Merdeka.com - Bagi Anda yang sering melaksanakan kegiatan praktikum, tentu saja tabung reaksi bukanlah benda asing lagi. Sebagai salah satu alat yang digunakan saat praktikum, tabung reaksi memiliki peranan penting.
Contohnya di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Dalam hal ini, tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi juga bisa berupa kapas, tutup metal, tutup plastik, atau alumunium foil.
Sebelum masuk laboratorium dan melakukan eksperimen atau percobaan, ada baiknya Anda mempelajari terlebih dahulu apa saja alat yang digunakan dan perhatikan cara pemakaiannya termasuk juga tabung reaksi. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses eksperimen dan meminimkan risiko kegagalan eksperimen.
Berikut informasi mengenai fungsi tabung reaksi yang wajib diketahui yang telah dirangkum merdeka.com melalui laporan praktikum.id dan repository.ac.id.
2 dari 3 halaman
Tabung reaksi atau yang juga dikenal dengan sebutan reaction tube/test tube merupakan salah satu alat yang dapat mempermudah Anda saat melakukan eksperimen atau percobaan di laboratorium. Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair.
Selain itu, tutup tabung reaksi juga bisa berupa kapas, tutup metal, tutup plastik, atau alumunium foil. Kemudian, media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yakni media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar).
Pembuatan media agar miring juga perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan sebisa mungkin hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung.
Hal tersebut dapat memperbesar risiko kontaminasi. Media yang ditambahkan dalam pembuatan agar miring cukup berkisar 10-12 ml tiap tabung agar lebih efisien. Secara lebih rinci berikut ini fungsi tabung reaksi yaitu:
- Sebagai sebuah wadah untuk menampung reaksi kimia dalam skala medium.
- Untuk melakukan percobaan reaksi kimia dalam skala kecil.
- Sebagai wadah untuk perkembangbiakan mikroorganisme dalam media cair.
- Untuk mencampur, menampung, dan memanaskan bahan kimia dalam jumlah yang kecil.
- Untuk pengujian kualitatif.
3 dari 3 halaman
Penggunaan tabung reaksi pada umumnya diisi air ke dalam sebuah gelas beker yang diletakkan terbalik air yang terisi tersebut berguna untuk menangkap gas. Tabung reaksi biasanya disimpan pada sebuah rak khusus, klem, dan tang.
Rak tabung ini didesain dengan berbagai posisi biasanya horizontal, supaya dapat memaksimalkan permukaan tabung reaksi dan perkembangbiakan di dalamnya. Pada umumnya dalam tahap pemanasan bahan kimia yang memakai tabung reaksi terdapat 2 cara.
Cara pertama, dipanaskan terlebih dahulu tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang sudah diisi air dan kemudian menggunakan kompor atau heater pembakar spiritus untuk proses pemanasan. Cara yang kedua agar selalu memegang tabung reaksi dengan menggunakan jepit oleh penjepit tabung.
Jangan memegang tabung reaksi dengan tangan kosong, harus selalu memakai penjepit tabung reaksi maupun memakai sarung tangan yang tahan panas supaya tangan Anda tidak terkena dampak panas dari reaksi kimia kemudian untuk selanjutnya dibakar secara langsung di atas api.
[nof]
- Office : Jl.Radin Inten II No.61A Duren Sawit Jakarta Timur
- Telp : 021-8690-6782
- Fax : 021-8690-6781
- Phone : 0816-1740-8900
- Email :
Tags : Fungsi Tabung Reaksi, Kegunaan Tabung Reaksi, Cylinder Polypropilene, Desikator, Dissolved Oxygen Meter, Gelassware Laboratorium, Gelas Kimia, Burret, Labu Kjeldahl, Cara menggunakan tabung reaksi, Laboratory funnel, Tips merawat timbangan digital, 5 Manfaat oksigen untuk tubuh, Fungsi Water Vapor Transmission, Incubator Laboratorium, Incubator Laboratorium Binder, Contoh Incubator, Incubator lab, Fungsi Incubator Laboratorium, Inkubator Laboratorium, Drying Oven Binder ED 23, Kegunaan Incubator, Alat – Alat Biologi, Gold Meter, Fungsi Desikator, Fungsi Moisture Meter, Desiccator Auto Dry, Dissolved Oxygen Meter, Oven Binder, Fungsi Densimeter, Fungsi MED-01 Medical Packaging Tester labthink, Larutan Buffer, Fungsi Incubator, Gold Tester, Timbangan Laboratorium, Preparat Mikroskop, Quick Digital Gauge, laquatin water quality checker, Fungsi Autoclave, Thermohygrometer, Auto tensile tester, Laboratory spatula, Amonium Asetat, PH Meter, Water Bath, Water Vapor Rate, Thickness Tester, Climatic Chamber, Apa itu Piknometer, Pengukuran Air Permeabilitas Uap, Cara menggunakan Oven Binder, Salt meter, Alat ukur cuaca, alat ukur curah hujan, alat ukur intensitas hujan, Lahan Gambut
Teknik Memanaskan Bahan Menggunakan Tabung Reaksi dan Penjepit Foto:UnsplashLaboratorium yang dipenuhi dengan zat kimia dan penggunaan api merupakan tempat dengan potensi bahaya. Teknik memanaskan bahan menggunakan tabung reaksi dan penjepit adalah pastikan mulut tabung diarahkan dengan aman. Simak penjelasannya berikut ini.
Beberapa bidang ilmu memerlukan laboratorium sebagai sarana pembelajarannya. Dalam kamus biologi, laboratorium merupakan ruang khusus untuk melakukan percobaan-percobaan ilmiah yang dilengkapi dengan peralatan tertentu. Penggunaan dan peralatan yang ada di laboratorium harus selalu dalam pengawasan petugas atau pendidik.
Teknik Memanaskan Bahan Menggunakan Tabung Reaksi dan Penjepit
Ilustrasi Teknik Memanaskan Bahan Menggunakan Tabung Reaksi dan Penjepit Foto:UnsplashTeknik memanaskan bahan menggunakan tabung reaksi dan penjepit adalah pastikan mulut tabung diarahkan dengan aman. Simak penjelasannya berikut ini diambil dari buku Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Biologi untuk SMP/MTs Kelas VII, Tim Matrix (Grasindo).
Dalam melakukan praktek kerja di laboratorium terdapat peraturan yang harus dipatuhi untuk keamanan bersama, antara lain;
Dilarang makan, minum, bersenda gurau, dan membuat keributan di dalam laboratorium.
Selalu membaca dahulu petunjuk praktikum dengan cermat sebelum memulai percobaan.
Gunakan peralatan dan bahan dengan hati-hati dan sesuai fungsinya.
Dilarang untuk mencicipi atau menghirup bahan yang ada dalam laboratorium tanpa sepengetahuan pengawas.
Jauhkan api dan mulut tabung reaksi dari wajah, serta bahan yang mudah terbakar saat sedang melakukan pemanasan zat.
Jika terkena zat kimia pada kulit atau baju, segera bilas dengan air mengalir dan laporkan kepada pengawas.
Menjaga peralatan yang ada dalam laboratorium, seperti gelas ukur, erlenmeyer, pipet, tabung reaksi, mikroskop, cawan petri, dan lainnya, dengan membersihkan dan menyimpannya kembali setelah digunakan.
Selain mengetahui peraturan dan peralatan yang ada di laboratorium, kita juga harus mengetahui teknik menggunakan alat-alat tersebut. Contohnya, cara menggunakan mikroskop yang baik adalah dengan memegang lengan mikroskop menggunakan tangan kanan, dan tangan kiri menyangga bagian bawah mikroskop.
Adapun teknik memanaskan bahan menggunakan tabung reaksi dan penjepit adalah sebagai berikut, gunakan penjepit untuk alat bantu memegang tabung reaksi. Panaskan tabung reaksi diatas api sambil digerakkan, dan arahkan mulut tabung ke tempat kosong.(DK)