Home » Demokrasi , PKN 8 » Sikap Positif terhadap Pelaksanaan Demokrasi dalam Kehidupan Sehari hari Sekolah Kelurga dan Masyarakat
Sikap Positif terhadap Pelaksanaan Demokrasi dalam Berbagai Kehidupan Sehari hri Sekolah Kelurga dan Masyarakat
Setelah kamu mengetahui perkembangan demokrasi, sikap apa yang harus kamu tunjukkan dalam pelaksanaan demokrasi? Dalam subbab ini, sikap positif tersebut dilaksanakan, baik di keluarga, sekolah maupun masyarakat. Demokrasi adalah pelembagaan nilai-nilai dasar domokrasi dalam semua aspek kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan. Di bidang politik, nilai-nilai dasar demokrasi dilembagakan dalam struktur, me-kanisme, dan budaya politik. Adapun dalam proses penerapan nilai-nilai dasar demokrasi menggunakan prinsip-prinsip demokrasi. Prinsip-prinsip demokrasi tersebut pelaksanaannya adalah sebagai berikut.
1. Menjamin Pelaksanaan Hak Asasi Manusia
Negara diadakan untuk manusia, bukan sebaliknya manusia diciptakan supaya negara dapat terbentuk. Oleh karena itu, negara harus menjamin pemenuhan hak asasi manusia pada semua penduduk yang tinggal di suatu negara. Contohnya hak untuk memperoleh pendidikan yang layak, memperoleh perlindungan hukum, dan memperoleh kesejahteraan.
2. Supremasi Hukum
Semua orang bersamaan kedudukannya di hadapan hukum dan dalam memperoleh perlindungan hukum, kaya atau miskin, mayoritas atau minoritas, sekutu politik atau lawan, semuanya mempunyai hak yang sama atas perlindungan hukum. Warga negara dari suatu negara demokratis tunduk pada hukum. Oleh karena itu, mereka mengakui bahwa mereka ikut membuat undang-undang melalui wakil-wakil rakyat yang dipilihnya.
3. Pemerintahan yang Terbuka
Pemerintahan yang terbuka sangat relevan bagi suatu negara yang demokratis. Hal tersebut dikarenakan bahwa warga negara tidak dapat meminta pertanggungjawaban pejabat-pejabat publik dan tidak dapat mengambil pilihan yang baik karena kegiatan pemerintahan dan konsekuensi-konsekuensi dari kebijakannya.
4. Kebebasan Pers
Kebebasan pers memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menciptakan pendapat masyarakat yang akan memengaruhi proses pembuatan kebijakan publik. Opini publik dapat dijadikan bagi para pejabat negara dan partai politik. Kendali rakyat terhadap penye lenggaraan negara dapat dilakukan dengan menyampaikan opini publik secara teratur melalui berbagai media massa.
5. Pembagian Kekuasaan Negara dan Mekanisme
Untuk menjamin kedaulatan rakyat, kekuasaan harus dibagi menjadi berbagai lembaga negara dan diatur sedemikian rupa supaya berbagai lembaga negara tersebut mempunyai fungsi tertentu dengan kekuatan yang seimbang dan dapat saling mengontrol. Dengan demikian, tidak ada satu lembaga negara yang dapat memonopoli kekuasaan negara.
6. Supremasi Sipil terhadap Militer
Rakyat memilih para pejabat negara sebagai bagian dari rakyat yang dipercaya untuk menyelenggarakan negara. Suatu negara membutuhkan militer untuk melindungi negara dan rakyat, terutama terhadap ancaman dari luar. Militer harus melindungi negara dan rakyat. Oleh karena itu, agar kehendak rakyat dapat terwujud dalam bidang pertahanan nasional harus ada supremasi otoritas sipil terhadap militer.
7. Prinsip Kesukarelaan
Dalam negara demokrasi, umumnya kegiatan masyarakat di-lakukan dengan sukarela. Menjadi salah satu anggota partai politik, keluar dari partai politik, atau bahkan memilih tidak berpartai adalah pilihan pribadi dan tanpa paksaan dari pihak lain.
8. Pemerintahan Berdasarkan Persetujuan dari yang Diperintah
Dalam negara demokrasi, pemerintah adalah untuk melayani kepentingan dan sesuai dengan kehendak yang diperintah. Pemerintahan dilaksanakan oleh sebagian dari yang diperintah dan yang mendapat kepercayaan dari mereka.
9. Penegakan Keadilan
Negara harus dengan sengaja menegakkan keadilan berdasarkan kebebasan, kesederajatan, dan persaudaran bagi semua warga negara serta penduduk yang tinggal di negara tersebut. Penegakan keadilan adalah salah satu fungsi negara.
Selain hal-hal yang diuraikan tersebut, penerapan budaya demokrasi lebih konkretnya dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai berikut.
Penerapan budaya demokrasi yang dipraktikkan dalam lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan berbagai macam karakteristik sesuai dengan kesepakan atau kebiasaan yang ada di keluarga. Misalnya, sebagai berikut.
- Orangtua lebih bersikap luwes terhadap anak, terutama yang menyangkut minat anak dalam mengembangkan dirinya.
- Mengembangkan sikap saling menghormati dan mengasihi antaranggota keluarga dalam berbagai hal.
- Dikembangkannya sikap terbuka, baik orangtua terhadap anak maupun anak terhadap orangtua untuk melancarkan komunikasi antaranggota keluarga.
- Adanya pembagian tugas dan wewenang dalam keluarga yang menyangkut kepentingan bersama.
1) Proses Belajar Mengajar
Dalam proses belajar mengajar dapat diterapkan pelaksanaan demokrasi. Misalnya, tanya jawab dan diskusi kelompok. Siswa dapat menyampaikan pendapat dan alasan tentang pelajaran yang sedang dibahas kepada guru. Guru pun harus bersikap demokratis dengan tidak memaksakan pendapatnya.
2) Pemilihan Ketua OSIS
Dalam penerapan budaya demokrasi pada saat pemilihan ketua OSIS siswa mampu merasakan langsung penerapan budaya demokrasi dan makna demokrasi. Dalam hal ini, siswa dapat memahami hak politiknya di lingkungan sekolah, baik hak dipilih maupun hak untuk memilih. Selain itu, siswa mampu untuk melatih tanggung jawabnya dalam organisasi di lingkungan sekolah.
3) Musyawarah Kelas
Misalnya, penyusunan jadwal piket di kelas. Dalam prosesnya terdapat pengambilan keputusan yang merupakan salah satu dari penerapan budaya demokrasi. Selain penyusunan jadwal piket, pemilihan pengurus kelas, dan menyusun kegiatan kelas dapat dilakukan dengan musyarawah.
1) Pemilihan Pemimpin di Lingkungan Masyarakat
Dalam pemilihan pengurus ketua RT/RW, setiap warga juga memiliki hak yang sama untuk dapat dipilih dan memilih.
2) Menyusun Program Pengembangan Masyarakat
Program-program pengembangan masyarakat dimusyawarahkan dengan melibatkan semua komponen masyarakat. Program-program pengem bangan masyarakat pada umumnya menyangkut beberapa hal, seperti panitia, biaya, jadwal pelaksanaan, dan keperluan lainnya. Oleh karena itu, semua program tersebut merupakan kepentingan bersama, seluruh warga harus mengetahui dan memiliki tanggung jawab untuk mendukung pelaksanaan program tersebut.
Artikel Terkait
Page 2
Sekolah Online 08.12 4 comments
Jakarta -
Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila adalah perilaku yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua warga negara Indonesia perlu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa demikian? Dalam buku 'Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara' karya Aa Nurdiaman, Pancasila merupakan sumber nilai yang menjadi pedoman sikap dan perilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sikap positif terhadap Pancasila dapat diwujudkan dengan tidak melakukan pola hidup yang berlebihan, menjunjung perdamaian, menghindari kekerasan, bersikap terbuka, dan menghindari sikap kedaerahan yang berlebihan.
Dikutip dari Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas VIII Edisi 4, sikap positif dapat diartikan sebagai sikap yang baik dalam menanggapi sesuatu.
Maka dari itu, sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila adalah sikap yang baik dalam menanggapi dan mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Sehingga, seseorang selalu berpedoman pada nilai-nilai Pancasila yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, dalam setiap perilaku sehari-hari.
Orang yang mempunyai sikap seperti ini berarti konsisten dalam ucapan dan perbuatan. Di samping itu, perilaku sehari-harinya selalu menjunjung tinggi etika pergaulan bangsa yang luhur serta menjaga hubungan baik antar sesama warga Indonesia maupun dengan bangsa lain, namun dengan tetap mempertahankan jati diri bangsa yang cinta perdamaian dan keadilan sosial.
- Bagaimana contoh sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila?
Kembali menurut buku Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara , menerapkan sikap positif terhadap Pancasila memerlukan kesadaran diri masing-masing dan tidak ada pengaruh dari pihak lain. Dirangkum dari berbagai sumber, ini dia 22 contoh sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila.
1. Saling menghormati dan bekerja sama dengan penganut agama atau kepercayaan lain
2. Tidak memaksakan kehendak dalam bermusyawarah
3. Menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari
4. Mematuhi hukum yang berlaku dengan kesadaran yang tinggi
5. Tidak main hakim sendiri terhadap suatu persoalan
6. Menghormati lembaga-lembaga negara seperti MPR, DPR, DPD, Presiden, MA, MK sebagai organisasi yang mengatur kehidupan masyarakat
7. Tidak menerima dengan mentah-mentah budaya asing yang masuk ke Indonesia
8. Tidak merusak fasilitas umum dan menghindari konflik antar sesama
9. Melakukan budaya kritik yang sifatnya membangun pada pemerintah atau lembaga lain, dan sesuai prosedur yang berlaku
10. Ikut dalam pemilihan umum secara rasional dan bertanggung jawab
11. Melakukan demonstrasi secara damai, rasional, bertanggung jawab, serta memelihara ketertiban bersama
12. Selalu bermusyawarah dalam menghadapi perbedaan pendapat
13. Bergotong royong saat menghadapi pekerjaan yang sulit agar segera selesai
14. Hemat, tidak konsumtif, dan mempunyai skala prioritas dalam menjalani kehidupan
15. Selalu menjaga persatuan antar warga negara Indonesia
16. Disiplin di setiap situasi
17. Mampu mengendalikan diri ketika menghadapi sesuatu yang tidak sesuai harapan
18. Senantiasa menjalankan ajaran agama sesuai keyakinan masing-masing, sebagai upaya mengendalikan diri
19. Merasa sebagai bagian dari bangsa Indonesia, bukan sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia
20. Membina kerukunan antarumat beragama, baik yang seagama maupun tidak
21. Selalu menaati aturan/hukum yang berlaku di masyarakat
22. Menumbuhkan kesetiakawanan sosial
Dapat disimpulkan, sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila adalah sikap yang baik dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini juga memerlukan kesadaran dari dalam diri sendiri.
Itulah pengertian sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila beserta contohnya. Apakah detikers sudah melakukannya?
Simak Video "Besok Hari Lahir Pancasila, Warga Diimbau Tak Gelar Upacara Fisik"
(pay/pay)
Page 2
Jakarta -
Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila adalah perilaku yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua warga negara Indonesia perlu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa demikian? Dalam buku 'Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara' karya Aa Nurdiaman, Pancasila merupakan sumber nilai yang menjadi pedoman sikap dan perilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sikap positif terhadap Pancasila dapat diwujudkan dengan tidak melakukan pola hidup yang berlebihan, menjunjung perdamaian, menghindari kekerasan, bersikap terbuka, dan menghindari sikap kedaerahan yang berlebihan.
Dikutip dari Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas VIII Edisi 4, sikap positif dapat diartikan sebagai sikap yang baik dalam menanggapi sesuatu.
Maka dari itu, sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila adalah sikap yang baik dalam menanggapi dan mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Sehingga, seseorang selalu berpedoman pada nilai-nilai Pancasila yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, dalam setiap perilaku sehari-hari.
Orang yang mempunyai sikap seperti ini berarti konsisten dalam ucapan dan perbuatan. Di samping itu, perilaku sehari-harinya selalu menjunjung tinggi etika pergaulan bangsa yang luhur serta menjaga hubungan baik antar sesama warga Indonesia maupun dengan bangsa lain, namun dengan tetap mempertahankan jati diri bangsa yang cinta perdamaian dan keadilan sosial.
- Bagaimana contoh sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila?
Kembali menurut buku Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara , menerapkan sikap positif terhadap Pancasila memerlukan kesadaran diri masing-masing dan tidak ada pengaruh dari pihak lain. Dirangkum dari berbagai sumber, ini dia 22 contoh sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila.
1. Saling menghormati dan bekerja sama dengan penganut agama atau kepercayaan lain
2. Tidak memaksakan kehendak dalam bermusyawarah
3. Menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari
4. Mematuhi hukum yang berlaku dengan kesadaran yang tinggi
5. Tidak main hakim sendiri terhadap suatu persoalan
6. Menghormati lembaga-lembaga negara seperti MPR, DPR, DPD, Presiden, MA, MK sebagai organisasi yang mengatur kehidupan masyarakat
7. Tidak menerima dengan mentah-mentah budaya asing yang masuk ke Indonesia
8. Tidak merusak fasilitas umum dan menghindari konflik antar sesama
9. Melakukan budaya kritik yang sifatnya membangun pada pemerintah atau lembaga lain, dan sesuai prosedur yang berlaku
10. Ikut dalam pemilihan umum secara rasional dan bertanggung jawab
11. Melakukan demonstrasi secara damai, rasional, bertanggung jawab, serta memelihara ketertiban bersama
12. Selalu bermusyawarah dalam menghadapi perbedaan pendapat
13. Bergotong royong saat menghadapi pekerjaan yang sulit agar segera selesai
14. Hemat, tidak konsumtif, dan mempunyai skala prioritas dalam menjalani kehidupan
15. Selalu menjaga persatuan antar warga negara Indonesia
16. Disiplin di setiap situasi
17. Mampu mengendalikan diri ketika menghadapi sesuatu yang tidak sesuai harapan
18. Senantiasa menjalankan ajaran agama sesuai keyakinan masing-masing, sebagai upaya mengendalikan diri
19. Merasa sebagai bagian dari bangsa Indonesia, bukan sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia
20. Membina kerukunan antarumat beragama, baik yang seagama maupun tidak
21. Selalu menaati aturan/hukum yang berlaku di masyarakat
22. Menumbuhkan kesetiakawanan sosial
Dapat disimpulkan, sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila adalah sikap yang baik dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini juga memerlukan kesadaran dari dalam diri sendiri.
Itulah pengertian sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila beserta contohnya. Apakah detikers sudah melakukannya?
Simak Video "Besok Hari Lahir Pancasila, Warga Diimbau Tak Gelar Upacara Fisik"
[Gambas:Video 20detik]
(pay/pay)