Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan RPP adalah sebagai berikut:
Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Oleh
Annisa Tri Wahyuningsih
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
Prinsip yang harus diperhatikan saat mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut.
- RPP disusun oleh guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran. Jadi dalam hal ini guru harus mampu menterjemahkan ide-ide yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Penterjemahan ide-ide didasarkan pada silabus yang telah disiapkan oleh pemerintah pusat dalam hal ini departemen pendidikan dan kebudayaan. Kemampuan menterjemahkan ide akan terlihat saat guru mengembangkan RPP dan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
- RPP yang dibuat selalu mengedepankan perencanaan pembelajaran yang nantinya dalam proses belajar mengajar akan mendorong partisipasi aktif siswa. RPP yang dibuat tidak boleh menyimpang dari tujuan Kurikulum 2013 yaitu untuk menghasilkan siswa sehingga menjadi manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar (pebelajar sepanjang hayat/lifelong learner), proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) sehingga dapat mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu (curiousity), kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
- Pengembangan RPP yang baik akan mengedepankan proses pembelajaran yang mengembangkan budaya membaca dan menulis pada diri peserta didik. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
- Di dalam RPP terdapat cara-cara dan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru untuk memberikan umpan balik (feedback) dan tindak lanjut (follow up). RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif (positive feedback), penguatan (reinforcement), pengayaan (enrichment), dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi harus dilakukan guru setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik.
- Perancangan RPP memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara materi-materi pembelajaran yang satu dengan materi pembelajaran yang lainnya. RPP harus sedemikian rupa sehingga keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar menjadi satu kesatuan utuh berbentuk pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
- Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Page 2
Guru yang profesional tentunya mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sendiri. Tetapi, menyusun sebuah RPP tidak semata-mata asal susun dan kembangkan. Ada prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, utamanya dalam menyusun dan mengembangkan RPP untuk implementasi Kurikulum 2013. Seorang guru saat melakukan penyusunan dan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini:
- Perbedaan Peserta Didik. Siswa memiliki perbedaan secara individual (unik), di mana setiap siswa atau peserta didik misalnya memiliki kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan tempat ia tinggal yang berbeda-beda.
- Mengarahkan Partisipasi Aktif Peserta Didik, yaitu setiap guru dalam menyusun RPP-nya harus memegang prinsip bahwa nanti dalam pembelajarannya itu akan dapat membuat siswa atau peserta didik menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
- Student Centered, yaitu perancangan pembelajaran menunjukkan prinsip bahwa nantinya kegiatan yang dirancang akan membuat peserta didik menjadi pusat kegiatan belajar, bukan pada gurunya. Hal ini penting agar dapat mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
- Mengembangkan Budaya Baca dan Tulis. Pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu membuat peserta didik atau siswa berkembang kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan dapat berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
- Memberikan Feedback atau Umpan Balik dan Follow Up (Tindak Lanjut). Sebuah RPP yang dirancang oleh guru harus memperhatikan prinsip adanya pemberian umpan balik dan tindak lanjut baik yang sifatnya umpan balik positif, penguatan, pengayaan, maupun pembelajaran remedi.
- Adanya Keterkaitan dan Keterpaduan Antara KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator Pencapaian Kompetensi, Penilaian, dan Sumber Belajar. Semua komponen yang disebutkan tersebut harus menyatu dan padu sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas tercipta suatu keutuhan yang akan memberikan pengalaman belajar yang berkualitas.
- Pembelajaran Tematik-Terpadu, prinsip ini dapat berupa keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
- Penerapan TIK. Dalam proses penyusunan RPP untuk Kurikulum 2013 haruslah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi. Ini dilakukan secara sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi yang dimiliki sekolah atau kelas.
prinsip-prinsip penyusunan RPP Kurikulum 2013 |
Komponen-Komponen Silabus Menurut Kurikulum 2013
Karakteristik Pembelajaran Kurikulum 2013
Standar Proses pada Kurikulum 2013
20 c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid. d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja. e. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja. f. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya. 31 Dapat disimpulkan bahwa fungsi perencanaan pengajaran bagi seorang guru adalah untuk mengefektifkan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan dan hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, setiap akan melakukan pembelajaran guru wajib memiliki persiapan, baik persiapan tertulis maupun tidak tertulis.