Apa saja yg boleh dilakukan di laboratorium?. Apa tujuan menjaga keselamatan pada saat di laboratorium?. Bagaimana agar kita selamat ketika berada di ruang lab fisika?. Apa yang harus dilakukan agar terhindar dari kecelakaan kerja ketika berada di laboratorium?. Bagaimana agar kita selamat ketika berada di ruang lab fisika?. Apa yang harus dilakukan agar terhindar dari kecelakaan kerja ketika berada di laboratorium?. Peraturan dan Tata Tertib Laboratorium. Apa saja yg boleh dilakukan di laboratorium?. Apa tujuan menjaga keselamatan pada saat di laboratorium?. Penanggulangan Kecelakaan di Laboratorium. 1.1 Pendahuluan
Beraktivitas di laboratorium mikrobiologi, akan senantiasa berhubungan erat dengan beberapa hal berikut (World Health Organization, 2005):
Substansi biologi:Mikroorganisme merupakan substansi biologi. Di laboratorium mikrobiologi, substansi ini meliputi virus, bakteri, dan jamur. Mikroorganisme berukuran sangat kecil, tidak dapat dilihat, dan dapat bersifat aerosol (mudah terhirup). Salah satu jenis jamur memiliki struktur berupa spora. Struktur ini mudah terbawa udara dan jika tanpa sengaja terhirup dapat menyebabkan infeksi jamur (mikosis).
Substansi kimiaAktivitas yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi antara lain identifikasi dengan pewarnaan sederhana sampai dengan kultur untuk menentukan jenis dan spesies pathogen. Reagen berupa bahan kimia diperlukan sesuai dengan tujuan pemeriksaan. Setiap kemasan dari reagen kimia memiliki simbol-simbol khusus yang harus dipahami oleh pengguna. Reagen dapat bersifat iritan, toksik, mudah terbakar, karsinogenik, dan lain-lain (Tille, 2017).
Substansi fisikaAlat yang digunakan dalam membantu pemeriksaan atau identifikasi terhadap mikroorganisme dapat berupa Bunsen yang menggunakan spiritus, memiliki sifat mudah terbakar. Tabung reaksi jika tidak berhati-hati menggunakannya dapat terjadi pecah dapat melukai anggota tubuh.
Pemahaman terhadap ketiga substansi tersebut merupakan hal yang penting. Selain memahami terhadap substansi, ketertiban dan kedisiplinan di Laboratorium mikrobiologi sangat diperlukan agar terhindar dari kecelakaan kerja.Perlindungan perlindungan terhadap diri sendiri dari kemungkinan terjadinya kecelakaan di laboratorium meliputi hal-hal berikut (Occupational Safety and health Administration, 2011) :
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa jas praktikum, kacamata goggle (jika diperlukan), sarung tangan yang sesuai ukuran, sepatu tertutup, dan masker. Bekerja di laboratorium tidak diperbolehkan secara sendirian. Hal ini sebagai upaya pencegahan jika terjadi kecelakaan saat bekerja. Orang lain yang ada di laboratorium dapat memberikan pertolongan pertama dan memanggil pertolongan. Tidak diperkenankan membawa, menyimpan, makan dan minum di dalam laboratorium. Menyimpan makanan di refrigerator laboratorium dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme. Demikian juga dengan makan dan minum di laboratorium, memudahkan mikroorganisme masuk ke dalam tubuh melalui mulut (foodborne disease). Tidak diperbolehkan menggunakan kosmetik, kontak lensa. Saat terjadi keadaan yang tidak diinginkan misalnya mata kemasukan benda asing, maka, menggnakan kontak lensa menjadi permasalahan baru. Terjadi gangguan penglihatan dan tangan tidak dapat membantu karena kemungkinan terkontaminasi dengan materi yang ada di laboratorium. Proses pembilasan menjadi lebih sulit karena terhalang oleh lensa kontak. Tidak diperbolehkan merokok, mengunyah permen. Reagen dapat bersifat mudah terbakar, sehingga jika tumpah dan terkena api dari rokok dapat meneybabkan terjadinya kebakaran. Tidak diperkenankan memipet menggunakan mulut. Memipet dengan mulut tidak dapat ditentukan kekuatannya. Reagen yang dilakukan pemipetan dengan tekanan tinggi dari mulut dapat ikut masuk ke mulut dan tertelan. Jika berupa reagen dapat menyebabkan keracunan, iritasi, dan toksik pada tubuh. Jika berupa sampel yang diduga mengandung mikroba, maka dapat menyebabkan infeksi pada tubuh. Menggunakan alat-alat sesuai prosedur (misalkan: ose harus dibakar dan dipijarkan sebelum dan setelah digunakan). Setiap alat di laboratorum memilki instruksi kerja. Hal ini harus dipelajari, diperhatikan, dan diikuti untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam bekerja di laboratorium. Memasukkan alat dan bahan yang telah digunakan ke dalam tempat sampah yang sesuai. Sampah laboratorium yang tidak dibuang sesuai dengan ketentuannya, dapat mencemari lingkungan. Reagen-reagen yang berbahaya tidak diperbolehkan dibuang melalui saluran air pada umumnya. Larutan ini harus dikumpulkan dan untuk selanjutnya dilakukan pembuangan bersamaan dengan bahan berbahaya lainnya di dalam insinerator. Selalu mencuci tangan dengan cara yang benar sebelum dan setelah tindakan. Selain itu, mencuci tangan juga dilakukan pada beberapa hal sebagai berikut (Centers for Disease Control and Prevention, 2019) : Sebelum, selama, dan saat menyiapkan makanan/hidangan Sebelum menyantap makanan Sebelum dan setelah merawat seseorang yang sakit karena muntah atau diare Sebelum dan setelah melakukan perawatan luka (menjahit) Setelah selesai buang air besar dan air kecil atau saat keluar dari kamar mandi Setelah mengganti popok Setelah bersin atau batuk dan menggunakan tangan untuk menutupnya Setelah menyentuh, memberikan makan, dan membersihkan kotoran binatang peliharaan Setelah menyentuh atau membuang sampahGambar 1. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir (Centers for Disease Control and Prevention, 2019)
.
Top 1: Perhatikan beberapa kegiatan berikut. Makan ... - Roboguru
Top 2: sebutkan 3 hal yang tidak boleh dilakukan di laboratorium - Roboguru
Top 3: Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di laboratorium?
Top 4: Hal hal apa saja yang tidak boleh dilakukan di laboratorium IPA?
Top 5: Hal-hal yang tidak boleh dilakukan di laboratorium ipa - termasyhur.com
Top 6: Peraturan dan Tata Tertib Laboratorium - Kimia FMIPA Unsyiah
Top 7: Apa saja yang boleh dilakukan di laboratorium - Idkuu.com
Top 8: Safety – Laboratorium Mikrobiologi FK UII