Sebutkan 6 perbedaan tumbuhan Lumut (Bryophyta dengan tumbuhan paku (Pteridophyta))

Mungkin banyak dari masyarakat tidak mengetahui perbedaan tumbuhan paku dan lumut. Padahal pada dasarnya kedua tumbuhan tersebut sangatlah berbeda.

Mari kita simak artikel berikut ini agar mengetahui perbedaan tumbuhan paku dan lumut serta penjelasannya.

Pengertian Tumbuhan Paku dan Lumut

1. Tumbuhan Paku

Tumbuhan Paku

Paku adalah tanaman vaskular tanpa bunga yang dapat menghasilkan atau memproduksi spora yang ada di bawah daun.

Paku adalah milik filum Pteridoophyta yang dapat mengalami perubahan generasi. Paku memiliki akar sejati, batang sejati, dan daun sejati.

Paku juga sudah memiliki pembuluh sejati yang dapat dibedakan menjadi xylem dan floem dengan sifat pembuluh tracheophyta dan memiliki bentuk tubuh kormus.

Paku dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 4,5 meter dan ukurannya sangat bervariasi dari beberapa milimeter atau dapat juga 10 – 25 meter.

Di dalam tanaman paku sporofit lebih unggul daripada gametofit karena gametofit tergantung pada sporofit.

Gametofit jantan dan gametofit betina yang dimiliki tumbuhan paku berada di dalam satu struktur atau struktur yang sama.

Tumbuhan paku dapat menghasilkan makanannya sendiri melalui fotosintesis. Jadi tumbuhan paku tidak merupakan tumbuhan parasit.

Paku memiliki 4 filia yaitu :

  • Psilotophyta
  • Lycophyta
  • Sphenophyta
  • Pterophyta

Contoh tumbuhan paku adalah paku jubah perak, paku kulit daun, paku tulang ikan, paku kayu manis, bracken, dan masih banyak lagi.

2. Tumbuhan Lumut

Tumbuhan Lumut

Lumut adalah tanaman kecil atau non vaskular yang tidak memiliki akar dan batang. Tumbuhan lumut tergolog ke dalam tumbuhan non vaskular.

Lumut tergolong ke jenis tanaman bertalus dan berkormus jadi tumbuhan lumut belum memiliki akar, batang, dan daun yang jelas (sejati).

Namun lumut memiliki akar rhizoid multisel dan banyak daun. Lumut adalah milik filum Bryophyta yang dapat mengalami perubahan generasi.

Lumut belum memiliki pembuluh pengangkut sejati yang bersifat non tracheophyta dan memiliki bentuk tubuh tallus.

Lumut dapat menghasilkan atau memproduksi spora dalam bentuk kapsul yang dikuntit dan terhubung ke gametofit oleh tangkai.

Di dalam tanaman lumut sporofit tergantung pada gametofit. Gametoofit jantan dan gametofit betina yang terpisah satu sama lain.

Lain halnya dengan paku yang dapat tumbuh hingga tinggi, lumut hanya dapat tumbuh beberapa sentimeter saja.

Tumbuhan lumut juga dapat menghasilkan makanannya sendiri melalui fotosintesis. Jadi tumbuhan paku tidak merupakan tumbuhan parasit.

Lumut memiliki tiga kelas utama yaitu :

  • Muscu (Mosses)
  • Hepaticae (Liversorts)
  • Anthocerotae (Hornworts)

Contoh tumbuhan lumut adalah lumut klub, lumut rambut umum, limpr, sphagnum berduri, dan masih banyak lagi.

Persamaan Tumbuhan Paku dan Lumut

  1. Paku dan lumut merupakan tumbuhan primitif.
  2. Paku dan lumut adalah tanaman penghasil spora.
  3. Paku dan lumut adalah tanaman tanpa biji.
  4. Paku dan lumut dapat ditemukan di lokasi yang basah dan teduh.
  5. Paku dan lumut dapat mengalami perubahan generasi.
  6. Paku dan lumut dapat hidup berdampingan satu sama lain.
  7. Paku dan lumut dapat mencegah erosi tanah.
  8. Paku dan lumut banyak yang tumbuh di tumbuhan lain yang lebih tinggi.
  9. Paku dan lumut bukan tanaman parasit. Mereka dapat menghasilkan makanan mereka sendiri melalui fotosintesis.
  10. Paku dan lumut membutuhkan air untuk pembuahan. Karena sel sperma mereka terdiri dari flagela.

Sudah kami rangkumkan perbedaan paku dan lumut agar anda lebih memahaminya.

PembedaTumbuhan PakuTumbuhan Lumut
PengertianPaku adalah tanaman vaskular tanpa bunga.Lumut adalah tanaman kecil atau non vaskular yang tidak memiliki akar dan batang.
VaskularVaskularNon vaskular
Jenis TumbuhanBertalusBertalus dan berkormus jadi tumbuhan lumut belum memiliki akar, batang, dan daun yang jelas (sejati).
PembuluhSudah memiliki pembuluh sejati yang dapat dibedakan menjadi xylem dan floem.Belum memiliki pembuluh pengangkut sejati.
Sifat PembuluhTracheophytaNon tracheophyta
HasilMenghasilkan atau memproduksi spora.Menghasilkan atau memproduksi spora dalam kapsul yang dikuntit.
Bentuk TubuhKormusTallus
AkarAkar sejatiRhizoid multisel
BatangBatang sejatiTidak memiliki batang
DaunDaun sejatiBanyak daun
TinggiPaku dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 4,5 m.Lumut hanya tumbuh beberapa sentimeter saja.
FilumMilik filum Pteridoophyta.Milik filum Bryophyta.
SporaPaku akan menghasilkan spora sebagai kelompok di bawah daun.Lumut akan menghasilkan spora di dalam kapsul yang terhubung ke gametofit oleh tangkai.
GametofitGametoofit jantan dan gametofit betina di dalam satu struktur atau struktur yang sama.Gametoofit jantan dan gametofit betina yang terpisah satu sama lain.
Hubungan Gametofit dan SporofitGametofit tergantung pada sporofit.Sporofit tergantung pada gametofit.
ContohPaku jubah perak, paku kulit daun, paku tulang ikan, paku kayu manis, bracken, dan masih banyak lagi.Lumut klub, lumut rambut umum, limpr, sphagnum berduri, dan masih banyak lagi.

Sekian artikel mengenai perbedaan tumbuhan paku dan lumut. Semoga dapat bermanfaat. Terima kasih 🙂

Referensi: Yuksinau.id

Tumbuhan lumut memiliki akar berupa rhizoid sedangkan tumbuhan paku sudah memiliki akar sejati. Tumbuhan lumut belum memiliki berkas pembuluh, sedangkan tumbuhan paku memiliki berkas pembuluh. Daun pada tumbuhan lumut tidak menggulung sedangkan daun tumbuhan paku menggulung. Fase yang dominan pada tumbuhan lumut adalah fase gametofit, sedangkan pada tumbuhan paku adalah fase sporofit. 

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Setelah mempelajari tumbuhan lumut dan paku, perhatikan perbedaan antara keduanya pada tabel Perbedaan Bryophyta dan Pteridophyta

Karakteristik Bryophyta

Tumbuhan lumut berwarna hijau karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofol a dan b, sehingga lumut bersifat autotrof. Lumut dapat beradaptasi untuk tumbuh di tanah dan belum mempunyai jaringan pengangkut.

Batang dan daun tegak memiliki susunan berbeda-beda. Batang tumbuhan lumut apabila secara melintang akan tampak susunan selapis sel kulit, lapisan kulit dalam (korteks), dan silinder pusat. Silinder pusat terdiri atas sel-sel parenkimatik memanjang untuk mengangkut air dan garam-garam mineral. Tumbuhan lumut belum terdapat floem dan xilem. Sel-sel daunnya kecil, sempit, panjang dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Lumut hanya dapat tumbuh memanjang tetapi tidak membesar, karena tidak ada sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong. Rizoid seperti benang sebagai akar untuk melekat pada tumbuhnya dan menyerap garam-garam mineral.

Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) dalam daur hidupnya. Tahap gametofit dan sporofit. Tahap gametofit dengan menghasilkan gamet (kelamin) yang bersifat haploid (n). Dengan demikian, terdapat tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin sekaligus. Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkhegonium. Kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak dibagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma berenang menuju arkhegonium untuk membuahi ovum (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basan atau lembap).

Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya di sokong oleh gametofit. Sporofit ini bersifat diploid (2n) dan berusia pendek (3 – 6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan). Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporagonium pada bagian ujung. Sporagonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporagonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.

Karakteristik Pteridophyta

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang telah memiliki kormus atau tumbuhan yang sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan paku telah memiliki jaringan pengangkut xilem dan floem yang terdapat pada daun, batang dan akarnya. Tumbuhan paku dapat hidup di atas tanah atau batu, menempel dikulit pohon (epifit), di tepi sungai di tempat-tempat yang lembap (higrofit), hidup di air (hidrofit), atau di atas sampah atau sisa tumbuhan atau hewan (saprofit).

Sebagian besar tumbuhan paku mempunyai batang yang tumbuh di dalam tanah yang disebut rhizoma. Daun mulai tumbuh dari rhizoma tersebut. Daun paku muda ujungnya selalu menggulung. Daun paku dewasa terdiri atas daun fertil dan daun steril. Daun steril atau tropofil adalah daun yang tidak ada bintil-bintil hitam dipermukaan bawah daunnya. Daun ini disebut juga daun mandul. Daun steril berfungsi untuk fotosintesis. Daun fertil atau sporofil adalah daun aku yang dipermukaan bawah daunnya terdapat bintil-bintil kehitaman. Dan ini juga disebut daun subur. Bintil-bintil kehitaman yang terletak di permukaan bawah daun ini adalah kumpulan sporangium yang disebut sorus. Daun fertil berfungsi untuk menghasilkan sfora.

Sama dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku pada perkembangbiakannya menunjukan pergiliran keturunan (metagenesis), yaitu fase sporofit dan fase gametofit. Gametofitnya memiliki beberapa perbedaan dengan gametofit lumut, yaitu gametofit pada tumbuhan paku dinamakan dengan protalium tetapi sama-sama bersifat haploid. Protalium hanya berumur beberapa minggu saja. Bentuk dari protalium seperti jantung, warnanya hijau, dan melekat pada substratnya. Protalium ini terdapat anteridium pada bagian paling sempit dan arkhegonium terdapat di sisi bawah protalim di antara rizoid-rizoidnya.

Setelah mempelajari tumbuhan lumut dan paku, perhatikan perbedaan antara keduanya pada tabel berikut.

Tabel Perbedaan Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

No Ciri-ciri Bryophyta Pteridophyta
1 Ukuran Sangat kecil, biasanya tidak lebih dari 15 cm. Biasanya mencapai 1 m, beberapa dapat mencapai 12 m.
2 Struktur tubuh Memiliki rizoid, berdaun sisik, dan tidak memiliki batang. Memiliki akar, batang, dan daun sejati.
3 Jaringan pembuluh Tidak ada Ada, yaitu xilem dan floem
4 Fase dominan Fase gametofit Fase sporofit
5 Fase sporofit Sporangium Tumbuhan paku
6 Fase gametofit Tumbuhan lumut Protalium
7 Tumbuhan dewasa Berupa gametofit Berupa sporofit
8 Gametofit dewasa Talus sederhana hidup bebas dan dapat berfotosintesis, memiliki rizoid dan struktur seperti daun Protalus, tidak menarik, hidup bebas dan dapat ber fotosintesis
9 Sporofit dewasa Tergantung pada gametofit, mempunyai kapsul, serta kaki Bentuk yang menonjol, memiliki akar, batang dan daun sejati.

Bisakah Jeep Patriot diderek rata? Bisakah Jello mewarnai kotoran Anda? Bisakah kamu pulang selama akhir pekan bor? Bisakah kecemasan menyebabkan kesulitan menemukan kata? Bisakah kita minum teh saat asam? Bisakah mobil gagal MOT pada bilah wiper? Bisakah musang bertahan hidup di alam liar? Bisakah musang dan kucing kawin?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA