Sebagai seorang wirausahawan harus pandai mencari peluang adalah perilaku

Ingin menjadi wirausahawan? Memiliki ide saja tidak cukup! Kamu harus memiliki sikap dan perilaku wirausaha yang tepat, dan hal ini bukan sesuatu yang bisa dipelajari di sekolah. Semua pebisnis sukses dunia disatukan oleh hal yang sama: mereka memiliki karakteristik dan perilaku tepat yang mendorong keberhasilan mereka. Hal ini dimiliki investor top Amerika hingga pengusaha tas di Nusa Tenggara Timur.

Inspirasi Sikap dan Perilaku Wirausaha dari Pebisnis Sukses

Ketika merencanakan bisnis, jangan berhenti pada aspek teknisnya. Jangan lupa menerapkan tujuh karakteristik dan sikap ala pebisnis sukses ini:

    • Tidak ragu mengambil langkah pertama

“Ketika aku diberhentikan dengan cek pesangon, aku tidak meratap. Hari berikutnya, aku langsung mengambil risiko dan mendirikan perusahaan berdasarkan ide yang semua orang pikir akan gagal”.

Itulah kata-kata Michael Bloomberg, mantan wali kota New York dan pendiri perusahaan media Bloomberg LP. Menurutnya, pengusaha sukses adalah mereka yang benar-benar berani menerapkan idenya, bukan hanya berencana. Walau mempertimbangkan risiko juga penting, setiap langkah pertama dalam bisnis (terutama untuk produk inovatif) membutuhkan keberanian untuk mewujudkan ide di dunia nyata.

Jika kamu berbisnis dengan perasaan “takut gagal”, kamu pasti akan sulit memikirkan ide inovatif serta mengembangkan bisnis. Inilah persamaan antara para pengusaha di Indonesia seperti Yasa Singgih (pendiri Men’s Republic), Nicholas Kurniawan (pengusaha ikan hias), dan Sunny Kamengmau (perintis tas Robita). Ketiganya pernah berganti-ganti pekerjaan atau bisnis beberapa kali karena gagal, namun mereka tidak berlama-lama meratapi kegagalan dan terus mencoba sampai menemukan pola bisnis yang cocok.

    • Memahami produk serta sasarannya

Hindari terjun ke dunia bisnis jika kamu belum paham produkmu sendiri! Bill Campbell, pebisnis Silicon Valley sukses, menjelaskan bahwa setiap pengusaha sukses mengetahui dengan jelas nilai produk mereka, siapa yang membutuhkan, serta hal apa yang mereka bisa tawarkan. Pengusaha ideal juga membuka ruang untuk mengembangkan produknya, dan selalu berusaha meningkatkan kualitasnya.

    • Pandai memanfaatkan tren dan fasilitas terkini

Ingatkah kamu pada awal kepopuleran Keripik Maicih dulu? Keripik ini kebanyakan dijual di mobil yang parkir pada waktu-waktu tertentu atau di Twitter. Perintis Maicih, Reza Nurhilman, sengaja memanfaatkan tren Twitter serta pemasaran unik untuk memanfaatkan sifat “ingin terkenal” yang banyak dimiliki para pengguna jejaring sosial. Hal ini membuat Keripik Maicih makin dicari oleh orang-orang yang penasaran, sehingga meningkatkan jumlah pembelian dan promosi gratis.

    • Tidak ragu menjalin hubungan dan berinteraksi

Kamu pemalu dan tidak pandai bicara? Buang jauh-jauh sifat itu! Kepandaian menjalin relasi dan berinteraksi dengan orang lain tidak hanya meluaskan jaringan relasimu, tetapi juga memberi banyak potensi untuk menjalin kerja sama. Para pengusaha masa kini seperti Scott Oldford (pendiri lembaga konsultasi bisnis INFINITUS) dan Brian Klock (pendiri Financial Freedom Creator) menjelaskan bahwa menjalin relasi sangat penting bagi sifat bisnis mereka yang melibatkan komunikasi.

    • Selalu belajar dan mencari celah pemasaran

Mengapa Jeff Bezos tetap menjadi “raja” pemasaran daring walau saat ini ada banyak saingan? Rahasianya adalah kemauan untuk tetap belajar dan mencari tahu persaingan macam apa yang dihadapinya. Bezos terus berinovasi dengan Amazon, mencari cara untuk menyingkat waktu dan metode layanan pemesanan barang bagi pelanggan di seluruh dunia. Dia terus mencari celah dari bisnisnya atau potensi saingannya, lalu mencari jalan untuk meningkatkannya lewat layanan dan inovasi baru.

    • Bersikap baik dan mendukung komunitas

Mempertahankan sikap baik serta mau mendukung komunitas di sekitarmu bukan hanya soal berbuat baik. Kedua hal tersebut merupakan “pemasaran halus” yang akan tersebar dari mulut ke mulut. Reputasimu akan cepat tumbuh, dan calon rekan atau klien potensial akan mendapat kesan lebih positif terhadapmu. Sweta Patel, penasihat pemasaran dan pendiri Silicon Valley Startup Marketing, menjelaskan bahwa menjalin hubungan timbal balik “seperti tetangga” adalah salah satu kunci suksesnya. Ide dan produk yang bagus tidak akan bisa menjadi bisnis sukses tanpa sikap yang tepat. Adopsi ketujuh sikap dan perilaku wirausaha ini sebelum kamu siap terjun ke dunia bisnis.

Sebagai seorang wirausahawan harus pandai mencari peluang adalah perilaku

Berbicara tentang peluang pastinya tidak jauh dari tindakan percobaan. Dalam mengambil peluang, ada percobaan yang kamu lakukan untuk membuktikan apakah kemungkinan keberhasilan yang diharapkan akan terjadi atau tidak.

Berbicara tentang peluang, kita dihadapkan dengan dua pilihan: mengambil peluang tersebut atau menolak. Tentunya tidak semua peluang harus kamu ambil, tergantung dari tujuan yang ingin kamu raih. Namun, membuka diri terhadap peluang adalah salah satu sikap yang diperlukan untuk dapat sukses kejar mimpi.

Peluang tidak datang dua kali, oleh karena itu kamu harus melihat dan menganalisa peluang tersebut dengan sikap open minded dan tentunya harus jeli. Apalagi jika kamu adalah seorang wirausaha yang ingin membuka bisnis atau sedang dalam tahap merintis usaha.

Mental percaya diri akan membantu kamu menentukan sikap ketika dihadapkan dengan peluang. Jika peluang yang diinginkan tidak hadir di  hadapan kamu, kenapa tidak kamu ciptakan peluang kamu?

Milton Berle, seorang aktor asal Amerika mengatakan:

“If opportunity doesn’t knock, build a door”

Apa saja yang perlu kamu ketahui tentang peluang usaha?

1. Peluang usaha adalah tentang probabilitas untung dan risiko. Kamu akan dihadapkan dengan kemungkinan sukses atau gagal. Oleh karena itu, kamu perlu untuk membekali dirimu dengan referensi, ilmu dan perencanaan yang matang sebelum mengambil sebuah peluang.

2. Peluang usaha melibatkan kreativitas dan inovasi. Sebuah peluang usaha yang baik adalah yang mampu memecahkan masalah sehari-hari. Riset dan studi pasar adalah bekal utama untuk dapat mengetahui masalah konsumen yang dapat dipecahkan melalui produk atau jasa yang kamu tawarkan.

3. Peluang usaha yang baik melibatkan kolaborasi. Usaha yang sukses dan tumbuh berkembang melibatkan individu atau kelompok yang memiliki kebutuhan terhadap usaha tersebut. Contohnya adalah Ruang Guru, yang berhasil menjaring kolaborasi dengan guru-guru berkualitas, untuk menjawab kebutuhan siswa terhadap tenaga pengajar yang bermutu.

Peluang Pasar = Kesempatan Bisnis

Sebuah usaha yang potensial adalah yang memiliki nilai jual, bukan sekedar ambisi atau “keren-kerenan”. Banyak pengusaha yang terjebak dengan bisnis musiman, sehingga tidak bertahan lama dan tidak berkelanjutan. Hal ini disebabkan karena kurangnya perencanaan yang matang dan tidak memahami keinginan pasar.

Membaca peluang pasar adalah hal yang esensial bagi seorang pengusaha dan merupakan pondasi paling dasar yang harus dibangun saat kita bergelut di dunia bisnis. Cara melihat peluang pasar yang baik adalah dengan memiliki definisi yang jelas mengenai target konsumenmu dan fokus pada kebutuhan mereka.

Misalnya kamu punya ide usaha membuat produk skincare untuk perempuan usia 20 s/d 30 tahun. Untuk meningkatkan peluang usaha di target pasar tersebut, kamu harus mengetahui daya beli, gaya hidup dan keresahan mereka. Apakah ketiga hal tersebut dapat dijawab oleh produkmu?

Sebagai seorang wirausahawan harus pandai mencari peluang adalah perilaku

Daya Beli Konsumen

Pada prinsipnya, penentuan harga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kualitas produk dan harga kompetitor. Namun yang bisa dipastikan adalah menentukan harga jual yang tepat sesuai dengan kesanggupan konsumen memastikan produkmu laris manis di pasaran.

Lakukan riset terhadap daya beli yang disanggupi oleh target konsumen dan harga yang ditawarkan oleh kompetitormu. Dengan kualitas produk yang kamu tawarkan, apakah kamu bisa menyaingi harga kompetitor dengan menawarkan harga lebih rendah? Jika harga yang kamu tawarkan lebih mahal, apa added value yang dapat kamu berikan sehingga konsumen mau melirik produkmu?

Sebagai seorang wirausahawan harus pandai mencari peluang adalah perilaku
Gaya Hidup Konsumen

Seperti apa gaya hidup konsumen yang ingin kamu sasar? Sesuaikan produkmu agar bisa melengkapi gaya hidup mereka.

Misalnya target konsumen adalah orang-orang yang sibuk dan tidak punya waktu banyak untuk menggunakan skincare. Keluarkan produk 2-in-1 dimana dua khasiat untuk kulit bisa didapatkan dari menggunakan satu produk. Dengan begitu kamu menjawab keinginan konsumen untuk memiliki kulit yang bagus tanpa perlu repot.

Kesulitan atau Keresahan

Pelajari apa yang menjadi keresahan konsumen dalam mengonsumi skincare yang belum dijawab oleh pesaingmu, sehingga kamu punya unique selling proposition yang membuat produkmu lebih stand out dibandingkan produk-produk sejenis.

Memunculkan ide peluang usaha bisa dimulai dari hal yang paling dekat dengan kita

Ide peluang usaha yang tepat berawal dari analisis yang cermat terhadap tren pasar dan kebutuhan konsumen. Tapi tidak bisa dipungkiri pula bahwa ada ide bisnis yang dihasilkan secara kebetulan. Hal-hal berikut ini bisa membantu kamu untuk memunculkan ide peluang usaha:

1. Apa minatmu?

Menjalankan usaha tentunya ada ups and downs yang akan kamu lalui. Kamu harus pastikan bahwa jenis usaha yang akan kamu lakukan sesuai dengan minat kamu. Kamu perlu memiliki passion untuk dijadikan dorongan dan motivasi ketika usaha sedang mengalami masa-masa surut.

Tanyakan kepada diri kamu, “Apa yang menjadi minatku? Usaha apa yang bisa aku lakukan dan orang lain bersedia membayar jasaku atau membeli produkku?”

2.  Up to date dengan tren pasar

Mengamati kecenderungan pasar dan kebutuhan konsumen dapat menimbulkan ide peluang usaha. Contohnya ketika kecenderungan konsumen senang belanja barang bekas yang masih memiliki kualitas bagus atau belanja langsung ke pabrik dengan harga murah, maka muncullah factory outlet yang menawarkan barang dengan harga murah dan kualitas yang terjamin.

Dengan mengikuti perkembangan zaman, kamu bisa mengidentifikasi tren pasar, mode yang sedang menjadi trending di kalangan target konsumen, dan kendala-kendala yang mungkin kamu hadapi di kategori industri yang akan kamu jalani.

3. Inovasi baru

Produk atau jasa yang digemari adalah yang berhasil membuat perubahan sosial di masyarakat, yang akhirnya dapat menciptakan demand atau kebutuhan. Seperti contohnya Gojek yang berhasil merubah cara masyarakat dalam memanfaatkan servis ojek, atau Halodoc yang berhasil memudahkan masyarakat dalam membeli obat dan berkonsultasi dengan dokter.

4. Ciptakan added value dari produk yang sudah ada

Kamu bisa copy and paste ide usaha yang sudah ada dengan menambahkan nilai lebih. Contohnya adalah dengan menambahkan layanan atau fitur, menyediakan produk tambahan yang menambah tingkat kenyamanan konsumen.

Misalnya kamu mau membuka gerai kopi seperti Kopi Tuku. Selain memiliki toko kopi secara fisik, kamu bisa menyediakan tambahan vending machine yang bisa ditempatkan di gedung perkantoran atau sekolah. Selain mempermudah konsumen dalam menikmati produk kopimu, kamu menambah nilai experience terhadap sebuah produk kopi.

Selain melakukan keempat hal di atas, jangan lupa untuk memberikan perhatian yang lebih kepada pelaksanaan riset pasar. Melakukan riset yang tepat untuk target konsumen, pesaing dan juga penentuan harga sangat menentukan kesuksesan dari usaha kamu.

Di tengah kesibukan membangun usaha, jangan lupa isi diri kamu dengan inspirasi harian dan ilmu supaya kamu terus up to date dengan perkembangan zaman.

Aplikasi Kejar Mimpi bisa membantu memberikan inspirasi harian kamu lewat artikel dan video inspiratif. Kamu juga bisa mendengarkan podcast dan melihat webinar yang menghadirkan pakar mulai dari lifestyle, psikologi sampai dengan bisnis.

Download aplikasinya di Apple Store atau Google Play Store sekarang. Semoga lancar dan sukses untuk usahamu ya, Dream Warrior.