KOMPAS.com - Revolusi bumi merupakan perputaran bumi mengelilingi matahari. Akibat dari terjadinya revolusi bumi adalah pergantian musim. Show
Setiap saat, bumi berevolusi atau berputar mengelilingi matahari. Satu putaran memakan waktu 365 hari 9 menit 10 detik. Perputarannya dari barat ke timur dengan kecepatan 30 kilometer per detik. Lintasan satu putaran sepanjang 943.000.000 kilometer. Dikutip dari Bumi yang Dinamis (2019), saat berevolusi, sumbu bumi miring 23,5 derajat terhadap garis tegak lurus pada ekliptika. Dampak revolusi bumiRevolusi bumi memberi dampak yang penting bagi kehidupan di bumi. Revolusi bumi terhadap matahari mengakibatkan terjadinya perbedaan lama siang dan malam, gerak semu tahunan matahari, perubahan musim, penampakan rasi bintang dan gerhana. Berikut akibat dari gerakan bumi mengelilingi matahari! Baca juga: Peredaran Planet pada Matahari Perbedaan lama siang dan malamBumi di belahan utara dan selatan punya waktu siang dan malam yang berbeda. Ini terjadi karena kemiringan sumbu bumi dan revolusi. Saat berevolusi, bumi bisa terletak di apotema atau hipotema. Apotema adalah titik terjauh bumi dengan matahari. Sedangkan hipotema adalah titik terdekat bumi dengan matahari. Antara 21 Maret hingga 23 September:
Baca juga: Bukti Bumi Benar-benar Bulat Revolusi bumi terhadap matahariAntara 23 September hingga 21 Maret:
Pada 21 Maret dan 23 Desember:
Gerak semu tahunan matahariGerak semu tahunan matahari adalah gerak berubahnya posisi matahari sepanjang tahun. Selain berevolusi, bumi juga berotasi. Sumbu rotasi tidak sejajar dengan sumbu revolusi. Sumbu bumi yang miring 23,5 derajat membuat matahari tidak selalu terlihat di atas khatulistiwa. Matahari akan terlihat berada di utara atau selatan bumi. Selama setengah tahun, matahari lebih banyak menerangi bumi bagian utara. Setengahnya lagi, matahari lebih banyak menerangi bumi bagian selatan. Perubahan musimGerak semu matahari mengakibatkan perbedaan intensitas penyinaran matahari di berbagai wilayah bumi. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan musim. Bumi bagian utara dan selatan mengalami empat musim yakni musim semua, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Ilustrasi musim gugur.Sementara bumi yang berada di garis khatulistiwa seperti Indonesia hanya mengalami dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.Baca juga: Jenis Salju dan Manfaatnya
Perubahan kenampakan rasi bintangRasi bintang adalah susunan bintang-bintang ketika dilihat dari bumi. Dari bumi, kita melihat bintang-bintang itu membentuk pola tertentu. Seperti cancer (kepiting), pisces (ikan), scorpio (kalajengking) yang kita tahu selama ini. Namun antara bintang yang satu dengan yang lain sebenarnya berjarak sangat jauh. Karena revolusi bumi, posisi kita bergeser dan penampakan bintang itu juga bergeser. Gerhana bulanUkuran bumi jauh lebih kecil dari matahari. Ketuka matahari, bumi, dan bulan sejajar posisinya, bayangan inti bumi akan berbentuk kerucut. Wilayah yang berada di bayangan bumi menjadi sangat gelap. Wilayah ini disebut dengan umbra. Sementara wilayah bayangan yang agak terang atau bayangan tambahan disebut dengan penumbra. Baca juga: Gerhana Bulan: Pengertian, Proses, dan Penampakannya di Indonesia Ketika bulan berada di penumbra, bulan terlihat samar. Fenomena ini disebut gerhana bulan sebagian. Posisi ini biasanya bertahan selama enam jam. Sedangkan ketika bulan di wilayah umbra, bulan sama sekali tidak terlihat. Fenomena ini disebut sebagai gerhana bulan total. Prosesnya berlangsung selama 40 menut. Gerhana bulan sebagian terjadi sebelum dan sesudah gerhana bulan total. Gerhana matahariGerhana matahari terjadi ketika bulan terletak di antara bumi dan matahari. Bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari. Meskipun bulan lebih kecil dari matahari, namun bulan dapat menutupi matahari karena bulan lebih dekat ke bumi dibanding matahari. Baca juga: Catat! 13 Gerhana Matahari Akan Lewati Indonesia Sepanjang 2020-2100 Gerhana matahari terbagi menjadi:
Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga tetap sehat dan selalu semangat ya! Sebentar lagi musim kemarau tiba. Itu artinya, hujan perlahan menjauh dari Bumi Pertiwi ini. Sebagai warga negara Indonesia, Quipperian hanya bisa merasakan dua musim saja, yaitu musim hujan dan kemarau. Berbeda halnya dengan Jepang, Korea, Cina, Taiwan, atau Hong Kong yang memiliki empat musim, yaitu musim salju, semi, gugur, dan panas. Di balik perbedaan musim tersebut, pernahkah Quipperian berpikir apakah bisa Indonesia memiliki empat musim? Memangnya apa sih yang menentukan suatu negara memiliki empat musim atau dua musim saja? Jawabannya adalah revolusi Bumi. Ingin tahu pembahasan selengkapnya tentang revolusi Bumi beserta akibatnya? Check this out! Pengertian Revolusi BumiRevolusi Bumi adalah perputaran Bumi mengelilingi Matahari. Sebenarnya, tidak hanya Bumi yang mengalami revolusi, melainkan planet-planet lain di sistem tata surya. Lamanya Bumi berevolusi adalah satu tahun, sehingga peristiwa itu dijadikan patokan dalam penanggalan Masehi. Lintasan yang dilalui Bumi selama berevolusi disebut sebagai orbit. Lantas, seperti apa proses terjadinya revolusi Bumi? Proses Revolusi BumiSebenarnya Bumi itu tidak pernah diam, lho. Selain berotasi, Bumi juga mengalami revolusi yang berlangsung selama 1 tahun atau 365-366 hari. saat berevolusi, posisi Bumi terhadap Matahari tidaklah tetap, melainkan berubah-ubah. Hal itu karena orbit Bumi saat berputar mengelilingi Matahari berbentuk elips atau lonjong. Contohnya bisa Quipperian lihat arah datang sinar Matahari di bulan Maret, Juni, September, dan Desember selalu berubah. Bagaimana bisa?
Jika Quipperian perhatikan, seolah-olah Matahari yang bergerak, padahal objek yang bergerak adalah Bumi. Sebagai makhluk yang tinggal di Bumi, Quipperian tidak bisa merasakan pergerakan Bumi secara signifikan karena karena Bumi selalu bergerak dengan kecepatan tetap. Nah, gerak yang Quipperian lihat dari perbedaan posisi Matahari tadi merupakan contoh gerak semu tahunan Matahari. Akibat Revolusi BumiRevolusi Bumi merupakan salah satu fenomena alam yang berpengaruh bagi kelangsungan hidup makhluk di Bumi. Memangnya, apa saja sih akibat adanya revolusi Bumi ini? 1. Gerak semu tahunan MatahariSeperti pembahasan sebelumnya, gerak semu tahunan Matahari merupakan istilah yang menunjukkan bahwa Matahari seolah-olah bergerak, sehingga posisinya terhadap Bumi selalu berubah. Pada peristiwa gerak semu tahunan ini, Matahari mengalami pergeseran posisi ke belahan Bumi bagian utara, tepatnya pada tanggal 22 Desember – 21 Juni dan pergeseran dari belahan Bumi utara ke selatan pada tanggal 21 Juni – 21 Desember. 2. Perbedaan lamanya waktu siang dan malamPernahkah Quipperian mendapatkan informasi yang menunjukkan bahwa beberapa negara di Eropa mengalami waktu siang lebih lama daripada malam, sebut saja Norwegia. Salah satu pulau bagian yang ada di Norwegia, yaitu Svalbard, memiliki durasi siang sekitar 21 jam dan malam hanya 3 jam. Svalbard merupakan daerah yang berada di daerah Lingkar Artik (kutub utara). Bandingkan dengan Indonesia, Malaysia, Korea, atau Jepang yang memiliki durasi siang dan malam hampir sama, yaitu 12 jam. Mengapa bisa demikian? Ternyata hal itu dipengaruhi oleh revolusi Bumi. Kombinasi antara revolusi Bumi dan kemiringan sumbu Bumi terhadap bidang ekliptika mengakibatkan lamanya siang dan malam di berbagai belahan Bumi berbeda. Perbedaan itu bisa terlihat jelas saat Quipperian berada di daerah yang dekat dengan kutub Bumi, baik kutub utara maupun selatan. 3. Terjadinya perbedaan musimPerbedaan musim yang terjadi di berbagai belahan dunia disebabkan oleh revolusi Bumi. Mengapa bisa demikian? Pada tanggal 21 Juni, posisi Matahari berada di utara, tepatnya garis 23,5o LU. Garis ini disebut sebagai garis balik utara. Pada tanggal 23 September, Matahari berada di garis khatulistiwa, sehingga kutub utara dan selatan Bumi memiliki jarak yang sama dari Matahari. Matahari berada di posisi paling selatan pada tanggal 22 Desember, tepatnya di garis 23,5o LS, sehingga garis ini disebut garis balik selatan. Sampailah pada tanggal 21 Maret di mana Matahari kembali lagi ke garis khatulistiwa. Hal itu tentu akan mengakibatkan sejumlah negara mengalami perbedaan musim. Adapun penjelasan lebih lanjut, yaitu sebagai berikut. a. Tanggal 21 Maret – 21 JuniPada rentang waktu ini:
b. Tanggal 21 Juni – 23 SeptemberPada rentang waktu ini:
c. Tanggal 23 September – 22 DesemberPada rentang waktu ini:
d. Tanggal 22 Desember – 21 MaretPada rentang waktu ini:
Sudah paham, kan Quipperian mengapa setiap negara bisa mengalami musim yang berbeda-beda? Nah, bagaimana dengan Indonesia? Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di garis khatulistiwa, sehingga Indonesia hanya memiliki 2 musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. 4. Terbentuknya rasi bintang yang berbeda-bedaPerbedaan rasi bintang disebabkan oleh perbedaan posisi pengamatan saat di Bumi. Seperti Quipperian ketahui bahwa Bumi senantiasa berevolusi. Itu artinya, posisi Bumi terhadap susunan bintang-bintang juga akan berubah. Ternyata, revolusi Bumi bermanfaat untuk dipelajari ya, Quipperian. Dengan adanya revolusi Bumi inilah Quipperian bisa menentukan tanggal-tanggal penting menggunakan kalender Masehi. Tidak hanya itu, revolusi Bumi juga bisa dimanfaatkan untuk menentukan posisi Matahari setiap tahunnya. Jika Quipperian ingin melihat pembahasan lebih lanjut tentang akibat revolusi Bumi, silakan gabung dengan Quipper Video. Temukan penjelasan para tutor kece, latihan soal, beserta pembahasannya. Bersama Quipper Video, raihlah mimpimu. Salam Quipper! [spoiler title=”SUMBER”]
Penulis: Eka Viandari |