Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Ilustrasi hubungan internasional. (Photo by Michael on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Hubungan internasional atau hubungan antarbangsa merupakan sebuah interaksi manusia antarbangsa baik secara individu maupun kelompok yang dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. 

Hubungan internasional dapat berupa sebuah persahabatan, persengketaan, permusuhan atau peperangan.

Menurut Tulus Warsito, hubungan internasional yakni suatu studi terhadap interaksi dari politik luar negeri dari beberapa pelosok.

Hal ini tidak jauh berbeda dengan pendapat Jeremy Bantham, yang mengungkapkan bahwa hubungan internasional, yaitu suatu ilmu yang merupakan sebuah kesatuan disiplin dan punya ruang lingkup serta suatu konsep-konsep dasar.

Dengan kata lain, hubungan internasional sering kali disamakan oleh para ahli sebagai politik luar negeri, hubungan antarbangsa, atau politik internasional.

Hubungan internasional berlangsung sangat dinamis, berkembang sesuai perkembangan kehidupan sosial manusia dan dipengaruhi oleh perubahan kondisi lingkungan antarbangsa.

Untuk lebih spesifik, kamu bisa membaca pengertian, tujuan, manfaat, asas, pola, serta sarana yang perlu diperhatikan dan dipahami.

Berikut ini penjelasan seputar hubungan internasional yang meliputi pengertian, tujuan, manfaat, asas, pola, serta sarana, seperti dikutip dari laman Gurupendidikan dan Dosenpendidikan, Selasa (9/3/2021).

1. Tujuan Hubungan Internasional

Berikut ini terdapat beberapa tujuan hubungan internasional, antara lain:

  • Untuk memacu dalam pertumbuhan ekonomi setiap negara.
  • Untuk menciptakan rasa saling pengertian antarbangsa dalam membina dan menegakkan suatu perdamaian.
  • Untuk menciptakan sebuah keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat di dunia.
  • Untuk menjalin hubungan internasional antarnegara yang bersangkutan.
  • Untuk menjalin kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
  • Untuk memenuhi suatu kebutuhan warga negaranya.
  • Untuk membuka peluang dalam pemasaran produk dalam negeri ke luar negeri.
  • Untuk memperlancar sebuah hubungan ekonomi antarnegara.

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Ilustrasi ASEAN. (AFP)

2. Manfaat hubungan internasional

Berikut ini beberapa manfaat hubungan internasional bagi Indonesia, antara lain:

  • Manfaat ideologi, yakni untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
  • Manfaat politik, yakni untuk menunjang pelaksanaan kebijakan politik dan hubungan luar negeri yang digunakan untuk kepentingan nasional, terutama untuk kepentingan pembangunan di segala bidang.
  • Manfaat ekonomi, yakni untuk menunjang upaya meningkatkan pembangunan ekonomi nasional.
  • Manfaat sosial dan budaya, yakni untuk menunjang upaya pembinaan dan pengembangan nilai-nilai sosial budaya bangsa dalam upaya penanggulangan terhadap setiap bentuk ancaman, tantangan, hambatan, gangguan, dan kejahatan internasional dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional.
  • Manfaat perdamaian dan keamanan internasional, yakni untuk menunjang upaya pemeliharaan dan pemulihan perdamaian, keamanan, dan stabilitas internasional.
  • Manfaat kemanusiaan, yakni untuk menunjang upaya pencegahan dan penanggulangan setiap bentuk bencana serta rehabilitasi akibat-akibatnya.
  • Manfaat lainnya, yakni untuk meningkatkan peranan dan citra Indonesia di forum internasional dan hubungan antarnegara serta kepercayaan masyarakat internasional.

3. Asas hubungan internasional

Ada tiga asas dalam hubungan internasional yang saling memengaruhi, yakni:

Asas teritorial

Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi, terhadap semua barang atau orang yang berada di luar wilayah tersebut, berlaku hukum asing (internasional) sepenuhnya.

Asas kebangsaan

Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara untuk melindungi warga negaranya. Asas ini mempunyai kekuatan eksteritorial. Artinya hukum dari negara tersebut tetap berlaku juga bagi warga negaranya, walau berada di negara asing.

Asas kepentingan umum

Asas yang satu ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan menganut suatu kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam hal ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang bersangkut paut kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara.

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Ilustrasi bendera dunia. (Photo by Mat Reding on Unsplash)

4. Pola hubungan internasional

Pola hubungan internasional memiliki tiga macam, yaitu:

Pola penjajahan

Penjajahan pada hakikatnya merupakan penghisapan oleh suatu bangsa atas bangsa lain yang ditimbulkan oleh perkembangan paham kapitalis, di mana penjajah membutuhkan bahan mentah bagi industri atau pasar bagi hasil industrinya.

Inti dari penjajahan di sini adalah penguasaan terhadap bangsa lain.

Pola ketergantungan

Pola yang satu ini biasanya terjadi pada negara-negara berkembang yang kekurangan modal dan tekhnologi untuk membangun negaranya.

Negara-negara berkembang terpaksa mengandalkan bantuan negara-negara maju yang hasilnya akan mengakibatkan ketergantungan pada negara-negara maju tersebut. Pola hubungan yang satu ini dikenal juga sebagai neo-kolonialisme (penjajahan dalam bentuk baru).

Pola hubungan sama derajat

Pola hubungan ini paling sulit diwujudkan. Akan tetapi, pola hubungan yang amat ideal dikarenakan berusaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama, sesuai bunyi sila kedua Pancasila.

Pola hubungan sama derajat menuntut penghormatan arah kodrat manusia sebagai makhluk yang sederajat tanpa memandang ideologi, bentuk negara maupun sistem pemerintahannya.

5. Sarana hubungan internasional

Sebuah hubungan internasional akan membutuhkan sarana yang bisa digunakan oleh negara yang menjalin hubungan internasional. Berikut ini beberapa sarana penting dalam membangun hubungan internasional menurut J. Fradhel:

  • Diplomasi
  • Propaganda
  • Ekonomi, Sosial, dan Budaya
  • Kekuatan Militer

Sumber: Gurupendidikan, Dosenpendidikan

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika

Suatu negara dapat melakukan hubungan internasional ketika