macam kondisi yaitu 1 (high, active, true,) dan 0 (low, nonactive, false). Atau jika direspresentasikan dalam tegangan 1 dapat berarti tegangan maksimum (umumnya 5 V atau 3 V) dan 0 berarti tegangan minimum (umumnya 0 V, tapi ada pula yang 2,5 V). Hal ini dikarenakan varian dari bahan pembuatnya. Beberapa alat dengan konsep elektronika digital yaitu: • Alat music: sampler, squencer, groovebox dan lain-lain. • Kamera digital • Menghitung dengan kalkulator, komputer dan lain-lain. • Modem Sinyal digital adalah merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1. Kelebihan teknologi digital yaitu: • Memberikan kemudahan dalam penggunaan • Error selalu dapat dikoreksi • Memproduksi data terbatas Kekurangan teknologi digital yaitu: • Malas berpikir • Tidak tahan lama • Memerlukan sinkronisasi 60 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® B. SISTEM PENGENDALI Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini sistem kendali manual maupun automatik memiliki peran yang sangat penting. Peranan sistem kendali automatik adalah paling menonjol dalam berbagai keperluan hajat manusia atau bangsa yang telah maju peradabannya. Contoh konkret dapat kita temui pada pengendalian pesawat ruang angkasa, peluru kendali, sistem pengemudi pesawat, sateIit dan sebagainya. Sementara di industri diperlukan untuk pengendalian mesin-mesin produksi bidang manufaktur dan pengendalian proses seperti tekanan, temperatur, aliran, gesekan, kelembaban dan sebagainya. TUGAS (LK - 3) Carilah di berbagai sumber tentang alat-alat pengendali, setelah itu tuliskan hasilnya pada tabel berikut! Nama alat Fungsi alat No Gambar alat pengendali pengendali pengendali 1 2 3 Prakarya 61smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 1. Peralatan listrik Peralatan yang biasa digunakan untuk alat elektronik adalah. a. Test pen Test pen sering digunakan dalam kegiatan elektronika. Test pen merupakan alat bantu pengukuran sederhana, test pen digunakan untuk mengetahui apakah suatu penghantar listrik (kabel atau kawat) memiliki tegangan listrik. Dalam gambar 7 ditunjukkan gambar test pen. Di dalam test pen terdapat lampu petunjuk (indicator) yang akan memberikan tanda, apabila menyala maka pada bagian sumber terdapat tegangan, sebaliknya apabila tidak menyala maka pada bagian sumber tidak terdapat tegangan. Sumber : http://technoku.blogspot.com Gambar 2.23. Test pen Cara penggunaan test pen sebagai berikut: 1. Pegang test pen dengan ujung-ujung jari. 2. Letakkan jari telunjuk pada bagian atas (tempat jari tangan). 3. Pastikan jari tangan anda tidak menyentuh bagian sumber dan buatlah pengukuran menjadi nyaman. 4. Tempelkan ujung bagian bawah test pen (tempat sumber) dengan penghantar yang akan diuji. 5. Perhatikan lampu petunjuk. 6. Lepaskan test pen dari penghantar yang diuji. 62 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® b. Solder Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan pcb. Solder merupakan alat elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energi panas. Solder banyak jenis dan beragam bentuknya, pada umumnya berbentuk seperti pistol, dan lurus dengan mata solder di ujung yang berbentuk lancip, dan dilengkapi tombol pengatur suhu ukuran tinggi rendahnya panas yang dihasilkan untuk membuat kawat timah mencair agar dapat melepaskan atau menyatukan kaki-kaki komponen pada papan Pcb. Suhu panasnya yang terlalu berlebihan dapat merusak komponen atau menyebabkan komponen lain ikut terlepas. Solder pula digunakan untuk upaya alternatif jumper dengan menghubungkan kabel kecil pada hubungan yang putus pada papan Pcb agar yang retak atau terputus agar dapat tersambung kembali. Sumber : http://id.wikipedia.org Gambar 2.24. Solder c. Penggaris siku Penggaris siku adalah alat yang digunakan untuk mengukur siku dari suatu sambungan, baik siku bagian dalam maupun siku bagian luar. Sumber : http://www.tokopedia.com Gambar 2.25. Penggaris siku Prakarya 63smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® d. Palu Palu adalah alat yang digunakan untuk menancapkan paku pada kayu atau aluminium, juga untuk mencabut paku itu kembali. Sumber : http://www.pca.state.mn.us Gambar 2.26. Palu e. Gunting Gunting seng adalah alat yang digunakan untuk memotong seng atau sejenisnya. Sumber : www.pusathardware.com Gambar 2.26. Gunting e. Ketam Ketam berfungsi untuk memperhalus permukaan kayu. Sumber : www.perkakasku.com Gambar 2.27. Ketam 64 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® TUGAS (LK - 4) Diskusi Tuliskan peralatan-peralatan dalam instalasi listrik yang tidak disebutkan dalam buku siswa dan tuliskan juga fungsinya! No Nama peralatan Fungsinya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2. Pembuatan Rangkaian Stop Kontak Papan instalasi listrik menggunakan stop kontak dipraktekkan dengan menggunakan kardus beberapa peralatan listrik. Kardus digunakan sebagai papan karena menyerupai papan atau kayu. Bahan- bahan yang digunakan dalam praktikum ini diambil dari lingkungan sekitar. Kreativitas dan imajinasimu dapat dituangkan pada kegiatan ini. Kerjakan secara kelompok dan masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab! Prakarya 65smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Tahapan Pembuatan Rangkaian Stop Kontak 1. Perencanaan Identifi kasi kebutuhan Rangkaian listrik menggunakan stop kontak bisa dibuat dengan mengubah sebagian model papan instalasinya dan juga penempatan dan jumlah lampu yang digunakan bisa diubah sesuai selera masing-masing. Perencanaan fi sik Pembuatan berdasarkan bahan dan alat yang tersedia di lingkungan kalian, dan dibuat dengan penuh tanggung jawab dengan memperhatikan prinsip kerja. 2. Persiapan Ide / gagasan Pembuatan rangkaian listrik menggunakan stop kontak menggunakan kardus sebagai rangka bangunan. Peralatan listrik untuk rangkaiannya. Kabel sebagai penyambung arus listrik. Keselamatan kerja Perhatikanlah : a. Hati-hati menggunakan peralatan b. Perhatikan bagian-bagian instalasi listrik yang akan dirangkai dengan baik karena kesalahan akan mempengaruhi hasil rangkaian 66 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 3. Bahan dan Alat Bahan Dos / kardus Lampu lombok Stand lampu bekas lombok Terminal 4 mata kabel Isolasi Colokan jantan Perminal sambungan kabel Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.29. Bahan pembuatan stop kontak Alat Obeng Pisau / cutter Gunting Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.30. Alat pembuatan stop kontak Prakarya 67 https://matematohir.wordpress.com/smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Cara pembuatan : 1) Siapkan dos/kardus bekas, potong hingga membentuk persegi panjang 35 cm X 50 cm (sesuai ukuran dos yang dipakai) kemudian buat sketsa rumah menggunakan isolasi untuk membagi ruangan seperti gambar di bawah. Sumber : Dokumen kemdikbud Gambar 2.31. Kardus 2) Potong kabel sepanjang 15 cm yang akan digunakan sebagai kabel pusat arus listrik (gunakan kabel serabut warna merah putih). Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.32. Kabel 3) Pasang salah satu ujung kabel pada colokan jantan. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.33. Colokan 68 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 4) Siapkan terminal 4 mata kemudian buka cup / tutupnya mengunakan obeng. Sumber : Dokumen kemdikbud Gambar 2.34. Terminal 4 mata 5) Ujung kabel pusat dikupas 0,5 cm kemudian isi/serabut dibagi dua seperti gambar dibawah ini. Sumber : Dokumen kemdikbud Gambar 2.35. Kabel 6) Kendurkan baut bagian dalam terminal kemudian pasang ujung kabel ke terminal pusat arus listrik dan kencangkan bautnya. Prakarya 69smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.36. Terminal 4 mata 7) Pasang cup/tutup terminal kembali dan kencangkan bautnya. Sumber : Dokumen kemdikbud Gambar 2.37. Terminal 4 mata 8) Siapkan kabel dengan panjang sesuai jarak terminal dengan posisi lampu. Sumber : Dokumen kemdikbud Gambar 2.38. Kabel 70 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 9) Siapkan colokan jantan dan buka kap/tutupnya. Sumber : Dokumen kemdikbud Gambar 2.39. Colokan 10) Pasang ujung kabel yang sudah dipotong tadi pada colokan jantan dan kencangkan bautnya. Sumber : Dokumen kemdikbud Gambar 2.40. Colokan 11) Pasang kap/tutup colokan jantan dan kencangkan bautnya. Sumber : Dokumen kemdikbud Gambar 2.41. Colokan Prakarya 71smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 12) Masukkan ujung kabel lewat lubang yang sudah disiapkan di dekat terminal sampai pada lubang pada posisi lampu (stop kontak pertama berada dilubang no.1) Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.42. Terminal 4 mata 13) Siapkan stand lampu Lombok dan terminal sambungan kabel, kemudian pasang kabel stand lampu pada terminal sambungan kabel dan kencangkan bautnya. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.43. Stand lampu lombok 14) Pasang ujung kabel yang dari saklar ke terminal sambungan kabel. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.44. Terminal sambungan kabel 72 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Stop kontak No.1 siap digunakan (stop kontak 1 untuk ruang dapur) 15) Untuk saklar ke-2, ke-3 dan ke-4, ulangi langkah 8 sampai 14. 16) Pasang lampu Lombok untuk masing-masing stand lampu. Sumber : Dokumen kemdikbud Gambar 2.45. Lampu lombok Prakarya 73smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 2.46. Stop kontak Hasil akhir pemasangan instalasi listrik menggunakan stop kontak. 17) Nyalakan lampu dengan cara colokkan stop kontak ke terminal arus listrik. a. Saklar 1 untuk lampu 1 (ruang dapur) b. Saklar 2 untuk lampu 2 (kamar) c. Saklar 3 untuk lampu 3 (ruang tamu) d. Saklar 4 untuk lampu 4 (teras) Tugas Kelompok (LK - 5) 1. Cari informasi dari sumber bacaan tentang pembuatan instalasi listrik sederhana menggunakan saklar di rumah tinggal! 2. Ketiklah hasil dari berbagai sumber secara menarik! 3. Presentasikan hasil kerja kelompok ini di depan kelas ! 4. Rencanakan pembuatan instalasi listrik sederhana dengan menggunakan saklar dengan imajinasimu sendiri! Perhatikan tahapan pembuatan produk dalam bekerja dan pada akhirnya produk tersebut dapat bekerja dengan baik. 74 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Tugas Kelompok 5 (LK-5) Kelompok : ..................................................................... Nama Anggota : 1. .................................................................. 2. .................................................................. 3. .................................................................. 4. .................................................................. Kelas : ...................................................................... Perencanaan (Identifi kasi kebutuhan, Perencanaan fi sik) Persiapan (Ide / gagasan, Keselamatan Kerja) Peralatan dan Bahan (...................................................................................) Pengecekan hasil (Pembandingan hasil buatan orang lain di sekitar kamu) Tugas Individu Membuat karya 1. Buatlah sebuah karya instalasi listrik dengan menggunakan sakelar dari daerah dan lingkungan sekitar kalian berdasarkan kreasimu sendiri! 2. Perhatikan tahapan pembuatan produk dalam bekerja seperti yang sudah diuraikan pada pembuatan instalasi listrik dengan menggunakan saklar! 3. Perhatikan keselamatan kerja! 4. Perbaiki karyamu berdasarkan penilaian kawan dan gurumu. Prakarya 75smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® REFLEKSI DIRI Renungkan dan tuliskan pendapatmu pada selembar kertas. 1. Apa pendapat kamu tentang pembuatan instalasi listrik di rumah tinggal dengan menggunakan sakelar? 2. Dapatkah kamu menciptakan karya yang lebih inovatif dari itu? 3. Apa manfaat yang dapat kamu rasakan pada pembelajaran ini? RANGKUMAN • Elektronika adalah ilmu mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron dalam suatu alat. • Konsep elektronika terbagi 2 yaitu; elektronika analog dan elektronika digital • Peranan sistem pengendali sinyal penting untuk hajat manusia yang telah maju peradabannya 76 Kelas IX SMP/MTs Semester 1smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® BUDI DAYAsmpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® PETA MATERI Budi Daya Ikan Hias Komoditas Ikan Teknik Budi Daya Ikan Persiapan Teknik Jenis Wadah Jenis Ikan Wadah Pemeliharaan Budi daya Ikan Budi daya Ikan Ikan Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari Bab III, peserta didik mampu: 1. Menyampaikan pendapat tentang keragaman jenis dan wadah budi daya dan pemeliharaan (pembesaran) ikan hias sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada Tuhan serta bangsa Indonesia. 2. Mengidentifi kasi jenis, sarana produksi, dan teknik pembuatan wadah dan budi daya ikan hias yang ada di wilayah setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan. 3. Merancang pembuatan wadah budi daya dan pemeliharaan (pembesaran) ikan hias berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri sendiri. 4. Membuat, mempraktikkan, menguji, dan mempresentasikan pembuatan wadah dan pemeliharaan (pembesaran) ikan hias di wilayah setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan disiplin dan tanggung jawab. 78 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Bab III BUDI DAYA IKAN HIAS Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.1 Ikan hias dan wadah budi daya TUGAS PENGAMATAN 1. Amatilah gambar jenis ikan hias dan wadah budi daya di atas. 2. Pernahkah melihat budi daya ikan tersebut di lingkunganmu? 3. Apa yang kamu ketahui tentang ikan pada gambar di atas? 4. Ungkapkan pendapatmu, sampaikan dalam pembelajaran! 5. Lakukan bersama kelompokmu. Prakarya 79smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Bagaimana pendapat kamu melihat ikan hias yang beranekaragam warna dan bentuknya? Semua itu merupakan anugerah dari Tuhan yang patut kita syukuri atas keindahan dan keragaman jenis ikan hias yang ada di Indonesia. Ikan hias sudah banyak dibudi daya, beberapa alasan yang mendukung ikan hias dibudi daya, yaitu : 1. Memiliki beraneka ragam ikan hias yang tersebar di wilayah peraiiran Indonesia, baik ikan hias di air tawar, payau maupun di air tawar. Spesies ikan hias ada 1.100. Diperkirakan 400 adalah spesies ikan hias air tawar dan 650 spesies ikan hias air laut yang hidup di lingkungan terumbu karang. Sedangkan kemungkinan 50 spesies merupakan spesies ikan hias di air payau. Wilayah produksi ikan hias Indonesia tersebar di 18 propinsi yaitu Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, dan Papua Barat. 2. Memiliki pangsa pasar ekspor ikan hias yang besar. Berdasarkan data tahun 2009, ikan hias Indonesia baru menguasai 3,12% dari perdagangan ikan hias dunia, jadi masih tertinggal dari Singapura yang mencapai 16,08%. Pangsa pasar ekspor ikan hias Indonesia adalah Singapura, Cina, Hong Kong, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, USA dan Eropa. 3. Mampu menghasilkan devisa negara cukup besar. Hal ini merupakan peluang bagi pengembangan budi daya ikan hias Indonesia. Ikan hias adalah jenis yang memiliki bentuk tubuh yang unik dengan aneka warna, yang umumnya dijual sebagai ornament (hiasan) dalam akuarium. Contoh ikan hias yang dibudi dayakan antara lain: koi, neon tetra, koki, cupang, dan guppy, yellow tangs, blue tags, clownfi sh dan sebagainya. Pada bab ini akan dibahas kegiatan prapoduksi (desain kontruksi dan persiapan wadah budi daya) serta produksi (pendederan, pembesaran dan panen) budi daya ikan hias. Bagaimana mendesain wadah budi daya dan pemeliharaan ikan hias pada tahap pembesaran. Kegiatan pendederan dan pembesaran ikan merupakan kegiatan budi daya yang memelihara benih ikan sampai berukuran tertentu/ekonomis dan siap untuk dipanen ataupun menjadi induk. Ikan hias adalah jenis yang memiliki bentuk tubuh yang unik dengan aneka warna, yang umumnya dijual sebagai ornament (hiasan) dalam 80 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® akuarium. Contoh ikan hias yang dibudi dayakan antara lain: koi, neon tetra, koki, cupang, dan guppy, yellow tangs, blue tags, clownfi sh dan sebagainya. Pada bab ini akan dibahas kegiatan prapoduksi (desain kontruksi dan persiapan wadah budi daya) serta produksi (pendederan, pembesaran dan panen) budi daya ikan hias. Bagaimana mendesain wadah budi daya dan pemeliharaan ikan hias pada tahap pembesaran. Kegiatan pendederan dan pembesaran ikan merupakan kegiatan budi daya yang memelihara benih ikan sampai berukuran tertentu/ ekonomis dan siap untuk dipanen ataupun menjadi induk. A. KOMODITAS IKAN HIAS Indonesia memiliki banyak jenis ikan hias air tawar. Menurut catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan, saat ini terdapat lebih kurang dari 1.100 spesies ikan hias air tawar yang diperdagangkan secara global. Dari jumlah itu, Indonesia memiliki 400 spesies, namun hanya 90 spesies yang dibudi dayakan secara luas oleh masyarakat. Ikan hias air tawar mempunyai beberapa kelebihan, terutama dari kemudahan budi dayanya. Banyak jenis ikan hias air tawar dapat dibudi dayakan dengan teknologi dan fasilitas yang sederhana sehingga dapat diusahakan dalam skala rumah tangga mikro kecil sampai besar sekalipun. Hal ini berbeda dengan ikan hias air laut, selain lebih sulit biasanya memerlukan fasilitas yang lebih mahal. Oleh karena itu, ikan hias air laut masih didominasi oleh hasil tangkapan di perairan laut umum. Ikan hias air tawar sebagian besar diproduksi untuk memenuhi kebutuhan hobi dan sebagian lagi untuk kepentingan penelitian. Beberapa jenis ikan hias air tawar asal Indonesia yang menjadi primadona pasar, diantaranya arwana dan cupang. Indonesia juga berhasil mendomestikasi ikan impor seperti koki, koi, discus dan guppy. Berikut ini beberapa jenis ikan hias air tawar bernilai ekonomi tinggi yang paling banyak dicari dan berpotensi untuk dibudi dayakan. 1. Koi (Cyprinus Carpio L) Koi (Gambar 3.2) pertama kali dikembangkan di Jepang. Mereka mengembangkannya dari ikan mas. Koi merupakan ikan hias air tawar untuk dipelihara di kolam bukan akuarium. Daya tarik ikan koi adalah memiliki warna- warni yang menarik dan indah. Ikan koi juga Sumber : Dokumen Kemdikbud memerlukan ruang gerak yang luas serta mudah Gambar 3.2. Ikan koi dikembangbiakan. Prakarya 81smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 2. Cupang (Betta sp.) Ikan Cupang merupakan salah satu jenis ikan air tawar endemik Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Habitat asli ikan ini adalah rawa-rawa di daerah tropis. Ikan cupang sanggup hidup dalam volume air yang sedikit dan oksigen yang minim. Cupang dapat disimpan dalam toples terbuka yang tidak beraerasi. Cupang dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan. Selain warna sisik dan siripnya yang berkilauan, juga sangat memiliki sifat agresif. Cupang bisa merobek-robek sesamanya dalam pertempuran yang berlangsung berjam-jam lamanya. Ikan cupang sangat mudah dibudi dayakan dalam berbagai skala rumah tangga. Budi daya cupang relatif mudah karena tidak memerlukan tempat yang luas dalam proses pemijahannya. Ikan ini berkembang biak dengan cara bertelur dan telurnya menempel pada substrat seperti akar tanaman,daun-daun dan serabut rapia. Berdasarkan bentuk siripnya, cupang dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: a. Halfmoon (setengah bulan), Cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah (Gambar 3.3). Jenis cupang ini pertama kali dibudi daya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada Tahun 1982. Sumber : Wikipedia.com Gambar 3.3. Ikan cupang setengah bulan 82 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® b. Crowntail (ekor mahkota) atau serit Cupang jenis ini mempunyai sirip dan ekor yang menyerupai sisir sehingga di namakan serit (Gambar 3.4). Sumber : Wikipedia.com Gambar 3.4. Cupang serit c. Plakat halfmoon Bentuk badannya hampir mirip dengan cupang laga tapi jenis plakat halfmoon mempunyai ekor dan sirip yang lebih indah (Gambar 3.5) 3. Arwana (Scleropages sp.) Sumber : Wikipedia.com Gambar 3.5. Cupang halfmoon Arwana merupakan salah satu jenis ikan endemik, di Indonesia banyak ditemukan di perairan air tawar Kalimantan dan Papua. Dahulu, ikan arwana didapat dari perburuan di alam bebas, namun saat ini sudah bisa dibudi dayakan di kolam-kolam. Prakarya 83smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang bernilai ekonomi tinggi. Harga per ekornya untuk ukuran kecil bisa mencapai jutaan rupiah dari jenis-jenis tertentu. Sentra produksi ikan arwana terdapat di Kalimantan dan Sumatera. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.6. Arwana 4. Ikan Mas Koki (Carrasius Auratus) Mas koki masih satu keluarga dengan ikan mas. Mas koki pertama kali dikenal sebagai ikan hias di Cina, namun yang mempopulerkan ikan koki ke seluruh dunia adalah bangsa Jepang. Dari negeri ini, koki menjadi semakin variatif dengan berbagai warna dan bentuknya (Gambar 3.7). Mas koki sudah lama dibudi dayakan secara luas di Indonesia. Sentra produksi koki terbesar ada di Tulung Agung, Jawa Timur. Tulung Agung memproduksi lebih dari 55 juta ekor ikan mas koki setiap tahun, sebagian besar ditujukan untuk pasar domestik dan sebagian kecil untuk ekspor. Meskipun harga per ekornya relatif murah, ikan ini mudah dibudi dayakan secara massal. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.7. Jenis-jenis Koki 5. Guppy (Poecilia Reticulate ) Guppy berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Guppy sangat mudah beradaptasi sehingga cepat meluas penyebarannya serta mudah dibudi dayakan. Saat ini, guppy dapat 84 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® ditemukan di berbagai perairan air tawar di Indonesia. Ikan guppy bereproduksi secara internal dan melahirkan anak yang langsung berenang dengan baik (Gambar 3.8). Dalam satu kali perkawinan dapat menghasilkan 3 kali kelahiran dalam waktu tiga minggu, dimana 1 ekor indukan betina dapat menghasilkan ± 60 burayak. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.8. Jenis-jenis guppy 6. Louhan (Kelompok Chiclid) Louhan dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Flowerhorn cichlid tidak ditemukan di alam bebas. Ikan hias air tawar ini merupakan hasil persilangan dari berbagai jenis ikan Cichlid. Louhan pertama kali dikembangkan di Malaysia, banyak orang menyukai jenis ikan ini karena warna sisik dan benjolan dikepalanya (Gambar 3.9). Selain di Malaysia, juga dikembangkan di Taiwan, kemudian menyebar ke berbagai negara. Louhan mempunyai sifat agresif dan jika di lepas ke perairan umum dapat menjadi predator jenis ikan lainnya. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.9. Ikan louhan 7. Discus (Symphysodon Discus) Discus berasal dari perairan Amazon, disebut discus karena bentuknya seperti piringan (disk) dengan warna-warni yang atraktif. Sifat ikan ini sangat tenang dan gerakannya lambat sehingga disebut Prakarya 85smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® raja akuarium. Ukuran yang paling besar bisa mencapai diameter 15 cm (Gambar 3.10). Discus cocok dikembangbiakan di wiliyah iklim tropis dengan suhu air 25-30 C, pH 6-6,5 dan kesadahan 3-5 dH. Untuk pemeliharaan o dalam akuarium perlu ketelatenan karena mudah stress jika kualitas air akuarium berubah. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.10. Discus Secara global perdagangan komoditas ikan hias air tawar jauh lebih besar dari ikan hias air laut, yakni mencapai 85%. Hal ini terjadi karena ikan hias air tawar dapat dibudi dayakan, sedangkan ikan hias air laut hanya berasal dari hasil tangkapan, serta masih terbatas untuk dibudi dayakan. Permintaan ikan hias air tawar semakin meningkat. Pada beberapa dasawarsa kebelakang, Indonesia hanya mengekspor ikan hias ke Singapura. Dari Singapura, ikan-ikan ini diekspor lagi ke berbagai negara, namun saat ini, ekspor Indonesia sudah menembus 60 negara dengan nilai produksi lebih dari 50 juta dolar AS (meningkat ± 9% per tahunnnya). Indonesia pun selalu menjadi 5 besar eksportir ikan hias terbesar dunia. Dari sisi keragaman, terdapat lebih dari 300 jenis ikan hias air tawar maupun laut yang menjadi kamulan ekspor. Ikan hias yang layak ekspor biasanya diseleksi berdasarkan enam kriteria, yakni ukuran, jenis ikan, keseragaman, keunikan bentuk dan warna, bebas penyakit dan daya adaptasi terhadap lingkungan. Jenis-jenis ikan hias laut yang di ekspor warna-warna yang mencolok, antara lain: 86 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 1. Blue Tangs Blue Tang atau di Indonesia biasa disebut dengan nama Lettersix atau Dori adalah ikan yang indah untuk akuarium air laut. Lettersix membutuhkan banyak ruang untuk berenang. Lettersix adalah ikan karang yang mendiami kedalaman hingga 40 meter. Ikan ini lebih menyukai arus deras pada daerah terumbu ke arah Sumber : Wikipedia.com laut. Spesies ini harus pelihara dalam Gambar 3.11. Blue Tangs akuarium, dengan diberi cukup banyak batu karang dan volume air yang banyak (Gambar 3.11). 2. Yellow Tangs Yellow Tangs adalah jenis ikan herbivora yang berasal dari Hawaii, Amerika Serikat (Gambar 3.12). Yellow Tangs populer di pelihara di akuarium. Yellow tangs merupakan ikan yang cukup tangguh dan tidak mudah terjangkit penyakit white spot. Ikan yang terbilang berukuran kecil ini memerlukan ruang Sumber: Wikipedia.com gerak yang luas karena dapat berenang Gambar 3.12. Yellow tangs puluhan kilo meter setiap harinya untuk mencari makan. 3. Clownfi sh / Badut Ikan badut atau clownfi sh merupakan salah satu jenis ikan hias yang banyak dicari (Gambar 3.13). Ikan ini hidup pada daerah perairan tropis dangkal dan bersimbiosis dengan anemon sebagai habitatnya. Ikan badut tergolong jenis ikan omnivore, memakan larva crustacea, parasit pada anemon dan alga, dikenal agresif dalam Sumber: Wikipedia.com Gambar 3.13. Clownfi sh menjaga teritorinya. Prakarya 87smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 4. Butterfl y Fish Butterfl y fi sh atau ikan kupu-kupu adalah kelompok ikan laut tropis dengan warna yang mencolok, kebanyakan ditemukan di daerah terumbu karang perairan Atlantik, Hindia dan Samudra Pasifi k, terdapat sekitar 120 spesies yang tersebar 10 negara. Butterfl y fi sh sebagian besar berukuran berkisar antara 12 cm sampai 22 cm (Gambar 3.14.). Spesies Sumber: Wikipedia.com Gambar 3.14. Ikan kepe terbesar berasal dari butterfl y fi sh berlapis dan butterfl y fi sh pelana, tumbuh sampai 30 cm (12 inch). Ikan ini memiliki pola warna yang sama terlihat pada sayap kupu-kupu, bentuk tubuh lateral sempit dan mudah terlihat saat berada di habitat terumbu karang. Butterfl y fi sh memiliki sirip menyambung dengan sirip ekor yang membulat. TUGAS KELOMPOK LK-1 Cari Info: 1. Carilah informasi dari berbagai media (majalah, koran, buku dan internet) karakteristik ikan hias yang ada di didaerahmu. 2. Presentasikan hasil penelusuran kelompok! B. SARANA DAN PERALATAN BUDI DAYA (PEMBESARAN) IKAN HIAS Sarana produksi perlu dan penting diperhatikan pada kegiatan budi daya ikan hias. Dibutuhkan sarana produksi dan teknik yang tepat agar produksi lebih optimal, yakni: 1. Bahan a. Benih Benih adalah anakan ikan dari mulai menetas sampai ukuran tertentu ikan yang akan digunakan untuk kegiatan usaha budi daya berikutnya. Pada fase pembesaran biasanya memulai pemeliharaan 88 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® dari ukuran benih. Benih yang digunakan berumur 7 hari, dipilih benih yang sehat, yang memiliki kemampuan berenang dengan gesit dan lincah. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.15. Benih b. Air Air mempunyai peranan penting dalam kegiatan budi daya. Air sebagai media budi daya harus mempunyai persyaratan tertentu agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Pengelolaan kualitas air merupakan cara pengendalian kondisi lingkungan air di dalam kolam budi daya sehingga dapat memenuhi persyaratan hidup ikan. Agar ikan dapat tumbuh dengan optimal maka kondisi lingkungan kolam pembesaran harus disesuaikan dengan kebutuhan ikan. Air yang dapat memenuhi kriteria yang baik untuk pertumbuhan/budi daya hewan dan tumbuhan tingkat rendah (plankton) sebagai indikator paling mudah bahwa air tersebut bisa digunakan untuk budi daya ikan. Kualitas air dapat diukur dari: pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH 6-8, suhu 25- o 32 C, salinitas 0-5 ppt (air tawar), 6-29 ppt (air payau) dan 30-35 ppt (air laut), kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang dapat menembus badan air. c. Pakan Pakan merupakan sumber energi dan nutrisi untuk pertumbuhan ikan. Pakan yang dapat diberikan berupa pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami adalah organisme yang berasal dari alam. Pakan alami yang digunakan untuk pakan ikan hias dan benih yaitu plankton, yakni organisme yang hidup melayang-layang dalam perairan. Plankton yang bersifat nabati disebut fi toplankton dan plankton yang bersifat hewani disebut zooplankton. Contoh fi toplankton yang sudah dibudi dayakan adalah Euglena, Tetraselmis dan sebagainya sedangkan contoh zooplankton berupa moina, rotifera, dan dapnia. Prakarya 89smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® Pakan alami akan tumbuh pada kondisi perairan yang subur, sehingga perlu dilakukan proses pemupukan ataupun penambahan probiotik pada wadah budi daya. Pakan buatan diolah dengan formulasi tertentu sesuai dengan kebutuhan setiap jenis ikan. Pakan buatan berbentuk pellet, pasta maupun lembaran yang dibentuk berdasarkan kebutuhannya, ada yang berbentuk crumble, glanura, lembaran/fl ake. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.16. Zooplankton (a) fi toplankton (b) d. Obat - obatan Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.17. Pakan buatan/pellet Pada proses pemeliharaan sangat memungkinkan munculnya penyakit ikan. Hal itu dapat dihindari dengan mengendalikan kualitas air agar tetap terjamin. Jenis obat-obatan yang sering digunakan yaitu methilen blue (mencegah jamur), kalium permanganat (mencegah jamur), Malasit green (mencegah parasit golongan protozoa). 90 Kelas IX SMP/MTs Semester 2smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 2. Alat : Alat - alat yang sering digunakan pada budi daya ikan hias : Penggarisggaris Pen Serokan lamit/jaring Alat sortir Alat sortir Serokan lamit/jaring Timbangan Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.18. Peralatan yang sering digunakan dalam budi daya ikan b) Instalasi Aerasi Selain wadah yang baik, kita juga harus memperhatikan instalasi aerasi. Agar aerasi tidak terlalu kencang maka di ujung selang aerasi biasanya menggunakan batu aerasi. Aerasi bisa diatur dengan menggunakan kran aerasi. Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 3.19. Instalasi aerasi Prakarya 91smpyapiaparung ©® smpyapiaparung ©® 3. Wadah Budi Daya Ikan Hias Wadah budi daya ikan hias dapat dibuat dimana saja, faktor yang harus diperhatikan adalah menentukan pemilihan wadah budi daya yang tepat. Wadah budi daya merupakan tempat untuk memelihara ikan. Tahukah kamu wadah budi daya ikan hias yang biasa digunakan? Perhatikanlah gambar instalasi budi daya ikan hias di atas! Dimanakah biasanya ikan dipelihara? Adakah wadah budi daya tersebut di daerah sekitarmu? Coba amati lebih jauh jenis-jenis wadah budi daya ikan hias apa saja yang kamu ketahui? Bagaimana desainnya dan jenis ikan apa yang dibudi dayakan pada wadah tersebut? TUGAS KERJA KELOMPOK Diskusikan! 1. Jenis-jenis wadah budi daya ikan hias, jenis ikan yang dibudi dayakan pada wadah tersebut dan cara desainnya! 2. Ungkapkan perasaan yang timbul terhadap karunia Tuhan dengan adanya potensi pengembangan budi daya ikan hias (Lihat LK-2) LEMBAR KERJA -2 (LK-2) Nama : ..................................................................................................... Kelas : ....................................................................................................... Identifi kasi Wadah Budi daya Ikan Hias Nama wadah Jenis ikan hias Gambar bentuk budi daya ikan yang di budi dayakan wadah budi daya Ungkapan perasaanmu dan pendapatmu : .................................................................................................................. .................................................................................................................. 92 Kelas IX SMP/MTs Semester 2

https://matematohir.wordpress.com/