Tenaga Pembentuk muka bumi seperti gambar disebabkan oleh

Tenaga Pembentuk muka bumi seperti gambar disebabkan oleh

pixabay

Bobo.id- Bentuk permukaan Bumi tidak merata. Permukaan Bumi dibentuk oleh tenaga dari dalam bumi (endogen) dan tenaga dari luar (eksogen).

Proses geologis yang mengubah bentuk permukaan Bumi secara endogen yaitu gerakan tektonik, vulkanisme, dan gempa Bumi.

Sedangkan, tenaga eksogen meliputi tiga proses. Apa saja ya? Yuk, kita cari tahu!

Proses tenaga eksogen meliputi pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Ketiga proses itu tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena proses yang satu akan memengaruhi proses yang lain.

Baca Juga: Letak Geografis Indonesia Ternyata Memiliki Banyak Pengaruh, lo! Ini Beberapa di Antaranya

1. Pelapukan

Pelapukan adalah proses hancurnya batuan pada kulit Bumi.

Penyinaran Matahari berperan dalam proses pelapukan.

Pelapukan biasanya terjadi di lereng pegunungan. Pelapukan terdiri dari tiga jenis, yaitu:

Pelapukan fisik atau mekanik adalah proses pemecahan batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Pelapukan ini bisa terjadi karena pengaruh penyinaran Matahari atau perubahan kelembapan.

Penyinaran Matahari menyebabkan terjadinya pemuaian. Bila pemuaian itu cukup besar maka akan menyebabkan batuan menjadi pecah.

Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang merusak batu-batuan.

Pelapukan jenis ini sering disebut dekomposisi. Karena batuan tidak hanya mengalami perubahan fisik, tetapi juga mengalami perubahan komposisi isinya.

Proses kimiawi sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim.

Namun, tumbuh-tumbuhan dan binatang juga ikut berperan baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Pelapukan biologis adalah pelapukan yang disebabkan oleh kegiatan tumbuh-tumbuhan dan hewan, seperti akar tumbuh-tumbuhan yang masuk ke dalam celah-celah batuan, rayap, dan semut.

O iya, batu yang telah mengalami pelapukan akan mudah terkikis oleh ombak, air, atau hembusan angin.

Baca Juga: Bukan Tanpa Tujuan, Ini Pentingnya Bulan yang Mengelilingi Bumi

2. Erosi

Erosi adalah proses pengikisan permukaan Bumi yang disebabkan oleh air mengalir, gelombang, es, dan angin.

Faktor-faktor yang mengubah bentuk permukaan Bumi dipengaruhi oleh kondisi alam setiap wilayah.

Misalnya, di daerah tropis dipengaruhi oleh aliran air, daerah gurun oleh angin, dan daerah pantai dipengaruhi ombak.

Pengaruh erosi terhadap perubahan bentuk permukaan Bumi, antara lain:

  1. Gunung-gunung yang tinggi menjadi rendah.
  2. Jurang-jurang yang dalam makin lama makin dangkal akibat sedimentasi ketika terjadi erosi pada dinding tebing dan lereng-lereng gunung.
  3. Dataran tinggi menjadi rendah dan dataran rendah menjadi dataran tinggi (disebut gradasi) karena proses sedimentasi.
  4. Terjadinya permukaan Bumi yang datar dan di sekitarnya terdapat bukit sisa pegunungan.

Baca Juga: Inilah Perbedaan Peta, Atlas, dan Globe! Simak Penjelasannya

3. Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses pengendapan material batuan yang terbawa oleh air, angin, atau gletser pada suatu tempat untuk sementara waktu atau dalam jangka waktu yang lama.

Proses sedimentasi merupakan kebalikan dari proses erosi. Nah, sedimentasi terbagi menjadi tiga macam proses, yaitu:

1. Proses Sedimentasi oleh Air Sungai

Air sungai yang membawa bahan-bahan hasil erosi akan mengendap dan menghasilkan beberapa macam bentuk, yaitu:

  • Kipas aluvial yaitu endapan yang bentuknya seperti kipas segitiga yang muncul karena aliran sungai dari hulu di pegunungan membawa endapan ke lembah di dekatnya.
  • Dataran banjir yaitu endapan yang terdapat pada kiri dan kanan sungai akibat banjir.
  • Delta yaitu sedimentasi yang mengendap saat aliran sungai sampai ke hilirnya di pantai atau tepi danau. Delta biasanya berbentuk segitiga.

2. Proses Sedimentasi oleh Angin

Angin bisa membawa materi atau benda ke suatu tempat. Materi yang bisa dibawa angin biasanya yang bentuknya ringan seperti pasir.

3. Proses Sedimentasi oleh Gletser atau Es

Es atau gletser yang longsor dengan hebat bisa membawa batu-batuan yang dilaluinya hingga mengendap di tempat longsoran gletser atau es itu berhenti.

Baca Juga: Inilah Pengaruh Letak Astronomis Wilayah Indonesia Bagi Kehidupan, Mulai dari Iklim dan Zona Waktu

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tenaga pembentuk permukaan bumi terdiri dari dua jenis tenaga yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen merupakan tenaga pembentuk bumi yang berasal dari dalam bumi. Sifat dari tenaga endongen cenderung membangun yang terdiri dari tektonisme, vulkanisme, dan seisme. Tenaga eksogen merupakan tenaga pembentuk bumi yang berasal dari luar bumi. Sifat dari tenaga eksogen cenderung merusak yang terdiri dari pelapukan, pengikisan, dan pengendapan.

Lapisan bumi bagian luar terdiri atas batuan (beku, sedimen, dan metamorf) yang disebut dengan litosfer. Litosfer bumi memuat bagian permukaan bumi yang memiliki kenampakan topografi yang beragam. Keragaman tersebut terdapat pada adanya patahan, lipatan, gunung api, bukit, lembah, dan lain sebagainya. Keberagaman topografi tersebut dipengaruhi oleh adanya tenaga pembentuk bumi yang meliputi tenaga endogen dan eksogen.

Tenaga Pembentuk muka bumi seperti gambar disebabkan oleh

Apa itu tenaga endogen dan apa saja contohnya? Apa pengertian dan contoh dari tenaga eksogen? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.

Baca Juga: Karakteristik Setiap Lapisan Penyusun Atmosfer Bumi

Tenaga Pembentuk Permukaan Bumi dari Dalam – Tenaga Endogen

Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen menyebabkan pergeseran kerak bumi yang menyebabkan terbentuknya pegunungan, bukit, danau, dan lautan. Sifat dari tenaga endogen pada umumnya adalah membangun. Macam-macam tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme, dan seisme.

1. Tektonisme

Tektonisme merupakan proses yang terjadi akibat pergerakan pengangkatan lipatan dan patahan pada lapisan kulit bumi yang bersifat membangun. Proses tektonisme dibedakan menjadi gerak orogenesa dan epirogenesa. Pada tektonisme gerak epirogenesa dibedakan menjadi dua yaitu epirogenesa positif dan negatif.

  • Gerak orogenesa: gerakan yang terjadi dengan relatif cepat dan meliputi wilayah yang sempit.
    Contoh: lipatan, antiklinal, patahan, retakan, dan pelengkungan.
  • Gerak epirogenesa: gerak yang sangat lambat dan meliputi wilayah yang luas.
    Epironegenesa positif: gerak turunnya daratan sehingga seolah-olah permukaan laut tampak naik.
    Epirogenesa negatif: gerak naiknya daratan sehingga seolah-olah permukaan air laut tampak turun.

2. Vulkanisme

Proses vulkanisme berhubungan dengan gunung berapi aktif seperti Gunung Merapi, Sinabung, Kelud, dan lain sebagainya. Vulkanisme adalah proses pergerakan magma dari litosfer yang menerobos sampai kelapisan atas atau kepermukaan bumi. Magma adalah batuan cair atau semi cair dengan sifat kental, panas, dan berpijar yang terletak di bawah permukaan bumi.

Gerakan magma dibedakan menjadi intruksi dan ekstrusi.

  • Ekstrusi magma: pergerakan magma sampai ke permukaan bumi yang terdiri dari bentuk lava, lahar, eflata (bom, lapili, tuff), dan ekshalasi
  • Intrusi magma: pergerakan magma pada lapisan kulit bumi yang tidak sampai ke permukaan bumi, meliputi batolit, lakolit, sill, diaterma, korok/gang, dan apolisa

3. Seisme atau Gempa

Seisme merupakan fenomena alam yang ditandai dengan terjadinya getaran karena tumpukkan energi dari dalam bumi (tenaga endogen) yang dilepaskan. Fenomena alam berupa bergetarnya bumi ini lebih sering atau akrab disebut dengan gempa bumi. Besarnya getaran yang terjadi pada permukaan bumi dapat diketahui melalui sebuah alat yang disebut seimograf.

Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi gempa tektonik, vulkanik, dan runtuhan. Jenis gempa:

  • tektonik: gempa yang diakibatkan gerakan tektonisme berupa patahan atau retakan. Sifat gempa ini sangat kuat dan mencakup wilayah yang luas.
  • vulkanik: gempa yang terjadi sebelum atau saat gunung api meletus.
  • runtuhan: gempa yang terjadi karena adanya runtuhnya atap gua atau terowongan. Sifat dari gempa ini umumnya hanya terasa di sekitar terjadinya runtuhan.

Baca Juga: 8 Bukti Bahwa Bentuk Bumi Bulat

Tenaga Pembentuk Permukaan Bumi dari Dalam – Tenaga Eksogen

Jenis tenaga pembentuk permukaan bumi yang kedua adalah tenaga eksogen. Tenaga eksogen merupakan tenaga pembentuk bumi yang berasal dari luar bumi. Karakteristik dari tenaga eksogen umumnya cenderung bersifat merusak. Macam-macam tenaga eksogen terdiri dari pelapukan, pengikisan, dan pengendapan.

1. Pelapukan

Pelapukan merupakan proses perusakan pengikisan dan penghancuran material batuan atau tanah yang terdapat di permukaan bumi. Ada tiga jenis pelapukan bedasarkan caranya terdiri dari pelapukan mekanik, kimiawi, dan biologis.

Jenis pelapukan:

  • Mekanik: proses penghancuran batuan secara fisik, misalnya terjadi pada batuan yang mengalami perubahan suhu yang secara tiba-tiba
  • Kimiawi: pelapukan batuan akibat peristiwa kimia atau disebabkan senyawa kimia seperti air hujan (mengandung H2O dan CO2) atau senyawa kimia lain.
  • Biologis: pelapukan batuan yang disebabkan oleh makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan manusia), contohnya lumut yang menutupi batuan dan mengisap makanan dari batuan sehingga batuan menjadi hancur.

2. Erosi

Erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan material dari satu tempat ke tempat lain. Material yang dipindahkan dapat berupa pasir, tanah, kerikil, debu, dan lain sebagainya. Salah satu akibat erosi adalah terbentuknya meander/kelokan pada aliran sungai. Meander adalah bentuk aliran sungai berupa kelokan-kelokan yang terjadi kerena erosi pada badan sungai.

3. Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi/pelapukan setelah diangkut atau dipindahkan air, udara, atau es/gletser. Pengendapan batuan berdasarkan lokasi pengendapan terdiri dari lima jenis sedimentasi. Kelima jenis sedimentasi tersebut meliputi sedimentasi teristis, fluvial, limnis, marine, dan akuatis.

Jenis sedimentasi:

  • Teristis: pengendapan terjadi di darat atau di dataran banjir
  • Fluvial: pengendapan terjadi di dasar sungai sehingga dapat menyebabkan pendangkalan sungai
  • Limnis: pengendapan terjadi di daerah rawa-rawa
  • Marine: pengendapan terjadi di laut yang dapat membentuk tombolo (tanggul pasir alami) dan spit (material pasir di muka teluk)
  • Lakustris: pengendapan terjadi di dasar danau

Baca Juga: Fenomena Alam yang Menjadi Bukti Teori Apungan Benua oleh A. L. Wegener

Contoh Soal dan Pembahasan

Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan tenaga pembentuk permukaan bumi. Setiap contoh soal disertai dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih!

Contoh 1 – Soal Tenaga Pembentuk Permukaan Bumi

Pada pegunungan kapur (karst) berbentuk bukit-bukit kubah kapur yang relatif homogen, kenampakan bentuk muka bumi demikian akibat dari proses ….A. pelapukan fisikB. pelapukan kimiawiC. tenaga eksogenD. tenudasional

E. fluvial