Sebutkan perubahan yang terjadi pada perempuan dan laki-laki ketika masa puber

Hormon inilah yang bertugas untuk mematangkan fungsi organ-organ tubuh remaja selama masa puber.

Jika perempuan akan memiliki massa lemak yang lebih besar di masa puber, laki-laki akan memiliki massa otot yang lebih besar.

Pertumbuhan remaja saat masa puber

Sudah dijelaskan sedikit di atas kalau remaja laki-laki dan perempuan mempunyai waktu pubertasnya masing-masing.

Simak penjelasan lebih lanjut mengenai pertumbuhan remaja saat masa puber di bawah ini.

Pertumbuhan remaja perempuan

Saat masa pubertas ini dimulai, anak perempuan akan mengalami percepatan pertumbuhan dan mulai menstruasi pertama kali. Dua tahun setelah memasuki masa pubertas biasanya ia akan mencapai tinggi badan puncaknya.

Dua tahun setelah memasuki masa pubertas biasanya anak perempuan akan mencapai tinggi badan puncaknya.

Meskipun puncak pertumbuhan anak perempuan terjadi sebelum menarche, tinggi badan biasanya masih tetap tumbuh hingga 7-10 cm lagi setelah menstruasi.

Namun pertumbuhan tinggi badan setelah menstruasi ini tidak terjadi cepat jika dibandingkan sebelum menstruasi.

Tidak hanya karena kurangnya asupan gizi, terhambatnya pertumbuhan juga bisa terjadi karena ada permasalahan kesehatan khususnya di kelenjar pituitari atau kelenjar tiroid.

Pasalnya, kelenjar-kelenjar inilah yang akan memproduksi hormon penting untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Jika produksi hormon terhambat akibat adanya gangguan pada kelenjar-kelenjar ini, proses pertumbuhan dan perkembangan pun tidak akan berjalan lancar.

Pertumbuhan remaja laki-laki

Tinggi anak laki-laki cenderung bertambah sekitar 9.5 cm per tahun selama dalam masa pubertas. Jadi, tinggi badan anak laki-laki bisa bertambah sekitar 31 cm selama masa puber terjadi.

Jumlah pertambahan tinggi badan yang terjadi pada anak perempuan biasanya masih lebih rendah daripada angka tersebut.

Jadi, ketika memasuki usia remaja, anak laki-laki akan tetap lebih tinggi ketimbang perempuan meski masa pubertasnya lebih lambat.

Proses pubertas ini membutuhkan waktu 2-5 tahun. Artinya, selama masa tersebut tinggi badan masih bisa tumbuh dengan pesatnya hingga tinggi maksimal.

Berdasarkan waktunya, perkembangan di masa puber dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu:

  • Perkembangan cepat (early matures), yang akan mulai masa puber sekitar usia 11 sampai 12 tahun
  • Perkembangan lambat (late matures), mulai masa puber sekitar usia 13 atau 14 tahun

Ada beberapa kondisi tertentu yang bisa menghambat pertumbuhan anak, termasuk kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh kelenjar tiroid dan kurangnya hormon pertumbuhan.

Selain itu, pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki tidak akan maksimal jika Anda tak memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik.

Masalah yang terjadi pada masa puber

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, terdapat rentang usia tertentu ketika remaja mengalami puber.

Namun, bukan tidak mungkin terjadi masalah seperti pubertas dini, masa puber bisa saja terlambat atau bahkan ada yang tidak mengalaminya.

Berikut berbagai masalah yang terjadi saat pubertas:

1. Pubertas dini pada remaja

Anak dikatakan mengalami pubertas dini atau pubertas prekoks apabila ia mengalami ciri-ciri pubertas lebih awal sebelum memasuki masanya.

Kondisi ini terjadi di usia 9 tahun pada anak laki-laki dan di usia 8 tahun pada anak perempuan.

Pubertas dini merupakan pertumbuhan abnormal yang dapat memengaruhi pertumbuhan fisik dan mental anak pada masa mendatang.

Belum banyak penelitian yang khusus mengamati dampak pubertas dini. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan Medical University of Chongqing melaporkan bahwa kondisi ini dapat berisiko menyebabkan penurunan kualitas air mani.

Pubertas dini dikenal memiliki dua jenis perkembangan yang berbeda, yaitu:

Pubertas dini sentral

Merupakan jenis pubertas dini yang umum terjadi dan ditandai dengan sekresi (keluarnya) hormon gonad oleh kelenjar pituitari di otak yang terlalu cepat.

Hal ini memicu aktivitas testis dan ovarium untuk memproduksi hormon seks dan menyebabkan proses pubertas terjadi lebih awal.

Pubertas dini perifer

Kondisi ini merupakan jenis pubertas dini yang jarang terjadi. Hal ini ditandai dengan dimulainya produksi hormon seks oleh organ reproduksi tetapi tanpa aktivitas kelenjar otak.

Pubertas dini perifer biasanya merupakan pertanda adanya masalah pada organ reproduksi, kelenjar adrenal, atau kelenjar tiroid yang tidak aktif.

Ketidaksiapan tubuh untuk mengalami perubahan terlalu cepat dapat menyebabkan ketidakseimbangan pertumbuhan pada anak. Akibatnya pertumbuhan fisik dan mentalnya menjadi tidak optimal.

Pubertas dini juga akan menyebabkan anak sulit beradaptasi secara emosional dan sosial.

Masalah kepercayaan diri atau merasa kebingungan paling sering dialami oleh anak perempuan karena perubahan fisiknya.

Selain itu, perubahan perilaku dapat terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan akibat perubahan mood dan cenderung lebih cepat marah.

Anak laki-laki dapat cenderung menjadi agresif dan memiliki dorongan seks yang tidak sesuai dengan usianya.

2. Masa puber yang terlambat

Pada kasus tertentu, anak masih belum merasakan perubahan saat umurnya sudah menginjak usia pubertas. Kondisi ini biasa juga disebut sebagai late atau delayed puberty.

Puber yang terlambat bisa terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan. Pada anak laki-laki, tanda nya bisa dilihat ketika ukuran penis belum meningkat di usia 14 tahun.

Sementara pada anak perempuan, tandanya terlihat ketika payudara belum berkembang di umur 13 tahun.

Umumnya, kondisi ini bukan hal yang serius karena bisa dirawat dengan melakukan terapi hormon. Namun, Anda sebagai orangtua perlu untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Anak akan dievaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui apa penyebab kondisi ini. Apabila dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu yang memengaruhi hormon, ada kemungkinan hal ini bisa berdampak pada masalah kesuburan.

Ada beberapa penyebab yang memungkinkan remaja mengalami hal ini, di antaranya adalah:

Faktor keturunan

Faktor keturunan merupakan penyebab yang sering terjadi ketika remaja mengalami masa puber yang tertunda.

Jangan panik karena kondisi ini tidak perlu perawatan. Cukup menunggu sampai tanda-tandanya datang. Namun jika Anda khawatir, kunjungi dokter anak untuk berkonsultasi.

Masalah kesehatan

Anak yang mempunyai kondisi penyakit kronis seperti diabetes, ginjal, atau bahkan asma ada kemungkinan mengalami keterlambatan puber.

Oleh karenanya, meski anak memiliki penyakit kronis, pastikan bahwa gizi pada anak remaja Anda tercukupi.

Masalah pada kromosom

Sebagian remaja yang mengalami keterlambatan masa puber juga bisa disebabkan karena adanya masalah kromosom. Misalnya seperti turner syndrome, yaitu ketika salah satu dari kromosom X perempuan tidak normal atau hilang.

Pada laki-laki misalnya mengalami sindrom Klinefelter dengan kromosom ekstra X. Anda perlu mengonsultasikan dengan dokter untuk mengatasi masalah ini.

3. Remaja tidak bisa mengalami puber

Dalam medis, kondisi ini disebut sebagai sindrom Kallmann. Ini merupakan kelainan genetik langka pada manusia yang didefinisikan terjadinya penundaan atau tidak adanya tanda pubertas.

Kondisi yang bisa terjadi pada perempuan atau laki-laki ini disertai dengan indra penciuman yang terganggu. Kadar testosteron pada pria serta estrogen dan progesteron pada wanita mengalami penurunan jumlah dalam tubuh.

Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kegagalan pertumbuhan seks sekunder pada masing-masing jenis kelamin. Adapun perawatan utama kondisi ini adalah terapi penggantian hormon (hormone replacing therapy).

Jumlah penggantian hormon disesuaikan dengan kadar hormon seks normal pada rentang usia tersebut, tergantung pada usia seseorang saat terdiagnosis.

Konsultasikan ke dokter jika memiliki pertanyaan lanjutan

Umumnya, orangtua merasa khawatir jika anak tidak menunjukkan ciri-ciri pubertas saat sudah memasuki usia puber.

Namun, ingat saja bahwa setiap anak memiliki masanya sendiri untuk mengalami berbagai tanda pubertas yang telah disebutkan di atas.

Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter jika anak Anda mengalami masalah di fase pubertas.

Dokter akan membantu Anda menemukan cara yang tepat untuk menangani masalah anak Anda sesuai kondisi.

12 Ciri-ciri Masa Pubertas Wanita dan Laki-laki– Pubertas adalah sebuah tanda ketika seorang anak sudah beranjak remaja. Pada masa-masa ini, banyak sekali hal-hal yang terjadi. Artikel ini akan membahas mengenai 12 ciri-ciri yang terjadi ketika seorang anak perempuan dan anak laki-laki mengalami masa pubertas.

Tanda Pubertas Pada Wanita

1. Menstruasi

Ciri-ciri pubertas yang pertama, bagi perempuan adalah mulai mengalami menstruasi. Menstruasi adalah sebuah proses keluarnya darah dari vagina perempuan. Hal itu terjadi karena adanya siklus bulanan yang dialami oleh tubuh perempuan. Siklus ini adalah proses dari organ reproduksi perempuan. Sehingga bersiap jika terjadi kehamilan. Persiapan-persiapan ini ditandai dengan adanya penebalan dinding rahim atau endometrium. Di dalamnya akan berisi pembuluh darah.

Menstruasi umumnya terjadi secara teratur. Sekitar 4 minggu sekali. Umumnya, usia anak yang mengalami menstruasi sekitar 12 tahun. Bisa juga sekitar 2 sampai 3 tahun setelah payudara bertumbuh. Meskipun usia awal anak mengalami menstruasi berbeda, tetapi umumnya anak sudah mengalami menstruasi pada usia 16-18 tahun.

2. Tumbuh jerawat

Sebutkan perubahan yang terjadi pada perempuan dan laki-laki ketika masa puber
Sebutkan perubahan yang terjadi pada perempuan dan laki-laki ketika masa puber
Seorang anak perempuan yang sudah memasuki usia pubertas, ditandai dengan tumbuhnya jerawat. Mengapa saat pubertas jerawat jadi bertumbuh? Hal ini karena terjadinya perubahan kondisi di hormone tubuh. Perubahan pada hormone akan menjadi salah satu penyebab tumbuhnya jerawat di permukaan kulit.

Ketika masa pubertas muncul, aktivitas pada hormone testosteron yang ada di dalam tubuh akan meningkat. Sehingga menyebabkan kelenjar minyak juga menghasilkan sebum yang lebih banyak. Jika sebum yang dihasilkan lebih banyak dari yang dibutuhkan kulit, itu akan memicu pertumbuhan jerawat.

3. Pertumbuhan payudara

Ciri selanjutnya pada pubertas perempuan adalah mengalami pertumbuhan payudara. Pada masa pubertas, seorang perempuan akan memproduksi serta melepaskan hormone estrogen. Akibat dari pelepasan tersebut, payudara akan bertumbuh. Payudara yang awalnya sama seperti laki-laki, akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan seiring berjalannya waktu.

Hal tersebut terjadi karena hormone estrogen merangsang kelenjar susu yang ada di payudara. Ada lima tahapan yang terjadi ketika seorang perempuan mengalami pertumbuhan payudara. Tahap pertama, yaitu ketika ujung putting payudara bertambah ukuran atau membesar. Tahap kedua, akan terlihat tumbuhnya seperti gumpalan kecil. Gumpalan tersebut tumbuh di sekitar payudara. Tahap ini juga akan membuat putting semakin besar. Selain itu, area hitam di sekitar puting payudara atau areola juga ikut membesar.

Tahap ketiga, dada juga mulai bertumbuh. Hal ini ditandai dengan kemunculan jaringan dan kelenjar susu. Tahap keempat, areola dan puting payudara akan bertumbuh. Hal itu akan membuat seperti gundukan pada area payudara. Tahap terakhir, tahap ini adalah pembentukan payudara dewasa. Payudara akan tumbuh berbentuk bulat. Kemudian hanya bagian putinglah yang menonjol.

4. Pertumbuhan rambut di area ketiak

Ciri-ciri pubertas pada anak perempuan selanjutnya yaitu tumbuhnya rambut di area ketiak. Tidak hanya terjadi pada laki-laki. Pertumbuhan rambut di area ketiak juga terjadi pada perempuan. Awalnya hanya berupa bulu-bulu halus, kemudian lama kelamaan akan bertumbuh.

Selain di area ketiak, pertumbuhan rambut juga akan terjadi di area organ seksual. Masa ini akan dialami oleh anak-anak perempuan. Rambut yang tumbuh di bagian ini akan tumbuh di bagian garis pinggul dan vulva.

Seiring waktu pertumbuhan rambut di kemaluan, bagian vagina juga ikut membesar. Bagian vulva, atau bagian yang berada di luar akan dikelilingi oleh dua pasang “bibir”. Bibir yang lebih besar akan ditumbuhi oleh rambut. Sedangkan bibir bagian dalam yang lebih kecil tidak ditumbuhi bulu.

Ketika rambut sudah tumbuh di daerah kemaluan, maka akan keluar sebuah cairan. Hal ini akan menyebabkan bagian vagina memiliki bau yang lebih kuat. Selain itu, keringat dan bakteri dapat tumbuh dengan cepat pula. Maka dari itu, harus lebih menjaga kebersihan di area vagina.

6. Muncul kumis tipis

Pertumbuhan kumis tidak hanya terjadi pada anak laki-laki. Pertumbuhan kumis juga terjadi. Hal ini terjadi pada masa pubertas perempuan. Akan tetapi, ciri-ciri pubertas ini tidak dialami oleh semua perempuan. Hanya sebagian perempuan yang tumbuh kumis tipis ketika masa pubertas.

Ciri-ciri lain dari masa pubertas anak perempuan adalah mudah berkeringat. Ketika masuk masa pubertas, kelenjar keringat akan ikut membesar. Kelenjar keringat atau dikenal dengan istilah sudorifeous, adalah salah satu kelenjar yang ada pada tubuh manusia. Kelenjar ini jumlahnya sangat banyak. Kelenjar keringat tersebar di hampir seluruh tubuh manusia. Khususnya di area telapak tangan, telapak kaki dan dahi. Pada masa pubertas, kelenjar keringat juga menjadi lebih aktif. Sehingga anak-anak akan lebih banyak mengeluarkan keringat.

8. Mulai mengalami keputihan

Keputihan adalah suatu kondisi dimana keluarnya cairan atau lendir dari vagina. Keputihan adalah salah satu cara alami yang dilakukan tubuh. Tujuan dari keputihan adalah untuk menjaga kebersihan dan kelembaban daerah kewanitaan. Ketika seorang perempuan mengalami keputihan, cairan yang diproduksi leher rahim serta kelenjar vagina akan keluar. Cairan-cairan tersebut akan keluar dengan membawa sel mati dan bakteri. Hal itu juga akan membantu vagina untuk tetap terlindungi dari infeksi.

Keputihan adalah hal yang normal, tetapi ada juga keputihan yang terjadi secra tidak normal. Adapun ciri-ciri keputihan yang terjadi secara normal yaitu, cairan yang keluar tidak berwarna atau berwarna putih. Selain itu juga tidak mengeluarkan bau yang menyengat. Ciri selanjutnya adalah meninggalkan bercak kekuningan di celana dalam. Terakhir yaitu tekstur cairan keputihan tersebut dapat berubah, tergantung pada siklus menstruasi.

9. Tinggi badan meningkat

Tinggi badan juga akan berpengaruh ketika seorang anak perempuan mengalami masa pubertas. Biasanya tinggi badan akan naik sekitar 5 cm sampai 7,5 cm setiap tahun. Jika ciri-ciri ini terjadi secara optimal pada masa pubertas, maka seorang anak perempuan bisa menambah tinggi badannya sekitar 23 cm sampai 28 cm.

10. Berat badan meningkat

Ketika sedang mengalami masa pubertas, berat badan anak perempuan akan ikut bertambah atau meningkat. Berat badan yang bertambah ketika masa pubertas terjadi karena hormon. Ada perubahan hormon GnRH (gonadotropin-releasing hormone). Hormone tersebut diproduksi oleh otak. Hormone ini bertugas untuk mematangkan fungsi dari organ-organ tubuh anak selama mengalami masa pubertas.

Anak perempuan yang mengalami masa pubertas akan lebih banyak memproduksi lemak. Lemak yang diproduksi lebih banyak tersebut di bagian perut. Kemudian lemak tersebut akan menyebar ke bagian tubuh lain. Di antaranya adalah bagian paha, pinggul, hingga pada bagian payudara. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor pertumbuhan payudara anak perempuan pada saat pubertas.

Ciri-ciri pubertas pada anak perempuan lain yaitu pinggulnya akan membesar. Pinggul yang membesar ketika masa pubertas ini terjadi karena adanya pengaruh hormone. Hormone yang berpengaruh dalam hal ini adalah hormone estrogen dan hormone progesterone. Kedua hormone ini yang bertugas atas perubahan tubuh perempuan pada masa pubertas.

Hormone estrogen dan hormon progesteron akan memicu peningkatan jaringan lemak. Selain itu kedua hormone tersebut akan bertanggung jawab pula terhadap penyebaran jaringan lemak di dalam tubuh. Jaringan lemak inilah yang membuat pinggul menjadi membesar ketika masa pubertas seorang anak perempuan.

Sebutkan perubahan yang terjadi pada perempuan dan laki-laki ketika masa puber
Sebutkan perubahan yang terjadi pada perempuan dan laki-laki ketika masa puber
Ketika masa pubertas, seorang anak perempuan juga akan mengalami perubahan hormonal. Pada saat-saat ini, akan mengalami perubahan suasana hati. Terlebih ketika masuk masa menstruasi. Perubahan suasana hati atau mood juga bisa disebut sebagai PMS atau premenstrual syndrome. PMS ini akan menyebabkan seseorang menjadi lebih cepat marah. Menjadi sulit untuk tidur, gelisah, rasa lapar meningkat, dan hal-hal lainnya. Selain itu, PMS juga akan menyebabkan seseorang tampak bengkak dan sembab.

Sebutkan perubahan yang terjadi pada perempuan dan laki-laki ketika masa puber
Sebutkan perubahan yang terjadi pada perempuan dan laki-laki ketika masa puber

Ensiklopedia Saintis Junior: Tubuh Manusia

Buku ini berisi mengenai hal-hal yang ada di dalam tubuh manusia. Kamu bisa menemukan fakta-fakta menarik mengenai tubuh manusia yang tidak ditemukan sebelumnya.

Tanda Pubertas Pada Laki-laki

1. Pertumbuhan penis dan testis

Pertumbuhan penis dan testis pada laki-laki terjadi dari beberapa masa, yaitu dari masa masih dalam kandungan secara lambat dan berakhir pada masa pubertas. Saat memasuki masa pubertas, pertumbuhan testis akan mulai Kembali. Pubertas laki-laki rata-rata terjadi  pada umur 10-14 tahun. Penis dan testis laki-laki akan memasuki pertumbuhan seperti memanjang dan menebal. Hal ini paling cepat terjadi hingga umur 18 tahun saat masa puber.

Akan tetapi, masa pubertas anak laki-laki  memiliki rentang waktu yang berbeda-beda. Oleh karena itu, secara umum remaja harus menunggu satu atau dua tahun setelah mereka berhenti tumbuh tinggi, atau empat sampai enam tahun setelah testis membesar. Setelah itu, mereka dapat mengetahui ukuran penis terakhir mereka.

2. Skrotum berubah menjadi semakin gelap

Skrotum pada pria merupakan salah satu bagian dari organ reproduksi yang ada pada tubuh pria, yang berupa kantung kulit yang terletak di bawah penis. Pada masa pubertas, skrotum pada masa pubertas akan secara otomatis berubah menjadi gelap.

3. Pertumbuhan rambut di area ketiak

Sama seperti perempuan, pertumbuhan rambut di area ketiak juga dialami oleh anak laki-laki ketika masa pubertas. Biasanya rambut yang tumbuh di area ketiak lebih lebat daripada anak perempuan.

4. Pertumbuhan rambut di area organ seksual

Pertumbuhan rambut pada anak laki-laki di area organ seksual akan terlihat seperti berwarna pucat. Rambut tersebut  mulai tumbuh pada bagian pangkal penis pada masa pubertas. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan rambut ini juga akan tumbuh ke arah paha dan ke arah pusar seperti rambut yang tipis. Selain itu selama pubertas pada anak laki-laki juga akan muncul rambut pada bagian wajah, kaki, tangan, dada, dan ketiak.

5. Mudah berkeringat

Kelenjar keringat ada hampir di setiap tubuh manusia. Saat anak laki-laki mengalami pubertas, kelenjar keringat menjadi membesar. Kelenjar keringat ini sangat banyak. Masa pubertas menyebabkan kelenjar keringat anak laki-laki menjadi lebih aktif. Ini menyebabkan anak laki-laki yang sedang mengalami pubertas akan lebih banyak mengeluarkan keringat.

6. Mengalami mimpi basah

Mimpi basah merupakan tanda pubertas yang sangat umum terjadi yang dialami oleh laki-laki. Mimpi basah merupakan masa dimana pria mengalami ejakulasi atau keluarnya sperma saat dalam kondisi sedang tidur. Dalam kondisi ini, mimpi basah pada umumnya merupakan mimpi tentang hasrat seksual yang mengakibatkan terjadinya ejakulasi.

7. Terjadinya perubahan suara

Ciri-ciri lain yang dialami anak laki-laki ketika masa pubertas adalah perubahan suara. Perubahan suara terjadi karena terjadinya pembesaran ukuran laring. Laring adalah organ tempat pita suara berada. Hal ini akan menyebabkan suara anak laki-laki menjadi lebih berat. Pada masa-masa ini, biasa disebut dengan pecahnya suara anak laki-laki. Hal ini normal terjadi, karena tubuh anak laki-laki sedang melakukan adaptasi dengan ukuran laring yang baru.

Pecahnya suara ini akan terjadi cukup lama, umumnya selama beberapa bulan. Seorang anak laki-laki yang mengalami pecah suara umumnya berusia dari 12 tahun sampai 16 tahun. Kemudian suara akan selalu berkembang sempurna. Suara yang pecah pada anak laki-laki baru akan menetap pada usia 17 tahun.

8. Tumbuh jerawat

Seoang anak laki-laki yang mengalami masa pubertas juga ditandai dengan tumbuhnya jerawat. Jerawat tersebut dapat tumbuh pada area wajah maupun area tubuh. Tumbuhnya jerawat terjadi karena perubahan kondisi hormon yang ada di dalam tubuh. Hormone yang berperan dalam pertumbuhan jerawat adalah hormon testosteron. Hormone ini akan meningkat.

Selain itu ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan jerawat muncul. Pertama yaitu produksi sebum yang berlebihan, atau zat yang diproduksi oleh kelenjar minyak. Kemudian adanya sumbatan pada folikel rambut juga akan menyebabkan tumbuhnya jerawat.

Kondisi selanjutnya yaitu karena adanya infeksi bakteri. Jerawat dapat tumbuh jika ada bakteri Propionibacterium acnes.. bakteri ini dapat berkembang. Hal itu menyebabkan folikel rambut tersumbat sehingga memicu terjadinya peradangan.

9. Tinggi badan bertambah

Tinggi anak laki-laki akan bertambah pada masa pubertas, tingginya akan bertambah sekitar 7 cm sampai 9,5 cm setiap tahun. Jadi, anak laki-laki yang mengalami pubertas akan bertambah tingginya sekitar 31 cm. Meskipun masa pubertas anak perempuan lebih dulu dari anak laki-laki, tetapi rata-rata tinggi badan anak laki-laki tetap lebih unggul.

10. Terbentuk otot-otot pada tubuh

Ciri pubertas yang terjadi pada anak laki-laki adalah terbentuknya otot-otot di tubuh. Ini disebabkan karena hormone estrogen dan hormone progesterone. Kedua hormone ini bertugas untuk mengurus perubahan tubuh pada masa pubertas.

Hormone estrogen dan hormon progesteron akan memicu jaringan lemak. Kelain itu kedua hormone ini juga akan menyebarkannya ke tubuh. Jaringan lemak inilah yang akan membentuk otot pada tubuh anak laki-laki.

11. Mulai tumbuh rambut pada wajah

Ciri-ciri selanjutnya pada anak laki-laki yang mengalami masa pubertas adalah tumbuhnya rambut di sekitar area wajah. Rambut yang tumbuh di area wajah adalah kumis dan jenggot. Pertumbuhan kumis dan jenggot pada masa pubertas anak laki-laki dipengaruhi oleh hormone testosterone. Hormone testosterone akan meningkat pada masa ini.

Akibatnya rambut-rambut halus akan tumbuh. Salah satunya kumis dan jenggot. Akan tetapi, ada sebagian anak laki-laki yang tidak mengalami pertumbuhan kumis dan jenggot. Hal ini bukan karena gangguan hormone. Namun disebabkan karena faktor genetic atau keturunan. Banyak atau sedikitnya pertumbuhan rambut-rambut halus ini juga dipengaruhi faktor keturunan.

12. Tumbuh jakun

Saat masa pubertas, laki-laki dan perempuan pada umumnya akan mengalami perubahan secara fisik. Perubahan fisik ini terjadi pada bagian tubuh, dalam hal ini pada laki-laki salah satunya terjadi dengan tumbuhnya jakun pada bagian tengah leher. Ukuran jakun pada setiap anak laki-laki akan berbeda-beda, hal ini tergantung pada banyaknya kartilago atau kotak suara yang lebih besar dibandingkan pita suara mereka.

Sesuatu yang menjadi pembeda setelah tumbuh jakun adalah ditandai dengan suara yang lebih berat dan dalam. Perubahan suara dan tumbuhnya jakun ink bukanlah proses instan yang berlangsung dalam satu malam, melainkan dapat terjadi secara bertahap dengan semakin beratnya suara dari waktu ke waktu.

Sebutkan perubahan yang terjadi pada perempuan dan laki-laki ketika masa puber
Sebutkan perubahan yang terjadi pada perempuan dan laki-laki ketika masa puber

Ayo, Cari Tahu! Tubuh Manusia

Buku ini membahas mengenai hal-hal yang ada di tubuh manusia. Kamu bisa mengetahui hal apa yang terjadi ketika kamu memakan atau meminum sesuatu.

Baca juga artikel terkait “Ciri-ciri Masa Pubertas Laki-laki dan Perempuan” :

Itulah beberapa ciri-ciri masa pubertas yang dialami oleh anak perempuan dan laki-laki. Temukan hal-hal serupa yang menarik lainnya di www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu memberikan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para grameds.

Penulis: Wida Kurniasih

Sumber: dari berbagai sumber

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien