Sebutkan tokoh-tokoh pergerakan nasional indonesia yang kamu ketahui

Dilihat 24,382 pengunjung

Halo Sobat SMP! Setiap tanggal 2 Mei kita selalu memperingati Hari Pendidikan Nasional. Hari Pendidikan Nasional ditetapkan pada tanggal 2 Mei, tanggal yang sama dengan hari kelahiran Bapak Pendidikan Nasional, Suwardi Suryaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara.

Kiprah Ki Hajar Dewantara di bidang pendidikan Tanah Air memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Kepeduliannya terhadap pendidikan di Indonesia melahirkan Perguruan Nasional Taman Siswa, cikal bakal sistem pendidikan di Indonesia.

Namun selain Ki Hajar Dewantara, ternyata ada lho tokoh-tokoh pahlawan nasional lain yang juga berjuang di jalur pendidikan. Penasaran siapa saja tokoh-tokoh tersebut? Yuk simak artikel ini untuk informasi selengkapnya!

1. K. H. Ahmad Dahlan

Ahmad Dahlan dan organisasi Muhammadiyah adalah dua hal yang tidak bisa dilepaskan. Pria yang lahir pada 1 Agustus 1868 ini mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk menciptakan pembaharuan Islam di bidang pendidikan. 

Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis merasa kurang setuju dengan sistem pendidikan kolonialisme yang menuju ke arah sekularisme dan westernisasi. Menurut Ahmad Dahlan, pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada usaha membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.

2. R. A. Kartini

Raden Ajeng Kartini lebih dikenal dengan tokoh emansipasi wanita di Indonesia. Wanita yang lahir pada 21 April 1879 di Jepara. Kartini memperjuangkan hak-hak wanita pribumi yang tidak mendapatkan kesetaraan dengan kaum laki-laki.

Tidak hanya emansipasi, Kartini juga peduli terhadap pendidikan wanita-wanita pribumi yang kala itu tidak bisa mengenyam bangku pendidikan. Di akhir hayatnya, Beliau mendirikan Sekolah Wanita di Rembang untuk wanita pribumi supaya bisa merasakan pendidikan.

3. Dewi Sartika

Dewi Sartika adalah pahlawan wanita asal Bumi Parahyangan. Beliau lahir pada 4 Desember 1884 di Cicalengka, Jawa Barat. Selain Kartini, Dewi Sartika adalah tokoh pahlawan wanita yang memperjuangkan hak wanita, khususnya di bidang pendidikan.

Komitmen Dewi Sartika dibuktikan dengan mendirikan Sekolah Istri pada 1904. Sekolah ini diperuntukkan bagi wanita-wanita yang ingin mengenyam pendidikan. Sekolah Istri mengajarkan para wanita berbagai hal, seperti menjahit, merenda, menyulam, memasak, mengasuh bayi, dan juga agama.

4. K. H. Hasyim Asy’ari

Satu lagi tokoh pahlawan muslim yang berjuang di jalur pendidikan. Hasyim Asy’ari adalah ulama dan pahlawan nasional yang lahir pada 14 Februari 1871. Hasyim Asy’ari pemrakarsa dari berdirinya salah satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).

Beliau cukup peduli dengan pendidikan, terutama pendidikan umat muslim. Sepulangnya menimba ilmu di Makkah pada 1899, Beliau pun mendirikan pesantren Tebu Ireng yang menjadi pesantren terbesar dan terpenting di Pulau Jawa pada abad ke-20.

5. Rohana Kudus

Rohana Kudus ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai pahlawan nasional pada 2019 silam. Wanita yang lahir pada 20 Desember 1884 di Agam, Sumatra Barat ini adalah seorang pers wanita yang peduli dengan dunia pendidikan bagi wanita.

Rohana Kudus menunjukkan kepeduliannya dengan mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang pada 1911. Sekolah keterampilan khusus ini diperuntukkan bagi perempuan. Mereka diajarkan baca-tulis, mengelola keuangan, pendidikan agama, budi pekerti, dan bahasa Belanda.

Jadi, itulah tadi 5 pahlawan nasional yang berjuang di jalur pendidikan selain Ki Hajar Dewantara. Semoga generasi penerus bangsa dapat menghargai jasa para pahlawan tersebut dengan semangat belajar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Penulis: Pengelola Web Direktorat  SMP

Referensi:

Buku Dewi Sartika terbitan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2009

Buku Kyai Haji Hasyim Asy’ari Riwayat Hidup dan Pengabdiannya terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1985

//tvrisumbar.co.id/berita/detil/2530/rohana-kudus-jadi-pahlawan-nasional.html

//kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn/ahmad-dahlan-dalam-pemikirannya-mengenai-pendidikan-islam-di-indonesia/

//lpmpriau.kemdikbud.go.id/r-a-kartini-tokoh-emansipasi-wanita/

HARI PAHLAWAN 2020

Tim | CNN Indonesia

Selasa, 10 Nov 2020 13:30 WIB

Berikut nama-nama pahlawan nasional Indonesia yang gugur saat melawan kolonialisme demi memperjuangkan kemerdekaan. (Foto: Ki Hadjar Dewantara, sumber Wikimedia)

Jakarta, CNN Indonesia --

Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional. Penetapan ini berdasarkan Keputusan Presiden No. 361 Tahun 1959 tentang Hari Nasional yang ditandatangani oleh Presiden Pertama RI Soekarno.

Pada tahun ini, peringatan Hari Pahlawan 2020 mengusung tema 'Pahlawanku Sepanjang Masa'.

Seperti pada sebelumnya, tahun ini juga dilangsungkan upacara Peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, namun dilaksanakan secara daring dengan hening cipta.


Peringatan tahunan ini bertujuan untuk mengenang perjuangan para pahlawan dan pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu, Hari Pahlawan diharapkan dapat membangun ingatan kolektif dan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Lantas siapa saja Pahlawan Nasional yang rela gugur demi kemerdekaan?

Berikut nama-nama pahlawan nasional yang gugur saat melawan kolonialisme untuk memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia.

1. Bung Tomo (1920-1981)

Membahas Sutomo atau lebih dikenal sebagai Bung Tomo, tidak lepas dari pertumpahan berdarah di Surabaya 10 November 1945 yang sekarang diperingati menjadi Hari Pahlawan Nasional.

Perjuangan arek-arek Suroboyo untuk memperjuangkan kemerdekaan ini tak lepas dari sosok Bung Tomo. Pahlawan Pejuang Kemerdekaan ini yang memegang komando dalam melawan kembali tentara Nederlandsch Indie Civil Administratie (NICA).

Bung Tomo juga memiliki semboyan khas untuk membakar semangat masyarakat yang berbunyi "Merdeka atau Mati".


2. Sutan Syahrir (1909-1966)

Foto: Dokumentasi IPPHOS
Sutan Syahrir (tiga dari kiri) adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia

Mantan perdana menteri Indonesia ini juga tidak luput dari torehan perjuangan Republik Indonesia. Sutan Syahrir merupakan pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai orang yang mengorganisasi kemerdekaan Indonesia.

Pada masa pendudukan Jepang, Sutan Syahrir turut membangun jaringan untuk mempersiapkan diri merebut kemerdekaan tanpa bekerja sama dengan Jepang.


3. Tan Malaka (1897-1949)

Foto: Dari Pendjara ke Pendjara. Djakarta: Widjaya. via Wikimedia Commons
Tan Malaka adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia

Pada 23 Maret 1963, Presiden Sukarno menetapkan Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden No 53 Tahun 1963.

Merujuk Historia, meski nama Tan Malaka dihapus dalam buku sejarah sekolah pada masa Orde Baru, hingga kini gelar Pahlawan Nasional masih melekat di namanya dalam keikutsertaan dalam memperjuangkan kemerdekaan.


4. Mohammad Hatta (1902-1980)

s first vice president, later also serving as the country's Prime Minister. On August 17, 1945, he and Sukarno proclaimed the Independence of Indonesia from the Dutch. (Photo by AFP)" title="Mohammad Hatta" />Foto: AFP
Mohammad Hatta adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia

Pahlawan Nasional yang akrab dengan panggilan Bung Hatta ini sangat berperan besar dalam kemerdekaan Indonesia.

Semangat serta patriotisme Bung Hatta tumbuh sejak muda, memuncak sejak aktif dalam kegiatan organisasi pergerakan nasional hingga mendampingi Soekarno dalam melawan penjajah.


5. Soekarno (1901-1970)

S ARRIVAL. Indonesian President Soekarno arrived at Asia Africa Street on April 18, 1955. (Source: Asian-African Conference Museum)" title="konferensi asia afrika 1955" />Foto: dok. //aacc2015.id/
Presiden Soekarno adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia

Ir. Soekarno adalah presiden pertama Indonesia yang berperan aktif sebagai proklamator kemerdekaan dan pencetus dasar negara Pancasila. Meski sempat menjadi tahanan politik di Bandung, Soekarno dinilai gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan.


6. Soedirman (1916-1950)

Jenderal Soedirman merupakan tentara termuda yang bergabung dengan para pahlawan kemerdekaan. Selain itu Jenderal Soedirman juga menjadi Panglima Tentara dan Jenderal pertama di Republik Indonesia.


7. Agus Salim (1884-1954)

Pada awal berdirinya republik, Agus Salim memegang andil yang tidak kalah penting dibandingkan tokoh-tokoh pergerakan lainya. Agus Salim merupakan salah satu pimpinan organisasi Islam terbesar saat itu yakni Serikat Islam (SI).


8. Mohammad Natsir (1908-1993)

Foto: Sumber: ANRI
Mohammad Natsir (berkacamata dan memakai peci) adalah satu pahlawan nasional Indonesia

Mohammad Natsir adalah seorang aktivis dan pemikir Islam yang sempat aktif sebagai Ketua Majelis Syuro Muslimin Indonesia atau Masyumi.

Natsir berperan aktif dalam dunia pergerakan Nasional sejak mengenyam pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), setara dengan Sekolah Menengah Pertama pada zaman pemerintah kolonial Belanda.


9. Mohammad Yamin (1903-1962)

Selain dikenal sebagai sosok yang merumuskan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II, Yamin juga dikenal sebagai aktivis dalam perjuangan kemerdekaan.

Keterlibatan Yamin dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) membuat Yamin berperan dalam merumuskan dasar negara untuk kemerdekaan Indonesia. Pengaruhnya yang besar dalam sejarah membuatnya dihormati sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia.


10. Ki Hadjar Dewantara (1889-1959)

Foto: Wikimedia
Ki Hadjar Dewantara adalah satu pahlawan nasional Indonesia

Sosok yang memiliki nama lain Raden Mas Soewardi Soerjaningrat merupakan salah satu pejuang pendidikan. Sepanjang hidupnya, Ki Hadjar Dewantara juga menjadi anggota aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Perguruan Taman Siswa merupakan hasil kerja kerasnya dalam memberikan pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia yang saat itu tidak dapat mengenyam bangku sekolah.


11. Hasyim Asyari (1871-1947)

Kyai Haji Mohammad Hasyim Asyari adalah Pahlawan Nasional sekaligus pendiri Nahdatul Ulama (NU). Hasyim Asyari juga dikenal sebagai intelektual muslim yang turut serta mewarnai perjuangan kemerdekaan Indonesia.


12. Abdul Haris Nasution (1918-2000)

Abdul Haris Nasution dikenal sebagai pengusung perang gerillya saat perang melawan Belanda, yang tertuang dalam buku yang ditulisnya berjudul "Strategy of Guerrilla Warfare".

Berkiprah sebagai Tentara dan berjuang membasmi penjajah membuat Nasution diberi gelar Pahlawan Nasional pada 5 Oktober 1997 lalu, pada saat ulang tahun ABRI.


13. Adam Malik (1917-1984)

Mengawali karier sebagai wartawan, pada masa mudanya Adam Malik Batubara sudah aktif ikut pergerakan nasional untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Dalam perjalanan kariernya, Adam Malik sempat menjadi wakil presiden ke-3 sebelum menjabat sebagai ketua parlemen. Adam Malik diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1998 lalu.


14. Dewi Sartika (1884-1947)

Foto: Dok. Istimewa
Dewi Sartika adalah satu pahlawan nasional wanita Indonesia

Bisa mengenyam pendidikan karena masih keturunan ningrat, menginspirasi Raden Dewi Sartika untuk memperjuangkan hak pendidikan kepada rakyat pribumi khususnya.

Berbeda dengan pahlawan pada umumnya, Dewi Sartika membangun sekolah khusus wanita bernama Sakola Isteri di bumi Parahyangan. Berkat perjuanganya, Dewi Sartika mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 1966.


15. Cut Nyak Dhien (1848-1908)

Cut Nyak Dien adalah pahlawan nasional perempuan asal Aceh yang turut serta berperang pada masa perang Aceh.

Kematian suami pertamanya, Ibrahim Lamnga, pada perang tersebut menjadi pemicu Cut Nyak Dien mengobarkan tekad untuk menghentikan penjajahan Belanda di tanah kelahiranya.


16. R. A. Kartini (1879-1904)

Foto: Collectie Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-3.0)
R.A Kartini adalah satu pahlawan nasional Indonesia

Raden Adjeng Kartini adalah pejuang yang telah berjasa dalam memperjuangkan kesetaraan hak kaum perempuan. Latar belakangnya sebagai priyayi atau bangsawan Jawa tidak membuatnya tunduk kepada aturan yang dinilai konservatif.

Kartini yang gigih mendirikan sekolah wanita dengan nama Yayasan Kartini di pada 1912. Selain itu, pemikiran progresif Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menggambarkan inti perjuangan kaum wanita untuk merdeka.


17. Pangeran Diponegoro (1785-1855)

Foto: collectie.tropenmuseum.nl via wikimedia commons (CC-PD-Mark)
Pangeran Diponegoro adalah satu pahlawan nasional Indonesia

Pangeran Diponegoro adalah pemimpin dalam Perang Jawa yang terjadi pada 1825 hingga 1830. Perang ini berkobar di hampir seluruh daerah Pulau Jawa, dan menjadi salah satu perang terbesar dalam melawan penjajah.

Atas perjuanganya dalam melawan penjajah Belanda, pemerintah menganugerahi Pangeran Diponegoro sebagai Pahlawan Nasional.

Untuk mengenang jasanya, ia juga mendapat serangkaian penghormatan seperti didirikan Museum Monumen Pangeran Diponegoro, dan namanya juga digunakan sebagai nama stadion, jalan, hingga universitas.

Bahkan naskah kuno yang berisi kisah hidupnya meraih penghargaan tertinggi yang diberikan oleh dunia. Pada 2013, UNESCO menetapkan Babad Diponegoro sebagai Warisan Ingatan Dunia (Memory of the World).

Itulah nama-nama Pahlawan Nasional Indonesia yang turut serta berjuang dalam kemerdekaan. Beberapa gelar Pahlawan Nasional juga diberikan setiap tahunnya oleh Presiden Republik Indonesia sebagai bentuk penghargaan atas perjuangannya.

(cha/fef)

Saksikan Video di Bawah Ini:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA