Siapa yang memiliki tanggung jawab menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat

Upaya menjaga keamanan lingkungan sangatlah penting untuk dilakukan. Meskipun pemerintah telah menjamin keamanan kita, selaku warga negara, dengan mengerahkan aparat-aparat penegak hukum seperti polisi dan tentara, namun kita tetap bertanggung jawab atas keamanan lingkungan kita masing-masing.

Seperti yang telah kita tahu bahwa sekarang aparat-aparat pemerintah telah melaksanakan tugas dengan jauh lebih baik. Mereka menjalankan fungsinya setiap hari dengan disiplin.

Kendati demikian, kita harus tetap berpartisipasi mendukung terciptanya keamanan lingkungan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya tindak kejahatan yang bisa saja terjadi di waktu-waktu yang tak terduga ketika lepas dari pengamanan aparat-aparat pemerintah.

Di Indonesia, kita telah mengenal adanya program pengamanan oleh masyarakat yang sebenarnya sangat efektif jika dilaksanakan dengan baik. Program tersebut adalah sistim keamanan lingkungan atau yang biasa disingkat dengan siskamling.

Program tersebut diciptakan untuk mendukung upaya pemerintah dalam menjamin keamanan setiap warganya dari segala bentuk tindak kejahatan yang mungkin mengancam.

Di daerah perkotaan saat ini, jarang kita lihat program ini diterapkan. Namun di sebagian besar daerah-daerah pedesaan program atau kegiatan ini masih secara rutin diselenggarakan.

Tidak diberlakukannya sistim keamanan lingkungan di sebagian besar daerah perkotaan disebabkan oleh banyak faktor. Faktor yang paling utama yaitu karena kesibukan warga masyarakatnya terhadap pekerjaan yang tidak lagi memungkinkan diri mereka untuk menjalankan program kegiatan tersebut.

Faktor penyebab yang lain bisa saja karena warga masyarakat saat ini menganggap bahwa kondisi keamanan lingkungan di perkotaan telah sangat kondusif sehingga mereka memandang bahwa tidak perlu lagi melakukan kegiatan tersebut.

Siapa yang memiliki tanggung jawab menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat

freepik/jcomp

Petugas yang bertanggung jawab dalam keamanan lingkungan sekitar.

Bobo.id - Tanggung jawab adalah kesadaran seseorang melakukan suatu kegiatan dan bersedia menjalani risiko akibat perbuatan. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanggung jawab adalah kewajiban yang ditanggung seorang individu termasuk akibatnya. 

Sikap tanggung jawab ini diwujudkan pada diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Sikap ini terbentuk seiring perkembangan seseorang. 

Salah satu sikap tanggung jawab yang diwujudkan dalam masyarakat adalah menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. 

Dalam buku tematik tema 4 subtema 1, ada sebuah tulisan tentang lingkungan tempat tinggal yang sedang tidak aman. 

Hal ini karena terjadi pencurian di beberapa rumah warga. Kita diajak untuk menuliskan hal yang harus dilakukan sebagai masyarakat. 

Selain itu, kita juga diajak untuk menyebutkan petugas yang bertanggung jawab atas keamanan lingkungan beserta alasannya. 

Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya? Kali ini Bobo akan memberikan kunci jawabannya. Simak, yuk!

Hal yang Harus Dilakukan Warga Masyarakat

Hal yang seharusnya dilakukan warga masyarakat adalah bersikap tanggung jawab menjaga keamanan lingkungan sekitar. 

Ini bisa dijabarkan ke dalam tiga jenis kegiatan, antara lain:

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 4, Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Terhadap Keluarga dan Lingkungan

1. Aktif Mengikuti Siskamling

Siskamling adalah singkatan dari Sistem Keamanan Lingkungan. Biasanya, Siskamling terdapat di setiap RT dan digunakan untuk menjaga lingkungan. 

Dalam kegiatannya, Siskamling dilengkapi dengan Pos Keamanan Lingkungan sebagai tempat berkumpulnya warga yang sedang bertugas. 

Setiap anggota masyarakat harus ikut aktif mengikuti kegiatan ini agar keamanan lingkungan sekitar bisa terjaga. 

2. Lapor Polisi Ketika Melihat Hal Mencurigakan

Sebaiknya, ketika melihat hal mencurigakan terjadi di sekitar lingkungan, masyarakat harus segera melaporkannya ke polisi. 

Jangan sampai kita sebagai warga masyarakat bersikap acuh atau cuek ketika melihat situasi tersebut. 

Hal ini mencerminkan bentuk tanggung jawab masyarakat terhadap keamanan di lingkungan sekitar. 

3. Meningkatkan Kerja Sama Antaranggota Masyarakat

Jika setiap individu bisa bekerja sama dengan individu lainnya di masyarakat, maka keamanan bisa segera tercapai. 

Masyarakat itu kemudian akan menjadi komunitas yang kuat untuk menghalau segala gangguan keamanan. 

Baca Juga: Macam-Macam Manfaat yang Diperoleh Jika Melaksanakan Kewajiban, Materi Kelas 6 SD/MI

Petugas yang Bertanggung Jawab atas Keamanan di Lingkungan

Untuk menjaga keamanan lingkungan, terdapat petugas yang bertanggung jawab dan berperan di dalamnya. 

Berikut ini terdapat lima petugas yang bertanggung jawab atas keamanan lingkungan, antara lain:

1. Petugas Ronda (Siskamling)

Alasannya: petugas ronda memiliki tugas untuk mengantisipasi dalam penanganan masalah yang ditimbulkan karena gangguan keamanan. 

2. Polisi

Alasannya: polisi memang bertugas menegakan hukum dan melayani kepentingan masyarakat umum. 

Selain itu, polisi juga bertugas untuk melakukan pencegahan kejahatan di lingkungan dan melindungi masyarakatnya. 

3. Satpam Lingkungan

Alasannya: satpam lingkungan bertugas untuk menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan lingkungan. 

4. Babinsa (TNI)

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 4, Pengertian Kewajiban, Hak, dan Tanggung Jawab Beserta Contohnya

Alasannya: babinsa bertugas melatih rakyat dengan memberikan penyuluhan di bidang Hankam dan pengawas fasilitas Hankam di pedesaan. 

5. Linmas

Alasannya: linmas membantu masyarakat dalam aktivitas kemasyarakatan, seperti penanggulangan bencana alam dan hajatan masyarakat.

Meskipun terdapat petugas yang bertanggung jawab atas keamanan lingkungan, kita harus bertanggung jawab atas keamanan lingkungan kita. 

Kita harus tetap berpartisipasi mendukung terciptanya keamanan lingkungan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi tindak kejahatan.

Nah, itulah kunci jawaban terkait petugas yang bertanggung jawab dalam keamanan lingkungan sekitar. Semoga bermanfaat, ya. 

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 2, Apa Akibat Jika Tidak Melaksanakan Tanggung Jawab di Sekolah, Rumah, dan Masyarakat?

----

Kuis!

Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab menurut KBBI?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD. 

Khusus di bulan Oktober 2022, ada diskon 10% untuk berlangganan semua majalah dari Media Anak Grid Network - Kompas Gramedia. 

Untuk langganan:

Majalah Bobo: https://bit.ly/PROMOBOBOOKTOBER

Majalah Bobo Junior: https://bit.ly/PROMOBOJUNOKTOBER

Majalah Mombi SD: https://bit.ly/PROMOMOMBISDOKTOBER

Majalah Mombi TK: https://bit.ly/PROMOMOMBIOKTOBER

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SOLO-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surakarta memiliki tugas menjaga ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat. Salah satunya dengan melakukan pemberdayaan masyarakat untuk turut serta menjaga ketertiban dan keamanan.

Program pemberdayaan masyarakat ini dilakukan melalui giat-giat operasional perlindungan masyarakat seperti patrol dan penjagaan kawasan tertib. Sejumlah kawasan di Kota Surakarta termasuk kawasan tertib yang mengharuskan masyarakat mematuhi aturan ketertiban di wilayah tersebut. Selain itu Satpol PP Kota Surakarta juga melakukan patrol kota.

Tindakan nyata dalam program ini antara lain mengantar orang terlantar dan penanganan gangguan jiwa psikotik untuk diantar ke Rumah Sakit Jiwa atau Griya PMI. Dalam program ini, Satpol PP juga dituntut untuk dapat melakukan pembinaan kepada pelajar membolos dan pembinaan pengemis, gelandang, dan orang terlantar (PGOT).

Selain tindakan tegas, diperlukan pula sosialisasi kelinmasan di seluruh wilayah. Diperlukan pula peningkatan sumber daya manusia (SDM) perlindungan masyarakat. Dan yang terpenting yakni meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sistem keamanan lingkungan dengan berbagai sosialisasi.

Peristiwa tindak kejahatan luar biasa dan gangguan keamanan yang terjadi akhir-akhir ini mengingatkan kembali mengenai pentingnya meningkatkan keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing secara bersama-sama. Dengan kepedulian menjaga lingkungan bersama berarti turut serta dalam menjalankan kewajiban sebagai warga negara untuk membangun ketertiban umum, ketentraman, dan keamanan masyarakat. Toleransi berasal dari bahasa Latin yaitu tolerare yang artinya menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda.

Memiliki Rasa peduli terhadap kondisi di lingkungan sekitar menjadi awal yang baik dalam upaya pencegahan terjadinya tindak kejahatan dan gangguan keamanan lainnya. Kepedulian itu perlu ditumbuhkan lagi di tengah-tengah masyarakat perkotaan yang cenderung dianggap individualis.

Wujud kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya dapat dilakukan, salah satunya dengan melaksanakan imbauan pada Surat Edaran Menteri Dalam Negeri yang dikeluarkan pada 17 Mei 2018 yang lalu tentang Peningkatan Kesiapsiagaan dan Keterlibatan Pemerintah Daerah dalam Mengantisipasi Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Surat edaran yang bernomor 300/3037/SJ itu memiliki tujuh poin penting.

Baca Juga: Tumbuhkan Nilai-nilai Pancasila Pada Anak, Tripusat Pendidikan Harus Bersinergi

Poin penting tersebut meliputi upaya meningkatkan patroli keamanan di objek vital dan mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling) melalui ronda di wilayah masing-masing. Melalui surat itu, masyarakat juga diminta untuk mengaktifkan wajib lapor bagi tamu 1x24 jam kepada pengurus RT/RW di lingkungannya, serta melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam menyikapi serta menyelesaikan isuisu strategis yang berpotensi terhadap gangguan ketentraman dan ketertiban umum.

Menjaga Toleransi

Hal lain yang dapat dilakukan dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan adalah dengan membangun toleransi di antara sesama. Toleransi dapat dilakukan dengan cara saling menghormati dan menghargai pilihan yang diambil oleh orang lain. Hal itu karena masyarakat Indonesia yang majemuk, terdiri atas berbagai macam latar belakang golongan, agama, suku, ras, dan bahasa.

TIGA MACAM SIKAP TOLERANSI:

NEGATIF: -

Isi ajaran dan penganutnya tidak dihargai dan hanya dibiarkan saja karena dalam keadaan terpaksa. Contoh: Partai Komunis Indonesia atau orang-orang yang beraliran komunis di Indonesia pada zaman Indonesia baru merdeka.

POSITIF: +

Isi ajaran ditolak, tetapi penganutnya diterima serta dihargai. Contoh: Anda beragama Islam wajib hukumnya menolak ajaran agama lain didasari oleh keyakinan pada ajaran agama Anda, tetapi penganutnya atau manusianya Anda hargai.

Baca Juga: Praktik Baik Pendidikan Karakter dari Sekolah, Keluarga, Hingga Masyarakat

EKUMENIS:

Ekumenis: Isi ajaran serta penganutnya dihargai, karena dalam ajaran mereka itu terdapat unsur-unsur kebenaran yang berguna untuk memperdalam pendirian dan kepercayaan sendiri. Contoh: Anda dengan teman Anda sama-sama beragama Islam atau Kristen tetapi berbeda aliran atau paham.

Sumber: https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Toleransi-2010/konten3.html

Sikap toleran tidak berarti membenarkan pandangan yang dibiarkan itu, tetapi mengakui kebebasan serta hak-hak asasi para penganutnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengatakan, toleransi dan kerukunan merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dari budaya gotong royong. Budaya gotong royong yang terus dipelihara oleh masyarakat Indonesia akan menghindarkan diri dari sikapsikap intoleransi yang mengancam keutuhan bangsa.

“Saya rasa yang juga penting ialah membangun saling pengertian, saling pemahaman, dan toleransi satu sama lain. Bahwa pengertian toleransi adalah saling menghargai apa yang orang lain yakini, menghargai pandangan kebenaran orang lain tanpa harus mengorbankan keyakinan kita sendiri,” ujar Mendikbud Muhadjir pada kesempatan lain.

Bentuk Toleransi di Lingkungan Masyarakat

Pada lingkup masyarakat, menciptakan suasana yang guyup dan rukun dapat menjadi modal utama dalam menumbuhkan sikap toleransi yang tinggi. Lingkungan sosial yang harmonis, terbiasa gotong-royong, saling membantu, bermusyawarah atau rembukan, dan satu sama lain merasa terikat adalah hal penting yang harus dibangun serta dilestarikan oleh suatu komunitas masyarakat. Masyarakat yang mempunyai tradisi, budaya, dan sistem yang kuat tentang bagaimana hidup berdampingan dan saling menghargai akan mudah mengendus gejala-gejala masuknya sikap-sikap intoleran di lingkungan mereka, sehingga bisa segera diatasi serta dampak yang akan ditimbulkan pun bisa diminimalisasi.

Baca Juga: Lima Peran Guru Tumbuhkan Sikap Kebinekaan Siswa

Contoh lingkungan masyarakat yang mengedepankan toleransi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada Kampung Toleransi yang terletak di Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. Di tempat itu, meski mayoritas warganya adalah muslim, namun sejumlah tempat ibadah agama lain dibangun saling berdekatan. Setidaknya ada enam gereja, empat wihara, dan dua masjid di kampong tersebut. Selain itu, wilayah ini selalu mengadakan kegiatan bersama lintas umat beragama, mulai dari kerja bakti hingga perayaan hari besar keagamaan.

Contoh lainnya dari bentuk toleransi antar umat beragama ditunjukkan oleh warga di Kwangenrejo, sebuah kampung terpencil yang berada di tepian hutan jati Bojonegoro, Jawa Timur. Hidup berdampingan antara warga beragama Islam dan Kristen, penduduk di kampung ini saling menjaga kerukunan di lingkungannya. Berbagai kegiatan kemasyarakatan pun dilakukan bersama, tanpa membeda-bedakan agama yang dianut oleh masing-masing penduduknya. (RAN)