Skala yang digunakan jika gambar yang dibuat lebih kecil dari aslinya adalah…

Skala dapat diartikan sebagai perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap ukuran linear dari benda sebenarnya. Dalam menggambar teknik, keterangan mengenai skala yang dipakai dalam gambar terdapat pada etiket gambar. Skala gambar dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: 

Penggunaan skala pengecilan adalah bilamana gambarnya dibuat lebih kecil daripada gambar yang sebenarnya, sedangkan penunjukkannya adalah 1: x.

Berikut ini contoh penunjukkan skala pengecilan yang sering digunakan:

Contoh gambar yang dibuat dengan skala pengecilan adalah Peta, Denah rumah, dll

Skala penuh ini dipakai apabila gambar yang dibuat sama besar dengan benda sebenarnya. Skala ini dianjurkan untuk sedapat mungkin dipergunakan, agar supaya dapat membayangkan benda yang sebenarnya, atau untuk memudahkan pemeriksaan.

Penunjukkan skala penuh adalah 1 : 1.

Skala pembesaran ini dipakai apabila gambar yang dibuat lebih besar dari pada benda sebenarnya. Contoh aplikasinya adalah jika benda yang digambar kecil dan rumit seperti misalnya rangkaian kontrol pada lampu jalan, circuit pada sebuah Integrated Circuit (IC) maka harus menggunakan skala pembesaran untuk menggambarkan rangkaian ini.


Notasi yang dipakai untuk skala pembesaran adalah x : 1, sedangkan ukuran lengkap yang dianjurkan adalah:

Contoh gambar dengan skala pembesaran adalah gambar rangkaian elektronika, gambar amoeba, virus, dll.


Skala pada gambar teknik

Baca Juga Cara Membaca Skala pada Peta

Biasanya ada pertanyaan atau soal berkaitan dengan jenis-jenis skala gambar. Sebutkan dan jelaskan tiga macam skala gambar.

Jawabannya adalah:

  1. Skala pembesaran: digunakan jika gambar yang dibuat lebih besar dari benda sebenarnya
  2. Skala penuh: digunakan jika gambar pada kertas dengan benda sebenarnya itu memiliki ukuran yang sama.
  3. Skala pengecilan: digunakan jika gambar asli lebih besar dari pada gambar

Demikianlah pembahasan dan contoh macam-macam skala yang biasa digunakan pada gambar teknik. Simak terus artikel dari kami, dan silahkan share artikel ini dengan klik tombol sosial media di bawah ini. Semoga bermanfaat.

Skala Gambar Teknik - Di dalam menggambar sebuah objek gambar, terkadang didapati ukuran objek gambar yang tidak sesuai dengan kertas yang tersedia. Maka dari itu, di dalam gambar teknik diperbolehkan menggunakan skala dalam penggambaran atau pencetakan untuk menyesuaikan dengan ukuran kertas yang tersedia.

Skala adalah rasio dimensi linier dari elemen suatu objek yang ditunjukkan dalam suatu gambar terhadap dimensi linier sebenarnya pada elemen objek yang sama. ISO 5455-1979 telah menetapkan skala dan petunjuk penggunaan skala pada sebuah gambar.

Ada tiga macam skala dalam gambar teknik, yaitu:

  1. Skala diperbesar adalah skala yang rasionya lebih besar dari 1:1 dan gambar yang dibuat lebih besar dari pada benda asli
  2. Skala 1:1 (ukuran sebenarnya) adalah skala dengan rasio 1:1 di mana gambar yang dibuat sama besar dengan benda asli
  3. Skala diperkecil adalah skala yang rasionya lebih kecil dari 1:1 dan ukuran gambar yang dibuat lebih kecil dari ukuran benda asli

Skala yang direkomendasikan untuk digunakan pada gambar teknik ditentukan pada tabel di bawah ini:

Jika dalam pemakaian khusus diperlukan skala diperbesar yang lebih besar atau skala pengurangan yang lebih kecil dibandingkan dengan yang ditunjukkan pada tabel di atas, maka range skala tersebut dapat menjadi lebih besar atau lebih kecil asalkan skala yang dikehendaki diperoleh dari skala pada tabel di atas dikali 10 (sepuluh). Dalam kasus yang sangat khusus di mana untuk alasan – alasan fungsional skala pada tabel di atas tidak dapat dipakai maka skala pertengahan dapat dipakai.

Ketentuan penunjukan skala pada gambar adalah sebagai berikut:

1. Tanda penggunaan skala terdiri dari  kata “SKALA” (atau padanan kata dalam bahasa yang digunakan pada gambar) diikuti dengan indikasi rasio itu sendiri, yaitu:

    • Skala 1:1 untuk ukuran sebenarnya
    • Skala X:1 untuk skala diperbesar
    • Skala1:X untuk skala diperkecil
2. Jika tidak ada kemungkinan kesalahpahaman, kata “SKALA” dapat dihilangkan

3. Skala yang digunakan dicantumkan dalam etiket

4. Jika penting untuk menggunakan lebih dari satu skala dalam satu gambar, hanya skala utama saja yang ditunjukkan pada etiket dan skala lainnya ditempatkan berdekatan dengan gambar bagian atau berdekatan dengan huruf yang menunjukkan detail gambar.

Cara Menghitung Skala

Terdapat dua kondisi dalam menghitung ukuran setelah diskala yaitu jika yang diketahui ukuran sesungguhnya dan akan dicari ukuran pada gambar (ukuran setelah diskala) maka caranya adalah dengan mengalikan ukuran benda sesungguhnya dengan skala yang digunakan. Jika yang diketahui adalah ukuran pada gambar dan akan dicari ukuran benda sesungguhnya (ukuran sebelum diskala) maka caranya adalah ukuran pada gambar dibagi dengan skala yang digunakan.

Contoh mencari ukuran setelah diskala :

Penggunaan skala diperkecil:

Diketahui:

  • Ukuran benda sesungguhnya = 1000 mm
  • Skala yang digunakan = 1:20

Ditanyakan:

  • Berapakah ukuran pada gambar?

Jawab:

Ukuran pada gambar = Ukuran benda sesungguhnya x Skala
Ukuran pada gambar = 1000 mm x 1: 20 (seribu dikali satu dibagi dua puluh)
Ukuran pada gambar = 50 mm

Penggunaan skala diperbesar

Diketahui:

  • Ukuran benda sesungguhnya = 10 mm
  • Skala yang digunakan = 2:1

Ditanyakan:

  • Berapakah ukuran pada gambar?

Jawab:

Ukuran pada gambar = Ukuran benda sesungguhnya x Skala
Ukuran pada gambar = 10 mm x 2: 1 (sepuluh dikali dua dibagi satu)
Ukuran pada gambar = 20 mm

Contoh mencari ukuran sebelum diskala:

Diketahui:

  • Ukuran pada gambar = 5 mm
  • Skala yang digunakan = 1:5

Ditanyakan:

  • Berapakah ukuran benda sesungguhnya?

Jawab:

Ukuran benda sesungguhnya = Ukuran pada gambar / Skala
Ukuran benda sesungguhnya = 5 mm / 1: 5 (lima dibagi satu dikali lima)
Ukuran benda sesungguhnya = 25 mm

Page 2

Sepuh 86 blog is a blog created with the aim of sharing knowledge. In this blog, various learning materials will be posted, both vocational and general learning materials.

The Sepuh 86 blog is managed by Sepuh 86 members which was formed in 2012. The Sepuh 86 blog began to be published in 2017 with the initial aim as a means of communicating with Sepuh 86 members. In its development, this blog was finally used as a means to convey material - lesson material. This is based on the difficulty of finding relevant learning materials as teaching materials.

With this blog, it is hoped that it can meet the needs of learning materials for both academics and the general public who want to add insight and knowledge.

We really look forward to your criticisms and suggestions for building the Sepuh 86 blog to be even better and if anyone wants to contribute articles, please contact us via the contact form.

Thank You.

Pengecilan atau pembesaran gambar dilakukan dengan skala tertentu. Skala adalah perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap ukuran linear dari benda sebenarnya. Ada tiga macam skala gambar, yaitu : 1. Skala pembesaran Skala pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar dari pada benda sebenarnya. Umpamanya jika bendanya kecil dan rumit seperti misalnya rangkaian control pada lampu jalan, maka harus menggunakan skala pembesaran untuk menggambarkan rangkaian ini. Penunjukan untuk skala pembesaran adalah : x : 1, sedangkan ukuran lengkap yang dianjurkan adalah : 50 : 1 ; 20 : 1 ; 10 : 1 5 : 1 ; 2 : 1 2. Skala penuh Skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat sama besar dengan benda sebenarnya. Skala ini dianjurkan untuk sedapat mungkin dipergunakan, agar supaya dapat membayangkan benda yang sebenarnya, atau untuk memudahkan pemeriksaan. Penunjukkan skala penuh adalah 1 : 1. 3. Skala pengecilan Skala pengecilan dipergunakan bilamana gambarnya dibuat lebih kecil daripada gambar yang sebenarnya, sedangkan penunjukkannya adalah 1 : x. Berikut ini daftar penunjukkan skala pengecilan yang dianjurkan :

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA