Siapakah yang menetapkan usman bin affan menjadi khalifah

BincangSyariah.Com – Dalam sebuah riwayat yang valid, bahwa sebelum terbunuhnya Umar bin al-Khattab saat melaksanakan salat Subuh, ia menunjuk enam orang untuk menentukan pengganti (khalifah) berikutnya. Setelah tiga hari Umar bin Khattab Ra. wafat, maka tim 6 bertugas untuk menunjuk pemimpin berikutnya. Al-Suyuthi menyebut mereka dengan ahlu syura (mereka yang bermusyawarah) untuk memilih khalifah.

Perlu ditekankan di sini, bahwa para ulama fikih siyasah Islam seperti al-Mawardi, al-Ghazali, Ibnu Taimiyah menyandarkan adanya pembentukan tim ini merupakan asal-usul dari konsep ahlu al-Hall wa al-Aqd (tim penentu kebijakan dan bersifat mengikat). Sebagaimana arti kata dari al-Hall adalah mencari solusi dari sebuah permasalahan dan al-‘Aqd yang berarti ikatan, mengikat secara keputusan.

Al-Suyuthi menceritakan dalam tarikh al-Khulafa’ bahwa pengangkatan Utsman bin Affan terdiri dari 6 orang sahabat Nabi. Mereka adalah Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Talhah, Said, dan Zubair. Mereka telah ditunjuk oleh Umar bin Khattab sebagai tim penentuan khalifah setelah dirinya wafat.

Al-Suyuthi dalam Tarikh al-Khulafa’ menerangkan bahwa masyarakat kala itu telah berkumpul di rumah Abdurrahman bin Auf dan dukungan kepadanya untuk menjadi suksesi Umar bin Khattab Ra. Akan tetapi, mengikuti aturan yang berlaku, Abdurahman bin Auf mendatangi keempat orang sahabat yang lain untuk memilih siapa yang cocok.

Ketika para sahabat nabi Muhammad lain seperti Abu Wail bertanya kepada Abdurrahman bin Auf, “bagaimana kamu bisa membaiat (memilih) Usman bin Affan, padahal ada sahabat Nabi yang mulia seperti Ali bin Abi Thalib di sana?

Pertanyaan tersebut dijawab oleh Abdurrahman. Sebagaimana diterangkan dalam Musnad Ahmad diriwayatkan bahwa Abdurrahman bin Auf mendatangi Ali bin Abi Thalib menanyakan tentang siapa yang layak menjadi khalifah. Ali bin Abi Thalib menjawab, “Usman”. Begitupun ketika ditanya kepada para sahabat-sahabat yang lain.

Ketika Abdurrahman bertanya, kepada Utsman bin Affan dengan pertanyaan serupa, Ia menjawab, Ali bin Abi Thalib. pertanyaan tersebut diajukan kepada para Ahli Syuro secara personal. Mayoritas mereka menjawab bahwa Usman bin Affan yang cocok menjadi pengganti dari Umar bin Khattab. Demikianlah Ahlul Halli Wal Aqdi menjalankan fungsinya sebagai tim penunjukan pemimpin saat itu.

Pengangkatan Utsman bin Affan sebagai khalifah saat itu berimbas pada penggantian beberapa pejabat daerah seperti Kufah dan berbagai daerah Negara muslim lainnya. Penggantian kepala daerah, atau yang disebut amir  merupakan kebijakan Usman bin Affan yang cukup kontroversial. Pasalnya, beberapa pejabat daerah diangkat dari sanak famili keluarganya.

Tidak disangkal bahwa hal inilah yang nantinya membuat banyak kebijakan politik pada masa Utsman bin Affan. Dari pertentangan para sahabat Nabi dalam masalah politik, sikap para ulama biasanya tawakkuf (bahwa perbedaan pandangan politik merupakan masalah ijtihad). Wallahu A’lam bi al-Shawab

1. peran filsafat dalam menemukan hakikat keimanan dan keyakinan 2. perkembangan filsafat dalam sejarah Islam

sholat idul adha 2022 yang benar hari sabtu atau hari ahad?​

الدرس : اللغة العربيةالمدرسة : ستي نور المسرورة السؤال ا. ضَعِي فِعْلًا مُنَاسِبًا فِي كُلِّ مَكَانٍ خَالٍ مِنْ هٰذِهِ الجُمَلِ ١. .......المَطَرُ مِن … َ السَّمَاءِ ٢. أَنْتَ .......حَوْلَ المَيْدَانِ ٣. القِطَارُ......... عَلىَ القُضْبَانِب.أُكْتُبِي كُل عَدَدٍ في الجُمَلِ الآتِيَةِ! ١. عُمْرُ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ ٦٢ سَنَةً٢.أَحْفَظُ ٩٩ اِسْمًا مِنْ أَسْمَاءِ اللّهِ ٣. نَصُوْمُ رَمَضَانَ ٣٠ يَوْمًا أو ٢٩ج.أَجِبِي عَنْ كُلِّ سُؤَالٍ مِنْ هَذِهِ الْأَسْئِلَةِ!١. كَمْ كَتِفًا لَكِ؟٢. مَاذَا تَفْعَلُ بِالْعَقْلِ؟٣. بِمَ نَتَنَفَّسُ ؟٤.مَا هِيَ أَعْضَاءُ الوُضُوْءِ؟ ح. أَكْمِلِي مَا يَأْتِي! أَنَا....... إِلَى.......,أَنَا أَقِفُ...... الْبَابِ, أنا ........ إلىَ الفِنَاءِ أنا...... إلى مَكَانِيْ ثُمَّ......... عَلَى .........مفرد جمع ١.نَبِيٌّ .......٢. ....... أَذْكِيَاءُ٣. إِبْرَةٌ .......٥. نَارٌ ....... ١.أُذْكُرِي أَجْزَاءُ الجِسْمِ!٢. بِمَ تُشِيْرُ الْأَشْيَاءَ؟٣. أين تَضَعُ الأُمُّ الْمَلَاعِقَ؟اُذْكُرِي أَفْعَال والضمير المناسب من هذه الجمل!١. أَقُوْمُ أَمَامَ السَّبُّوْرَةِ٢. قُمْ بِجَانِبِ السَّبُّوْرَةِ ٣.سِرِيْ إِلَى النَّافِذَةِ​

الدرس : اللغة العربيةالمدرسة : ستي نور المسرورة السؤال ا. ضَعِي فِعْلًا مُنَاسِبًا فِي كُلِّ مَكَانٍ خَالٍ مِنْ هٰذِهِ الجُمَلِ ١. .......المَطَرُ مِن … َ السَّمَاءِ ٢. أَنْتَ .......حَوْلَ المَيْدَانِ ٣. القِطَارُ......... عَلىَ القُضْبَانِب.أُكْتُبِي كُل عَدَدٍ في الجُمَلِ الآتِيَةِ! ١. عُمْرُ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ ٦٢ سَنَةً٢.أَحْفَظُ ٩٩ اِسْمًا مِنْ أَسْمَاءِ اللّهِ ٣. نَصُوْمُ رَمَضَانَ ٣٠ يَوْمًا أو ٢٩ج.أَجِبِي عَنْ كُلِّ سُؤَالٍ مِنْ هَذِهِ الْأَسْئِلَةِ!١. كَمْ كَتِفًا لَكِ؟٢. مَاذَا تَفْعَلُ بِالْعَقْلِ؟٣. بِمَ نَتَنَفَّسُ ؟٤.مَا هِيَ أَعْضَاءُ الوُضُوْءِ؟ ح. أَكْمِلِي مَا يَأْتِي! أَنَا....... إِلَى.......,أَنَا أَقِفُ...... الْبَابِ, أنا ........ إلىَ الفِنَاءِ أنا...... إلى مَكَانِيْ ثُمَّ......... عَلَى .........مفرد جمع ١.نَبِيٌّ .......٢. ....... أَذْكِيَاءُ٣. إِبْرَةٌ .......٥. نَارٌ ....... ١.أُذْكُرِي أَجْزَاءُ الجِسْمِ!٢. بِمَ تُشِيْرُ الْأَشْيَاءَ؟٣. أين تَضَعُ الأُمُّ الْمَلَاعِقَ؟اُذْكُرِي أَفْعَال والضمير المناسب من هذه الجمل!١. أَقُوْمُ أَمَامَ السَّبُّوْرَةِ٢. قُمْ بِجَانِبِ السَّبُّوْرَةِ ٣.سِرِيْ إِلَى النَّافِذَةِ​

hukum menggambar harimau (wajahnya saja) no copas​

hukum menggambar harimau (wajahnya saja)​

apa hukum dan hikmah yang bisa di petik dari menyimpan emas dan perak?

ketika mandi wajib keluar madzi apakah batal mandi nya​

apa arti: Allahummasrif anal balak a wal wabak wal faqsa awal mungkar walfitana wal miqan

Q. Fiqih. By. Zahra_-"Apakah air yg mengalir dari mulut orang yang tidur termasuk Najis? Sebutkan Alasannya! #Jangan jawab Ngarang².#No Copas. ​

Abusyuja.com – Usman bin Affan enam tahun lebih mudah daripada Nabi Saw. Beliau dari kabilah Bani Umayyah, yang merupakan salah satu kabilah Quraisy paling dihormati karena kekayaannya.

Kekayaan tersebut mereka peroleh dari berbagai usaha perdagangan. Usman lahir di keluarga terpandang dan kaya raya. Saat remaja, beliau sudah mulai menjalankan bisnis dagangnya ke berbagai negeri.

Abu Bakar adalah salah satu sahabat Nabi, yang merupakan sahabat dekat beliau di dalam bisnis tersebut. Lewat Abu Bakar inilah, beliau memeluk Islam. Tidak membutuhkan waktu lawa beliau menerima Islam dengan tanpa keraguan.

Tidak selang begitu lama, Usman bin Affan menikah dengan Ruqayah, putri Rasulullah Saw. Saat masuk Islam, ia mendapatkan berbagai tekanan dari keluarganya, bahkan ia sempat disiksa oleh pamannya dari Bani Umayyah. Namun imannya tidak goyah sedikitpun.

Usman bin Affan adalah sosok yang memiliki kelembutan hati, tutur katanya halus, sopan, namun beliau termasuk lelaki pemalu.

Bahkan Rasulullah pun pernah bersabda, “Umatku yang paling pemalu adalah Usman bin Affan.” Karena sifatnya inilah beliau banyak dicinta orang, disegani, dan dihormati.

Beliau juga terkenal dermawan. Sampai-sampai banyak yang beranggapan bahwa beliau boros dalam mendermakan hartanya yang melimpah untuk perjuangan di jalan Allah.

Namun, kekayaan yang melimpah tidak membuat seorang Usman bin Affan menjadi kikir. Pernah suatu ketika beliau menyumbangkan 300 unta dan uang 1.000 Dinar ketika Nabi menyeru kaum muslimin untuk melakukan ekspedisi ke daerah Tabuk untuk menghadapi tentara Bzyantium (Perang Tabuk).

Sejak memeluk agama Islam, Usman bin Affan tidak bisa dipisahkan dari perjuangan menegakkan agama Islam. Berhubung mendapatkan permusuhan maha dahsyat dari penduduk Makkah, Rasulullah Saw. menyuruhnya hijrah bersama para sahabat lain ke tanah Habsyi.

Di mata Rasulullah, kedudukan Usman sangatlah mulia. Nabi sangat mengagumi ketampanan wajah Usman dan kemuliaan akhlak atau budi pekertinya.

Karena itulah, setelah istrinya Ruqyah wafat, Nabi menikahkan Usman dengan Ummu Kulsum, salah seorang putri Rasullah.

Pernikahannya dengan dua putri Nabi inilah yang menjadikannya dijuluki Dzun Nurain “pemilik dua cahaya”.

Sayangnya, pernikahannya dengan Ummu Kulsum juga tidak berlangsung lama karena Ummu Kulsum meninggal terlebih dahulu. Saking sayangnya Nabi kepada Usman hingga pernah pada suatu ketika beliau berkata, “Seandainya aku punya putri yang lain lagi, pasi akan aku nikahkan juga dengan Usman.”

Kedudukan Usman yang begitu mulia di sisi Nabi membuatnya sangat dihormati oleh kaum muslim. Pada masa khalifah Abu Bakar dan Umar, pendapat Usman senantiasa didengarkan dan diperhatikan.

Tidaklah mengherankan jika khalifah Umar bin Khattab kala itu menunjuknya sebagai salah satu anggota Dewan Syura. Lewat jabatan itu pula, beliau diangkat sebagai khalifah berikutnya.

Proses Pengangkatan Khalifah Usman bin Affan

Pada hari Rabu, 4 Zulhijah 23 Hijriah di waktu subuh, Khalifah Umar yang waktu itu hendak akan mengimami salat di masjid mengalami nasib yang naas. Perutnya ditikam oleh Abu Lu’lu’ah Fairuz, sorang budak Persia milik Mughirah bin Syu’bah. Dia menikam Umar keran kesal atas perkataan Umar di hari-hari sebelumnya.

Setelah penikaman, Umar masih sempat bertahan selama beberapa hari. Dalam keadaan sakit, beliau membentuk dewan yang beranggotakan enam orang. Keenam orang tersebut adalah:

  1. Abdurrahman bin Auf;
  2. Ali bin Abi Thalib;
  3. Zubair bin Awam;
  4. Saad bin Abi Waqqash;
  5. Thalhah bin Ubaidillah; dan 
  6. Usman bin Affan.

Keenam orang inilah yang termasuk dalam dewan Syura, yaitu sahabat-sahabat Nabi paling terkemuka yang masih hidup hingga saat ini. Mereka berenam harus melakukan sidang untuk menentukan siapa di antara mereka yang menggantikan posisi umat sebagai khalifah.

Sepeninggal Umar bin Khattab, dewan tersebut mulai mengadakan sidang untuk menentukan pengganti Umar bin Khattab. Abdurrahman bin Auf ditunjuk sebagai ketua sidang.

Sidang berjalan dengan alot selama tiga hari lamanya. Singkat cerita, pada hari terakhir, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awam, Saad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah mengundurkan diri dari pencalonan.

Maka, calon khalifah yang tersisa hanyalah Ali bin Abi Thalib dan Usman bin Affan. Akhirnya Abdurrahman bin Auf yang kala itu menjadi ketua sidang menunjuk Usman bin Affan sebagai khalifah.

Ketika dibaiat, usia Usman sudah hampir menginjak 70 tahun, beliau terpilih dan mengalahkan Ali bin Abi Thalib salah satunya dikarenakan pertimbangan usia.

Setelah dibaiat dan secara resmi menjadi khalifah ketiga, sahabat Usman berkhotbah di hadapan kaum muslim:

“Sesungguhnya kalian berada di tempat sementara, dan perjalanan hidup kalian pun hanya untuk menghabiskan umur yang tersisa. Bergegaslah selagi bisa dan mungkin kepada kebaikan sebelum ajal datang. Sungguh, ajal tidak pernah sungkan datang di sembarang waktu, baik di waktu siang maupun malam. Ingatlah, sesungguhnya dunia penuh dengan tipu daya. Janganlah kalian terperdaya dengan kilauan dunia dan janganlah kalian sekali-kali melakukan tipu daya kepada Allah. Sesungguhnya Allah tidak perah lalai dan melalaikan kalian.”

Baik sebelum atau sesudah menjadi khalifah, Usman tetaplah sosok yang dermawan. Bahkan menjadi lebih dermawan ketika beliau sudah menjadi khalifah.

Salah satu programnya adalah menaikkan tunjangan untuk kamu muslim demi kesejahteraan mereka. Harta kekayaan berupa jizyah dan harta rampasan perang yang didapat dari daerah-daerah taklukan digunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan kaum muslim.

Namun, manusia tidaklah sempurna dari berbagai sisi. Salah satu kelemahan khalifah Usman bin Affan adalah terlalu mengutamakan keluarganya dari Bani Umayyah. Misalnya, ia mengangkat beberapa orang dari Bani Umayyah menjadi gubernur di beberapa wilayah (politik dinasti).

Sifatnya yang lemah lembut dan dermawan sering dimanfaatkan oleh anggota Bani Umayyah untuk mendapatkan keuntungan. Ia kurang bisa bersikap tegas terhadap keluarganya.

Itulah sedikit biografi dan proses pengangkatan khalifah Usman bin Affan. Semoga apa yang kami sampaikan menambah wawasan sejarah Anda. Wallahu A’lam.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA