Sebutkan contoh tarian dari daerah Kalimantan yang termasuk dalam tari tunggal

Ap saja contoh tari tunggal di Indonesia? Foto: Kemendikbud RI

Tari tunggal adalah tari pementasan yang dibawakan oleh satu penari. Dibandingkan tari kelompok yang fokus pada detail koreografi, tari tunggal justru ingin menampilkan ekspresi penari. Adapun beberapa contoh tari tunggal nusantara, yakni tari Topeng Cirebon, Tari Wayang Sunda, dan lainnya.

Menurut buku Seni dan Budaya karangan Harry Sulastianto, tarian tunggal memiliki beberapa jenis, yakni tari tunggal ritual, tradisional, hingga kreasi. Ingin tahu pemaparan lebih jelas tentang pengertian, jenis-jenis, dan contoh tari tunggal? Berikut informasi selengkapnya.

Tari tunggal lebih mengutamakan ekspresi daripada koreografi. Foto: Pixabay

Tari tunggal adalah tari yang dalam penampilannya dibawakan oleh seorang penari. Umumnya, tari tunggal lebih mengutamakan ekspresi dan watak yang bisa dibawakan oleh pria maupun wanita.

Walaupun disebut sebagai tari tunggal, pementasan tari tunggal bisa dilakukan oleh 2 penari secara bergantian. Dengan begitu, jumlah penari di panggung tetap hanya berjumlah satu orang saja.

Menyadur buku Seni Budaya Keterampilan karangan Drs. Sri Murtono, M.Pd, dkk, macam-macam tari tunggal terbagi menjadi tiga, di antaranya:

  • Tari ritual, tari yang dibawakan seorang penari untuk kebutuhan upacara.

  • Tari tunggal kreasi baru, tarian yang dibawakan oleh seorang penari dan dikreasikan oleh seorang koreografer.

  • Tari tunggal tradisional, tari yang dibawakan oleh seorang penari dengan ciri khas daerah tertentu.

Apa saja contoh tari tunggal nusantara? Foto: Pixabay

Setelah mengetahui macam-macam tari tunggal dan pengertiannya, berikut adalah contoh dari tari tunggal nusantara beserta daerahnya seperti yang dikutip dari berbagai sumber, yakni:

1. Tari Golek (Jawa Tengah)

Tari Golek menggambarkan seorang gadis yang baru saja memasuki usia dewasa.

Tari yang memiliki latar belakang tentang cerita kisah cinta Raja Dali Lasem yang dibawakan dengan dinamis.

3. Tari Panji Semirang (Bali)

Tari ini memiliki alunan musik dan bertempo cukup cepat yang bisa dilihat dari segi gerakannya.

4. Tari Jaipong (Jawa Barat)

Tari ini umumnya ditarikan oleh satu orang penari yang terkesan cukup erotis, energik, dan ceria.

5. Tari Gambyong (Yogyakarta)

Tari Gambyong merupakan bentuk kreasi dari tari Tayub yang diperuntukkan untuk menyambut tamu.

6. Tari Golek Menak (Yogyakarta)

Tarik Golek Menak diciptakan untuk membentuk kepribadian seorang anak yang abik menuju ke remaja.

7. Tari Baksa Kembang (Kalimantan Selatan)

Tari ini menceritakan seorang putri remaja yang sedang bermain di taman bunga.

8. Tari Kancet Ledo (Kalimantan Timur)

Tari ini mengungkapkan paras kecantikan, kepandaian, dan lemah lembut dari gerakan seorang penari.

9. Tari Gatot Kaca Gandrung (Jawa Tengah)

Ilustrasi tari Gatot Kaca. Foto: Kemendikbud RI

Tari Gatot Kaca Gandrung mengisahkan tentang percintaan tokoh wayang yang terkenal yaitu Gatot Kaca.

10. Tari Srimpi (Yogyakarta)

Tari Srimpi menggambarkan kehalusan budi, kesopanan, serta kelemahlembutan yang diingiri dengan suara gamelan.

Tari Pandet umumnya dipentaskan di beberapa upacara adat sebagai bentuk ucapan syukur dan penghormatan.

Tari Trunjaya menggambarkan seorang anak yang sudah dewasa dan ingin memikat hati seseorang perempuan.

13. Tari Topeng Kelana (Jawa Barat)

Tari ini menggambarkan seseorang yang memiliki tabiat buruk, serakah, dan penuh dengan emosi serta amarah.

14. Tari Gandrung (Jawa Timur)

Tarian ini dilakukan dengan berpasangan antara perempuan dan laki-laki yang dikenal dengan istilah 'paju'.

15. Tari Bondan (Yogyakarta)

Tari Bondan menceritakan tentang kasih sayang seorang ibu kepada anaknya yang digambarkan dengan gerakan menggendong.

16. Tari Dwi Anjasmara (Jawa Barat)

Tarian ini menggambarkan sosok Anjasmara yang memiliki sifat begitu mulia.

Tari Baris menggambarkan tentang perasaan seorang pahlawan pemuda yang ingin menunjukkan jiwa kepimpinannya.

18. Tari Dewa Memanah (Kutai Kertanegara)

Tarian ini untuk membersihkan dan meminta perlindungan, keselamatan, ketentraman kepada Tuhan YME.

19. Tari Hudog (Kalimantan Timur)

Tari Hudog bertujuan untuk memohon berkat kepada Tuhan agar tanaman padi bisa memberikan kemakmuran.

20. Tari Taledhek (Jawa Timur)

Contoh tarian ini sering dipentaskan di acara-acara pernikahan, khitanan, dan acara besar lainnya.

21. Tari Baksa Kembang (Kalimantan Selatan)

Tarian ini umumnya ditarikan oleh wanita lajang yang digunakan untuk penyambutan tamu.

22. Tari Gambir Anom (Jawa Tengah)

Tarian ini dimainkan oleh para pria dengan gaya yang lembut dan diiringi oleh musik Jawa yang sedang meriah.

Tari Kecak menceritakan tentang tokoh wayang tentara kera dan hanoman dari kitab Ramayana.

24. Tari Kancet Lasan (Kalimantan Timur)

Tarian ini dipertunjukkan sebagai bentuk bakti terhadap para leluhur yang ada di Kalimantan Timur.

25. Tari Datun (Kalimantan Timur)

Tari Datun ditampilkan sesudah masa panen sebagai pertanda ucapan syukur kepada Tuhan YME.

26. Tari Andun (Bengkulu)

Tari Andun sering dipentaskan ketika terjadi upacara adat Nundang Padi.

27. Tari Yopong (Jawa Barat)

Tari yang dibuay untuk sebuah pertunjukkan saja, yaitu ulang tahun Jakarta ke-450.

28. Tari Topeng Kuncaran (Jawa Barat)

Tarian ini menggambarkan gerakan yang lembut dari seorang raja yang mencintai seorang gadis.

29. Tari Malinting (Lampung Timur)

Tari ini dipakai untuk komplemen pada acara Gawi Adat.

30. Tari Cangget (Lampung)

Tari Cangget dipertunjukkan untuk mnegiringi upacara perkawinan yang di dalamnya terdapat pemberian gelar.

31. Tari Piring (Sumatra Barat)

Tari Piring saat ini dipertunjukkan untuk penyambutan tamu terhormat dalam pembukaan suatu acara.

32. Tari Kebyar Terompong (Bali)

Tari ini disebut sebagai Kebyar Terompok karena gerakannya yang sebagian besar dilakukan dengan duduk.

Tari Wayang dipentaskan berdasarkan dengan cerita-cerita perwayangan.

34. Tari Topeng (Cirebon)

Tari Topeng merupakan ritual yang sakral. Foto: Cirebon Kota.

Tarian ini termasuk ritual yang sangat sakral dan bukan dijadikan sebagai tontonan yang menghibur.

35. Tari Sang Hyang Jaran (Bali)

Tarian ini sangat berkaitan dengan upacara-upacara keagamaan dengan memanggil roh suci masuk ke tubuh penari.

36. Tari Sang Hyang Lelipi (Bali)

Tarian ini bersifat religius dan berfungsi untuk menolak wabah penyakit.

37. Tari Sang Hyang Dedari (Bali)

Tarian ini diperankan oleh perempuan sebelum akil baliq dengan tujuan memohon keselamatan.

38. Tari Sintren (Indramayu)

Tarian ini mengandung unsur magis dan tidak boleh dibuat sebagai mainan.

39. Tari Ibing Keurseus (Jawa Barat)

Tarian ini sering dianggap sebagai tarian pergaulan kalangan menak.

Tarian Seudati memiliki keunikan karena gerakan yang cukup agresif.

41. Tari Bidadari (Bengkulu)

Tarian ini diartikan sebagai tarian dari bidadari yang sedang melihat anaknya dilamar.

42. Tari Yopong (DKI Jakarta)

Tari persembahan untuk menghormati tamu negara.

43. Tari Sekapur Sirih (Jambi)

Tarian ini sering disebut sebagai tari sesaji karena memiliki kesamaan dengan tarian Melayu.

44. Tari Tambun dan Bungai (Kalimantan Tengah)

Tarian ini menggambarkan saudara kakak-beradik yang luhur, cerdas, ramah, dan bijaksana.

45. Tari Gong (Kalimantan Tengah)

Tari Gong dibawakan pada acara penyambutan tamu saja.

46. Tari Mpaa Lenggogo (Nusa Tenggara Barat (NTB))

Tarian ini sering dibawakan pada upaya pernikahan atau khitanan keluarga kerajaan.

47. Tari Batunganga (Nusa Tenggara Barat (NTB))

Tarian ini menggambarkan kecintaan rakyat pada putri raja yang naik ke batu karang.

48. Tari Dinggu (Sulawesi Tenggara)

Tari Dinggu adalah tari yang melambangkan sifat gotong royong.

49. Tari Mengket (Sulawesi Utara)

Tarian ini dilakukan secara berpasangan dengan menggambarkan suasana penuh kasih sayang.

50. Tari Payung (Sumatera Barat)

Tarian ini dilakukan oleh pasangan muda dengan payung di tangan sebagai simbol perlindungan pria terhadap wanita.

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA