Suku-suku bangsa yang berasal dari jawa

PORTAL JEMBER - Negara Indonesia disebut sebagai negara kepulauan yang memiliki gugus pulau besar dan pulau kecil di sekitanya.

Di setiap pulau dan provinsi yang ada, pastilah memiliki ciri khas yang berbeda-beda, mulai dari budaya, kearifan lokal, sampai suku bangsa.

Suku bangsa di Indonesia juga sangat beragam dan jumlahnya ratusan. Sehingga hal tersebut yang menjadikan Indonesia memiliki berbagai macam bahasa daerah.

Baca Juga: 10 Cara Ngecas HP Ini Ternyata Salah, Salah Satunya Meninggalkan Charger di Stop Kontak

Nama suku yang ada di setiap pulau berbeda-beda sesuai dengan wilayah dan adat yang dilakukan secara turun-temurun.

Namun ada beberapa hal yang bisa membuat suku tertentu bisa berada di wilayah yang bukan daerahnya. Faktor tersebut bisa terjadi karena adanya perpindahan atau transmigrasi.

Di pulau besar seperti Jawa, ada nama-nama suku yang belum diketahui seluruhnya oleh masyarakat Indonesia. Terutama bagi siswa atau siswi yang dalam mata pelajarannya mempelajarai beragai nama suku.

Baca Juga: Harga Mobil Bekas Honda Brio di DKI Jakarta Februari 2021, Paling Murah 87 Juta dan Paling Mahal 177 Juta

Berikut adalah daftar nama suku bangsa yang ada di Pulau Jawa, seperti dilansir PORTAL JEMBER dari berbagai sumber terkait.

Page 2

Secara garis besar, di Pulau Jawa ada nama suku yang sudah umum diketahu dan yang tidak umum diketahui di tiap provinsi.

Suku yang umum diketahui yaitu Betawi, Sunda, Jawa, Madura. Sedangkan yang tidak umum diketahui yaitu Baduy dan Tengger.

Baca Juga: 5 Jurusan Sepi Peminat tapi Berpeluang Kerja Tinggi di UNDIP, Salah Satunya Perikanan Tangkap

Berikut penjelasan masing-masing suku dan lokasi persebarannya:

1. Suku Betawi
Betawi adalah suku asli masyaraat DKI Jakarta dan sekitarnya. Masyarakat lokal biasa menyebut suku tersebut dengn nama 'Oang Betawi', Melayu Betawi, atau 'Orang Jakarte'.

Asal nama Betawi adalah dari pemberian oleh Belanda pada zaman penjajahan yang mulanya untuk nama kota Jakarta, yaitu Batavia.

2. Suku Sunda

Sunda adalah salah satu suku bangsa yang menduduki sebgian besar wilayah Pulau Jawa di Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: 5 Jurusan Saintek dan Soshum di Universitas Airlangga yang Paling Banyak Diminati

Suku ini merupakan kelompok etnik terbanyak nomor dua jumlah masyarakatnya setelah Suku Jawa. Bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu bahasa Sunda.

Page 3

3. Suku Jawa

Jawa adalah suku bangsa yang menduduki sebagian besar wilayah Pulau Jawa dengan jumlah populasi masyarakatnya yang paling banyak. Bahasa yang digunakan yaitu dialek Jawa.

4. Suku Madura

Madura adalah sutu kelompok etnik yang menduduki Pulau Madura di utara Selat Jawa. Penduduk Madura juga tersebar di beberapa wilayah kota atau kabupaten di Jawa Tiur di luar Pulau Madura.

Baca Juga: Daftar Tari Tradisional 34 Provinsi di Indonesia, Ada Seudati, Reog, Baksa Kembang sampai Ende Lio

5. Suku Baduy

Baduy adalah suku bangsa yang bermukim di sejumlah kampung yang tergabung dalam Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Jawa Barat.

Wilayah dan masyarakat Baduy terbagi atas dua, yaitu Baduy Dalam (Urang Tangtu Tilu dan Baduy Kajeroan) dan Baduy Luar (Urang Kaluaran atau Baduy Panamping).

Baduy Dalam hanya terdiri dari tiga kampung (tangtu tilu), yaitu kampung Cikeusik, Sikertawana dan Cibeo. Sedangkan Baduy Luar terdiri dari 27 kampung.

6. Suku Tengger

Page 4

Masyarakat Suku Badui /- Foto: ANTARA

Budaya Indonesia
Bagian dari seri tentang

Sejarah

  • Sejarah menurut provinsi

Bangsa

  • Daftar suku bangsa
  • Daftar suku bangsa menurut provinsi

Bahasa

  • Bahasa Indonesia

Tradisi

  • Etiket di Indonesia
  • Busana nasional Indonesia

Mitologi dan cerita rakyat

  • Mitologi
  • Cerita rakyat

Hidangan

Hari raya

  • Festival
  • Hari libur nasional

Agama

  • Islam
  • Kekristenan
    • Katolik
    • Protestan
  • Hindu
  • Buddhisme
  • Konghucu
  • Yahudi
  • Kepercayaan

Seni

  • Arsitektur
  • Tarian

Sastra

Musik dan seni pertunjukan

  • Musik

Media

  • Televisi
  • Perfilman

Olahraga

  • Karate
  • Sepak bola

Situs bersejarah

  • Situs Warisan Dunia

Simbol

  • Bendera
  • Lambang

  •  Portal Indonesia

  • l
  • b
  • s

Ada lebih dari 1.340 suku bangsa di Indonesia menurut sensus Badan Pusat Statistik pada tahun 2010.[1][2]

Suku Jawa adalah kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 41% dari total populasi. Orang Jawa kebanyakan berkumpul di pulau Jawa, akan tetapi jutaan jiwa telah bertransmigrasi dan tersebar ke berbagai pulau di Nusantara[3] bahkan bermigrasi ke luar negeri seperti ke Malaysia dan Suriname. Suku Sunda, Suku Batak, dan Suku Madura adalah kelompok terbesar berikutnya di negara ini.[4]

Banyak suku-suku terpencil, terutama di Kalimantan dan Papua, memiliki populasi kecil yang hanya beranggotakan ratusan orang. Sebagian besar bahasa daerah masuk dalam golongan rumpun bahasa Austronesia, meskipun demikian sejumlah besar suku di Papua tergolong dalam rumpun bahasa Papua atau Melanesia.

Pembagian kelompok suku di Indonesia tidak mutlak dan tidak jelas akibat perpindahan penduduk, percampuran budaya, dan saling mempengaruhi; sebagai contoh sebagian pihak berpendapat orang Cirebon adalah suku tersendiri dengan dialek yang khusus pula, sedangkan sementara pihak lainnya berpendapat bahwa mereka hanyalah subetnik dari suku Jawa secara keseluruhan. Demikian pula suku Baduy dan suku Banten yang sementara pihak menganggap mereka sebagai bagian dari keseluruhan suku Sunda. Contoh lain percampuran suku bangsa adalah suku Betawi yang merupakan suku bangsa hasil percampuran berbagai suku bangsa pendatang baik dari Nusantara maupun Tionghoa dan Arab yang datang dan tinggal di Batavia pada era kolonial.

Statistik

Sensus Penduduk 2010

Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di Indonesia:[5][6]

No Suku Jumlah 2010 % Kawasan utama 95.217.022 40,22% Indonesia 236.728.379 100%
1 Jawa* Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Lampung, Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat
2 Sunda 36.701.670 15,50% Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan
3 Batak 8.466.969 3,58% Sumatra Utara, Riau, Kota Batam Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat
4 Asal Sulawesi* 7.634.262 3,22% Sulawesi
5 Madura 7.179.356 3,03% Pulau Madura Jawa Timur, Kalimantan Barat
6 Betawi 6.807.968 2,88% DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten
7 Minangkabau 6.462.713 2,73% Sumatra Barat, Riau
8 Bugis 6.359.700 2,69% Sulawesi Selatan
9 Melayu 5.365.399 2,27% Riau, Kalimantan Barat, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau
10 Asal Sumatra Selatan* 5.119.581 2,16% Sumatra Selatan
11 Banten 4.657.784 1,97% Banten
12 Asal NTT* 4.184.923 1,77% Nusa Tenggara Timur
13 Banjar 4.127.124 1,74% Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Riau
14 Asal Aceh* 4.091.451 1,73% Aceh, Sumatra Utara
15 Bali 3.946.416 1,67% Bali, Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat
16 Sasak 3.173.127 1,34% Nusa Tenggara Barat
17 Dayak 3.009.494 1,27% Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur
18 Tionghoa 2.832.510 1,20% Perkotaan di DKI Jakarta, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Kalimantan Barat
19 Asal Papua* 2.693.630 1,14% Papua
20 Makassar 2.672.590 1,13% Sulawesi Selatan
21 Asal Sumatra* 2.204.472 0,93% Pulau Sumatra
22 Asal Maluku* 2.203.415 0,93% Kepulauan Maluku
23 Asal Kalimantan* 1.968.620 0,83% Pulau Kalimantan
24 Cirebon 1.877.514 0,79% Jawa Barat
25 Jambi 1.415.547 0,60% Jambi
26 Lampung 1.381.660 0,58% Lampung
27 Asal NTB* 1.280.094 0,54% Nusa Tenggara Barat
28 Gorontalo 1.251.494 0,53% Gorontalo
29 Minahasa 1.237.177 0,52% Sulawesi Utara
30 Nias 1.041.925 0,44% Pulau Nias Sumatra Utara
31 Warga Asing 162.772 0,07% Beberapa wilayah di Indonesia

Catatan: Suku asal (*) wilayah atau pulau di luar nama suku yang disebutkan, adalah suku lainnya dari provinsi menurut kawasan atau pulau. Seperti suku di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara dan Maluku.

Kelompok kecil

Berbagai kawasan di Indonesia memiliki suku asli atau suku pribumi yang menghuni tanah leluhurnya sejak dahulu kala. Akan tetapi karena arus perpindahan penduduk yang didorong budaya merantau, atau program transmigrasi yang digalakkan pemerintah, banyak tempat di Indonesia dihuni oleh suku bangsa pendatang yang tinggal di luar kawasan tradisional sukunya.

Beberapa suku bangsa menurut pulau

Artikel utama: Daftar suku bangsa di Indonesia menurut provinsi

  • Jawa: Suku Jawa (termasuk Suku Bawean, Suku Tengger), Suku Sunda (termasuk Suku Baduy dan Orang Ciptagelar), Suku Banten, Suku Cirebon, Suku Betawi, Suku Arab, Suku Tionghoa, dan Suku India
  • Madura: Suku Madura
  • Sumatra: Suku Melayu, Suku Batak (termasuk Toba, Angkola, Karo, Mandailing, Pakpak, dan Simalungun), Suku Minangkabau, Suku Aceh, Suku Lampung, Suku Komering, dan Suku Kubu
  • Kalimantan: Suku Dayak yang terdiri 268 suku bangsa, Suku Banjar, Suku Kutai, suku Berau, Suku Bajau
  • Sulawesi: Suku Bugis, Suku Makassar, Suku Mandar, Suku Buton, Suku Tolaki, Suku Minahasa, Suku Mongondow, Suku Sangir, Suku Kaili, Suku Gorontalo, Suku Toraja, Suku Rampi, Suku Banggai
  • Kepulauan Sunda Kecil: Suku Bali, Suku Sasak, Suku Flores, Suku Sumba, Suku Sumbawa, Suku Timor
  • Maluku: Suku Ambon, Suku Nuaulu, Suku Manusela, Suku Wemale, Suku Tanimbar
  • Papua - Suku Papua terdiri 466 suku bangsa di antaranya: Suku Dani, Suku Bauzi, Suku Asmat

Kelompok suku bangsa pada masa Hindia Belanda

Sejumlah kecil orang India, Arab, dan Tionghoa telah datang dan menghuni beberapa tempat di Nusantara sejak dahulu kala pada zaman kerajaan kuno. Akan tetapi gelombang imigrasi semakin pesat pada masa kolonial. Terbentuklah kelompok suku bangsa pendatang yang terutama tinggal di perkotaan dan terbentuk pada masa kolonial Hindia Belanda, yaitu digolongkan dalam kelompok Timur Asing; seperti keturunan Tionghoa, Arab, dan India; serta golongan Orang Indo atau Eurasia yaitu percampuran Indonesia dan Eropa. Warga keturunan Indo kolonial semakin berkurang di Indonesia akibat Perang Dunia II dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia. Kebanyakan beremigrasi atau repatriasi ke luar negeri seperti ke Belanda atau negara lain.

Suku bangsa pendatang

  • Tionghoa – Etnik asing minoritas paling signifikan di Indonesia adalah etnik ini. Orang Tionghoa-Indonesia sudah menghuni Indonesia sejak abad ke-15 dengan gelombang signifikan pada abad ke-18 dan ke-19 dengan jalur kegiatan perniagaan yang kemudian berpengaruh besar pada kegiatan perdagangan dan perekonomian di Indonesia. Sebagian besar orang Tionghoa terkonsentrasi dalam suatu wilayah yang bernama 'Pecinan' di beberapa provinsi di Indonesia seperti Jakarta, Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat.
  • Arab – Secara historis, kedatangan bangsa Arab di Indonesia untuk menyebarkan agama Islam. Banyak yang berasimilasi dengan etnis lokal seperti Betawi, Melayu, Aceh, Minangkabau, Jawa, dan Sunda; namun, beberapa kota di Indonesia memiliki populasi Arab yang signifikan yang melestarikan budaya dan identitas mereka, disebut dengan 'Kampung Arab'. Daerah ini tersebar di seluruh kota-kota di Indonesia, jumlah yang signifikan dapat ditemukan di Banda Aceh, Padang, Medan, Jakarta, Banten, Bogor, Semarang, Surabaya, Gresik, Banyuwangi, dan banyak kota-kota pesisir lainnya di Indonesia.
  • India – Orang India juga sudah menetap di Indonesia (utamanya Tamil dan Punjabi); namun, tidak sebesar orang Tionghoa dan Arab. Terkonsentrasi di pusat-pusat kota dengan jumlah yang signifikan, seperti Pasar Baru di Jakarta dan Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di Medan. Daerah signifikan India ini dinamakan 'Little India' .
  • Indo – Dari leluhur campuran antara etnik di Indonesia dengan keturunan Eropa (utamanya Belanda), mereka muncul selama periode Hindia-Belanda. Selama masa kolonial, jumlah mereka lebih besar, tetapi sejak kemerdekaan Indonesia, sebagian besar dari mereka memilih pergi ke Belanda. Orang Indo berkurang jumlahnya sebagai kelompok etnis sejak emigrasi besar dari Indonesia setelah Perang Dunia II.
  • Pakistani – Etnis ini dikenal juga dengan sebutan Khoja, Koja, Kujo, dan Tambol. Orang Koja umumnya berasal dari daerah Cutch, Kathiawar, dan Gujarat, India yang beragama Islam, tetapi mereka lebih memilih Pakistan daripada India karena faktor agama. Mereka berasal dari kasta Ksatria. Pada mulanya, bangsa Pakistan pergi ke Indonesia untuk keperluan berdagang dan menyebarkan agama Islam, tetapi lama-kelamaan justru betah dan memilih tinggal dan berkeluarga di Indonesia. Di Indonesia daerah signifikan etnis Pakistani dinamakan 'Pekojan'.
  • Jepang – Orang Jepang telah bermigrasi ke Indonesia sejak zaman penjajahan Hindia-Belanda; namun, setelah kekalahan mereka dalam Perang Dunia II, jumlah mereka menurun, meninggalkan sejumlah kecil mantan tentara Jepang yang masih tinggal di Indonesia dan menjadi warga negara Indonesia. Perkembangan penduduk Jepang baru-baru ini di Indonesia didorong oleh peningkatan bisnis dan investasi Jepang di Indonesia sejak tahun 1970-an dan sebagian besar adalah ekspatriat yang masih mempertahankan kewarganegaraan Jepang mereka. Sejumlah besar ekspatriat Jepang tinggal di Indonesia, terutama di Jakarta dan Bali.
  • Korea – Keberadaan warga Korea di Indonesia sebenarnya telah berlangsung cukup lama. Ada salah satu tokoh utama gerakan kemerdekaan Indonesia, ialah Komarudin (nama Korea: Yang Chil-seong; Korea: 양 칠성; Hanja: 楊 七 性) yang beretnis Korea. Namun, mereka adalah kelompok etnik terbaru di Indonesia. Sebagian besar didorong oleh peningkatan bisnis dan investasi Korea di Indonesia dan sebagian besar adalah ekspatriat yang masih mempertahankan kewarganegaraan Korea mereka. Etnik Korea terkonsentrasi dalam satu wilayah yang bernama 'Koreatown' di beberapa daerah di Indonesia seperti Jakarta.

Lihat pula

  • Demografi Indonesia
  • Daftar suku bangsa di Indonesia
  • Daftar suku bangsa di Indonesia menurut provinsi
  • Daftar suku bangsa di Indonesia menurut jumlah penduduk

Referensi

  1. ^ Na'im, Akhsan; Syaputra, Hendry (2010). "Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia" (PDF). Badan Pusat Statistik (BPS). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 23 September 2015. Diakses tanggal 23 September 2015. 
  2. ^ "Mengulik Data Suku di Indonesia". Badan Pusat Statistik. 18 November 2015. Diakses tanggal 1 Januari 2021. 
  3. ^ Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003. 
  4. ^ Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010. Badan Pusat Statistik. 2011. ISBN 9789790644175. 
  5. ^ "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010" (PDF). demografi.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 23, 31–41. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-07-12. Diakses tanggal 22 Oktober 2021. 
  6. ^ Akhsin Naim, Hendri (2011). Sensus Penduduk 2010. Badan Pusat Statistik. ISBN 9789790644175. 

Pranala luar

  • (Inggris) Encyclopedia of the Nations

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suku_bangsa_di_Indonesia&oldid=20977075"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA