JATENG | 14 Desember 2020 09:00 Reporter : Jevi Nugraha
Merdeka.com - Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan flora dan fauna yang beraneka ragam. Selain itu, negara dengan iklim tropis ini juga memiliki budaya, tradisi, serta adat istiadat yang terkenal luas hingga mancanegara. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah batik.
Batik sendiri merupakan seni menggambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Saat ini, batik telah menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. Bahkan, batik telah ditetapkan oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural) sebagai warisan budaya.
Indonesia memiliki macam-macam batik yang tersebar di berbagai daerah. Yang mana setiap daerah memiliki motif atau ciri khas serta makna yang berbeda-beda. Selain itu, ada beragam jenis teknik dalam pembuatan batik, seperti teknik canting tulis, teknik printing, teknik colet, dan teknik celup ikat atau jumputan.
Batik jumputan bisa diartikan sebagai salah satu jenis batik yang dibuat dengan cara menghias dengan cara ikat celup. Adapun cara kerja batik jumputan yaitu mengikat kencang beberapa bagian kain kemudian dicelupkan pada pewarna pakaian.
Lantas, bagaimana cara membuat batik jumputan untuk pemula? Berikut ulasannya.
2 dari 3 halaman
©2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Batik jumputan atau yang biasa disebut dengan batik ikat celup merupakan salah satu batik yang sering dijumpai di pasaran. Biasanya, jenis batik satu ini memiliki gradasi tiga warna, motif bunga, dan beragam motif lainnya.
Konon, batik yang sedang populer ini pertama kali muncul di negeri Tiongkok. Setelah itu, teknik ini menyebar ke India dan oleh para saudagar dari India membawanya ke Indonesia saat melakukan misi perdagangan. Meski begitu, ada sumber lain yang menyebutkan bahwa teknik jumputan sebenarnya berasal dari kebudayaan bandhu.
Terlepas dari sejarahnya, teknik batik jumputan saat ini tengah diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal ini karena batik jumputan memiliki beragam variasi motif yang unik dan menarik.
3 dari 3 halaman
Dilansir dari mudahdicari.com, cara membuat batik jumputan cenderung lebih mudah dan praktis jika dibandingkan dengan pembuatan batik tulis maupun batik cap. Hal ini karena proses pembuatannya tidak melibatkan pemalaman sebagai perintang warnanya. Sebagai gantinya, batik jumputan hanya membutuhkan tali atau benang untuk mengikat kencang kain agar tidak terpapar zat warna saat pencelupan.
Ada beragam variasi motif batik jumputan yang sering dijumpai di pasaran, adapun beberapa motif tersebut tergantung pada alat bantu yang digunakan. Dengan kata lain, motif batik jumputan tergantung pada kain batik dan teknik mengikat kainnya. Berikut ini cara membuat batik jumputan yang bisa dilakukan oleh pemula:
Alat dan bahan:
• Kain katun atau kain mori
• Plastik
• Karet gelang atau tali rafia
• Kelereng, batu-batuan, atau uang logam
• Garam atau cuka
• Pewarna kain
• Panci
• Spatula
Cara membuat batik jumputan:
1. Cara membuat batik jumpatan yang pertama adalah tentukan bagian kain yang ingin diberi zat pewarna. Setelah itu, buatlah motif di atas kain polos sesuai keinginan.
2. Langkah berikutnya, bungkus kelereng, batu-batuan, dan uang logam menggunakan kain yang telah disiapkan. Lalu, tutup bagian kain yang tidak ingin diberi zat pewarna dengan plastik.
3. Selanjutnya, ikat kain dengan karet atau tali rafia dan lakukan proses pencelupan.
4. Jika sudah, panaskan dua liter air sampai mendidih untuk melarutkan satu bungkus pewarna wantek dan tambahkan dua sendok makan garam atau cuka ke dalamnya. Aduk larutan tersebut dengan spatula agar zat warna tidak mengendap.
5. Masukkan kain polos yang sudah diikat ke dalam larutan pewarna sampai terendam sempurna. Diamkan sekitar 2 menit hingga zat pewarna meresap.
6. Langkah berikutnya, tiriskan kain pada permukaan yang rata dan jemur kain di tempat yang bersih. Setelah itu, buka ikatan pada kain untuk melihat efek warna yang dihasilkan, lalu cuci kain tersebut dan bilas.
7. Setelah kain jumputan kering, setrika kain tersebut dengan suhu sedang.
8. Batik jumputan siap digunakan.
(mdk/jen)
44 2 Macam – Macam Teknik Jumputan Dalam pembuatan teknik ikat jumputan, terdapat berbagai motif teknik ikat dasar. Berikut ini merupakan beberapa macam teknik jumputan dan cara mengikatnya : Tabel 3. Macam – macam teknik jumputan No Jenis I katan Gambar Bentuk Yang Dihasilkan Cara Pembuatan 1 Teknik I katan Tunggal Motif yang terbentuk dari ikatan ini adalah bentuk lingkaran bergerigi. menjumput dan mengikat bagian dasar tersebut 2 Teknik I katan silang Motif yang dihasilkan adalah seperti pola ledakan matahari memulai membuat ikatan tunggal. I katlah dasarnya,lalu buatlah ikatan spiral menuju puncak 3 Teknik I katan mawar Ganda Teknik ini akan membentuk motif pola ikatan konsentris. Caranya dengan menjumput kain seperti membuat ikatan tunggal. Peganglah dasarnya dengan ibu jari dan jari telunjuk, kemudian tekan kain diantara kedua jari itu ke bawah, kemudian diikat. 4 Teknik I katan garis Motif ini akan berbentuk garisgaris, baik horizontal, vertikal atau asimetris, disesuaikan dengan selera. caranya adalah dengan mengerut kain secara memanjang dan diikat secara bertahap dengan jarak sesuai yang dikehendaki. 45 No Jenis I katan Gambar Bentuk Yang Dihasilkan Cara Pembuatan 5 Teknik Pengerutan Marbling Teknik pengerutan dapat memberikan motif pola marmer pada hasil akhirnya. Caranya dengan mengerutkan kain secara tidak teratur dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegangi bekas kerutan tersebut. I kat kain kuat-kuat agar tidak terura 7 Teknik I katan ganda Motif ini disebut juga motif chinesse pine, yang berbentuk pola lingkaran berulang yang dapat dibuat satu atau dua jalur pada masing-masing lingkaran. Caranya adalah dengan membuat kerutan pada pusat yang diinginkan, kemudian diikat secara bertahap sesuai jarak yang dikehendaki. 8 Teknik mengikat benda Motif lingkaran- lingkaran kecil ini dapat menggunakan kerikil, logam atau mutiara. Dengan penggunaan bahan pengisi bermacam bentuk atau ukuran akan menghasilkan motif yang tidak beraturan tetapi unik Cara pembuatannya adalah dengan meletakkan dan mengikat benda pada media yang diinginkan. 9 Teknik jelujur Motif jelujur merupakan proses ikat yang lebih lama dan rumit. Cara membuatnya adalah dengan menjelujur pada bagian motif yang diinginkan kemudian dikerut dan diikat. Misalnya membentuk motif gelombang, obat nyamuk dll. 46 3 Proses Pembuatan Batik Jumputan a Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kain jumputan adalah Joko Dwi Handoyo, 2008: 20: 1 Sabun cuci cair, digunakan untuk mencuci kain setelah dilakukan pewarnaan. 2 Tali karet atau benang jeans, untuk mengikat kain agar warna tidak tembus pada kain yang dililit tali 3 Botol, digunakan untuk menyimpan pewarna yang sudah cair setelah proses pewarnaan berlangsung agar pewarna dapat digunakan kembali. 4 Ubar pewarna bubuk atau cair, untuk memberikan warna pada kain. 5 Sarung tangan karet, digunakan agar tangan tidak terkena zat warna 6 Setrika, untuk menyetrika kain setelah dilakukan pencucian setelah pewarnaan. 7 Kain 8 Bak celup, digunakan untuk memberi warna kain 9 Ember, digunakan untuk membasai dan membilas kain 10 Gawangan, digunakan untuk menjemur atau membentangkan kain yang sudah selesai diwarna dan di cuci. 11 Saringan, berfungsi untuk meniriskan kain yang telah di beri warna 12 Clemek, digunakan untuk menghindarkan pakaian terkena zat warna. Berdasarkan pendapat di atas proses pembuatan batik jumputan menggunakan alat dan bahan seperti, sabun cair, tali karet benang, pewarna, sarung tangan, kain, bak celup. Ember, gawangan, saringan dan clemek.