Sebutkan dan jelaskan pengelompokan masalah dalam suatu penelitian

Jakarta -

Rumusan masalah menjadi salah satu bagian mendasar dalam pembuatan karya tulis ilmiah. Untuk lebih jelasnya, simak contoh rumusan masalah berikut ya, detikers!

Suryabrata dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian, menyatakan bahwa masalah adalah kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, dan antara yang seharusnya dengan yang ada.

Dalam meneliti permasalahan yang kompleks diperlukan adanya daya dukung yang besar. Oleh karena itu, peneliti harus menyesuaikan kemampuannya dengan cara mengambil bagian yang lebih spesifik untuk diteliti. Artinya, masalah yang menjadi fokus penelitian harus dirumuskan terlebih dahulu.

Merangkum dari modul Pembelajaran Geografi SMA Kelas X oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang akan dicari jawaban dan kebenarannya melalui pengumpulan data dan penelitian yang akan dilakukan.

Rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang memuat minimal tiga unsur, yakni apa, bagaimana, dan mengapa. Pertanyaan tersebut harus berlandaskan pada teori dan konsep.

Rumusan masalah akan menentukan arah pelaksanaan penelitian, instrumen yang digunakan, fokus pembahasan dan kesimpulannya. Kaitan antara rumusan masalah dengan kesimpulan sangat erat karena kesimpulan merupakan jawaban atas rumusan masalah.

Jenis-jenis Rumusan Masalah

Berdasarkan kegunaannya rumusan masalah dibagi menjadi 3 jenis. Berikut penjelasan jenis-jenis rumusan masalah, dilansir dari buku Panduan Praktis Menulis Karya Ilmiah (Step by Step) oleh I Gusti Agung Oka Yadnya:

1. Rumusan Masalah Deskriptif

Rumusan masalah deskriptif biasanya digunakan untuk jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menyajikan gambaran lengkap suatu masalah.

2. Rumusan Masalah Komparatif

Rumusan masalah komparatif merupakan rumusan yang digunakan dalam penelitian komparatif atau membahas tentang perbandingan antar variabel.

3. Rumusan Masalah Asosiatif

Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan yang digunakan dalam penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antar dua variabel atau lebih.

Contoh Rumusan Masalah

Berikut contoh rumusan masalah dalam penelitian:

1. Contoh Rumusan Masalah dalam Penelitian Geografi

  • Faktor apa yang paling berpengaruh terhadap longsor di daerah Puncak Bogor?
  • Bagaimana hubungan antara faktor perubahan penggunaan lahan dengan Banjir di Jakarta?

2. Contoh Rumusan Masalah berdasarkan Judul Penelitian

Judul penelitian 1: Penerapan Media Air dan Kartu Masalah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar "Pecahan" Siswa Kelas VII SMPN 1 Singaraja

Contoh rumusan masalah:

  • Bagaimanakah penerapan media air dan kartu masalah dalam pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa?
  • Bagaimanakah penerapan media air dan kartu masalah dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?

Judul penelitian 2: Penerapan Supervisi Akademik Berantai melalui Kunjungan Antar Kelas untuk Meningkatkan Keterampilan Guru dalam Pengelolaan Kelas

Contoh rumusan masalah:

  • Bagaimanakah supervisi akademik berantai dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pengelolaan kelas?
  • Bagaimanakah pendapat guru terhadap pelaksanaan supervisi akademik di SMPN 6 Singaraja?

Nah, itulah contoh rumusan masalah, pengertian, dan jenis-jenisnya. Semoga membantu ya, detikers!

Simak Video "Permasalahan Gizi di Indonesia, Stunting dan Obesitas Jadi Sorotan"



(kri/kri)

Foto : Hans-Peter Gauster

Setelah sebelumnya membahas pengenalan metode penelitian. Pada topik ini akan dijelaskan dengan rinci bagaimana tahapan menentukan permasalahan dalam penelitian, dasar-dasar dari penelitian bisnis, hingga menuangkan ide penelitian ke dalam suatu proposal penelitian. Beberapa poin yang berguna untuk penelitian akan dijelaskan lebih rinci untuk bisa memahami kondisi bisnis saat ini. Seringkali suatu penelitian memiliki kesalahan yang tidak terlalu jelas sehingga berakibat kepada manajemen pengambilan keputusan.

Suatu pernyataan keputusan adalah pernyataan secara tertulis tentang pertanyaan yang ingin ditemukan jawabannya oleh peneliti. Biasanya pertanyaan penelitian dikaitkan dengan rumusan masalah dalam penelitian. Padahal dua tipe ini berbeda dalam konteks fungsi dan definisinya.

Suatu keputusan masalah adalah proses mendefinisikan dan membangun suatu pernyataan keputusan dan meningkatan objektivitas suatu penelitian. Dalam hal ini keputusan masalah berkembang dari situasi dan kondisi terkini yang dirasa masih ada yang belum sesuai dengan suatu disiplin ilmu, sehingga para peneliti mengembangkan permasalahan tersebut ke dalam suatu keputusan masalah.

Sebagai contoh, turunnya harga BBM tentunya disambut gembira oleh warga ibukota. Sudah menjadi hal yang wajar jika kenaikan harga BBM tentunya akan diikuti dengan kenaikan harga bahan makan pokok. Tetapi fenomena yang berbeda terjadi saat harga BBM mengalami penurunan. Penurunan harga BBM tidak dikuti dengan penurunan harga bahan makanan pokok. Hal ini tentunya menjadi pertanyaan bagi banyak khalayak, sehingga tidak salah jika akhirnya dilakukan penelitian tentang hubungan antara harga BBM dengan harga bahan makanan pokok. Suatu pertanyaan yang menjadi pertanyaan inilah yang disebut dengan suatu keputusan masalah.

Suatu permasalahan dalam penelitian ada yang bersifat sederhana dan kompleks. Semakin kompleks suatu permasalahan dalam penelitian, maka metode pemecahan atau analisis yang digunakan juga akan semakin rumit. Hal ini tentunya akan berdampak pada sumber daya, waktu, dan biaya dalam pelaksanaan penelitian tersebut. Kompleksitas suatu masalah dalam penelitian bisnis biasanya dibatasi oleh kualitas dari tahap pendefinisian masalah. Semakin tinggi suatu tingkat permasalahan maka kualitas penelitian juga akan semakin meningkat dan penelitian yang dilakukan akan semakin kompleks.

Sponsor : www.alametric.com

Bidang bisnis memiliki peluang yang cukup besar bagi para peneliti yang ingin mengembangkan suatu penelitian. Kondisi dan situasi dalam dunia bisnis biasanya berulang secara sistematis atau memiliki siklus. Siklus ini yang biasanya dijadikan acuan atau pedoman bagi para pelaku bisnis untuk mengidentifikasi permasalahan dan menciptakan suatu peluang bisnis. Suatu permasalahan bisnis yang terjadi secara rutin akan lebih mudah untuk diidentifikasi penelitian apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Tidak jarang permasalahan yang sudah terjadi secara rutin bisa diatasi tanpa dilakukan suatu penelitian tambahan. Suatu permasalahan dalam penelitian bisnis bisa diidentifikasi dari perubahan secara mendadak pada situasi atau kondisi tertentu. Berbeda halnya jika perubahan yang terjadi sangan minim informasi dan terjadi dengan membutuhkan waktu perubahan yang cukup lama, itu kana menjadi lebih sulit untuk didefinisikan keputusan aktualnya dan permasalahan bisnisnya.

Menentukan suatu permasalahan penelitian juga bisa didasarkan pada symptom yang terjadi. Misalnya mengamati symptom berdasarkan frekuensi waktu,cakupan wilayah terjadinya, dan kepada siapa saja symptom itu terjadi. Jika suatu symptom terjadi di beberapa wilayah yang berbeda (tersebar di beberapa titik) akan menjadi lebih sulit untuk dinyatakan dalam satu pernyataan masalah yang relevan. Lain halnya jika beberapa symptom terjadi secara bersamaan tetapi masih dalam suatu cakupan masalah yang sama, ini akan lebih mudah untuk dinyatakan suatu permasalahannya.

Kerancuan dalam suatu penelitian sangatlah dihindari karena kerancuan atau ambiguitas akan menimbulkan persepsi yang berbeda pada setiap individu sehingga banyak peneliti yang sangat teliti dalam menyatakan permasalahan penelitian. Suatu symptom nyatanya juga bisa saja mengalami suatu ambiguitas. Tentunya kondisi ini tidak diharapkan oleh peneliti. Jika hal ini terjadi,yang harus dilakukan peneliti adalah mencari kejelasan tentang kondisi yang terjadi sehingga kondisi ambigu tersebut dapat dihilangkan.

Suatu masalah dalam dunia bisnis bisa terjadi karena kesalahan pada pelaku bisnis atau perubahan kondisi sekitar. Selain itu permasalahan dapat terjadi karena adanya perbedaan antara kondisi saat ini dengan kondisi lebih baik yang memungkinkan terjadi. Sehingga muncul gap antara sesuatu yang terjadi saat ini dan sesuatu yang bisa saja lebih baik terjadi pada suatu waktu.

Sebagai contoh akan dijelaskan dalam ilustrasi berikut ini :

Harga tiket kereta api semakin tahun semakin merangkak naik. Hal ini tentunya menjadi sorotan bagi PT. KAI selaku pelaku monopoli bisnis transportasi masal ini. Karena timbul berbagai macam tanggapan terhadap meningkatnya harga tiket kereta api, pihak PT. KAI ingin melakukan penelitian tentang tanggapan masyarakat terhadap pelayanan di dalam stasiun ataupun kereta. Karena pihak PT. KAI mengidentifikasi adanya permasalahan yang bisa dijadikan suatu dasar penelitian. Apakah yang menjadi prioritas para konsumen saat ini? Harga tiket ataukah fasilitas dan kenyamanan. Karena adanya perbedaan yang terjadi di kondisi saat ni dengan kondisi yang mungkin akan terjadi di masa mendatang. Misalnya saja jika yang menjadi prioritas adalah harga tiket, maka bisa saja PT KAI melakukan penurunan harga tiket di masa mendatang tetapi diiringi dengan penurunan fasilitas. Yang dimaksud masalah adalah adanya perbedaan keadaan di masa yang sekarang dengan keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Bisa saja harga tiket yang mengalami penurunan di asa yang akan datang dianggap sebagai jalan keluar yang lebih baik, namun akan muncul sebuah masalah yaitu perbedaan fasilitas yang didapatkan yaitu akan terjadinya penurunan fasilitas dengan adanya perbedaan harga tiket.

Suatu analisa kondisi atau situasi dilakukan dengan menggabungkan keseluruhan informasi yang masih berhubungan untuk menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dengan lingkungan demi kepentingan pengambilan keputusan oleh pengambil keputusan (decision maker).

Dalam melakukan suatu penelitian, didasari oleh rumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Tahapan dalam merumuskan suatu penelitian adalah sebagai berikut :

  1. Memahami situasi dan kondisi terkini
    Pemahaman terkait situasi atau kondisi terkini sangatlah penting dalam merumuskan suatu penelitian. Hal ini bertujuan untuk menjaga penelitian yang akan kita rancang selalu sesuai dengan topic terkini yang sedang marak dibahas. Selain itu, topic penelitian yang update, memungkinkan peneliti untuk bisa lebih mengembangkan metode atau rumusan masalah sesuai dengan perkembangan dari suatu isu terupdate di suatu masa. Hal ini tentunya bisa menjadi nilai plus bagi penelitian kita, karena penelitian kita bisa menjadi bahan diskusi untuk berbagai pihak yang berkaitan sehingga memberikan peluang kepada peneliti untuk mempelajari lebih banyak lagi.
  2. Mengidentifikasi permasalahan dari symptom yang terjadi
    Permasalahan bisa muncul dari suatu keanehan yang terjadi, dimana keanehan dalam suatu penelitian dinyatakan dalam symptom. Peneliti biasanya memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Saat suatu fenomena terjadi, dia dapat menangkap keanehan sehingga bisa diangkat menjadi suatu permasalahan penelitian.
  3. Nyatakan suatu keputusan dan hubungkan dengan tujuan penelitian
    Dari permasalahan yang muncul berdasar keanehan yang terjadi, perlu dilakukan suatu pengambilan keputusan yang dinyatakan dalam decision statement. Keputusan ini akan menjadi dasar dari dilakukannya suatu penelitian sehingga untuk merancang suatu penelitian, peneliti harus menghubungkan suatu keputusan dengan tujuan penelitian yang relevan.
  4. Tentukan unit analisisnya
    Unit analisis adalah objek yang akan diamati dalam suatu penelitian.
  5. Tentukan variabel yang relevan
    Langkah berikutnya, menentukan variabel apa saja yang akan dilakukan pengukuran dalam penelitian. Dalam menentukan variabel, diharuskan memilih variabel yang memiliki korespondensi dengan tujuan atau rumusan masalah dalam penelitian.
  6. Tulis dan nyatakan pertanyaan penelitian dan/atau hipotesis penelitian
    Tahap ini merupakan tahap penulisan proposal dimana peneliti menuangkan ide penelitiannya ke dalam suatu bentuk karya tulis yang sistematis.

INTERVIEW

Foto : Amy Hirschi

Interview atau wawancara merupakan salah satu teknik dalam melakukan penelitian kualitatif. Interview biasanya berupa dialog atau percakapan dengan pengambil keputusan sebagai salah satu bentuk usaha untuk mendapatkan pemahaman yang baik terhadap situasi dan kondisi saat ini. Interview biasanya melibatkan dua orang atau lebih, yang terdiri dari dua pihak, yang menginterview dan yang diinterview.

Beberapa petunjuk yang membantu yang dapat digunakan dalam interview adalah :

  1. Bangun atau bentuk beberapa pernyataan permasalahan alternatif.
  2. Hal ini membantu peneliti untuk bisa memiliki alternatif materi untuk interview.
  3. Sediakan beberapa solusi potensial untuk penyelesaian masalah.
  4. Untuk penelitian yang benar-benar telah siap dilakukan, solusi yang memungkinkan dari suatu masalah harus disediakan. Setelah mencocokkan pernyataan keputusan dengan tujuan penelitian, pikirkan tentang solusi apa yang mungkin saja bisa dihasilkan.
  5. Buat daftar objek interview.
    Daftar objek interview bisa didapatkan salah satunya dari suatu asosiasi yang relevan dengan bidang penelitian. Lakukan interogasi untuk bisa menciptakan pertanyaan-pertanyaan yang potensial dalam interview.
  6. Berpikiran terbuka
    Berpikiran terbuka sangat penting dalam melakukan interview. Salah satunya adalah untuk mempertimbangkan semua ide yang memungkinkan.

UNIT ANALISIS

Unit analisis adalah apa dan siapa yang harus menyediakan informasi atau data dan bagaimana tingkat korelasinya antar informasi atau data terebut.

VARIABEL

Yang disebut variabel adalah segala macam yang dapat berubah atau mengalami perubahan, dapat diukur dan biasanya memiliki satuan atau nilai. Variabel dalam penelitian dibagai menjadi 3 jenis, yaitu :

  1. Variabel kontinyu
  2. Variabel kategorik
  3. Variabel pengklasifikasi

Referensi

  • Lecture Note Week 2 : Problem Definition, The Foundation of Business Research (Research Methodology)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA