Sebutkan 3 sumber daya alam tumbuhan yang banyak ditanam di dataran tinggi

Pertanian menjadi peluang usaha yang sangat menggiurkan. Dengan bertani, anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar tak kalah dengan usaha di bidang lainnya. Namun, untuk anda yang ingin mendapatkan keuntungan lebih cepat, anda bisa membudidayakan tanaman yang cepat panen.

Hal ini bisa menjadi inspirasi petani pemula yang ingin mendapatkan laba lebih tinggi dalam waktu cepat. Disamping memilih tanaman yang lebih cepat panen, anda juga perlu melakukan budidaya dengan tepat.

Budidaya tanaman yang cepat panen harus anda lakukan dengan benar supaya hasil panen yang didapat lebih melimpah. Para petani inspiratif juga sudah banyak membagikan info menarik terkait budidaya tanaman.

Dalam melakukan budidaya tanaman itu sendiri dibutuhkan pemilihan bibit yang berkualitas, penanaman, pemeliharaan, hingga akhirnya tiba saatnya panen. Apabila anda tepat dalam melakukan budidaya tanaman tersebut, maka anda akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.

Tanaman yang Cepat Panen

Dengan menanam tanaman yang bisa lebih cepat panen, anda tak perlu menunggu terlalu lama untuk bisa memetik hasilnya. Langsung saja, berikut adalah beberapa jenis tanaman yang cepat panen dan mudah untuk ditanam yang bisa anda coba budidayakan.

1. Kangkung

Budidaya kangkung relatif mudah dan dapat ditanam di musim apa saja. Kangkung sudah bisa dipanen pada umur 3 minggu dari penanaman biji. Terlebih lagi, kangkung bisa ditanam di lahan sempit sekitar rumah anda. Cara menanamnya pun bervariasi, salah satunya ialah hidroponik. Dengan membudidayakan kangkung secara hidroponik ini, anda akan mendapatkan lebih banyak keuntungan.

2. Bayam


Bayam dapat tumbuh subur pada tempat yang teduh dan berada di bawah sinar matahari. Tak hanya itu saja, bahkan bayam bisa ditanam dalam ruangan yang dekat ambang jendela. Apabila anda tanam bayam dalam pot, maka sebaiknya anda menggunakan pot dengan ukuran sekitar 6-8 inci.

3. Selada

Tanaman yang mudah panen selanjutnya ialah selada. Jenis sayuran ini mudah tumbuh dan bisa ditanam baik dengan cara konvensional maupun secara hidropinik. Sayuran selada ini memiliki tekstur yang renyah dan juga rasanya yang segar. Banyak orang yang menyukai selada untuk dijadikan lalapan tiap menu masakannya.

4. Bawang Merah dan Putih

Hampir tiap menu masakan membutuhkan bawang merah dan putih sebagai bahan untuk menambah cita rasanya. Maka tak heran jika kebutuhan akan bawang merah dan putih terus menerus meningkat. Bawang merah dan putih ini termasuk jenis sayuran yang cepat panen.

Hal inilah yang juga menjadi alasan mengapa bawang merah dan putih sangat menguntungkan. Hal yang perlu anda waspadai hanyalah musim dan juga harga jualnya. Pasalnya, jika anda salah memilih musim dan juga waktu penanamannya, maka anda akan mengalami kerugian.

5. Sawi Hijau

Dalam membudidayakannya, sawi hijau ini tidak memerlukan sinar matahari yang banyak. Sayuran sawi hijau ini lebih cocok ditanam pada tempat dengan intensitas cahaya sekitar 3-4 jam sehari. Tempat yang lembab dan memiliki unsur hara sangat dibutuhkan supaya sayuran sawi hijau ini bisa cepat tumbuh.

6. Lobak

Lobak mempunyai sistem perakaran yang dangkal. Sayuran ini mudah tumbuh meski ditanam pada wadah yang kecil. Untuk masa panennya, lobak bisa panen cepat dalam waktu 24-60 hari tergantung varietas.

7. Kacang Polong

Hanya dalam waktu 2 bulan saja, kacang polong sudah bisa anda panen. Kacang polong bisa tumbuh pada media tanah langsung maupun pot. Terlebih lagi, cara menanam kacang polong ini cukup mudah dilakukan.

Sumber : Mediatani

Alam menyediakan beragam jenis kebutuhan yang bisa dimanfaatkan untuk seluruh makhluk hidup. Segala jenis kebutuhan yang berasal dari alam jika dikelola dengan sangat baik dapat meningkatkan kesejahteraan dan juga kelangsungan hidup makhluk hidup ini dikenal dengan istilah sumber daya alam.

Sumber daya alam atau SDA ini ada yang bersifat tidak terbatas meskipun digunakan secara terus menerus, namun ada pula yang akan habis jika manfaatkan tanpa adanya kebijakan dalam penggunaannya. Tidak semua tempat di planet Bumi mempunyai sumber daya alam yang sama, hal ini bergantung dari lokasi, struktur geografis, kondisi iklim, dan suhu udara. Oleh karena itulah terjadi perbedaan sumber daya alam antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Hal ini juga berlaku di dataran tinggi di mana sumber daya alamnya tentu berbeda dengan yang berada di dataran rendah. Dan berikut ini adalah sumber daya alam yang dapat ditemukan di dataran tinggi:

Wilayah dataran tinggi khususnya pegunungan, banyak ditemukan sumber mata air alami. Tidak heran jika saat ini sudah banyak perusahaan air minum yang memanfaatkan sumber mata air pegunungan untuk dijadikan sebagai air minum.

Sumber mata air yang berasal dari pegunungan diyakini sangat baik untuk dikonsumsi, sebab mata air tersebut tidak mengandung bahan kimia berbahaya, aman dari bakteri, mengandung banyak oksigen dan kerasa lebih segar. Tidak hanya itu saja, sumber mata air yang mengalir juga cukup deras sehingga banyak dimanfaatkan sebagai sumber tenaga bagi Perusahaan Listrik Tenaga Air.

Wilayah dataran tinggi memang menjadi titik hulu bagi beberapa sungai yang mengalir hingga ke dataran rendah. Bahkan air terjun yang banyak ditemukan di dataran tinggi juga selain menjadi sumber mata air dapat juga menjadi objek wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.

Beberapa jenis tanaman perkebunan hanya dapat tumbuh dengan optimal di ketinggian di atas 700 meter di atas permukaan laut. Tidak heran jika dataran tinggi banyak dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan budidaya khususnya untuk perkebunan.

Banyak perkebunan yang melakukan usaha budidaya di dataran tinggi, seperti perkebunan teh, perkebunan kopi, perkebunan stroberi, perkebunan apel, perkebunan tembakau dan lain sebagainya. Bahkan perkebunan jenis tersebut tidak hanya untuk meningkatkan perekonomian setempat namun juga menjadi tujuan wisata bagi edukasi dan alam untuk orang-orang yang berasal atau tinggal di dataran rendah.

Ada beragam jenis hasil pertanian yang diperoleh dari dataran tinggi, mulai dari sayur mayur, buah-buahan, dan hasil pertanian lainnya yang tidak dapat tumbuh di dataran rendah. Khusus untuk sayur mayur sebagian besar dibudidayakan di kawasan dataran tinggi sebab beberapa jenis sayuran seperti kentang, wortel, kubis, brokoli tumbuh dengan baik saat berada di suhu dan iklim tidak terlalu panas serta kondisi tanah yang subur.

Bahkan hasil pertanian di beberapa negara menjadi sektor andalan yang turut berkontribusi dalam pendapatan negara. Tidak heran jika sebagian besar penduduk yang tinggal di dataran tinggi banyak bekerja sebagai petani sayuran untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Hasil tambang yang dapat ditemukan di kawasan dataran tinggi memang tidak sebanyak yang berada di dataran rendah atau lepas pantai. Meskipun begitu, hasil tambang ini memiliki nilai jual yang amat tinggi karena memang hanya dapat ditemukan di dataran tinggi saja.

Belerang dan kapur menjadi hasil tambang yang bisa ditemukan di dataran tinggi, bahkan sebagian sebagian besar pekerjanya merupakan penduduk yang tinggal di sekitar wilayah tempat penambangan.

Belerang misalnya, hanya dapat ditemukan di kawasan yang masih cukup tinggi atau aktif akan aktivitas gunung berapi seperti di Gunung Tangkuban Parahu dan Kawah Ijen. Belerang yang keluar dari dalam perut bumi merupakan hasil dari proses gas-gas serta larutan yang mengandung belerang.

Dataran tinggi juga menjadi tempat tinggal bagi flora dan fauna tertentu atau dengan kata lain hanya dapat ditemukan di dataran tinggi saja. Tidak heran jika flora dan fauna tersebut termasuk ke dalam kategori dilindungi karena memang menjadi endemik dataran tinggi, salah satunya flora endemik di pulau Jawa yakni edelweis yang banyak tumbuh sekitar pegunungan khusunya zona alpina.

Selain flora, ada pula fauna langka yang juga bisa ditemukan di dataran tinggi seperti lutung, macan tutul, babi hutan, elang dan lain sebagainya. Hampir sebagian besar fauna tersebut masuk ke dalam kawasan hutan yang dilindungi karena populasinya mulai terancam punah.

Jenis- jenis sumber daya alam bisa dibedakan berdasarkan sifatnya. Ada yang disebut dengan sumber daya alam biotik dan sumber daya alam abiotik. Diantara contoh sumber daya alam biotik adalah tumbuhan atau tanaman. Potensi sumber daya alam tumbuhan tergolong tinggi, tidak kalah dengan potensi sumber daya udara. Hal ini dikarenakan kedua sumber daya alam tadi termasuk dalam contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

Pengertian dari sumber daya alam tumbuhan adalah sumber daya alam yang berasal dari tumbuhan yang mana keberadaannya dapat digunakan oleh manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Tumbuhan termasuk dalam makhluk hidup, sehingga sumber daya alam tumbuhan bisa terus diperbaharui keberadaanya. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis- jenis dan manfaat dari sumber daya alam tumbuhan.

Jenis- jenis Sumber Daya Alam Tumbuhan

Jenis sumber daya alam tumbuhan dapat diklasifikasikan menjadi 3 yakni hutan, lahan pertanian dan lahan perkebunan. Berikut adalah penjelasan dari masing- masing jenis tersebut.

Hutan menyimpan keanekaragaman hayati yang memiliki banyak potensi. Terdapat berbi jenis tumbuhan yang hidup di hutan. Pohon dan tumbuhan di hutan menjadi tempat tinggal dan tempat mencari makan bagi satwa liar. Keberadaan hutan secara tidak langsung juga memiliki manfaat pada kehidupan manusia. Pohon- pohon di hutan menghasilkan oksigen yang setiap hari di hirup oleh manusia. Hutan juga menjaga kondisi udara agar tetap bersih. Di dalam hutan terdapat banyak mata air yang bisa dikonsumsi dan digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari – hari.

Terdapat berbagai jenis hutan di Indonesia. Diantaranya adalah dan hutan hujan tropis, hutan mangrove, hutan homogen, hutan heterogen, dan hutan sabana. Potensi sumber daya alam hutan dapat berupa kayu dan non kayu. Hasil hutan berupa kau diperoleh dari pohon- pohon berkayu. Sedangkan contoh hasil hutan berupa non kayu yakni berupa madu, getah, rotan dan lain sebagainya.

Lahan pertanian merupakan suatu wilayah yang terhampar luas dan secara sengaja digunakan manusia untuk bercocok tanam. Tumbuhan yang ditanam biasanya adalah tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis untuk dijual. Lahan pertanian banyak ditemukan di daratan rendah. Meski demikian penduduk di dataran tinggi juga bisa bercocok tanam menggunakan teknik tertentu seperti terasering. Contoh tumbuhan yang biasanya ditanam di lahan pertanian adalah tumbuhan padi, beras ketan, jagung, kacang hijau, kedelai dan lain- lain.

Lahan pertanian harus didukung dengan sistem irigasi atau pengairan yang baik agar hasil panen berlimpah. Selain sistem irigasi, teknologi pertanian seperti pemilihan bibit unggul dan pemupukan juga perlu dilakukan guna mendapatkan produk pertanian dengan kualitas ekspor. Kualitas dan kuantitas produk pertanian seharusnya bisa terus ditingkatkan agar terwujud swasembada pangan di negeri sendiri.

Lahan perkebunan merupakan suatu wilayah yang terhampar luas dan secara sengaja digunakan oleh manusia untuk budidaya tumbuhan tertentu. Tumbuhan yang biasa dibudidayakan di lahan perkebunan adalah tanaman teh, kopi, tebu, kelapa sawit dan apel. Tidak semua lahan dapat digunakan sebagai lahan perkebunan. Lahan yang akan dijadikan perkebunan harus disesuaikan dengan jenis tumbuhan yang akan ditanam. Misalnya perkebunan teh harus berada di dataran tinggi, sedangkan kebun tebu bisa dibuat di dataran rendah. Beberapa hasil perkebunan di Indonesia sudah menjadi komoditi ekspor. Bahkan Indonesia termasuk dalam negara terbesar yang mengekspor kelapa sawit dan hasil perkebunan kopi.

Manfaat Sumber Alam Tumbuhan

Sumber daya alam tumbuhan meliputi semua bagian tumbuhan. Hampir semua bagian tubuh tumbuhan dapat dimanfaatkan manusia. Beberapa manfaat sumber daya alam tumbuhan adalah :

  1. Bahan makanan dan minuman

Pemanfaatan sumber daya alam tumbuhan yang pertma adalah sebagai bahan makanan dan minuman. Beberapa jenis tumbuhan yang bisa dijadikan bahan makanan adalah tumbuhan biji- bijian, tanaman sayur-sayuran serta pohon yang memiliki buah layak konsumsi. Sementara itu, contoh tumbuhan yang dijadikan sebagai bahan minuman adalah teh, kopi dan tebu.

  1. Sebagai material bangunan

Sumber daya alam tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai material bangunan adalah jenis- jenis pohon yang berkayu. Kayu dari batang pohon yang tadinya masih berbentuk bulat memanjang kemudian dipotong- potong dan diolah menjadi berbagai material bangunan. Ada yang dijadikan sebagai tiang penyangga, atap rumah dan dinding bangunan. Beberapa jenis kayu juga dijadikan interior rumah seperti pintu, meja dan kursi yang diukir dengan motif khas nusantara. Jenis- jenis pohon yang biasa dimanfaatkan kayunya adalah pohon jati, pohon mahoni, dan pohon akasia.

  1. Sebagai bahan bakar alternatif

Manfaat sumber daya alam tumbuhan yang ketiga adalah sebagai bahan bakar alternatif yang disebut biogas. Salah satu bahan baku terbentuknya biogas adalah sisa- sisa tanaman yang mengendap di rawa- rawa. Selain itu, tumbuhan komoditi ekspor yang dijadikan bahan bakar adalah kelapa sawit. Bahan bakar yang diperoleh dari pengolahan kelapa sawit disebut biodiesel. Persebaran pohon kelapa sawit meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Tingginya nilai ekonomis kelapa sawit membuat para pengusaha membuka lahan sawit baru dengan cara menebangi hutan. Hal ini tentu tidak baik bagi keseimbangan ekosistem hutan. (baca : Cara Menjaga Keseimbangan Ekosistem)

  1. Bahan baku obat- obatan herbal

Pemanfaatan sumber daya alam tumbuhan selanjutnya yakni sebagai bahan baku obat- obatan tradisional. Tanah Indonesia ditumbuhi oleh berbagai tumbuhan yang mempunyai khasiat sebagai obat tradisional yang sudah digunakan sejak zaman dahulu. Beberapa contoh tumbuhan obat tersebut adalah jahe, binahong, dan mahkota dewa.

Pemanfaatan sumber daya alam tumbuhan yang terakhir dalam pembahasan ini adalah sebagai bahan baku industri. Contoh tumbuhan yang dijadikan sebagai bahan baku industri adalah pohon karet dan tanaman kapas. Pohon karet diambil getahnya untuk dijadikan bahan pembuatan ban kendaraan dan perlatan lain yang memerlukan sifat elastis. Sementara itu, tanaman kapas dimanfaatkan seratnya untuk dijadikan bahan baku dalam industri tekstil. Proses yang harus dilakukan untuk membuat kain dengan serat kapas yakni memintal serat kapas menjadi benang, lalu menenun benang hingga menjadi kain. Proses menenun bisa dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA