Perubahan apa saja yang telah terjadi setelah Indonesia merdeka?

Kemerdekaan Indonesia memberikan banyak sekali pengaruh pada masyarakatnya. (Unsplash/Artem Beliaikin)

adjar.id - Adjarian, kehidupan masyarakat Indonesia setelah masa kemerdekaan Indonesia mengalami banyak sekali perubahan, lo. 

Apakah Adjarian tahu, apa sajakah perubahan yang dialami oleh masyarakat Indonesia?

Nah, salah satu perubahan yang dialami oleh masyarakat Indonesia adalah kebudayaan, ya. 

Baca Juga: Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya, Materi IPS Kelas 9 SMP

Selain itu, Indonesia juga mengalami perubahan pendidikan dan juga kehidupan sosial, lo. 

O iya, setiap perubahan yang ada juga didukung oleh beberapa tokoh yang sangat memengaruhi, ya. 

Sekarang, yuk, kita simak informasi mengenai kehidupan masyarakat Indonesia setelah masa kemerdekaan Indonesia di bawah ini!

"Masyarakat Indonesia mengalami banyak perubahan mulai dari kehidupan sosial, kebudayaan, hingga pendidikan."

Page 2

Kemerdekaan Indonesia memberikan banyak sekali pengaruh pada masyarakatnya. (Unsplash/Artem Beliaikin)

1. Kehidupan Sosial

Sebelum negara Indonesia memasuki kemerdekaan, sering kali terjadi diskriminasi rasial yang terjadi pada masa itu. 

Diskriminasi rasial ini terlihat saat penjajah membagi masyarakat berdasarkan dengan kelas-kelasnya. 

Baca Juga: Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Dasar Pancasila, Materi PPKn Kelas 12 SMA

Saat itu, masyarakat Indonesia didominasi oleh warga Eropa dan Jepang dan sebagian besar warga pribumi yang dipandang rendah akan dipaksa untuk bekerja bagi kaum bangsawan. 

Selain bangsawan, para pribumi juga diminta bekerja untuk penguasa. 

Setelah Indonesia merdeka, semua bentuk diskriminasi rasial dihapus dan semua masyarakat Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama di dalam semua bidang, ya.

"Semua masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang sama."

Page 3

Kemerdekaan Indonesia memberikan banyak sekali pengaruh pada masyarakatnya. (Unsplash/Artem Beliaikin)

2. Pendidikan

Pada masa penjajahan, kesempatan memperoleh pendidikan yang layak adalah hal yang sangat terbatas untuk anak-anak Indonesia. 

Hal ini juga menyebabkan sebagian besar penduduk Indonesia mengalami buta huruf. 

Oleh karena itu, setelah Indonesia mengalami Proklamasi Kemerdekaan, pemerintah mengangkat Ki Hajar Dewantara sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (PP dan K). 

Baca Juga: Contoh-Contoh Hak Mendapatkan Pendidikan

Sayangnya, Ki Hajar Dewantara hanya menjabat selama tiga bulan, lalu dilanjutkan oleh Mr. T.S.G. Mulia yang hanya menjabat selama lima bulan.

Lalu jabatan ini kembali digantikan oleh Mr. Suwandi, lalu dibentuklah Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia yang bertugas untuk meneliti dan merumuskan masalah pendidikan.

Setelah menyelesaikan tugasnya, panitia ini akan menyampaikan saran-saran kepada pemerintah Indonesia.

Dengan ini, pemerintah akan menyusun dasar struktur dan sistem pendidikan di Indonesia.

"Ki Hajar Dewantara menjabat sebagai menteri pendidikan selama tiga bulan."

Page 4

Kemerdekaan Indonesia memberikan banyak sekali pengaruh pada masyarakatnya. (Unsplash/Artem Beliaikin)

Tujuannya umum pendidikan di Indonesia adalah mendidik anak-anak menjadi warga negara yang berguna, yang diharapkan kelak akan memberikan pengetahuannya kepada negara. 

Pendidikan setelah kemerdekaan terbagi menjadi empat tingkatan, yaitu pendidikan rendah, pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas, dan pendidikan tinggi. 

Baca Juga: Koperasi Sekolah: Landasan, Ciri-Ciri, dan Tujuan Koperasi Sekolah

Pada akhir tahun 1949, tercatat 24.775 sekolah rendah di seluruh Indonesia. 

Untuk pendidikan tinggi, terdapat beberapa sekolah tinggi dan akademi di beberapa kota seperti Jakarta, Klaten, Surakarta, dan Yogyakarta. 

Selain itu, Indonesia juga memiliki universitas Gadjah Mada.

3. Kebudayaan

"Pada akhir tahun 1949, Indonesia memiliki 24,775 sekolah rendah di seluruh Indonesia."

Page 5

Kemerdekaan Indonesia memberikan banyak sekali pengaruh pada masyarakatnya. (Unsplash/Artem Beliaikin)

Sedangkan, di dalam bidang kesenian pada zaman itu, bermunculan banyak lagu-lagu yang memiliki tema nasionalisme. 

Lagu-lagu tersebut diciptakan oleh para komponis seperti Cornel Simanjuntak, Kusbini, dan Ismail Marzuki. 

Nah, apakah Adjarian tahu, apa sajakah judul-judul lagunya?

Baca Juga: Contoh Lagu dengan Tangga Nada Diatonis Mayor

Yap benar sekali, lagu-lagu tersebut berjudul Bagimu negeri, Halo-Halo Bandung, Selendang Sutra, dan Maju Tak Gentar, ya. 

Nah Adjarian, itulah kehidupan masyarakat Indonesia setelah masa kemerdekaan Indonesia yang perlu kita ketahui, ya.

Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!

Pertanyaan

Sebutkan Menteri Pendidikan setelah Ki Hajar Dewantara!

Petunjuk: Cek halaman 3.

Jangan lupa untuk tonton video ini, ya!

Merdeka.com - Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 sama sekali nggak didapatkan dengan mudah. Setelah dijajah ratusan tahun, tentu nggak gampang bagi suatu bangsa untuk memperjuangkan kebebasannya. Perjuangannya tentu sudah dimulai jauh sebelum proklamasi. Namun setelah proklamasi perjuangan nggak berhenti.

Setidaknya ada beberapa peristiwa penting setelah proklamasi yang kamu perlu tahu. 18 Agustus 1945 - Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia I dan penetapan UUD 1945 sebagai UUD Proklamasi oleh PPKI.

  1. 22 Agustus 1945 - Pembentukan Komite Nasional, PNI, dan BKR.
  2. 1 September 1945 - Pekik perjuangan 'Merdeka'.
  3. 2 September 1945 - Pembentukan Kabinet RI I.
  4. 5 September 1945 - Pernyataan negeri Yogyakarta Hadiningrat sebagai daerah istimewa dalam negara RI.
  5. 8 September 1945 - Misi sekutu yang pertama.
  6. 10 September 1945 - Pengumuman bala tentara Jepang di Jawa kalau pemerintahan akan diserahkan kepada sekutu dan nggak kepada Indonesia.
  7. 17 September 1945 - Palang Merah Indonesia.
  8. 19 September 1945 - Rapat Raksasa di lapangan IKADA Jakarta dan insiden Hotel Yamato.
  9. 29 September 1945 - Pendaratan tentara sekutu (AFNEI).
  10. 4 Oktober 1945 - Ahmad Tahir membentuk "Barisan Pemuda Indonesia" dan menyerang Jepang di Sumatra.
  11. 5 Oktober 1945 - Pembentukan TKR.
  12. 15 Oktober 1945 - Pertempuran lima hari di Semarang
  13. 16 Oktober 1945 - Maklumat Wakil Presiden nomor X tentang pemberian kekuasaan legislatif kepada Komite Nasional Pusat.
  14. 25 Oktober 1945 - Pertemuan pertama Presiden Soekarno dengan pimpinan tentara sekutu Letjen Christison.

Wah, ternyata perjuangan para pahlawan demi keutuhan negara kita memang nggak ada habisnya. Membaca ini, kira-kira apa yang akan kamu lakukan untuk mengisi kemerdekaan?

Lihat Foto

Kemdikbud

Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945.

KOMPAS.com - Pasca kemerdekaan Republik Indonesia, kondisi negara masih belum stabil. Banyak permasalah yang belum diatasi.

Bangsa Indonesia masih terus berjuang dalam menghadapi agresi penjajah Belanda untuk yang kedua kalinya ingin menguasai Indonesia.

Dilansir dari buku Pendidikan Pancasila: Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa (2010) karya Pandji Setijo, Indonesia juga menghadapi segenap permasalahan dalam negeri.

Demokrasi parlementer

Negara Republik Indonesia sudah sah memiliki kemerdekaannya, baik secara de facto maupun de yure.

Namun, jalannya pemerintahan masih terbilang belum stabil. Pancasila sebagai dasar negara dan sistem liberal atau demokrasi parlementer.

Terdiri dari para menteri yang duduk dalam kabinet, dipimpin oleh seorang menteri, dan bertanggung jawab kepada parlemen atau DPR, bukan kepada presiden.

Baca juga: Peristiwa Penting Era Orde Baru

Presiden dalam kedudukannya tidak bisa diganggu gugat, namun bisa dijatuhkan parlemen. Sebaliknya, sewaktu-waktu parlemen juga bisa dibubarkan Presiden.

Pasca proklamasi kemerdekaan, kondisi dasar negara dan undang-undang negara dinyatakan masih bersifat sementara.

Hal tersebut mengingat pada saat dibuat dasar negara dan undang-undang dalam kondisi tergesa-gesa dan secara cepat. Sehingga undang-undang dasar yang di dalamnya terdapat Pancasila sebagai dasar negara dan berada dalam pembukaannya.

Selain itu, Undang-Undang Dasar dan Pancasila belum mendapatkan kesepakatan yang sifatnya fundamental dan masih perlu pematangan agar memenuhi keinginan segenap pihak dari berbagai unsur komponen bangsa yang terdiri dari masyarakat, golongan, agama, dan politik.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA