Seperti apa struktur kode yang ada di ICD 10?

Seperti apa struktur kode yang ada di ICD 10?

Seperti apa struktur kode yang ada di ICD 10?

1) Pengertian ICD
Menurut Hatta (2013:131), International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems (ICD) dari WHO adalah sistem klasifikasi yang komprehensif dan diakui secara internasional.

2) Fungsi dan Kegunaan ICD
Menurut Hatta (2013:134), fungsi ICD sebagai sistem klasifikasi penyakit dan masalah terkait kesehatan digunakan untuk kepentingan informasi statistik morbiditas dan mortalitas.
Penerapan Pengodean Sistem ICD digunakan untuk :
a) Mengindeks pencatatan penyakit dan tindakan di sarana pelayanan kesehatan
b) Masukan bagi sistem pelaporan diagnosis medis
c) Memudahkan proses penyimpanan dan pengambilan data terkait diagnosis karakteristik pasien dan penyedia layanan
d) Pelaporan nasional dan internasional morbiditas dan mortalitas
e) Tabulasi data pelayanan kesehatan bagi proses evaluasi perencanaan pelayanan medis
f) Menentukan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan dikembangkan sesuai kebutuhan zaman
g) analisis pembiayaan pelayanan kesehatan
h) Untuk penelitian epidemiologi dan klinis

3) Struktur ICD 10
Struktur ICD 10 menurut Hatta (2013:135), bahwa ICD 10 terdiri atas 3 Volume :
a) Volume I
(1) Pengantar
(2) Pernyataan
(3) Pusat-pusat kolaborasi WHO untuk klasifikasi penyakit
(4) Laporan konferensi Internasional yang menyetujui revisi ICD 10
(5) Daftar katagori 3 karakter
(6) Daftar tabulasi penyakit dan daftar kategori termasuk subkatagori empat karakter
(7) Daftar morfologi neoplasma
(8) Daftar tabulasi khusus morbiditas dan mortalitas
(9) Definisi-definisi
(10) Regulasi-regulasi nomenklatur
b) Volume 2 adalah buku petunjuk penggunaan, berisi :
(1) Pengantar
(2) Penjelasan tentang International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems
(3) Cara penggunaan ICD 10
(4) Aturan dan petunjuk pengodean mortalitas dan morbiditas
(5) Presentasi statistik
(6) Riwayat perkembangan ICD
c) Volume 3
a) Pengantar
b) Susunan indeks secara umum
c) Seksi I : Indeks abjad penyakit, bentuk cedera
d) Seksi II : Penyebab luar cidera
e) Seksi III : Tabel obat dan zat kimia
f) Perbaikan terhadap volume I

4) Penggunaan ICD 10
Sembilan langkah dasar dalam menentukan kode menurut Hatta (2013:139) sebagai berikut :
a) Tentukan tipe peryataan yang akan dikode, dan buka volume 3 Alphabetical index (kamus). Bila pernyataan adalah istilah penyakit atau cedera atau kondisi lain yang terdapat pada Bab I-XIX (Vol. 1), gunakanlah ia sebagai “leadterm” untuk dimanfaatkan sebagai panduan menelusuri istilah yang dicari pada seksi I indeks (volume 3). Bila pernyataan adalah penyebab luar (external cause) dari cedera (bukan nama penyakit) yang ada di Bab XX (Vol. 1), lihat dan cari kodenya pada seksi II di Indeks (Vol. 3).
b) “Lead term” (kata panduan) untuk penyakit dan cidera biasanya merupakan kata benda yang memaparkan kondisi patologisnya. Sebaiknya jangan menggunakan istilah kata benda anatomi, kata sifat atau kata keterangan sebagai kata panduan. Walaupun demikian, beberapa kondisi ada yang diekspresikan sebagai kata sifat eponim (menggunakan nama penemu) yang tercantum di dalam indeks sebagai “Lead term”.
c) Baca dengan seksama dan ikuti petunjuk catatan yang muncul di bawah istilah yang akan dipilih pada Volume 3.
d) Baca istilah yang terdapat dalam tanda kurung “( )” sesudah lead term (kata dalam tanda kurung = modifier, tidak akan mempengaruhi kode). Istilah lain yang ada di bawah lead term (dengan tanda (-) minus = idem = indent) dapat mempengaruhi nomor kode, sehingga kata-kata diagnostik harus diperhitungkan).
e) Ikuti secara hati-hati rujukan silang (cross references) dan perintah see and see also yang terdapat dalam indeks.
f) Lihat daftar tabulasi (Volume 1) untuk mencari nomor kode yang paling tepat. Lihat kode tiga karakter di indeks dengan tanda minus pada posisi keempat yang berarti bahwa isian untuk karakter keempat itu ada di dalam volume 1 dan merupakan posisi tambahan yang tidak ada dalam indeks (vol. 3). Perhatikan juga perintah untuk membubuhi kode tambahan (additional code) serta aturan cara penulisan dan pemanfaatannya dalam pengembangan indeks penyakit dan dalam sistem pelaporan morbiditas dan mortalitas.
g) Ikuti pedoman inclusion dan exclusion pada kode yang dipilih atau bagian bawah suatu bab (chapter), blok, kategori, atau subkategori.
h) Tentukan kode yang anda pilih.
i) Lakukan analisis kuantitatif dan kualitatif data diagnosis yang dikode untuk pemastian kesesuaiannya dengan pernyataan dokter tentang diagnosis utama di berbagai formulir rekam medis pasien, guna menunjang aspek legal rekam medis yang dikembangkan.

Seperti apa seperti apa struktur kode yang ada di ICD 10?

Ciri utama pada ICD-10 adalah koding alfanumerik, berupa satu huruf yang diikuti dengan 3 angka untuk tingkatan 4 karakter. – List Tabulasi khusus untuk mortalitas dan morbiditas, definisi dan ketentuan nomenklatur.

ICD 10 berisi apa saja?

ICD-10 terdiri atas 3 volume: volume 1 berisikan klasifikasi utama; volume 2 merupakan pedoman bagi para pengguna ICD; dan volume 3 adalah indeks alfabetik bagi klasifikasi.

Apa yang dimaksud dengan kode ICD 10?

ICD-10 adalah suatu klasifikasi dan kodefikasi penyakit secara internasional yang sudah diterapkan di Indonesia sejak 1997.

Jelaskan langkah dalam melakukan pengkodean pada ICD?

Berikut ini adalah langkah-langkah pengkodean ICD-9-CM : 1. Identifikasi prosedur diagnostik yang akan di kode; 2. Putuskan apakah ada “ lead term “; 3. Lihat lead term pada buku indeks alphabet; 4. Lihat pada beberapa lokasi “modifiers ” ; 5. Koreksi kode yang didapat pada buku “Tabular list”; 6. Lihat/koreksi juga ...