Sebelum tidur harus baca doa apa?

Dikutip dari buku 13 Misteri di Kota Makkah oleh Dedi, dalam bahasa Arab, zam-zam artinya melimpah ruah. Sumur air zam-zam yang berada di kawasan Masjidil Haram sudah ditemukan sejak ribuan tahun lalu.

Baca juga: Kisah Nabi Adam Ingin Makan Buah Surga Menjelang Ajal Menjemputnya

Beberapa penelitian membuktikan bahwa air zam-zam memiliki segudang manfaat. Air ini juga disebutkan sebagai air paling murni.

Tak hanya bisa dikonsumsi untuk menghilangkan rasa haus, air zam-zam mengandung berbagai mineral alami yang bisa menyembuhkan penyakit. Rasulullah SAW pernah menggunakan air zam-zam sebagai penawar penyakit.

Hadits ini telah dishahihkan Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shohihah yang berbunyi,

حَمَلَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الأَدَاوَى وَالْقِرَبِ وَكَانَ يَصُبُّ عَلَى الْمَرْضَى وَيَسْقِيهِمْ

Artinya: "Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam pernah membawa air zam-zam dalam botol atau tempat air. Ada orang yang tertimpa sakit, kemudian beliau menyembuhkan dengan air zam-zam." (HR Al Baihaqy).

Tak hanya itu, air zam-zam juga disebutkan bisa memiliki berbagai khasiat sesuai dengan niat yang diucapkan oleh peminumnya.

Rasulullah SAW bersabda,

مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ

Artinya: "Air zam zam sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya," (HR Ibnu Majah).

Khasiat yang didapatkan dari mengonsumsi air zam-zam ini tentu atas izin Allah SWT.

Doa Minum Air Zam-zam

Untuk mendapatkan keberkahan dari air zam-zam, ada doa yang bisa dibaca sebelum meminumnya.


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ وَسَقَامٍ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Bacaan latin: Allahumma inni as-aluka i'lman naafi'an, wa rizqan waasi'an, wasyifaa-an min kulli daa-in, wa saqamin birahmatika yaa arhamarraahimiin.

Artinya: "Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas dan kesembuhan dari tiap penyakit dengan rahmatMu. Ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Fakta Air Zam-zam

1. Air paling murni

Air zam-zam merupakan air paling murni di seluruh dunia. Klaim ini merujuk pada beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh banyak ilmuwan.

Para ilmuwan menemukan bukti kalau air zam zam bebas kuman dan bakteri sehingga aman dikonsumsi langsung, bahkan tanpa proses pematangan.

Saking murninya, ketika disorot dengan sinar ultraviolet, tidak ditemukan sama sekali kuman dan bakteri yang umumnya ada pada air lain. Air zam-zam bahkan lebih murni dibandingkan air di pegunungan Alpen.

Air zam-zam mengandung senyawa bikarbonat sekitar 366 miligram per liter, sementara air dari Pegunungan Alpen hanya mencapai sekitar 357 miligram per liter.

Baca juga: Apa Itu Haji Mabrur? Ketahui Makna dan Ciri-cirinya

2. Sumur Zam-zam tak pernah kering

Seorang profesor geologi dan sumber daya air di Institut Riset Afrika Abbas Sharaqi mengatakan bahwa air zam zam tidak akan habis karena sumurnya terhubung ke sumber air tanah yang terbarukan. Hal ini menjadikan sumber air itu tidak akan mengering kecuali dalam kondisi tertentu.

"Air Zam-zam adalah air terbarukan. Sumber air berasal dari hujan di Mekah. Mekah adalah daerah pegunungan dan salah satu lembahnya - Lembah Ibrahim atau wadi' ibrahim menyokong sumur Zamzam yang berada di daerah dataran rendah," kata Sharaqi seperti dikutip dari Egypttoday.

3. Produksi air zam-zam

Setiap detik, sumur air zam-zam mampu menghasilkan debit air mencapai 8.000 liter. Selain itu, sumur air zam-zam mampu terisi penuh kembali setiap 11 menit meski airnya terus menerus diambil.

Mendongeng merupakan sesuatu kegiatan yang lazim dilakukan oleh para orangtua sebelum mengantar tidur anak-anak mereka. Namun, seiring dengan pesat perkembangan teknologi, ditambah dengan faktor kesibukan para orangtua membuat tradisi ini banyak ditinggalkan.

Padahal, mendongengkan sebuah cerita kepada anak sebelum tidur dapat memberikan manfaat seperti, mendorong terbukanya cakrawala pemikiran anak, menumbuhkan minat membaca, dan sejalan pertumbuhan jiwa anak, mereka akan mendapat sesuatu yang sangat berharga bagi dirinya dan dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk.

Oleh karena itu, para orang tua harus pandai memilih dongeng yang sesuai dengan usia anak serta mengandung pesan moral dan pendidikan. Demikian dikutip dari jurnal ilmiah "Dongeng, Mendongeng, dan Manfaatnya" oleh Rukiyah.

Contoh Dongeng Sebelum Tidur

Berikut ada beberapa dongeng anak, seperti dikutip dari buku 101 Dongeng Sebelum Tidur oleh Redy Kuswanto dan buku Dongeng Seru Sebelum Tidur (Hewan & Tumbuhan) oleh Novi Anggraheni, di antaranya:

1. Keledai Pemalas

Mengisahkan seorang pedagang garam yang memiliki seekor keledai. Pada suatu hari, keledai itu berujar bosan karena terus mengangkut garam di punggungnya.

Si pedagang akan menjual garam ke pasar. Ia menumpuk berkarung-karung garam di punggung keledainya. Keledai itu sangat pemalas.

"Aku muak mengangkut barang, terutama garam ini," kata keledai pada dirinya sendiri. "Aku akan berpura-pura jatuh ke sungai agar aku bisa menyingkirkan muatan-muatan ini."

Untuk menuju ke kota, mereka harus menempuh jalan di dekat lereng bukit yang licin. Ketika mereka melewati lereng itu, Keledai berpura-pura jatuh ke sungai. Air sungai melarutkan semua garam di dalam karung. Beban pun menjadi berkurang.

Pedagang yang malang itu kembali ke rumahnya. Ia akan kembali menumpuk karung-karung garam ke punggung Keledai. Saat mendaki lereng bukit untuk kedua kalinya, keledai dengan sengaja membuat dirinya terpeleset dan jatuh. Keledai tertawa di dalam hatinya.

Baca juga: Alur Cerita: Pengertian, Jenis, dan Tahapan

Si pedagang sudah tahu kenakalan keledai. "Baiklah, Keledai pemalas. Kau pikir dirimu lebih pintar. Aku akan memberimu pelajaran," kata si pedagang.

Pada perjalanan berikutnya, si pedagang meletakan karung-karung kapas di punggung keledai. Walaupun muatannya ringan, si Keledai tetap ingin mengurangi bebannya. Maka, ia akan kembali menjatuhkan diri ke sungai. Tentu saja, kapas di punggungnya menjadi jauh lebih berat ketika basah. Ia pun berusaha lebih kuat. Keledai malas itu pun kena batunya.

Pesan moral dalam dongeng ini untuk jangan suka berbuat licik. Lakukanlah tugas sesuai kemampuan diri sendiri.

2. Hujan Uang

Mengisahkan seorang pemuda, yang pada suatu hari ketika hujan turun. Ia meminta doa kepada Tuhan untuk menurunkan hujan uang.

Seorang pemuda harus bekerja keras setiap hari untuk memenuhi segala kebutuhannya. Tapi sayang, uang yang dihasilkan tidak banyak. Uang itu hanya cukup untuk membeli makan setiap hari. Padahal, si pemuda memiliki banyak keinginan. Ia ingin membeli baju baru. Ia ingin memakan makanan enak. Ia ingin membeli kendaraan bagus. Ia ingin banyak hal.

Bertahun-tahun ia bekerja, tapi hasilnya sama saja. Hingga kini, ia belum juga mampu membeli apa yang ia inginkan. Apalagi, sekarang musim hujan. Ia harus sering libur karena hujan. Air hujan menggenangi jalan, ia pun tidak bisa keluar rumah. Uang di tabungannya pun kian menyusut. Ia ingin sekali hujan air berubah menjadi uang. "Tuhan, tolong turunkan hujan uang."

Tak lama, air tidak turun lagi dari langit. Gemuruh menghilang seketika. Angin ribut pun berhenti. Mendung telah pergi dan lembaran-lembaran uang turun dari langit. Uang-uang itu berterbangan ke seluruh negeri. Doa si pemuda terkabul. Si pemuda pun berlari keluar rumah dan memunguti uang-uang itu dengan hati gembira.

"Terima kasih, Tuhan. Engkau benar-benar menurunkan hujan uang untukku," ujar si pemuda penuh sukacita.

Semalaman dia tidak bisa tidur karena terlalu senang. Rumahnya kini penuh dengan lembaran-lembaran uang. Tas, kendi, meja, kursi dan tempat tidurnya penuh dengan uang.

Keesokan harinya, si pemuda pergi ke pasar. Ia menggendong sekarung uang. Ia ingin membeli banyak hal dengan uang yang ia miliki sekarang. Pertama-tama, ia akan pergi ke rumah makan.

Baca juga: Teks Narasi: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, hingga Contohnya

"Aku ingin makan makanan yang paling enak di rumah makan ini," ujar si Pemuda.

"Maaf, aku sudah tidak jualan lagi. Aku sudah kaya sekarang. Aku sudah punya banyak uang. Aku sudah tidak membutuhkan uang darimu lagi," tolak pemilik rumah.

Rupanya pemilik rumah makan pun telah memiliki banyak uang. Lalu, si pemuda pergi ke toko baju. Ia ingin membeli baju yang bagus. Tapi sayang, penjual baju menolak menjual dagangannya karena ia juga telah memiliki banyak uang.

Semua orang di negeri ini bersuka cita berkat turunnya hujan uang. Kini, mereka semua memiliki uang yang banyak. Mereka berhenti bekerja. Si pemuda pun terus mencari pedagang yang masih menerima uangnya. Namun, mereka semua menolak dengan alasan yang sama. Ia pun menyesal telah meminta hujan uang. Meskipun, sekarang uangnya banyak, tapi uang itu sama sekali tidak berguna.

Pesan moral dalam dongeng anak ini, mengajarkan untuk selalu bersyukur dan tidak mengeluh dengan apa yang telah Tuhan berikan.

3. Menepati Janji

Dongeng anak ini mengisahkan tentang dua kelinci yang bersahabat bernama Ila dan Oci. Suatu ketika, Ila akan hendak pergi menjenguk neneknya sebelum pergi, ia menitipkan wortelnya kepada Oci.

Ila akan pergi ke luar ke luar kota selama beberapa hari. Ia akan menengok neneknya bersama orang tuanya. Sebelum pergi, Ila menemui Oci, temannya. Sembari berpamitan, ia menitipkan wortel. Ila dan Oci adalah dua kelinci yang menyukai wortel.

"Oci, aku titip wortelku, ya. Tolong simpankan wortel ini untukku...," pinta Ila dengan ramah.

"Iya, aku berjanji akan menjaga wortel Ila," kata Oci.

Baca juga: Jenis-jenis Teks Ulasan, Beserta Pengertian, Struktur dan Contohnya

Ila pun dapat pergi ke luar kota dengan tenang. Ila berjanji akan mengambil wortel ini beberapa hari yang akan datang. Selama itu pula, Oci akan menjaga wortel itu dengan baik.

Berhari-hari Ila pergi. Oci pun memenuhi janjinya untuk menjaga wortel itu. Pernah ketika adiknya hampir memakan wortel itu, Oci memarahinya habis-habisan. Ia melarang siapapun untuk mendekati wortel itu. Oci berusaha menjaga amanah dari temannya dengan baik.

Ila bilang hanya akan pergi beberapa hari untuk menengok neneknya. Tapi ini sudah hampir satu minggu, namun tidak kunjung pulang. Padahal, wortel itu benar-benar akan membusuk. Tapi, ia juga tidak mau mengingkari janjinya kepada Ila.

Ila kembali setelah dua minggu pergi. Ila mendatangi rumah Oci sembari membawa oleh-oleh. Oci pun senang karena bisa menepati janjinya.

"Ila, aku sudah menjaga wortelmu dengan baik. Tapi maaf, karena kamu pergi terlalu lama pergi, wortelmu menjadi busuk. Sungguh, aku tidak berbohong. Wortel itu masih kusimpan meskipun telah membusuk," jelas Oci.

Ila terkejut mendengarnya. Ia kaget karena Oci masih menyimpan wortelnya. Ia jadi merasa bersalah kepada Oci. "Oci, seharusnya kamu makan saja wortel itu."

"Aku lebih memilih melihatnya membusuk daripada harus mengingkari janjiku," jelas Oci.

Ila tersenyum senang. Ia pun meminta maaf karena tidak bisa pulang tepat waktu. Ia juga berterima kasih karena Oci telah menepati janjinya untuk menjaga wortelnya dengan baik.

Pesan moral dari dongeng diatas, mengajarkan untuk bertanggung jawab dan menjaga kepercayaan seseorang